Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KARAKTERISTIK TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI 4-6


TAHUN

Diajukan untuk memenuhi tugas makalah

Mata kuliah: Metode Deteksi Dini Tumbuh Kembang AUD

Dosen pengampu: Dr. Khadijah, M.Ag

KELOMPOK 4

Disusun oleh:

Nabila (0308193128)

Nanda Fadila (0308192060)

Nilsya Rezky Aprilia (0308193147)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah kami yang berjudul
“Karakteristik Tumbuh Kembang Anak Usia Dini 4-6 Tahun” Sebagai salah satu tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu yaitu Ibu Dr. Khadijah, M.Ag.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan referensi dari
beberapa jurnal dan buku sehingga dapat memperlancar pengerjaannya. Dalam
pengerjaannya, makalah ini juga mendapat bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu
penulis berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan
dalam penulisan dan penyusunan tata bahasa. Oleh karena itu, penulis menerima saran
dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita, dan dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi
para pembaca.

Medan, 3 April 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................i


DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
A. Defenisi Pertumbuhan ........................................................................................ 5
B. Defenisi Perkembangan ..................................................................................... 6
C. Gambaran Tumbuh Kembang Anak Usia 4-5 Tahun ........................................ 6
D. Gambaran Tumbuh Kembang Anak Usia 5-6 Tahun ........................................ 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak yang sehat, cerdas, berpenampilan menarik, dan berakhlak mulia merupakan
dambaan setiap orang tua. Agar dapat mencapai hal tersebut terdapat berbagai kriteria yang
harus terpenuhi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya adalah factor
keturunan atau genetika. Namun, selain faktor keturunan masih terdapat faktor lain yang
mempengaruhi kualitas seorang anak.
Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses tumbuh kembang. Proses tumbuh
kembang merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan.
Faktorgenetik/keturunan adalah faktor yang berhubungan dengan gen yang berasal dari
ayah danibu, sedangkan faktor lingkungan meliputi lingkungan biologis, fisik, psikologis,
dan sosial.
Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia
dini,yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut sebagai fase ”Golden Age”.
Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang
anaksecara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Selain itu,
penanganan kelainan yang sesuai pada masa golden age dapat meminimalisir kelainan
pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga kelaianan yang bersifat permanen dapat
dicegah.
Pemantauan tumbuh kembang anak meliputi pemantauan dari aspek fisik,
psikologi, dan sosial. Pemantauan tersebut harus dilakukan secara teratur dan
berkesinambungan. Sedini mungkin pemantauan dapat dilakukan oleh orang tua. Selain itu
pemantauan juga dapat dilakukan oleh masyarakat melalui kegiatan posyandu dan oleh
guru di sekolah. Oleh karena itu, pengetahuan tentang deteksi dini pertumbuhan dan
perkembangan anak perlu dimiliki oleh orang tua, guru, dan masyarakat.
Aspek perkembangan yang ada pada anak usia dini meliputi aspek intelektual,
fisikmotorik, sosio-emosional, bahasa, moral dan keagamaan. Semua aspek perkembangan
yang ada pada diri anak ini selayaknya menjadi perhatian para pendidik agar aspek
perkembangan ini dapat berkembang secara optimal. Tidak berkembangnya aspek

3
perkembangan anak ini akan berakibat di masa yang akan datang, tidak saja anak
mengalami hambatan dalam perkembangan pada masa perkembangan di usia berikutnya,
tetapi anak juga akan mengalami kesulitan dalam menghadapi kehidupan di masa yang
akan datang. Pada masa inilah penentu dan pembentuk karakter dan tingkah laku anak.
Inilah yang menyebabkan karakteristik perkembangan anak usia 4-6 tahun perlu untuk
dipelajari

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan?
2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan?
3. Bagaimana gambaran tumbuh kembang anak usia 4-5 tahun?
4. Bagaimana gambaran tumbuh kembang anak usia 5-6 tahun?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud denga pertumbuhan.
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan perkembangan.
3. Menjelaskan gambaran tumbuh kembang anak usia 4-5 tahun.
4. Menjelaskan gambaran tumbuh kembang anak usia 5-6 tahun.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Pertumbuhan
Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi
saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah atau
dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu. Pertumbuhan bersifat kuantitatif
sehingga dapat diukur dengan satuan berat (gram, kilogram), satuan panjang (cm, m), umur
tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh).
Hidayat (2005) juga menjelaskan Pertumbuhan dan perkembangan secara
intelektual anak dapat dilihat dari kemampuan secara simbol maupun
abstrak seperti berbicara, bermain, berhitung, membaca dan lain-lain, sedangkan
perkembangan secara emosional anak dapat dilihat dari perilaku sosial di lingkungan
anak.1
Nursalam (2008) yang menyatakan bahwa pertumbuhan adalah bertambahnya
ukutan fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya
multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel,
seperti pertumbuhan ukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala.
Sejalan dengan Herawati (2009), bahwa pertumbuhan merupakan perubahan secara
fisiologis sebagai hasil dari kematangan fungsi-fungsi yang berlangsung secara normal
dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan perubahan yang
bersifat kuantitatif yang mengacu pada jumlah, besar, dan luas, serta bersifat konkret yang
biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis.
Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interceluler,
yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau
keseluruhan (Narendra, 2002). Pertumbuhan mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu perubahan
ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, serta munculnya ciri-ciri baru.
Keunikan pertumbuhan adalah mempunyai kecepatan yang berbeda-beda di setiap

1
M. gustian sobry, “Peran Smartphone Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak”. Jurnal Penelitian Guru
Indonesia. Vol. 2 No.2, 2017, hal. 26.

5
kelompok umur dan masing-masing organ juga mempunyai pola pertumbuhan yang
berbeda. Terdapat 3 periode pertumbuhan cepat, yaitu masa janin, masa bayi 0-1 tahun,
dan masa pubertas.2

B. Defenisi Perkemmbangan
Menurut F.J. Monk, dkk mendefinisikan bahwa perkembangan adalah suatu proses
yang kekal dan tetap menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih
tinggi berdasarkan proses pertumbuhan.
Selain itu, perkembangan diartikan sebagai suatu proses yang menuju kedepan dan
tidak dapat diulang kembali. Dalam perkembangan manusia terjadi perubahan-perubahan
yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi. (Abu Ahmadi & Munawar
Sholeh, 2005: 1).
Secara umum, definisi perkembangan dan pertumbuhan memiliki pengertian yang
sama yakni keduanya mengalami perubahan. Tetapi secara khusus, pertumbuhan adalah
mengacu pada perubahan yang bersifat kuantitas, sedang perkembangan lebih mengarah
kepada kualitas. Artinya konsep pertumbuhan mengandung definisi sebagai perubahan
ukuran fisik yang bersifat pasti, akurat yakni dari kecil menjadi besar, dari sempit menjadi
lebar. Selain itu, yang terpenting dalam pertumbuhan ialah terjadinya proses pematangan
fisik yang ditandai dengan makin kompleksnya sistem jaringan otot, sistem syaraf maupun
sistem fungsi organ tubuh. Kematangan tersebut, menyebabkan organ fisik merasa siap
untuk dapat melakukan tugas-tugas dan aktivitas sesuai dengan tahap perkembangan
individu. Jadi perkembangan dapat diartikan sebagai akibat dari perubahan kematangan
dan kesiapan fisik yang memiliki potensi untuk melakukan suatu aktivitas, sehingga
individu telah mempunyai suatu pengalaman. (Agoes Dariyo, 2007: 35).3

C. Gambaran Tumbuh Kembang Anak Usia 4-6 Tahun

Anak usia taman kanak-kanak dalam rentangan usia 4-5 atau 6 tahun berada dalam
masa usia emas (golden age) segala sesuatunya sangat berharga, baik fisik, emosi, dan

2
Tri Sunarsih, TUMBUH KEMBANG ANAK (Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, 2018), hal. 2-3.
3
Uswatun Hasanah, “PENGEMBANGAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BAGI
ANAK USIA DINI”. Jurnal Pendidikan Anak. Vol. 5 No. 1, Juni 2016, hal. 719.

6
intelektualnya. Dan anak usia taman kanak-kanak ini sangat besar energinya sehingga
diperlukan suatu pembelajaran yang sangat tepat sehingga berkembang kemampuan
motoric kasar maupun halus.

1. Aspek-aspek Perkembangan Fisiologis


Kegiatan fisik merupakan salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan
motoric kasar, seperti berlari, melompat, bergantungan, melempar bola atau
menendangnya. Maupun menjaga keseimbangan motoric halus, seperti menggunakan jari-
jari untuk menyusun puzzle, memilih balok, dan menyusunnya menjadi bangunan tertentu.
Kegiatan fisik dan pelepasan energy dalam jumlah besar merupakan ciri-ciri
aktivitas anak pada masa ini. Hal itu disebabkan oleh energy yang dimiliki anak dalam
jumlah yang besar tersebut memerlukan penyaluran melalui berbagai aktivitas fisik, baik
kegiatan fisik yang berkaitan dengan motoric kasar maupun gerakan motoric halus (Vasta
Ross et al., 1999: 170-176).
a. Perkembangan Motorik Kasar
Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari,
berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap, serta menjaga keseimbangan.
Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motoric
kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung
bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala
menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan
berbahaya bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba seperti balapan
sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya (Papalia et al., 1995:
201).
b. Perkembangan Gerakan Motorik Halus
Pada usia 4 tahun, koordinasi gerakan motoric halus anak sangat berkembang
bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan
dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan oleh keinginan
anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan
bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun, koordinasi gerakan motoric halus
berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual

7
motoric, seperti : mengoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan dan tubuh secara
bersamaan, antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar.
c. Perkembangan Otak dan Sususan Saraf Pusat
Perkembangan otak manusia yang sangat pesat terjadi pada masa prenatal dan
beberapa bulan setelah kelahiran pada masa sebelum kelahiran diperkirakan 250.000 sel-
sel otak terbentuk setiap menit melalui proses pembelahan sel yang disebut mitosis. Setelah
lahir sebagian besar sel-sel otak yang berjumlah lebih dari 100 miliar terbentuk secara
matang (Papalia et al., 1995: 94).
d. Perkembangan Tubuh
Pada usia 4-5 tahun kepala anak hanya berukuran seperlima dari ukuran tubuhnya
dan pada usia 6 tahun kepala anak memiliki ukuran sepertujuh dari ukuran kepalanya
(Papalia et al., 1995: 415). Pada usia 6 tahun anak telah memiliki proporsi tubuh yang akan
mewarnai proporsi tubuhnya di masa dewasa. Secara normal bertambah tinggi badan
selama masa kanak-kanak hanya sebanyak 2,5 inci setahun dan berat badan secara normal
hanya bertambah 2,5-3,5 kilogram setahun (Papalia et al., 1995: 416).4

Biechler dan Snowman sebagaimana dikutip Anita Yus dalam bukunya Penilaian
Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak menegaskan bahwa anak usia
prasekolah yaitu yang berusia antara 4 sampai 6 tahun. Pemerintah Indonesia menetapkan
bahwa anak TK dan RA adalah anak yang berada dalam rentang usia 4 sampai 6 tahun.
Berdasarkan usia ini dapat dikenali karakteristik fisik, social, emosi, dan kognitifnya.
Berikut ini dikemukakan ciri-ciri fisik, social, emosi dan kognitif anak menurut Biechler
dan Snowman.
a. Ciri Fisik;
1. Sangat aktif
2. Melakukan banyak kegiatan
3. Otot-otot besar (lengan, kaki) lebih dahulu berkembang dari otot yang lebih kecil
(jari)
4. Koordinasi tangan, kaki, dan mata belum sempurna
5. Tubuh lentur sehingga mudah bergerak

4
Dadan Suryana, Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak (Jakarta: KENCANA, 2016), hal. 36-37.

8
6. Anak perempuan lebih terampil daripada anak laki-laki dalam mengerjakan tugas
yang bersifat praktis, khususnya motoric halus
b. Ciri Sosial;
1. Bersahabat hanya pada satu atau dua orang dan mudah berganti
2. Bermain dalam kelompok kecil
3. Pola bermain bervariasi sesuai dengan kelas social dan gender
4. Sering terjadi perselisihan dan mudah berbaikan kembali
5. Telah menyadari peran jenis kelamin
c. Ciri Emosi;
1. Mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka
2. Sikap marah lebih sering diperlihatkan
3. Iri hati pada anak yang lain. Selalu memperebutkan perhatian orang dewasa di
dekatnya (gurunya)
d. Ciri Kognitif;
1. Umumnya terampil dalam berbahasa
2. Senang berbicara
3. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
4. Mengemukakan pikiran secara terbuka dan spontan5

5
Nia Wardhani, Raudhatul Athfal Kurikulum dan Metodologi Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (Banda Aceh:
Lembaga Naskah Aceh (NASA), 2018), hal. 39-41.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan dan pertumbuhan memiliki pengertian yang sama yakni keduanya
mengalami perubahan. Tetapi secara khusus, pertumbuhan adalah mengacu pada
perubahan yang bersifat kuantitas, sedang perkembangan lebih mengarah kepada kualitas.
Artinya konsep pertumbuhan mengandung definisi sebagai perubahan ukuran fisik yang
bersifat pasti, akurat yakni dari kecil menjadi besar, dari sempit menjadi lebar. Sedangkan
perkembangan dapat diartikan sebagai akibat dari perubahan kematangan dan kesiapan
fisik yang memiliki potensi untuk melakukan suatu aktivitas, sehingga individu telah
mempunyai suatu pengalaman.
 Gambaran Tumbuh Kembang Anak Usia 4-6 Tahun

Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung
bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala
menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan
berbahaya bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba seperti balapan
sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya.

Kemudian pada usia 4 tahun, koordinasi gerakan motoric halus anak sangat
berkembang bahkan hampir sempurna. Pada usia 5 atau 6 tahun, koordinasi gerakan
motoric halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan
gerakan visual motoric, seperti : mengoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan
dan tubuh secara bersamaan, antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau
menggambar.
B. Saran
Penyusun makalah ini hanya manusia yang memiliki keterbatasan ilmunya, yang
hanya mengandalkan referensi rujukan yang telah ada saja. Oleh karena itu, penyusun
menyarankan agar para pembaca yang ingin mendalami tentang “Karakteristik Tumbuh
Kembang Anak Usia Dini 4-6 Tahun”, diharapkan agar setelah membaca makalah ini,

10
kemudian membaca sumber-sumber lain yang lebih komplit, yang tidak hanya sebatas
membaca makalah ini saja.

11
DAFTAR PUSTAKA

M. Gustian Sobry. 2017. Peran Smartphone Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak.

2(2) : 26

Sunarsih, Tri. (2018). Tumbuh Kembang Anak, Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA

Hasanah, Uswatun. 2016. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK MELALUI

PERMAINAN TRADISIONAL BAGI ANAK USIA DINI. 5(1) : 719

Suryana, Dadan. (2016). Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak, Jakarta: KENCANA

Wardhani, Nia. (2018). Raudhatul Athfal Kurikulum dan Metodologi Pembelajaran Pendidikan

Anak Usia Dini, Banda Aceh: Lembaga Naskah Aceh (NASA)

12

Anda mungkin juga menyukai