Anda di halaman 1dari 4

LITERASI BACA DAN TULIS DARI BERBAGAI TEORI

Suryono (2017) menyebutkan, indikator literasi baca tulis yakni intensitas pemanfaatan
dan penerapan literasi dalam kegiatan pembelajaran, baik berbasis masalah maupun berbasis
proyek, jumlah dan variasi bahan bacaan, frekuensi peminjaman bahan bacaan di
perpustakaan, Jumlah kegiatan sekolah yang berkaitan dengan literasi baca tulis, Terdapat
kebijakan sekolah mengenai literasi baca tulis, Jumlah karya (tulisan) yang dihasilkan siswa
dan guru. Dengan adanya hal ini, diharapkan akan tumbuh budaya membaca dan menulis
sebagai dasar terciptanya proses pembelajaran sepanjang hayat. Kegiatan membaca dan
menulis merupakan bagian yang paling sering dilakukan pada kegiatan pembelajaran bahasa
Indonesia, maka dari itu diperlukannya kegiatan literasi untuk meningkatkan hasil belajar
bahasa Indonesia siswa.

Harjanto (2011) juga mengemukakan bahwa membaca merupakan bagian yang sangat
penting dalam proses pendidikan. Secara efektif kita memperoleh sebagian besar ilmu
pengetahuan dari membaca. Kita juga bisa memperoleh informasi dari membaca. Dari
membaca segala informasi dan pengetahuan akan didapatkan oleh siswa. Siswa yang senang
membaca wawasannya akan bertambah luas. Hal itu juga mendukung proses belajarnya.1

Cf. Robb, L menyatakan bahwa pembelajaran literasi bertujuan untuk membangun


pemahaman siswa, keterampilan menulis, dan keterampilan komunikasi secara menyeluruh.
Tiga hal tersebut bermuara pada pengembangan karakter dan keterampilan berpikir tingkat
tinggi. Dalam konteks masa kini, literasi merujuk kemampuan membaca dan menulis pada
tahap yang memadai untukiberkomunikasi dalamisuatu masyarakatiyang literatur. Literasi
bukanlah sekadar keterampilan membaca dan menulis tetapi juga mencakup tanggapan,
pemahaman, dan kegiatan kehidupan sehari-hari yang tersusun dan diaplikasikan melalui
kegiatan pembelajaran yang berkelanjutan.

Menulis merupakan aktivitas melahirkan dan menggambarkan lambang atau simbol


bahasa untuk dipahami orang lain. Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan
berbahasa yang bersifat produktif dan ekspresif di samping keterampilan berbicara. Menulis
adalah cara untuk menuangkan gagasan atau ide yang disalurkan dalam bentuk media bahasa.

1
Putu Ayu Purnama Sari “Hubungan Literasi Baca Tulis Dan Minat Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa
Indonesia” Journal for Lesson and Learning Studies Vol. 3 No.1, April 2020
Dalam penelitian ini

kemampuan literasi awal pada anak usia

dini khsusnya pada Kelompok A dengan

rentan usia 4-5 tahun dibatasi pada pada

aspek kemampuan anak dalam mengenal

huruf, melafalkan huruf dan menuliskan

huruf abjad.2

Instrumen penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini dengan menggunakan

lembar observasi kemampuan literasi awal

anak usia dini. Indikator yang dinilai pada


2
Febri Yanti Utami “Pengaruh penggunaan aplikasi bubybus pada gadget terhadap kemampuan literasi awal
pada anak kelompok A di PAUD It Fathiyyah” jurnal
kemampuan literasi awal, yaitu: 1)

menyebutkan huruf abjad A-Z; 2)

menunjukkan huruf abjad A-Z; 3)

menuliskan huruf abjad A-Z. Indikator

tersebut dikembangkan dari Permendikbud

No 137 Tahun 2014 tentang Standar

Nasional PAUD pada lingkup

perkembangan keaksaraan yang

diperuntukkan anak usia 4 – 5 tahun yang

termasuk pada usia anak kelompok A.

Pengujian validitas instrumen pada

penelitian ini menggunakan pendapat para

ahli (experts judgment). Peneliti meminta

bnatuan kepada rekan dosen Program

Studi Pendidikan Guru PAUD khususnya

dosen yang bidang keahliannya terkait

dengan kemampuan literasi awal anak

untuk menelaah apakah indikator pada

instrumen yang dibuat sudah sesuai

dengan konsep yang hendak diukur.

Pada penelitian ini, data diperoleh dari hasil

posttest yang dilakukan setelah perlakuan

diberikan. Analisis data dilakukan melalui


beberapa tahapan dengan didahului melalui

pengolahan data yang diperoleh dengan perhitungan statistik deskriptif. Statistik

deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai

masing-masing kelompok dari rata-rata,

standar deviasi, range, nilai minimum, nilai

maksimum, serta membuat daftar distribusi

frekuensi yang divisualisasikan mellaui tabel

dan grafik histogram. Selanjutnya dilakukan

dengan perhitungan statistik inferensial,

yaitu uji normalitas dengan menggunakan

uji Liliefors dan uji homogenitas dengan uji

Barlett dengan taraf signifikansi α = 0,05.

Pengujian hipotesis menggunakan Uji-t.

Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi

α = 0,05 dan taraf kepercayaan 95%.

Anda mungkin juga menyukai