net/publication/324273910
CITATIONS READS
0 3,156
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Filia Dina Anggaraeni on 07 April 2018.
Kata kunci : literasi informasi, literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi
teknologi, literasi visual.
1
siswa. Sikap adalah keteraturan tertentu Secara detail literasi informasi
dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (Ferguson,-) yang memiliki lima
(kognisi), dan predisposisi tindakan komponen ini sangatlah kompleks
(konasi) seseorang terhadap suatu penjabarannya. Setiap komponen
aspek di lingkungan sekitarnya (Secord memiliki area yang sangat bervariasi
& Backman dalam Azwar, 1995). lagi. Melalui gambar 1. dapat dilihat
Oleh sebab itu sikap guru akan bahwa secara langsung literasi informasi
membantu mengembangkan dan merupakan komponen dari literasi dasar
mengasah kompetensi literasi informasi (basic), literasi perpustakaan (library),
siswa. Sebab faktanya literasi informasi literasi media dan literasi teknologi.
sangat dibutuhkan oleh masyarakat Integrasi antara literasi media dan literasi
pendidikan, sehingga pendidikan akan teknologi menjadi komponen yang
mampu bersaing di tingkat global disebut literasi visual. Bahwa apa yang
(Nurohman, 2014). Literasi Informasi dicakup dalam literasi visual adalah
(Ferguson,-) adalah, kemampuan seluruhnya yang menjadi area literasi
individu untuk mengetahui kapan media dan literasi visual.
dibutuhkannya suatu pesan serta dapat Sedemikian kompleksnya literasi
diidentifikasi, disesuaikan tempat serta informasi tersebut, yang dalam
waktu pemanfaatannya, dievaluasi serta keseharian sangat beririsan dengan
digunakannya pesan tersebut untuk berbagai aktivitas dan proses
pemecahan masalah. pembelajaran serta kehidupan sehari-
Kemampuan tersebut menjadi hari. Maka sangat diyakini begitu
indikator yang dapat diimplementasikan pentingnya literasi informasi pada guru.
dari lima komponen literasi informasi Salah satu organisasi profesional guru
yaitu: a. Literasi Dasar yaitu kemampuan di Indonesia yaitu Ikatan Guru Indonesia
individu untuk membaca, menulis, sangat tanggap dengan melakukan
berbicara, mendengar, mem- banyak kegiatan pengayaan untuk guru
perhitungkan dan menggambarkan suatu (Ikatan Guru Indonesia, 2016).
pesan. b. Literasi Perpustakaan yaitu: Pelaksanaan beragam kegiatan tersebut
kemampuan yang dimiliki individu dalam belum mencatat evaluasi secara data
memanfaatkan perpustakaan guna empiric, untuk melihat dimana
memperoleh pesan-pesan dalam proses sesungguhnya kedudukan kompetensi
pemecahan masalah. c. Literasi Media literasi informasi guru tersebut, lalu
yaitu: kemampuan yang dimiliki individu ketika mendapat pengayaan apakah
dalam memahami berbagai tipe sudah menunjukkan peningkatan.
perangkat dalam memperoleh pesan dan Melalui pendekatan ilmu perilaku
tujuan dalam penggunaannya. d. Literasi (psikologi) dibutuhkan jawaban
Teknologi yaitu kemampuan yang dimiliki mendasar akan gambaran data tersebut.
individu dalam menggunakan berbagai Sehingga berbagai kegiatan yang akan
jenis peralatan mutakhir dalam direncanakan dan dilaksanakan
menghasilkan berbagai bentuk pesan berpeluang dapat dievaluasi
secara tepat guna. e. Literasi Visual keberhasilannya.
yaitu: kemampuan yang dimiliki individu Beberapa penelitian terdahulu juga
untuk mampu berpikir kritis terhadap mengungkapkan bahwa diantara
pesan-pesan yang disampaikan dalam kemampuan literasi informasi mahasiswa
bentuk visual atau audiovisual. ilmu non pendidikan dan mahasiswa ilmu
2
pendidikan, kemampuan literasi Alat ukur literasi informasi dikonstruksi
informasi mahasiswa ilmu non berdasarkan lima (5) komponen literasi
pendidikan lebih baik daripada informasi, yaitu literasi dasar, literasi
mahasiswa ilmu pendidikan perpustakaan, literasi media, literasi
(Kusumaningtiyas, Tiara., Jumino, teknologi dan literasi visual menjadi
Jumino., Rohmiyati, Yuli. 2014). bentuk skala likert. Pilihan jawaban untuk
Merekalah yang merupakan mahasiswa setiap aitem adalah Sangat Sesuai,
ilmu pendidikan sesungguhnya disiapkan Sesuai, Netral, Tidak Sesuai dan Sangat
menjadi tenaga guru. Maka diperlukan Tidak Sesuai. Untuk aitem favorable
tindah lanjut untuk meyakinkan diberi skor 5 – 1 sedangkan unfavorable
kompetensi literasi informasi guru 1 – 5. Total berjumlah 15 aitem yang
bagaimana gambarannya. memiliki daya beda 0,3 ke atas dengan
= 0,7
Analisis data deskriptif dilakukan
dengan lihat nilai mean, standar deviasi
pada masing-masing komponen.
Selanjutnya dilakukan peng-
katagoriasasian pada seluruh jumlah
sampel.
3
persentasi distribusi kompetensi perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi),
responden berdasarkan nilai mean, dan predisposisi tindakan (konasi) guru
literasi dasar 28,8%, literasi terhadap suatu aspek di lingkungan
perpustakaan 21,8%, literasi teknologi sekitarnya (Secord & Back dalam Azwar,
20,3, lalu literasi media 14,7% dan 1995) tersebutkan yang berpeluang
literasi visual 14,4%. dapat dijelaskan. Maka literasi informasi
Kecenderungan angka literasi media yang tergambar pada hasil penelitian ini
dan literasi visual rendah, hal ini dapat berpeluang berkiatan dengan
dijelaskan sesuai model dari literasi implementasi keseharian guru-guru
informasi (Ferguson,-) bahwa komponen tersebut. Ada beberapa hal yang
literasi visual adalah integrasi dari berpeluang mengakibatan distribusi
komponen literasi media dan literasi presentasi untuk komponen literasi
teknologi. Dari kedua komponen literasi informasi ini tidak merata (tabel. 3).
media dan teknologi tersebut, literasi Faktor - faktor yang diperkirakan menjadi
media memang cenderung rendah. penghambat implementasi literasi
Sehingga kemungkinannya informasi adalah kurangnya dukungan
mempengaruhi komponen literasi visual. dari pihak manajemen sekolah dan
Apalagi komponen literasi teknologi juga kerjasama dengan pendidik; padatnya
berada pada urutan ketiga, maka jam pembelajaran; sarana dan prasarana
berpeluang menjadikan komponen yang tidak memenuhi standard;
literasi visual menjadi yang paling kurangnya pengetahuan literasi informasi
rendah. Sebagian guru memiliki baik dari pihak komunitas sekolah
pemahaman tersendiri tentang literasi termasuk manajemen sekolah dan
media, sehingga mereka cenderung peserta didik serta belum adanya
menginterpretasikan media sebagai standard dan kurikulum literasi informasi
media pembelajaran karena istilah di tingkat nasional (George, Wiyanti, &
literasi media belum populer bagi Widaty, 2011). Sehingga dibutuhkan
mereka. (Siyamitri, 2015) pengayaan melalui berbagai
Jika dilihat literasi dasar, literasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
perpustakaan berada di distribusi dua yang terprogram. Pengayaan untuk
komponen paling kuat, dimungkinkan meningkatkan kompetensi literasi
sebab literasi dasar dan perpustakaan informasi guru atau pendidik ini
cenderung lebih popular dan menjadi hal beberapa yang diyakini memang
mendasar dalam kehidupan manusia, dibutuhkan adalah kursus dan pelatihan,
yaitu membaca dan menulis secara terutama mengenai pencarian informasi,
general. bahasa asing, pengenalan akses
Penelitian ini terbatas pada kajian yang komputer dan internet, metodologi
berlandaskan sikap guru. Bahwa penelitian, dan penulisan ilmiah
pertanyaan dalam alat ukur dikonstruksi (Bachtar, Sismita, Purnomowati, 2009).
berdasarkan skala sikap likert. Penelitian
ini belum dapat menggambarkan
kompetensi guru dalam hal pengetahuan
secara kognitif tentang literasi informasi.
Sehingga segala sesuatu yang tercermin
dari keteraturan tertentu dalam hal
4
Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif
Frekuensi %
Rendah 60 14.4
Sedang 293 70.3
Tinggi 64 15.3
Total 417 100.0
5
Selain itu dapat digali pada penelitian- dapat dioptimalkan untuk digunakan
peneitian selanjutnya secara lebih sebagai pendekatan dalam perencanaan
spesifik variabel psikologis apa yang dan pelaksanaan pengayaannya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Bachtar, Mulni Adelina; Sismita, Arifah; Purnomowati, Sri. (2009). Literasi informasi
tenaga pendidik dan kependidikan pendidikan nonformal (pnf) di provinsi DKI Jakarta.
Jurnal Dokumentasi, Informasi dan Perpustakaan Vol 30, No 2 halaman. 105-123.
Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-LIPI.
Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses 1 September
2016.http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/guru/2/076000
Fauziah, Nur. (2015) upaya guru dalam pengembangan literasi informasi siswa pada
mata pelajaran PAI (Studi Kasus di SMPN 27 Jakarta ). Diakses tanggal 5 Oktober 2017
dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29826/1/NUR%20FAUZIAH
%20-%20FITK.pdf
George,Hanna Chaterina. Wiyanti,M.l. Eko. & Widaty,Dwi Retno. (2011). Peran Tenaga
Perpustakaan Sekolah Dalam Implementasi Literasi Informasi Di Indonesia: (Kajian
Terhadap Tenaga Perpustakaan Sekolah Yang Telah Mengikuti Pelatihan Literasi
Informasi. Pusat Pengembangan Perpustakaan Dan Pengkajian Minat Baca Deputi
Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional Ri .
Diakses 10 Oktober 2016 dari
http://www.perpusnas.go.id/assets/uploads/2016/10/peran_tenaga_perpustakaan_se
kolah_dalam_implementasi_literasi_informasi_di_indonesia.pdf.
Marwan, Agus. (2017). Membangun Gerakan Literasi. Diakses 15 April 2017 dari
http://harian.analisadaily.com/opini/news/membangun-gerakan-
literasi/339316/2017/04/11
7
Menghadapi Ujian Nasional. (2016). Diakses 1 Oktober 2016 dari
http://krjogja.com/web/news/read/29158/Menghadapi_Ujian_Nasional
Mulyani, Emi Tri. (2015) Model literasi informasi. Diakses tanggal 3 Oktober 2016 dari
Informasi http://digilib.isi-ska.ac.id/?p=639
Siyamitri, Puty. (September 2015). Literasi Media Internet pada Kalangan Guru
Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Medan, Jurnal Simbolik, 1(2) halaman. 116-175.
Diakses 10 Oktober 2016 dari
http://ojs.uma.ac.id/index.php/simbolika/article/download/203/151