Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEMAJUAN BELAJAR

Mata Kuliah : Literasi Dasar

Dosen Pengampu : Dr. Wiwy T. Pulukang, M.Pd

Disusun oleh :

Sarah Ramadhani, S.Pd

PGSD 02

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN,

RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PPG PRAJABATAN GEL 1 TAHUN 2024


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Literasi merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan


potensi dan keterampilannya untuk mengolah dan memahami informasi.
Aktivitas literasi sering kali hanya dititik beratkan pada dua hal yaitu
membaca dan menulis. Namun, sebenarnya literasi tidak hanya sekadar
membaca dan menulis. Menurut Kirsch & Jungeblut dalam buku Literacy:
Profile of America's Young Adult mendefinisikan literasi sebagai
kemampuan seseorang dalam menggunakan informasi untuk
mengembangkan pengetahuan sehingga mendatangkan manfaat bagi
masyarakat (dalam Irianto dan Febrianti, 2016). Kegiatan berbicara, berpikir
kritis, peka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sedang berkembang serta kecakapan dalam memandang dan
menyelesaikan sebuah masalah juga termasuk dalam literasi. Di dalam
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Sistem Perbukuan
dinyatakan bahwa literasi merupakan kemampuan untuk memaknai
informasi secara kritis, sehingga ketika mengakses ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kualitas hidup. Literasi Dasar (Basic Literacy) yaitu kemampuan untuk
mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting)
berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan
(calculating), mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan,
serta menggambarkan informasi berdasarkan pemahaman dan
pengambilan kesimpulan pribadi (Teguh, 2020).

Gerakan Literasi Sekolah merupakan program baru yang diusung


pemerintah. Program literasi lahir dilandasi kondisi pendidikan yang belum
membudaya di sekolah. Gerakan Literasi Sekolah diharapkan dapat
menumbuhkan minat baca peserta didik dan meningkatkan keterampilan
membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Gerakan
Literasi Sekolah merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara
menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran
yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik
(Kemdikbud, 2016:2). Literasi dalam dunia Pendidikan menjadi salah satu
hal yang penting dan sedang giat-giatnya dilaksanakan. Guru dan peserta
didik diharapkan dapat menjadi seorang individu yang literat dan
memahami dengan baik pentingnya literasi bagi kehidupan bermasyarakat.
Melalui literasi, seseorang tidak hanya memeroleh ilmu pengetahuan tetapi
juga bisa menggunakan ilmu pengetahuaan dan pengalamannya untuk
dijadikan rujukan di masa yang akan datang. Keterampilan literasi akan
membantu sesorang dalam memahami informasi baik lisan maupun tertulis.
Selain itu, kemampuan literasi yang tinggi dapat mendorong perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi ke arah tingkatan yang lebih tinggi lagi.

Pembelajaran yang disampaikan oleh guru harus memuat konten-


konten yang dapat mengembangkan kecakapan literasi peserta didik.
Dalam proses pembelajarannya, guru dapat memanfaatkan literasi lintas
mata pelajaran untuk menghubungkan materi yang sedang dibahas dengan
mata pelajaran lain. Hal tersebut dilakukan agar peserta didik dapat
mengetahui kebermanfaatan literasi secara langsung serta mengetahui
bahwa materi yang sedang dibahas dapat digali secara lebih luas dan tidak
hanya terbelenggu pada satu mata Pelajaran. Kemampuan literasi dasar
memiliki peran penting dalam kehidupan seseorang untuk kesuksesan
akademiknya. (Farihatin, 2013).

1.1 Tujuan Belajar Literasi

Tujuan mempelajari literasi secara umum yaitu, melalui literasi


seseorang tidak hanya memeroleh ilmu pengetahuan tetapi juga bisa
menggunakan ilmu pengetahuaan dan pengalamannya untuk dijadikan
rujukan di masa yang akan datang. Bagi guru, mempelajari literasi bertujuan
untuk meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan untuk selanjutnya
dibagikan kepada peserta didik. Bagi peserta didik, mempelajari literasi
bertujuan untuk meningkatkan kemampuannya dalam berpikir kritis,
memecahkan suatu masalah, dan menumbuhkan budi pekerti yang baik di
dalam dirinya.

1.1 Manfaat Belajar Literasi


1.3.1 Sebelum Belajar Literasi
Sebelum saya mengikuti perkuliahan di PPG Prajabatan, literasi
yang saya pahami hanya terbatas pada pengertian literasi sebagai kegiatan
pembiasaan membaca yang dilakukan guna untuk menambah wawasan
dan untuk kebutuhan sehari-hari. Dan setelah saya mengikuti perkuliahan
di PPG Prajabatan pada mata kuliah Literasi Dasar saya lebih memahami
bahwa literasi bukan hanya terbatas pada kegiatan membaca melainkan
literasi merupakan suatu symbol, sistem dan tata bunyi yang mengandung
makna, merupakan suatu kompetensi dasar yang mencakup 4 aspek
kemampuan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Selain itu pula saya dapat memahami apa, mengapa, dan bagaimana
literasi dasar itu terlebih khusus untuk sekolah dasar.
1.3.2 Sesudah Belajar Literasi
Sesudah mempelajari literasi, kepekaan dan kemampuan seorang
individu dalam mengolah informasi tentunya akan semakin berkembang.
Melalui literasi, seseorang akan memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan
yang lebih luas. Literasi juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kritis seorang individu. Dalam proses pembelajaran, dibutuhkan
kemampuan berpikir kritis yang baik agar diperoleh hasil yang maksimal.
BAB II
PELAKSANAAN

2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat pelaksanaan pengamatan atau observasi lingkungan sekolah
yang kaya literasi ini pengamat laksanakan di SDN No. 26 Kota Selatan
yang sekaligus menjadi tempat pelaksanaan PPL PPG Prajabatan. Adapun
waktu pelaksanaannya yaitu mulai Bulan Februari 2024 sampai dengan
Bulan Mei 2024.
2.1 Materi Literasi Dasar
Mata kuliah Literasi Dasar bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan Anda merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi
kegiatan literasi di sekolah dasar. Untuk mencapai tujuan tersebut, Anda
akan diajak mengkaji konsep literasi dasar, tujuan, dan aspek literasi dasar.
Anda diharapkan memiliki kemampuan menjelaskan pengertian, tujuan,
dan aspek literasi dasar. Kemampuan awal ini sangat diperlukan untuk
memahami materi lanjutan literasi di sekolah dasar.
Pembelajaran literasi di sekolah dasar sangat penting untuk menunjang
keberhasilan pencapaian akademik siswa. Pembelajaran literasi yang
efektif perlu memperhatikan kebutuhan, minat, usia, latar belakang, dan
lingkungan belajar siswa. Guru yang responsif terhadap kebutuhan siswa,
penggunaan strategi mengajar yang tepat serta pemilihan bahan ajar yang
sesuai dengan latar belakang siswa akan berdampak terhadap pencapaian
kompetensi siswa. Literasi sekolah dasar melibatkan pengembangan
komunikasi lisan dan tertulis di semua mata pelajaran. Siswa sekolah dasar
mempelajari keterampilan literasi melalui membaca, menulis, berbicara dan
mendengarkan. Literasi di sekolah dasar mengedepankan aspek
keterampilan membaca dan menulis yang terdiri atas kemampuan
membaca yaitu pengetahuan huruf, kesadaran fonemik, kefasihan
membaca, pengetahuan kosakata, dan pemahaman bacaan; kemampuan
menulis yaitu ide, organisasi, dan mekanik.
Keterampilan literasi yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan
menulis merupakan fondasi atau dasar penentu keberhasilan kegiatan
belajar siswa. Sebagai keterampilan yang mendasari keterampilan lainnya,
pembelajaran literasi perlu mendapat perhatian serius dari para guru.
Dalam melaksanakan pembelajaran literasi ini, guru harus memperhatikan
kebutuhan, minat, latar belakang, serta usia siswa. Dalam
mengembangkan keterampilan membaca peserta didik, guru dapat
menggunakan berbagai strategi pembelajaran membaca yang tepat.
Beberapa strategi pembelajaran yang dapat dipilih dan digunakan guru
dalam rangka mengembangkan keterampilan membaca peserta didik
adalah Membaca Bersama, Membaca Terbimbing, Membaca Interaktif,
Membaca Pemahaman, Membaca Mandiri
Penilaian literasi lebih dari sekadar tes. Kegiatan tersebut merupakan
proses yang mengintegrasikan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
Serafini (2001) menggambarkan kegiatan penilaian merupakan proses
inkuiri yang diterapkan oleh guru dalam rangka memperoleh informasi
kemajuan belajar siswa. Guru harus memahami bahwa keterampilan
membaca dan menulis diperoleh dari serangkaian kegiatan membaca dan
menulis itu sendiri serta pengaplikasian keterampilan dan strategi dalam
kegiatan tersebut.
Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
dalam kegiatan belajar-mengajar. Dalam proses pembelajaran tersebut,
guru hendaknya memperhatikan aktivitas, respon, kegiatan, minat, sikap,
dan upaya-upaya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, perkembangan, kemajuan, masalah, dan
kesulitan belajar siswa akan diketahui. Informasi yang harus terekam
melalui proses ini meliputi tiga ranah, yakni ranah kognisi, afeksi, dan
psikomotor. Oleh karena itu, untuk mendapatkan informasi tentang ketiga
ranah tersebut dalam proses belajar dibutuhkan berbagai macam bentuk
penilaian baik tes maupun non-tes.
BAB III
TEMUAN DAN HASIL
3.1 Temuan di Lapangan
Berdasarkan hasil observasi PPL 1 PPG Prajabatan di SDN No. 26 Kota
Selatan terlihat bahwa di lingkungan sekolah telah mengupayakan
membuat sumber-sumber bacaan di lingkungan sekolah berupa
terdapatnya sudut baca di tiap-tiap kelas yang berisi buku pelajaran baik
buku guru dan buku siswa. buku sastra yang memuat cerita-cerita rakyat
maupun cerita fiktif yang sesuai dengan karakteristik peserta didik yang ada
di tiap-tiap kelas, terdapat juga pajangan karya siswa disetiap kelas, catatan
guru dan siswa, majalah dinding, tabel interaktif dan juga tulisan yang
digunakan sebagai alat komunikasi seperti pajangan daftar piket, daftar
agama, jadwal pelajaran dan terdapat juga lukisan mengenai budaya
minahasa di dinding sekolah yang semuanya itu merupakan sumber
informasi yang kaya literasi.
Dilihat dari fasilitas pengembangan literasi sekolah, SDN No. 26 Kota
Selatan memiliki perpustakaan yang nyaman bagi peserta didik untuk
melaksanakan kegiatan membaca. Sekolah juga menjalankan program
literasi bagi peserta didik disetiap hari selasa kegiatan literasi ini
dilaksanakan oleh seluruh peserta didik sebelum masuk pembelajaran
pertama peserta didik diberikan waktu 15 menit untuk membaca buku yang
telah mereka pilih. Kegiatan literasi tersebut diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
3.2 Hasil Belajar Literasi Dasar
Pengamat melaksanakan strategi literasi Membaca mandiri.
Pelaksanaan kegiatan literasi di SDN 26 Kota Selatan menggunakan
strategi membaca mandiri sudah berjalan baik. Kami menerapkan di kelas
V yang peserta didiknya berjumlah 18 anak. Strategi Membaca Mandiri
yang kami lakukan bermanfaat untuk memperbaiki lagi kemampuan
membaca , memperkaya kosa kata, memperluas pemahaman,serta
menumbuhkan sikap membaca sebagai aktivitas sepanjang hidup pada
peserta didik. Kegiatan membaca mandiri yang kami lakukan yaitu
membaca mandiri di kelas. kami menginstruksikan mereka memilih bacaan
sesuai dengan yang mereka senangi. Pada tahap awal kegiatan membaca
mandiri, terlebih dahulu kami membimbing dan memantau kegiatan peserta
didik. Mereka sangat antusias untuk membaca secara mandiri dengan gaya
mereka masing-masing. kemudian, setelah kami beri waktu membaca
mandiri 20 menit, 10 menit berikutnya kami bermain game untuk bertanya
kepada mereka topik apa yang mereka baca, agar mengukur keberhasilan
mereka dalam meningkatkan pemahamannya dalam strategi membaca
mandiri.
Membaca Mandiri merupakan kegiatan menggali informasi dari sumber
tulis yang dilakukan secara mandiri. Peserta didik dimotivasi untuk memilih
sendiri bahan bacaannya, sesuai dengan topik yang disenanginya. Pada
kegiatan ini, guru memfasilitasi dengan menyediakan berbagai jenis
bacaan. Membaca mandiri bermanfaat untuk memperhalus kemampuan
membaca pemahaman, memperkaya kosa kata, memperluas pemahaman,
serta menumbuhkan sikap membaca sebagai aktivitas.
3.1 Pembahasan
Pada abad ke-21 ini, terjadi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat di berbagai bidang kehidupan. Hal tersebut.
menuntut setiap individu ntuk mampu menguasai berbagai mu
pengetahuan dan teknologi yang ada agar dapat bersaing dengan individu.
lainnya dalam mewujudukan kehidupan yang lebih baik. Ilmu pengetahuan
dan teknologi dapat dipelajari salah satunya dengan mengembangkan
kompetensi literasi yang memadai. Kemampuan literasi yang tinggi dapat
mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ke arah
tingkatan yang lebih tinggi lagi. Melalui literasi pula, seseorang tidak hanya
memeroleh ilmu pengetahuan tetapi juga bisa menggunakan limu
pengetahuaan dan pengalamannya untuk dijadikan rujukan di masa yang
akan datang.
Bagi calon guru, mempelajari litarasi bertujuan untuk meningkatkan
wawasan dan ilmu pengetahuan untuk selanjutnya dibagikan kepada
peserta didik. Guru hendaknya mampu memberikan lingkungan yang
aman, nyaman, dan berpihak pada peserta didik. Guru dapat menerapkan
strategi literasi lintas meta pelajaran untuk mengaitkan mata pelajaran atau
topik yang sedang dibahas dengan mata pelajaran lain. Sehingga, peserta
didik dapat memahami kebermanfaatan literasi bagi kehidupan sehari-hari
secara langsung.
Guru berperan besar dalam mengembangkan kompetensi literasi di
lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Sebagai fasilitator,
guru berperan dalam menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik
untuk mengembangkan kompetensi literasinya. Sebagai pengajar, guru
dapat memberikan pengakuan atau pujian terhadap keberhasilan peserta
didik setelah mengerjakan sesuatu. Guru juga menjadi model saat
mengajarkan kebaikan kepada peserta didik. Sebagai katalisator, guru
dapat berinteraksi dengan peserta didik untuk mengetahui dan
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Guru juga
berperan sebagai penghubung antara peserta didik dengan ilmu-ilmu
pengetahuan dan sumber-sumber materi yang lebih beragam, tidak hanya
buku teks. Selain itu, guru berperan sebagai penjaga gawang yang
mengarahkan peserta didik dalam memilih informasi yang benar dan tidak
melenceng dari pembelajaran.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan pelaksanaan tindakan strategi literasi,
dapat disimpulkan sebagai berikut.
1) Literasi merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan.
potensi dan keterampilannya untuk mengolah dan memahami
informasi. Melalui literasi, seseorang tidak hanya memeroleh ilmu
pengetahuan tetapi juga bisa menggunakan ilmu pengetahuaan
dan pengalamannya untuk dijadikan rujukan di masa yang akan
datang.
2) Terdapat banyak manfaat dari belajar literasi. Sebelum mempelajari
literasi, kecakapan individu dalam menerima dan mengolah
informasi dapat dikatakan masih rendah. Sesudah mempelajari
literasi, kepekaan dan kemampuan seorang individu dalam
mengolah informasi tentunya akan semakin berkembang.
Pelaksanaan observasi dan tindakan strategi literasi dilakukan di
SDN No. 26 Kota Selatan Strategi literasi yang diterapkan adalah
strategi membaca mandiri di kelas V.
3) Mata kuliah Literasi Dasar bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan Anda merancang, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi kegiatan literasi di sekolah dasar.

4.2 Tindak Lanjut

Tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah menggunakan strategi literasi


dasar untuk membentuk peserta didik menjadi individu yang berkarakter,
bernalar kritis, berwawasan luas, dan siap bersaing di berbagai bidang
kehidupan.
Daftar Pustaka

Irianto, P. O., & Febrianti, L. Y. ( 2016, June ). Pentingnya penguasaan


literasi bagi generasi muda dalam menghadapi MEA. In
Proceedings Education and Language International Conference
(Vol. 1 , No. 1).

Farihatin, Anisa Rohmati. 2013. Kegiatan Membaca Buku Cerita dalam


Pengembangan Kemampuan Literasi Dasar Anak Usia Dini. Skripsi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kemdikbud. 2016. Panduan Gerakan LiterasiSekolah di Sekolah Dasar,


Jakarta.

Mulyo, T. (2017). Gerakan Literasi Sekolah Dasar. Prosiding.

Teguh, M. (2020), Gerakan literasi sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar


Flobamorata, 1(2), 1-9.

Wiedarti, P., & Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan


Menengah. (N.D.). Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai