Anda di halaman 1dari 20

BAHASA INDONESIA DASAR

MI/SD
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN MEMBACA DAN
MENULIS

NAMA KELOMPOK:

HELDA IVTARI SAVIKA (19140057)


MUHAMAD MAHRUS ALI (19140130)
A. KONSEP DASAR PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS
1. Pembelajaran Membaca
Pembelajaran membaca merupakan kemampuan
pemahaman yang diajarkan secara seimbang dan terpadu.
Seimbang dalam arti pembelajaran membaca disampaikan
secara seimbang dengan keterampilan berbahasa lain.
Terpadu maksudnya bahwa dalam kegiatan pembelajaran
membaca dapat dipadukan dengan keterampilan lainnya
yaitu mendengarkan, berbicara, dan menulis. Sedangkan
kemampuan yang disampaikan adalah kemampuan
berbahasa dan bersastra. Oleh karena itu, wacana dalam
pembelajaran membaca bisa berupa wacana sastra maupun
nonsastra.
2. Karakteristik Pembelajaran Membaca
Secara garis besar, terdapat dua karakteristik yang penting dalam
pembelajaran membaca. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan yang bersifat mekanis dapat dianggap berada pada
urutan yang lebih rendah. Hal ini mencakup:
a. pengenalan bentuk huruf
b. pengenalan unsur-unsur linguistik
c. Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi
d. kecepatan membaca ketaraf lambat

2. Keterampilan bersifat pemahaman yang dapat dianggap berada pada


urutan yang lebih tinggi. Hal ini mencakup:
a. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal),
b. Memahami signifikansi atau makna (maksud dan tujuan pengarang,
relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca),
c. Evaluasi atau Penilaian (isi, bentuk), dan
d. Kecepatan membaca yang fleksibel, dan mudah disesuaikan dengan
keadaan.
3. Kriteria Pemilihan Bahan Pembelajaran Membaca
Untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam penyajian
pembelajaran membaca, guru sebaiknya memperhatikan hal-hal
berikut:
1. Pemeriksaan Awal,
2. Persiapan lingkungan,
3. Persiapan siswa, dan
4. Penyajian bahan pengajaran.

Broghton menyebutkan beberapa hal yang perlu


diperhatikan dalam menetapkan bahan Pembelajaran
membaca, yaitu:
1. Sesuai dengan atau dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Sesuai dengan tingkat pendidikan dan perkembangan siswa pada umumnya.
3. Terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan.
4. Mencakup hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual.
4. Metode Pembelajaran Membaca
Beberapa metode yang dikembangkan untuk meningkatkan
Pembelajaran membaca adalah sebagai berikut:
1. Metode kosakata adalah metode yang mengembangkan kecepatan
membaca melalui pengembangan kosakata.
2. Metode motivasi (minat) ialah memotivasi para pemula (pembaca yang
mengalami hambatan dalam kecepatan membacanya) dengan
berbagai macam rangsangan bacaan yang menarik, sehingga tumbuh minat
membacanya.
3. Metode bantuan alat merupakan metode yang dapat membantu
pembaca dalam membaca (melihat baris-baris bacaan), gerak matanya
dipercepat dengan bantuan alat yang berupa ujung pensil, ujung jari, atau
alat petunjuk khusus dari kayu.
4. Metode gerak mata adalah metode yang paling banyak dipakai dan
dikembangkan orang saat ini, baik untuk pembelajaran membaca permulaan,
maupun bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kecepatan membacanya.
5. Penentuan Media Pembelajaran Membaca
a. Fungsional, artinya cocok dengan tujuan pembelajaran yang dilakukan
dan benar-benar menunjang ketercapaian tersebut.
b. Tersedia, artinya media yang akan digunakan ada dan sudah disiapkan.
c. Murah, artinya media yang digunakan tidak harus mahal tetapi terjangkau
dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
d. Menarik, artinya media yang digunakan adalah media menarik dan sesuai
dengan kebutuhan siswa. Setidaknya ada beberapa kriteria untuk
menentukan media yang menarik bagi siswa yaitu:
1) Sesuai dengan kebutuhan siswa,
2) Sesuai dengan dunia siswa,
3) Baru, dan
4) Menantang.
6. Media Pembelajaran Membaca
a. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung
unsur suara. Jenis media yang tergolong ke dalam media visual adalah: film, slide,
foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti
media grafis dan lain sebagainya. Contoh: Membaca tabel, grafik, denah, bagan,
dan lain-lain.
b. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai
ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Contoh: Membaca cepat teks dalam
film
asing.
c. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri, buku bacaan sastra,
majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Contoh: Membaca pemahaman wacana
sastra dan membaca kritis wacana nonsastra.
d. Media berbasis lingkungan, yaitu media yang berada di lingkungan sekitar
siswa,
contohnya: lingkungan sekolah, perpustakaan, pasar tradisional, tempat wisata, dan
lain sebagainya.
e. Media berbasis TIK, digunakan dengan pertimbangan perkembangan dunia
global yang begitu cepat menembus ruang dan waktu, menyebabkan siswa bisa bela-
. Pembelajaran Menulis
Menulis merupakan komunikasi tidak langsung yang berupa pemindahan
pikiran atau perasaan yang memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata
dengan menggunakan simbol-simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwak-
ili oleh simbol tersebut. Menurut Jago Tarigan, menulis adalah mengkespresikan se-
cara
tertulis ide/gagasan pendapat/pikiran, dan perasaan. Sarana untuk mewujudkan hal
itu adalah bahasa. Isi ekspresi melalui bahasa itu akan dimengerti orang lain atau
pembaca bila dituangkan dalam bahasa yang teratur, sistematis, sederhana, dan
mudah dimengerti.
Dalam pembelajaran menulis, siswa hendaknya diarahkan untuk
mengembangkan potensi menulisnya sendiri. Guru berperan besar dalam hal
mengarahkan itu. Peran tersebut didasari oleh kekuatan konsep dan kekuatan
mengembangkan strategi pembelajaran. Jadi, Pembelajaran Menulis merupakan
upaya guru dalam Mengarahkan/mengarahkan siswanya untuk mengembangkan
potensi menulis dari siswanya itu sendiri.
8. Karakteristik Pembelajaran Menulis
Berikut ini adalah empat karakteristik pembelajaran menulis,
yaitu:
1. menulis merupakan kemampuan yang komplek,
2. menulis condong kearah skill atau praktik,
3. menulis bersifat mekanistik, dan
4. penguasaan pembelajaran menulis harus melalui kegiatan
yang bertahap atau akumulatif.
9. Metode Pembelajaran Menulis
1. Metode Langsung
Metode langsung bisa dikembangkan dengan teknik pembelajaran menulis dari
gambar atau menulis objek langsung dan atau perbandingan objek langsung. Teknik menulis
dari gambar atau menulis objek langsung bertujuan agar siswa dapat menulis dengan cepat
berdasarkan gambar yang dilihat. Mislanya, guru menunjukkan gambar kebakaran yang
melanda sebuah desa atau melihat langsung kebakaran tersebut, dari gambar tersebut siswa
dapat membuat tulisan secara runtut dan logis berdasarkan gambar.

2. Metode Komunikatif
Metode Komunikatif dapat dilakukan dengan teknik menulis dialog. Siswa menulis
dialog tentang yang mereka lakukan dalam sebuah aktivitas. Kegiatan ini dapat dilaksanakan
secara individu ataupun kelompok.

3. Metode Integratif
Metode Integratif dapat dilaksanakan dalam pembelajaran membaca dengan
memberikan catatan bacaan. Siswa dapat membuat catatan dengan menulisnya yang dianggap
penting atau kalimat kunci sebuah bacaan pada saat melakukan kegiatan membaca dan juga
kegiatan menulis tersebut.
4. Metode Tematik
Dalam Metode Tematik, semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan
kedalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang perlu dipahami adalah tema
bukanlah bukanlah tujuan tetapi alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Tema tersebut harus diolah dan disajikan secara kontekstualitas, kontemporer, kongkret, dan
konseptual.

5. Metode Konstruktivistik
Metode Konstruktivistik didasarkan pada teori belajar kognitif yang menekankan pada
pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif strategi bertanya, inkuiri, atau menemukan dan
keterampilan metakognitif lainnya.

6. Metode Kontekstual
Metode Kontekstual dapat diterapkan dalam salah satu pembelajaran menulis deskripsi.
Siswa dapat belajar dalam situasi dunia nyata, tidak dalam dunia awang-awang.
10. Media Pembelajaran menulis

Berikut ini adalah cantuman alternatif media pembelajaran


berdasarkan kompetensi dasar menulis disekolah dasar:
No Kompetensi Dasar Media Pembelajaran
.

  Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan Rialia: guru


1.
memperlihatkan pilihan kata dan ejaan. Visual: buku harian dan teks karangan
  Menulis surat undangan (ulang tahun, acara agama,  

  kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dan lain-lain) Rialia: guru


2. dengan kalimat efektif dan memperhatikan Visual: surat undangan
penggunaan ejaan.

     
  Menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan Rialia: gambar orang sedang berdialog
3. memperhatikan isi serta perannya. Visual: teks dialog
11. Landasan Pembelajaran Menulis
1. Landasan Filosofis
Penilaian merupakan bagian dari proses pendidikan yang dapat memacu
dan memotivasi peserta didik untuk lebih berprestasi, meraih tingkat dan level
setinggi-tingginya sesuai dengan potensi peserta didik. Potensi peserta didik sangat
beragam sulit untuk dapat secara tepat mengakomodasi kebutuhan setiap individu
peserta didik dalam proses pendidikan.

2. Landasan Yuridis
a.) Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 57 Ayat (1) yang menyatakan bahwa evaluasi dilakukan dalam
rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
b.) Pasal 57 Ayat (2) yang menyatakan evaluasi dilakukan terhadap peserta
didik, lembaga pendidikan, program pendidikan pada jalur formal dan nonformal
untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan.
c.) Pasal 58 Ayat (1) yang menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil bela-
jar peserta didik secara berkesinambungan.
3. Landasan Konseptual
yaitu sebuah evaluasi yang mana evaluasi tersebut
merupakan salah satu sarana penting untuk menilai
keberhasilan proses pembelajaran melalui penilaian
pencapaian kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran.
Melalui evaluasi, guru sebagai pengelola kegiatan
pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki
peserta didik, ketepatan metode pembelajaran yang digunakan
dan keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi sebagai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
12. Penilaian Pembelajaran Menulis
Secara yuridis berdasarkan PP No. 20 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, terdapat
beberapa istilah standar penilaian pendidikan,
Penilaian Pendidikan ulangan yaitu diantaranya ulan-
gan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ujian-ujian nasional. Pengertian
penilaian yang dimaksud dalam penilaian pendidikan
adalah penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian
adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar
peserta didik.
B. FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN MEMBACA DAN MENULIS
1. Faktor Keberhasilan Pembelajaran Membaca
a. Faktor Fisiologis
Faktor Fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan
jenis kelamin.
b. Faktor Intelektual
Istilah intelegensi didefinisikan oleh Heinz sebagai suatu kegiatan berpikir
yang terdiri dari pemahaman yang esensial tentang situasi yang diberikan dan
meresponnya secara tepat.
c. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga mempengaruhi kemajuan kemampuan membaca
siswa. Faktor lingkungan itu mencakup latar belakang dan pengalaman siswa
di rumah, dan sosial ekonomi keluarga siswa.
d. Faktor Psikologis
Faktor lain yang juga mempengaruhi kemajuan kemampuan membaca anak
adalah faktor psikologis. faktor ini mencakup motivasi, minat, dan kematangan sosial,
emosi, dan penyesuaian diri.
2. Faktor Keberhasilan Pembelajaran Menulis
a. Adanya Motivasi
Adanya motivasi akan akan mempengaruhi pola pikir pesert didik sehingga
timbul kemauan untuk menulis dan peserta didik tersebut menjadi terobsesi untuk
gemar menulis. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan contoh-contoh
hasil lomba menulis atau mengikut sertakannya dalam berbagai ajang lomba menulis.
b. Gemar Membaca Buku
Dengan gemar membaca buku, kemungkinan besar peserta didik juga akan
menjadi gemar untuk menulis.
c. Penggunaan Bahasa
Penggunaan Bahasa juga turut dalam mempengaruhi kemampuan menulis
siswa. Sering dijumpai antara siswa dan guru dalam lingkungan sekolah yang
menggunakan bahasa daerah sehingga sulit bagi siswa untuk mengungkapkan idenya
dalam bentuk tulisan. Maka dari itu, penggunaan bahasa juga mempengaruhi
kemampuan siswa dalam menulis.
d. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran adalah cara bagaimana guru menarik minat siswa dalam hal
menulis dan bisa menjadikan siswa tersebut terobsesi untuk gemar menulis.
C. PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS
1. Problematika Pembelajaran Membaca
a. Kurang mengenali huruf
b. Membaca kata demi kata
c. Pemparafase yang salah
d. Kurang pelafalan
e. Penghilangan
f. Pengulangan
g. Pembalikan
h. Penyisipan
i. Penggantian
j. Menggunakan gerak bibir, jari telunjuk dan menggerakkan kepala.
k. Kesulitan konsonan
l. Kesulitan vokal
m. Kesulitan kluster, diftong, & digraph
n. Kesulitan menganilisis struktur kata
o. Tidak mengenali makna kata dalam kalimat dan cara mengucapkannya.
2. Problematika Pembelajaran Menulis
a. Kesulitan menulis secara benar dengan dengan menggunakan
unsur-unsur bahasa yang tepat.
b. Penggunaan huruf Kapital yang masih belum tepat.
c. kesulitan untuk menirukan atau mencontoh bentuk tulisan yang
diberikan oleh guru.
d. Kesulitan untuk memahami fungsi dari tanda baca dengan benar,
seperti tanda koma (,) dan tanda titik (.)
e. Kesulitan merangkai kata menjadi kalimat sederhana.
f. Masih belum bisa membedakan huruf b dengan d sehingga dalam
penulisannya sering tertukar.
g. Kesulitan menulis kalimat dengan benar dan tepat sesuai dengan
yang diucapkan oleh guru.
h. Kesulitan menulis huruf, kata, dan kalimat sederhana dengan jelas.
i. Kesulitan menulis huruf sambung.
j. Kesulitan untuk menjaga kerapian dan bentuk tulisannya.
SEKIAN TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

Anda mungkin juga menyukai