Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEMAJUAN SETELAH MEMPELAJARI MATA KULIAH

LITERASI DASAR

Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan


memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis.
Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan
tantangan zaman. Sebelumnya, saya memahami literasi hanya sebatas
literasi kegiatan membaca dan menulis yang dilakukan pada peserta didik
guna memenuhi tujuan pembelajaran. Saya memaknai literasi sebagai
salah satu upaya dalam meningkatkan minat baca tulis peserta didiik.
Kegiatan literasi tersebut juga ditujukan untuk peserta didik yang belum
lancar menulis dan membaca. Kegiatan literasi biasanya dilaksanakan
melalui strategi tertentu yang membuat peserta didik bersemangat
mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut biasanya dilaksanakan
melalui permainan atau yang lainnya. Melalui kegiatan literasi membaca,
peserta didik belajar memahami bacaan dengan cara yang
menyenangkan.

Setelah mengikuti perkuliahan, saya mendapatkan banyak


pengetahuan tentang literasi. Selain itu, saya mendapatkan pengetahuan
mengenai manfaat literasi, yaitu :

 Melatih dalam hal menulis serta juga merangkai kata yang


bermakna
 Memperkuat nilai kepribadian dengan membaca dan menulis
 Menambah kosa kata
 Mengembangkan dan menumbuhkan budi pekerti yang baik
 Meningkatkan fokus dan konsentrasi seseorang
 Mengoptimalkan kerja otak
 Mempertajam diri didalam menangkap makna dari suatu informasi
yang sedang dibaca.
 Melatih kemampuan berpikir dan menganalisa
 Menambah wawasan dan informasi baru
 Mengembangkan kemampuan verbal
 Meningkatkan kemampuan interpersonal.
 Meningkatkan pemahaman seseorang dalam mengambil intisari
dari suatu bacaan.

Setelah mengikuti perkuliahan, saya mengetahui bahwa terdapat


jenis-jenis literasi, antara lain :

1) Literasi baca tulis


Literasi baca dan tulis adalah kecakapan dalam membaca,
menulis, menelusuri, memanagemen, dan memahami informasi
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
2) Literasi numerasi
Literasi numerasi diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
menggunakan penalaran. Penalaran berarti menganalisis dan
memahami suatu pernyataan melalui aktivitas dalam memanipulasi
simbol atau bahasa matematika yang ditemukan dalam Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Sultan Agung (SENDIKSA-3): 30-11-
2021 Page 26 kehidupan sehari-hari, dan mengungkapkan
pernyataan tersebut melalui tulisan maupun lisan (Abidin, dkk
2017:107).
3) Literasi visual
Literasi visual ini secara umum dapat dipahami sebagai
kemampuan untuk memahami suatu bentuk bahasa visual dan
mengaplikasikan pemahaman tersebut untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya. Salah satu contoh sederhana
dari penguasaan literasi visual misalnya pesan sederhana seperti
simbol yang digunakan dalam fasilitas umum seperti larangan,
petunjuk, dan sebagainya.
4) Literasi sains
Literasi sains merupakan kecakapan ilmiah dalam
mengidentifikasi, memperoleh, menjelaskan, dan menyimpulkan
informasi dan fenomena ilmiah berdasarkan fakta (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2017 ). Selain itu literasi sains erat
kaitannya dengan kemampuan berpikir ilmiah.

5) Literasi digital
Literasi digital itu lebih menitik beratkan pada upaya
mengintegrasikan kemampuan menemukan, mengevaluasi,
memanfaatkan, membagikan serta membuat sebuah konten
dengan menggunakan teknologi dan internet, sehingga literasi
digital tidak hanya sebatas penguasaan teknologi komputer dan
ketrampilan penggunaan internet yang menjadikan manusia
sebagai sosok robotic belaka, melainkan lebih luas lagi yaitu
memadupadankan antara "literasi" dan "digital" (Rusman, 2014).
6) Literasi budaya dan kewarganegaraan
literasi budaya dan kewargaan yaitu kemampuan seseorang dalam
memahami dan mampu bersikap sebagai masyarakat sosial
dilingkungan sekitar karena merupakan bagian dari suatu budaya
dan bangsa.

Selain jenis literasi tersebut, saya mendapatkan pengetahuan


bahwa Dalam mengembangkan keterampilan membaca peserta didik,
guru dapat menggunakan berbagai strategi pembelajaran membaca
yang tepat. Beberapa strategi pembelajaran yang dapat dipilih dan
digunakan guru dalam rangka mengembangkan keterampilan membaca
peserta didik adalah sebagai berikut :

1. Membaca Bersama

Salah satu bagian dari literasi berimbang adalah membaca


bersama. Dimana guru membacakan sebuah buku yang di kemas
dalam buku besar agar bisa di lihat semua anak yang
mendengarkan. Namanya Bigbook.

2. Membaca Terbimbing
Menurut Abidin (2012: 90), membaca terbimbing adalah
metode pembelajaran terbimbing untuk membantu peserta didik
dalam menggunakan strategi belajar membaca secara mandiri.

3. Membaca Interaktif

Membaca interaktif merupakan aktivitas membaca bersama


dengan tujuan melibatkan anak secara interaktif dalam memahami
isi bacaan. Artinya, membaca menjadi aktivitas bersama untuk
mendapatkan pengalaman sosial, memperkaya kosakata,
menggali isi bacaan, dan memperkaya wawasan dalam bacaan.
Mengapa membaca interaktif penting untuk dilakukan?
Dalam pembelajaran literasi, membaca dengan cara interaktif
penting untuk dilakukan karena beragam alasan, diantaranya
adalah:

a. dapat mengembangkan kosakata peserta didik,


b. dapat melatih peserta didik dalam mengucapkan kata dengan
benar,
c. dapat mengaktifkan peserta didik,
d. dapat mengembangkan cara berpikir kritis,
e. dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik, dan
f. dapat mengembangkan keterampilan membaca secara lebih
cepat.

4. Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang


dilakukan oleh seseorang untuk memahami isi bacaan secara
menyeluruh. Membaca pemahaman dilakukan dengan
menghubungkan skemata atau pengetahuan awal yang dimiliki
pembaca dan pengetahuan baru yang diperoleh saat membaca,
sehingga proses pemahaman terbangun secara maksimal.
Hal ini sesuai dengan pandangan teori skemata bahwa
pembaca dalam membaca pemahaman tidak saja bergantung
pada informasi yang dibaca, tetapi juga pada struktur mental
(kognisi) yang relevan yang telah dimiliki pembaca sebelumnya
(Widdowson dalam Grabe, 1988: 56). Dalam membaca
pemahaman terjadi proses penghubungan informasi baru yang
didapat dengan pengetahuan sikap yang telah ada.

5. Membaca Mandiri

Membaca mandiri merupakan kegiatan menggali informasi dari


sumber tulis yang dilakukan secara mandiri. Peserta didik
dimotivasi untuk memilih sendiri bahan bacaannya, sesuai dengan
topik yang disenanginya. Pada kegiatan ini, guru memfasilitasi
dengan menyediakan berbagai jenis bacaan. Buku-buku bacaan
dapat direkomendasikan oleh guru atau oleh peserta didik.
Bacaan bisa berbentuk buku, teks bacaan, atau ringkasan
pendek.

Membaca mandiri bermanfaat untuk memperhalus


kemampuan membaca pemahaman, memperkaya kosa kata,
memperluas pemahaman, serta menumbuhkan sikap membaca
sebagai aktivitas seumur hidup pada peserta didik. Pada kegiatan
membaca mandiri, peserta didik motivasi membaca di
perpustakaan atau di taman baca sekolah. Mereka dapat memilih
bacaan sesuai dengan topik yang mereka senangi. Pada tahap
awal kegiatan membaca mandiri, guru memiliki peranan yang
sangat penting untuk membimbing dan memantau kegiatan
peserta didik. Berikutnya, tanggung jawab guru semakin
berkurang manakala peserta didik telah mulai mampu memahami
isi bacaan yang dibacanya.
Selanjutnya ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat
dipilih dan digunakan guru dalam rangka mengembangkan keterampilan
menulis peserta didik adalah sebagai berikut :

1. Menulis Bersama

Menulis bersama merupakan aktivitas menulis yang dilakukan


antara guru dan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik,
atau peserta didik dengan orang tua. Pada menulis bersama,
kegiatan yang dilakukan adalah menulis kata atau kalimat secara
bergantian. Peserta didik secara bergiliran menulis kata atau
kalimat yang saling berkaitan. Bagi peserta didik yang sudah
mampu menulis, salah satu bentuknya adalah menulis berantai,
sedangkan bagi peserta didik yang belum mampu menulis,
menulis bersama dapat dilakukan antara guru dengan peserta
didik. Guru berinteraksi dengan peserta didik untuk memberikan
motivasi sekaligus berpartisipasi aktif dalam kegiatan menulis
bersama. Dengan demikian, guru berperan sebagai teman belajar
sekaligus pendamping bagi peserta didik, sehingga peserta didik
bersemangat untuk terus menulis.

2. Menulis Terbimbing

Parsons (2001:12) menyatakan bahwa menulis terbimbing


adalah proses guru mengembangkan dan membimbing tulisan
peserta didik melalui diskusi, mengonstruksi teks bersama, dan
mengevaluasi tulisan independen mereka. Penulisan terbimbing
melibatkan seorang guru yang bekerja dengan sekelompok
peserta didik pada saat menulis. Itu tujuan tugas didasarkan pada
apa yang telah mereka pelajari sebelumnya proses penulisan.
Tulisan terbimbing digunakan untuk membimbing peserta didik
menulis sesuatu. 

3. Menulis Interaktif
Menulis interaktif merupakan kegiatan yang dapat
mengembangkan kemampuan anak dalam hal literasi. Anak-anak
mengembangkan kemampuannya dalam berbagi,
mengekspresikan ide-ide, dan berbagi menulis dengan cara
pengalaman, pemahaman tentang sesuatu. Guru membantu
proses tersebut sehingga pembelajaran menjadi bermakna
(McCarrier, Pinnell, Fountas, 2000). 

4. Menulis Mandiri

Menulis mandiri merupakan kegiatan menuangkan gagasan


dalam bentuk tulis yang dilakukan secara individual oleh peserta
didik. Seperti halnya dengan membaca mandiri, dalam menulis
mandiri peserta didik juga diarahkan untuk dapat terampil dalam
menulis dan tumbuh kebiasaan untuk menulis. Penawaran-
penawaran writing independent (menulis mandiri) memberi
peluang tambahan pada peserta didik untuk menulis. Agar peserta
didik menjadi terampil menulis, peserta didik harus dilengkapi
dengan banyak peluang menulis. Pada saat menulis mandiri,
peserta didik meneruskan berlatih apa yang mereka telah pelajari
pada saat modeled/shared/guided writing.

5. Menulis Kreatif
Berikut adalah beberapa media atau cara yang dapat
membantu peserta didik menuangkan ide dalam tulisan kreatif : 
a) Menulis Berdasarkan Pengalaman
b) Menulis Berdasarkan Pengamatan
c) Menulis Berdasarkan Imajinasi
d) Menulis Apa Yang Disukai
e) Menulis dari Apa Yang Dibaca

Selain pengetahuan tersebut, ada kegiatan literasi yang


ditemukan di lapangan, yaitu membaca 15 menit sebelum pembelajaran.
kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman Sekolah Dasar Negeri
Malahayu 05 dengan mengumpulkan semua peserta didik dari kelas satu
sampai kelas enam. Peserta didik memilih sendiri buku yang akan dibaca
ketika kegiatan literasi. Rangkaian kegiatan tersebut antara lain :

a) Mengumpulkan seluruh peserta didik di halaman sekolah


b) Peserta didik berbaris sesuai kelasnya kemudian dipersilahkan
untuk duduk
c) Peserta didik membaca buku yang mereka pilih sebelumnya
d) Setelah membaca, guru menunjuk salah satu dari perwakilan
kelas untuk membacakan buku di depan peserta didik lainnya
e) Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik, jika dalam
satu kelas tersebut bisa menjawab, maka dipersilahkan masuk ke
kelasnya.

Selain pembiasaan membaca tersebut, ada pula kegiatan Asma’ul


Husna untuk peserta didik yang beragama islam, dan pembacaan doa
untuk peserta didik yang beragama Kristen, hindu, dan agama lainnya.
Kegiatan Asmaul Husna dilaksanakan di halaman SDN Kalibanteng Kidul
01 sedangkan pembacaan doa untuk agama selain islam ada ruangan
khusus di lantai dua. Sebelum kagiatan dimulai, guru membagiakan
lembaran Asmaul Husna kepada peserta didik kemudian membacanya
bersama-sama. Setelah kegiatan tersebut selesai, seluruh peserta didik
serta guru menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta
memberikan hormat kepada Sang Merah Putih.

Selain kegiatan tersebut, adapula kegiatan literasi yang dilakukan


di kelas sebelum pembelajaran, yaitu membaca bacaan sholat bagi
peserta didik yang beragama islam. Sedangkan untuk peserta didik yang
beragama lainnya, hanya mendengarkan. Kegiatan tersebut diawali
dengan bacaan niat sholat sampai salam.

Sebenarnya masih banyak lagi kegiatan literasi yang ditemukan di


lapangan, seperti pojok baca, membaca senyap, menyimak video
pembelajaran, menyimak berita, menyimak gambar, meresume kegiatan
di hari libur, menulis prediksi cerita, menulis cerita pendek berdasarkan
pengalaman, serta menciptakan puisi.

Kegiatan perkuliahan ini sangat bermanfaat untuk menambahkan


penegetahuan literasi. Sebelum mempelajari mata kuliah ini, saya
memaknai literasi hanya sekedar membaca dan menulis seperti gerakan
literasi yang diterapkan di Sekolah Dasar pada umumnya. Setelah
mempelajari mata kuliah ini pengetahuan saya bertambah mengenai
literasi. Melalui pengetahuan tersebut, saya berencana menerapkan
literasi yang menyenangkan di kelas nantinya. Seperti menyimak gambar
kemudian menceritakan gambar tersebut, atau dengan startegi yang
lainnya.

Seperti yang kita ketahui, tingkat literasi di Indonesia masih sangat


kecil sehingga perlu dilaksanakan literasi di sekolah. Hal tersebut
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan literasi peserta didik.
Selanjutnya, saya berencana untuk meningkatkan literasi peserta didik
melalui kegiatan membaca buku 15 menit sebelum pembelajaran. Buku
yang akan dibaca oleh peserta didik bisa bersumber dari manapun sesuai
dengan keinginan peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Helena. "Penguatan blended learning berbasis literasi digital


dalam menghadapi era revolusi industri 4.0." Al-Idarah: Jurnal
Kependidikan Islam 9.2 (2019): 190-203.

Azizah, Nur Rufidah. "Implementasi literasi budaya dan kewargaan untuk


mengembangkan keterampilan sosial siswa Madrasah Ibtidaiyah di
tengah pandemi." Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 11.01
(2021): 7-16.

Herawan, E. (2022). Literasi Numerasi Di Era Digital Bagi Pendidik.


In Seminar Nasional Pendidikan Sultan Agung IV (Vol. 3, No. 1).

Maryono, M., Pamela, I. S., & Budiono, H. (2022). Implementasi Literasi


Baca Tulis dan Sains di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(1), 491-
498.

Sidhartani, Santi. "Literasi visual sebagai dasar pemaknaan dalam


apresiasi dan proses kreasi visual." Jurnal Desain 3.03 (2016): 155-
163.

Anda mungkin juga menyukai