Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEMAJUAN BELAJAR

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Prof. Dr. Derlina, M.Si;

Yeni Megalina, S. Pd., M.Si

Laporan ini disusun sebagai syarat mengikuti mata kuliah


Literasi Lintas Mata Pelajaran

Disusun oleh

Yaumil Silvini
9223610338

PPG PRAJABATAN 2022


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2023

1
1. PENGETAHUAN AWAL MENGENAI LITERASI

• Literasi Menurut Saya

Literasi menurut saya adalah usaha seseorang untuk memahami


suatu teks bacaan, suatu strategi atau cara mudah untuk seseorang
memahami dan memaknai suatu teks dengan membaca cepat dan
mendapatkan inti sari atau rangkuman dari teks yang telah dibaca. Dapat
menyimpulkan teks tersebut kedalam pemahaman yang berbeda menurut
si pembaca. Jadi informasi dari yang dibaca dapat membuat seseorang
memahaminya sesuai dengan keinginan atau pemahaman si pembaca.
Literasi juga saya pahami sebagai teks yang banyak dan sulit dan harus
dipahami lebih cepat. Literasi juga menurut saya hanya cara seseorang
membaca cepat dan memiliki rata- rata waktu atau rentang waktu tertentu
untuk bisa dikatakan sebagai literasi. Literasi yang saya pahami sebelum
mempelajari literasi lintas mata pelajaran hanya berpatokan pada teks dan
buku bacaan yang berisikan tulisan saja, selain itu tidak termasuk kedalam
bentuk literasi.

Jadi intinya literasi itu adalah suatu teks bacaan yang berisikan
tentang tulisan ilmiah atau tulisan bacaan yang sulit, seperti karya ilmiah,
buku cetak sekolah, buku bacaan, koran dan buku sejarah. Buku tersebut
yang tingkat pemahamannya bisa dikatakan harus dibaca berulang kali
baru paham. Diliterasi diajarkan bagaimana cara memahami buku yang sulit
tersebut menjadi mudah dipahami dengan rentang waktu bacaan yang
cepat.

2. PEMAHAMAN LITERASI SETELAH MENGIKUTI PERKULIAHAN

Gerakan literasi sekolah adalah salah satu program yang sangat


penting di terapkan pada bidang Pendidikan, karena program tersebut
mampu untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam membaca
dan menulis. Menurut abidin, dkk (2017:1) orang yang mampu memahami
suatu bacaan dan tulisan atau tidak buta huruf maka orang tersebut bisa

2
dikatakan mengetahui akan sastra. Kemampuan berliterasi peserta didik
berkaitan erat dengan tuntutan keterampilan membaca yang berujung pada
kemampuan memahami, meneliti dan menerapkan. Menurut Antoro
(2017:39) tenaga pendidik merupakan orang yang mampu mengondisikan
suasana batin peserta didik bahwa membaca dan menulis adalah aktivitas
menyenangkan akan meraih kepuasan atas program literasi.

a. Pengertian Literasi

Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan


memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam
perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan
tantangan zaman. Secara harfiah, literasi berarti “melek”, sadar akan
kebutuhan pemahaman informasi. Namun lebih dari itu, makna literasi juga
mencakup melek visual yang artinya kemampuan untuk mengenali dan
memahami ide- ide yang disampaikan secara visual (adegan, video,
gambar).
b. Literasi Menurut Para Ahli
Berikut literasi menurut para ahli.
1. Menurut Merriam- Webster
Menurut kamus online Merriam- Webster, Literasi ialah suatu
kemampuan atau kualitas melek aksara di dalam diri seseorang
dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan
juga mengenali serta memahami ide- ide secara visual.
2. Menurut UNESCO
Menurut UNESCO “The United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organization”, Pengertian literasi ialah seperangkat
keterampilan nyata, terutama keterampilan dalam membaca dan
menulis yang terlepas dari konteks yang mana ketrampilan itu
diperoleh serta siapa yang memperolehnya.
Namun lebih dari itu, Literasi adalah kemampuan individu untuk
menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya.

3
Dengan pemahaman bahwa literasi mencakup kemampuan membaca kata
dan membaca dunia.
Setelah mengikuti perkuliahan literasi lintas mata pelajaran saya baru
mengetahui bahwa literasi tidak hanya kemampuan membaca saja, tetapi
bisa kemampuan menulis, mendengar, menggambar. Kemampuan
tersebut menjadikan seseorang bertambah kemampuan penalarannya dan
mampu berfikir kritis.
c. Manfaat Literasi Lintas Mata Pelajaran
Lima keterampilan bahasa ini membantu peserta didik berpikir
kritis ketika mereka menerima, memproses, dan menghasilkan informasi.
Tujuan dari pembelajaran area konten adalah menghasilkan peserta didik
yang bijaksana dan berpengetahuan luas; oleh karena itu, literasi harus
digunakan di semua bidang studi.
d. Jenis Literasi
Mengacu pada pengertian serta manfaat maupun tujuan yang sudah
dijelaskan diatas, literasi yang sudah dijelaskan di atas, literasi bisa dibagi
ke dalam beberapa jenis, diantaranya adalah :
1. Literasi Dasar
Literasi dasar yaitu kemampuan dasar dalam mebaca, menulis,
mendengar, dan berhitung.
2. Literasi Perpustakaan
Literasi perpustakaan bisa dipahami sebagai kemamppuan dalam
memahami serta membedakan karya tulis fiksi maupun nonfiksi,
memahami bagaimana cara menggunakan katalog dan indeks,
hingga kemampuan untuk memahami informasi pada saat membuat
suatu karya tulis dan penelitian.
3. Literasi Media
Literasi media bisa dipahami sebagai kemampuan untuk mengetahui
dan membaca berbagai jenis media, baik media elektronik, cetak dan
lainnya.

4
4. Literasi Teknologi
Seperangkat kemampuan untuk mengetahui dan memahami segala
hal yang berhubungan dengan teknologi, seperti mengerti
bagaimana cara menggunakan internet, hingga memahami etika
dalam memanfaatkan sebuah teknologi.
5. Literasi visual
Pengertian literasi visual adalah pemahaman dan kemampuan
dalam menginterpretasikan dan memberi makna informasi yang
berbentuk gambar atau visual.
6. Literasi Teks Multimoda
Literasi multimoda merupakan model teks pembelajaran mutakhir
yang mengedepankan aktivitas peserta didik dalam setiap interaksi
edukatif untuk dapat melakukan eksplorasi dan menemukan
pengetahuan sendiri. Multimoda adalah teks yang memiliki beberapa
jenis bisa termasuk jenis visual, audio maupun audio visual.
e. Jenis Literasi versi Kemdikbud
Literasi itu sendiri terdiri dari beberapa jenis. Dalam tulisan ini
literasi dasar yang diacu adalah konsep literasi dasar yang digunakan
oleh Kemdikbud dalam gerakan literasi nasional (gln.kemdikbud.go.id).
Ada enam jenis literasi; literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi
sains, literasi finansial, literasi digital, literasi budaya dan kewargaan.
1. Literasi baca dan tulis
Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami
informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks
tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan
potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.
2. Literasi numerasi
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecekapan untuk:
➢ bisa memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan
mengkomunikasikan berbagai macam angka dan simbol

5
matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai
macam konteks kehidupan sehari-hari;
➢ bisa menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai
bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk mengambil keputusan.
3. Literasi sains
Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk
mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru,
menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan
fakta, memahami karakteristik sains, membangun kesadaran
bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam,
intelektual dan budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan
peduli dalam isu-isu yang terkait sains.
4. Literasi digital
Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam
menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan
memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh
hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Literasi finansial
Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
mengaplikasikan
✓ pemahaman tentang konsep dan risiko,
✓ keterampilan, dan
✓ motivasi dan pemahaman agar dapat membuat keputusan yang
efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan
kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat
berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
6. Literasi budaya
Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam
memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai
identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah

6
pengetahuan dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban
sebagai warga masyarakat.
f. Contoh Gerakan Literasi di Sekolah
Mengacu pada penjelasan di atas, maka sudah sewajarnya sebagai
pendidik, guru memiliki peran untuk meningkatkan kesadaran literasi.
Mengingat begitu pentingnya kegiatan literasi ini, penting bagi setiap
individu untuk mulai menggalakkan kegiatan literasi ini. Beberapa hal
sederhana yang bisa guru lakukan di sekolah untuk meningkatkan literasi
sebagai berikut:
✓ Membuat dinding motivasi di kelas
✓ Jadwal wajib ke perpustakaan
✓ Membaca buku non pelajaran sebelum proses belajar dimulai.

3. KEGIATAN LITERASI YANG DITEMUKAN DILAPANGAN


Kegiatan literasi yang saya temukan di lapangan tempat saya
melaksanakan PPL maupun Ketika saya menjadi guru disuatu sekolah.
Saya menemukan kegiatan seperti :
1. Pada gambar dibawah ini, adanya kegiatan literasi membaca
beberapa jenis buku di perpustakaan daerah, siswa diberikan waktu
untuk membaca buku fiksi dan non fiksi di perpustakaan dan
kemudian setelah membaca, menceritakan kembali apa yang telah
mereka baca sebagai bahan pembelajaran bahwa siswa mampu
menginformasikan kembali apa yang telah mereka baca, hal ini
termasuk dari contoh literasi perpustakaan.

7
2. Kegiatan literasi yang saya temukan dilapangan juga adalah ketika
salah satu guru fisika menjelaskan materi fisika dengan suatu
konsep ilmiah, memberikan pertanyaan dan memberikan
kesimpulan sesuai fakta. Kegiatan ini termasuk kegiatan literasi
sains.

3. Pada gambar selanjutnya kegiatan literasi juga saya jumpai Ketika


siswa membaca informasi yang disediakan dimading sekolah, siswa
membaca dan mendapat informasi baru yang disajikan dimading
sekolah. Ini termasuk literasi informasi berupa visual dan numerisasi
yaitu terdapat adanya gambar grafik.

4. Kegiatan literasi banyak dijumpai disekolah tempat saya


melaksanakan praktek lapangan yaitu:

✓ Adanya membaca 15 menit sebelum masuk kedalam proses


pembelajaran. Guna membuat siswa memahami dan mengolah
informasi yang dibacanya kemudian guru memberikan pertanyaan
pemantik sehingga membuat siswa dapat menjawab pertanyaan
tersebut karena telah membaca teks.

8
✓ Adanya kegiatan proses pembelajaran menggunakan frayer dan
powerpoint untuk menjelaskan materi pembelajaran, materi ini
termasuk literasi teks multimoda.
4. REFLEKSI TERKAIT PERKULIAHAN LITERASI

Refleksi saya terhadap perkuliahan literasi lintas mata pelajaran adalah :

1. Saya mendapatkan ilmu dan informasi yang jelas mengenai literasi


lintas mata pelajaran, setelah saya mempelajari mata kuliah ini.

2. Setelah saya mempelajari mata kuliah literasi lintas mata pelajaran


saya dapat merencanakan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan literasi yang bervariasi, saya mampu memodifikasikan
jenis literasi agar dapat digunakan dilapangan ketika saya mengajar
nanti dan mampu meningkatkan pemahaman membaca siswa.

3. Masih kurangnya budaya literasi disekolah, harapan kedepannya


dengan dibuatnya taman literasi disekolah dan membaca buku
diperpustakaan siswa dan guru aktif melakukan literasi baik diruang
kelas maupun diluar ruangan kelas.

4. Harapannya saya berusaha membuat budaya literasi disekolah dapat


berjalan dengan maksimal ditandai dengan membuat rencana budaya
literasi seperti :
✓ Membaca 15 menit sebelum melakukan proses pembelajaran
dikelas tentang berita atau informasi yang berkembang kemudian
salah satu siswa menyampaikan kesimpulan dari informasi yang
telah dibacakan.
✓ Guru menggunakan multimoda ketika menjelaskan atau membuat
kelompok diskusi siswa yang menggunakan multimoda yang
bervariasi.
✓ Menyesuaikan literasi apa yang digunakan disetiap kegiatan
pembelajaran
✓ Madding sekolah diaktifkan dengan membuat jadwal piket
pengisian madding disetiap kelas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, dkk. 2017. Pembelajaran Literasi Strategi Meningkatkan


Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan
Menulis. Jakarta: Bumi Aksara

Antoro, B (2017).Gerakan Literasi Sekolah Dari Pucuk Hingga Akar Sebuah


refleksi. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar.


Bandung: Rosda Karya.

Disperpusip.go.id. (2021, 11 Agustus). Pengertian Literasi, Jenis, Tujuan,


Manfaat, Contoh, dan Prinsip. Diakses pada 31 Januari
2023, dari http://disperpusip.tegalkab.go.id/berita/?p=228

10

Anda mungkin juga menyukai