Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yulianti Rafika Sari

NIM : 230211105778
Mata Kuliah : Literasi Lintas Mata Pelajaran

Topik 4 Koneksi Antar Materi


Diskusikan tentang bagaimana lingkungan kaya literasi diperlukan untuk
mengembangkan kompetensi numerasi dan penumbuhan budi pekerti peserta
didik.
Hasil Diskusi
Lingkungan kaya literasi tidak hanya mengembangkan kemampuan
membaca, namun juga mengembangkan kemampuan menganalisis dan menambah
wawasan tentang simbol-simbol matematis. Oleh karena itu, lingkungan kaya
literasi sangat diperlukan untuk mengembangkan konpetensi numerasi karena
literasi numerasi. Pengetahuan dan kecakapan numerasi ini meliputi :
a) menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan
matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam
konteks kehidupan sehari-hari dan
b) menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel,
bagan, dsb.)
c) penggunaaan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan
mengambil keputusan.
Tujuan dari literasi numerasi adalah agar peserta didik dapat memecahkan
masalah yang ditampilakan dalam bentuk grafik, tabel, dan bagan. Literasi
numerasi sangat dibutuhkan dalam seluruh aspek kehidupan, baik dalam
lingkungan masyarakat, lingkungan keluarga, pekerjaan, dan lainnya.
Pengaplikasian numerasi dalam kehidupan sehari-hari misalnya saat ingin
berbelanja, meminjam uang dari bank, membangun rumah ataupun memulai usaha,
tentu semuanya membutuhkan keterampilan numerasi. Peserta didik memerlukan
keterampilan numerasi untuk mengelola waktu dengan baik, mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga evaluasi terhadap
produktivitas. Lingkungan yang kaya akan literasi dapat mengembangkan
kemampuan numerasi peserta didik contohnya dengan menyediakan buku-buku
yang mengandung angka.
Lingkungan kaya literasi merupakan hal yang sangat diperlukan untuk
mengembangkan kompetensi numerasi dan penumbuhan budi pekerti. Lingkungan
kaya literasi melibatkan tiga aspek lingkungan yaitu lingkungan fisik, lingkungan
sosial-afektif, dan lingkungan akademik. Lingkungan kaya literasi yang baik
kondisi lingkungan sosial-afektifnya akan memacu proses penumbuhan budi
pekerti pada peserta didik. Karena dengan kondisi lingkungan sosial afektif yang
memenuhi seluruh parameter akan menciptakan suasana yang kondusif bagi
perkembangan sosio emosional dan budi pekerti peserta didik.
Dengan pemenuhan parameter lingkungan sosial afektif, maka sekolah
dapat beroperasi dengan baik, transparan, dan memotivasi peserta didik untuk aktif
dalam kegiatan-kegiatan literasi di sekolah. melalui pesan-pesan yang termuat
dalam kegiatan literasi dan guru yang menjadi teladan akan menumbuhkan budi
pekerti pada peserta didik.
Lingkungan kaya literasi diperlukan untuk menumbuhkan budi pekerti
peserta didik karena dengan adanya pembudayaan ekosistem literasi sekolah akan
menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik yang dapat diwujudkan dalam
Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Penanaman nilai-nilai budi pekerti luhur ini penting dilakukan sejak dini sebab
proses pendidikan sejatinya bukan hanya untuk mencetak manusia yang cerdas
secara intelektual, tapi juga cerdas emosional dan spiritual. Harus diakui, salah satu
kekeliruan besar dalam sistem pendidikan kita adalah sangat mengedepankan
kecerdasan intelektual, namun mengenyampingkan pembelajaran yang
mengandung nilai-nilai moral. Gerakan Literasi Sekolah ini memperkuat gerakan
penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu program di dalam
gerakan tersebut adalah “kegiatan 15 menit membaca buku non pelajaran sebelum
waktu belajar dimulai”. Program ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca
peserta didik dapat meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat
dikuasai secara lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai