Anda di halaman 1dari 7

TOPIK 4 – AKSI NYATA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Literasi Lintas

Mata Pelajaran PPG Prajabatan Gelombang 1

Dosen Pengampu: Nurlinda Safitri, M.Pd

Disusun oleh: TRI WAHYUDIYANTORO (039222645)

Kelas GK 1 / A

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
2023
INSTRUMEN BUDAYA LITERASI SEKOLAH4

Nama Sekolah : SDN Semeru 1


Alamat : Jl. Medika I No.1, RT.03/RW.19, Menteng, Kec.Bogor Barat , Kota
Bogor, Jawa Barat 16111
Alamat Web :-
Telepon : 02518347568
Surel (email) Sekolah : sdnsemeru1bogor@ymail.com
Narahubung : Ade Hendra

Berilah tanda cek (V) pada kolom “sudah” atau “belum” sesuai dengan kondisi di
sekolah Ibu/Bapak! Pengisian centang “belum” dapat dilengkapi dengan catatan
mengenai “masalah” yang dihadapi (kolom paling kanan).

NO INDI SUDA BELU MASALAH


KAT H M (JIKA
OR BELUM)
1 Ada kegiatan 15 menit membaca yang dilakukan
setiap hari (di awal, tengah, atau menjelang √
akhir pelajaran).
2 Kegiatan 15 menit membaca telah berjalan
minimal √
satu semester.
3 Guru menjadi model dalam kegiatan 15
menit membaca dengan ikut membaca √
selama kegiatan berlangsung.
4 Kepala sekolah dan tenaga kependidikan
menjadi model dalam kegiatan 15 menit

membaca selama kegiatan berlangsung.

5 Ada Tim Literasi Sekolah (TLS) atau tim sejenis Belum ada tim
yang dibentuk oleh Kepala Sekolah. literasi secara
pasti namun
semua guru dan
segenap pihak
√ terkait ikut
dalam
mengambil
peran gerakan
literasi
didalamnya.
6 Ada bahan kaya teks yang terpampang di tiap √
kelas.
7 Ada bahan kaya teks yang terpampang di koridor
dan area lain di sekolah. √

8 Ada poster-poster kampanye membaca untuk


memperluas pemahaman dan tekad warga

sekolah
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat
9 Ada perpustakaan, sudut baca di tiap kelas,
dan area baca yang nyaman dengan koleksi

buku nonpelajaran yang dimanfaatkan untuk
berbagai kegiatan literasi.
10 Perpustakaan sekolah menyediakan beragam
buku bacaan (buku nonpelajaran: fiksi dan
nonfiksi) yang diperlukan peserta didik untuk √
memperluas
pengetahuannya dalam pelajaran tertentu.
11 Kebun sekolah, kantin, dan UKS menjadi
lingkungan yang bersih, sehat dan kaya teks.

Terdapat poster-poster tentang pembiasaan
hidup bersih, sehat, dan indah.
12 Peserta didik memiliki jurnal membaca
harian √
(menuliskan judul bacaan dan halaman)
13 Peserta didik memiliki portofolio yang berisi
kumpulan jurnal respon membaca. √

14 Peserta didik memiliki portofolio yang berisi Refrensi terkait


kumpulan jurnal respon membaca (untuk portofolio yang
SMP berisi kumpulan
minimal dua belas buku nonpelajaran) √ jurnal respon
membaca smp
tidak ditemukan
di Sdn Semeru 1
15 Jurnal respon peserta didik dari hasil
membaca buku bacaan dan/atau buku

pelajaran dipajang di kelas dan/atau koridor
sekolah
16 Ada berbagai kegiatan tindak lanjut (dari 15
menit membaca) dalam bentuk menghasilkan
respon secara lisan maupun tulisan (bagian √
dari penilaian
nonakademik)
17 Ada berbagai kegiatan tindak lanjut (dari 15 √
menit membaca) dalam bentuk menghasilkan
respon secara lisan maupun tulisan dalam
pembelajaran (bagian dari penilaian
akademik yang terintegrasi dalam nilai mata
pelajaran)
18 Kepala sekolah dan jajarannya berkomitmen
melaksanakan dan mendukung gerakan

literasi
sekolah
19 Ada penghargaan terhadap pencapaian
peserta didik dalam kegiatan literasi secara √
berkala
20 Ada kegiatan akademik yang mendukung
budaya literasi sekolah, misalnya: wisata ke
perpustakaan √
atau kunjungan perpustakaan keliling ke
sekolah
21 Ada kegiatan perayaan hari-hari tertentu
yang √
bertema literasi
22 Ada unjuk karya (hasil dari kemampuan
berpikir kritis dan kreativitas berkomunikasi
secara verbal, tulisan, visual, atau digital) √
dalam perayaan hari-hari tertentu yang
bertema literasi
23 Peserta didik menggunakan lingkungan fisik,
sosial, afektif, dan akademik disertai
beragam bacaan (cetak, visual, auditori,

digital) yang kaya literasi–di luar buku teks
pelajaran–untuk memperkaya pengetahuan
dalam mata pelajaran
24 Ada pengembangan berbagai strategi
membaca (dalam kegiatan membaca 15 √
menit dan/atau dalam pembelajaran)
25 Guru melaksanakan “strategi literasi dalam Sebagian guru
pembelajaran” dalam semua mata pelajaran belum
melaksanakan

strategi literasi
dalam semua
mata pelajaran
26 Sekolah melibatkan publik (orangtua,
alumni, dan elemen masyarakat) untuk √
mengembangkan kegiatan literasi sekolah.
27 Sekolah berjejaring dengan pihak eksternal √ Sekolah pernah
untuk pengembangan program literasi menjalin
sekolah dan pengembangan profesional kerjasama terkait
warga sekolah tentang program
literasi. membaca dan
ketersediaan
buku yang
beragam berupa
bazar buku
namun dalam
konteks
penjualan
sekolah tidak
ikut terlibat
didalamnya.

RENCANA AKSI KEGIATAN PENGEMBANGAN BUDAYA LITERASI SEKOLAH


Istilah literasi merupakan sesuatu yang terus berkembang atau terus berproses, yang
pada intinya adalah pemahaman terhadap teks dan konteksnya sebab manusia berurusan
dengan teks sejak dilahirkan, masa kehidupan, hingga kematian, Keterpahaman terhadap
beragam teks akan membantu keterpahaman kehidupan dan berbagai aspeknya karena teks
itu representasi dari kehidupan individu dan masyarakat dalam budaya masing-masing.
Komunitas sekolah akan terus berproses untuk menjadi individu ataupun sekolah yang
literat. Untuk itu, implementasi GLS pun merupakan sebuah proses agar siswa menjadi
literat, warga sekolah menjadi literat, yang akhirnya literat menjadi kultur atau budaya yang
dimiliki individu atau sekolah tersebut. Saat ini kegiatan di sekolah ditengarai belum optimal
mengembangkan kemampuan literasi warga sekolah khususnya guru dan siswa. Hal ini
disebabkan antara lain oleh minimnya pemahaman warga sekolah terhadap pentingnya
kemampuan literasi dalam kehidupan mereka serta minimnya penggunaan buku-buku di
sekolah selain buku-teks pelajaran. Kegiatan membaca di sekolah masih terbatas pada
pembacaan buku teks pelajaran dan belum melibatkan jenis bacaan lain.
Gerakan literasi sekolah ini wajib digalakkan karena minat membaca dan menulis
masyarakat Indonesia masih tergolong minim. Program literasi sekolah ini diharapkan
mampu membangkitkan minat membaca dan menulis sejak dini. Materi membaca berisi nilai-
nilai budi pekerti, berupa kearifan local, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap
perkembangan peserta didik. Tujuan umum gerakan literasi sekolah yaitu untuk
menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi
sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
Agar sekolah mampu menjadi garis depan dalam pengembangan budaya literasi, ada
beberapa strategi untuk menciptakan budaya literasi yang positif di sekolah.
1. Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi Lingkungan fisik adalah hal pertama yang
dilihat dan dirasakan warga sekolah. Oleh karena itu, lingkungan fisik perlu terlihat ramah dan
kondusif untuk pembelajaran.
2. Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif sebagai model komunikasi dan interaksi
yang literat Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model komunikasi dan
interaksi seluruh komponen sekolah. Hal itu dapat dikembangkan dengan pengakuan atas
capaian peserta didik sepanjang tahun. Pemberian penghargaan dapat dilakukan saat
upacara bendera setiap minggu untuk menghargai kemajuan peserta didik di semua
aspek.
3. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat Lingkungan fisik,
sosial, dan afektif berkaitan erat dengan lingkungan akademik. Ini dapat dilihat dari
perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di sekolah. Sekolah sebaiknya memberikan
alokasi waktu yang cukup banyak untuk pembelajaran literasi. Salah satunya dengan
menjalankan kegiatan membaca dalam hati dan guru membacakan buku dengan nyaring
selama 15 menit sebelum pelajaran berlangsung.

Kegiatan literasi di SDN Semeru 1 telah berjalan dengan cukup baik. Hal ini terbukti
melalui beberapa kegiatan yang dikelola oleh guru, kepala sekolah maupun segenap semua
warga sekolah yang turut ikut serta didalamnya. Perpustakaan, pojok baca, ataupun rak buku
kegiatan literasi di setiap ruang kelas, merupakan salah satu literasi sekolah dimanfaatkan
oleh siswa dalam melaksanakan program literasi.
Gerakan Literasi Sekolah lebih dari sekedar membaca dan menulis namun mencakup
ketrampilan berfikir sesuai dengan tahapan dan komponen literasi. Sedangkan dalam praktik
yang baik perlu menekankan prinsip-prinsip, teknik maupun strategi dalam gerakan literasi
sekolah.
Kegiatan literasi yang saya temukan di SDN Semeru 1, antaralain:
1. Pojok baca dan sarana penunjang kegiatan dalam berliterasi di kelas yang telah
disediakan di bagian belakang setiap kelas.
2. Perpustakaan sekolah yang dapat diakses oleh seluruh siswa.
3. Kegiatan berliterasi seperti bercerita tentang kegiatan keseharian siswa di setiap awal
sebelum memulai kelas.
4. Pemberian motivasi maupun reward oleh kepala sekolah maupun guru di setiap
kegiatan upacara maupun kegiatan lainya.
5. Membangun pola pikir kritis dan menggiring siswa dalam berkomunikasi dengan
baik antara sesama siswa melalui kelompok belajar dan serangkaian upaya lainya.
6. Pelepasan balon kata-kata baik dan segenap ungkapan positif yang ditulis dan
dilepaskan melalui pelepasan balon sebagai upaya hal yang baik bagi siswa dalam
berliterasi.

RENCANA TINDAK LANJUT KEGIATAN LITERASI SEKOLAH


Teknis Konsep Literasi Sekolah
1. Membaca buku-buku budi pekerti 10 menit sebelum pelajaran dimulai di kelas
masingmasing.
2. Menyediakan Pojok Literasi di Perpustakaan, taman, atau lokasi manapun yang
nyaman di lingkungan sekolah.
3. Menjadwalkan kegiatan literasi (membaca, menulis, mendongeng, bermain drama,
menggambar, kerajinan tangan, dst) bagi setiap kelas di Pojok Literasi.
4. Membuat Majalah Dinding di perpus sekolah sebagai media apresiasi karya anak
5. Mengaitkan setiap mata pelajaran dengan buku-buku yang mengandung nilai-nilai
budi pekerti luhur.
6. Mengarahkan hukuman siswa (yang bolos, tawuran, tdk mengerjakan tugas, dll)
dengan menyumbang buku anak untuk sekolah.
7. Membuat form observasi untuk menilai kemajuan anak dalam hal literasi.
8. Memposting gambar/cerita kegiatan literasi di media sosial (facebook dan twitter)
9. Mengadakan quis atau perlombaan kegiatan literasi (lomba membaca, mendongeng,
berpuisi, drama cerita rakyat, menari, dst) yang menyenangkan.
10. Meminta dan memotivasi anak untuk berkunjung ke Perpustakaan Taman yang
merupakan kegiatan mingguan Perpustakaan.
11. Mendorong dan mendampingi anak untuk membuat karya (mengarang, pusi, dan
gambar) untuk dimuat di media massa.
12. Melakukan Evaluasi dan Observasi terhadap pelaksanaan kegiatan literasi di akhir
pekan.
13. Mengadakan festival literasi keluarga (misal: lomba membaca atau bermain drama
antara orang tua dan anak)
14. Mengajak siswa dalam membuat jurnal harian terkait program inovatif, seperti buku
diary, reading award maupun child book yang dapat dikereasikan secara bentuk
tertulis maupun akses internet bagi siswa yang nantinya dapat mereka posting dalam
platfrom sosial media dan bertujuan untuk mengajak segenap masyarakat untuk sadar
pentingnya berliterasi.

Anda mungkin juga menyukai