Anda di halaman 1dari 3

NAMA: Nurlaela Nispiani

NIM : E4E12320137

KELAS: PGSD H

TUGAS AKSI NYATA

TOPIK 1 /ETNI SASAMBO

1. Setiap peserta mempersiapkan rencana tindak lanjut pada aksi nyata yang sesuai dengan
keadaan kelas masing-masing di satuan pendidikannya;
2. Desain rencana tindak lanjut dalam pada pembelajaran menggunakan salah satu elemen pada
capaian pembelajaran; dan
3. Jabarkan langkah dalam rencana tindak lanjut pada Lembar Kerja Individu yang telah
disisipkan.

JAWABAN

A. Rencana tindak lanjut: Mengajar siswa memasak makanan khas daerah

kuliner tradisional Indonesia adalah ragam jenis masakan yang berasal dari berbagai daerah
di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Resep dan serta proses pembuatan kuliner
tradisional menjadi pengetahuan yang bersifat turun-temurun antar generasi. Makanan
tradisional adalah warisan makanan yang diturunkan dan telah membudaya di masyarakat
Indonesia (Muhilal, 1995 dalam Adiasih,2015). Makanan tradisional merupakan fenomena
kebudayaan. Kebudayaan pun ikut menentukan makanan dapat dimakan atau tidak sekaligus
memberi cap atau mengesahkannya. Dengan demikian, makanan bukan sekedar untuk
mempertahankan hidup, melainkan juga untuk mempertahankan kebudayaan sebuah kolektif.
Adapun manfaat siswa mempelajari makanan daerah adalah al:
1. Dapat lebih menghargai kebudayaan bangsa Indonesia dan melestarikannya.
2. Dapat menambah pengetahuan umum tentang makanan juga cita rasanya.
3. Meningkatkan rasa nasionalisme dan bangga menjadi rakyat Indonesia.
B. Kaitan Budaya dengan Makanan daerah suku sasak

Suku sasak adalah suku yang mendiami Pulau Lombok. Sebagian besar suku sasak adalah
beragama Islam, dan sebagian kecil masih menganut Islam Watu Telu. Pada awal abad ke-
17, Kerajaan Karangasem dari Bali berhasil menanamkan pengaruhnya di wilayah barat
Pulau Lombok. Kemudian pada 1750 seluruh wilayah Pulau Lombok berhasil dikuasai
kerajaan Hindu dari Bali. Dengan dikuasainya Lombok oleh Bali, maka orang-orang Bali
berdatangan ke Lombok sekaligus membawa serta kebudayaan mereka termasuk dalam
kebudayaan makan.
Dalam pandangan masyarakat Suku Sasak, makan diartikan sebagai kegiatan
mengkonsumsi makanan pokok yang berupa nasi. Suku Sasak akan mengatakan dirinya
sudah makan apabila ia sudah memakan nasi dengan lauk pauknya dan apabila ia hanya
memakan ketupat, soto, jagung, ubi, dan makanan lainnya maka Suku Sasak menyatakan
bahwa dirinya belum makan. Hal ini adalah tradisi dan konsep makan Suku Sasak yang
berbeda dengan konsep suku lainya.
C. Jenjang pendidikan: kelas 3 tema 5 subtema 1 pembelajaran 4 mata pelajaran PPKn KD 3.4
dan 4.4 tentang "Makanan Khas Daerah"

Gambar:”Pelecing Kangkung”

Dalam Mata pelajaran PPKn tersebut siswa diajarkan mengenai Makanan khas daerah
nya dan disini saya mencoba mengambil contoh makanan khas suku sasak yaitu “Pelecing
kangkung”. Plecing kangkung merupakan makanan khas Lombok yang terdiri dari
kangkung rebus dan taoge yang disajikan dengan sambal terasi super pedas di atas
kangkung. Jadi kangkung dan sambal terasi dalam sajian ini tidak bisa dipisahkan. Sebagai
pelengkap, ada taburan kacang goreng.

D. Langkah-langkah rencana tindak lanjut pemberian materi mengenai makanan khas sasak
“Pelecing Kangkung”
1. Menyusun RPP terkait dengan Mata Pelajaran PPKn pelajaran PPKn KD 3.4 dan
4.4 tentang "Makanan Khas Daerah"
2. Mengajar siswa cara membuat pelecing kangkung
3. Menyiapkan bahan-bahan membuat pelecing kangkung yang terdiri dari
 Kangkung
 Cabai
 Terasi
 Garam
 Tomat
 Jeruk limau
 Kacang tanah
4. Melakukan praktek lansung dikelas terkait proses pembuatan makanan khas daerah
sasak yaitu “pelecing kangkung”

Anda mungkin juga menyukai