BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kemampuan Membaca
siswa, baik dampak negatif maupun dampak positif. Bagi siswa yang
memiliki motivasi dan minat belajar yang kurang sudah tentu membuat
serta menerapkan ilmu pengetahuan. Mereka juga dapat berbeda dalam cara
kemampuan membaca pada anak, antara siswa yang satu dengan yang
bacaannya.
9
a. Pengertian Membaca
dalam suatu bahasa, (2) konteks komunikasi, apa yang terjadi, siapa
yang terlibat (pelaku), dan kaidah bahasa apa yang digunakan?, (3)
b. Proses Membaca
(apa yang dilihat dan apa yang tersirat), (3) aspek skemata, yakni
evaluasi dari teks, dan (5) aspek efektif, yakni kemampuan pembaca
dibacanya.
c. Tujuan Membaca
1. Kesenangan
informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain
dkk, dan Irwin Burns dkk, 1996 dalam M. Hafidz Jamil 2008:10)
lainnya.
dan snagat terasa. Baik bagi para siswa sendiri juga bagi para guru.
1. Pengertian Kurikulum
berasal dari bahasa Yunani, yaitu currir yang artinya ”pelari” dan
oleh pelari dari garis star sampai garis finis. Secara etimologis,
institusional.
tujuan pendidikan.
tujuan pendidikan.
2. Membaca Cepat
1994:9).
tujuan agar siswa Sekolah Dasar dalam waktu yang singkat dapat
membaca serta lancar dan dapat memahami isinya secara tepat dan
saja agak lambat dan kurang lancar. Akan tetapi kalau tekad dan
berkurang.
1. Vokalisasi
lengkap.
2. Gerakan Bibir
masih di belakang.
18
3. Gerakan Kepala
Cara membaca dengan menunjuk dengan jari atau benda lain itu
5. Regresi
melihat kata atau beberapa kata yang baru dibaca itu menjadi
6. Subvokalisasi
dibaca.
strategi suatu tehnik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Ada
tiga macam strategi atau teknik dalam kegiatan membaca cepat antara
lain :
19
d. Metode Mengembangkan
pensil, ujung jari, atau alat petunjuk khusus dari kayu. Gerak
dipercepat.
4). Pada bagian akhir latihan membaca cepat, guru memberikan tes
disediakan oleh guru seperti halaman sekolah atau perpustakaan dan kelas
(ruangan).
pandangan pada saat membaca. Salah satu aspek yang harus dipahami
pandangan mata pada saat proses membaca tidak selalu satu arah
artinya fokus pandangan mata pada saat proses membaca tidak bersifat
kecermatan siswa dalam meresfon data tulisan (teks) yang tidak permanen
5. Mengumpulkan hasil
24
Penelitian yang dilakukan Nining Eti Fasocah (2004) dengan judul upaya
guru melatih membaca cepat dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia
sebagai berikut :
Penelitian Luhis (2004) dengan judul membaca cepat sebagai alat untuk
memperoleh informasi pemahaman bacaan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa
C. Kerangka Berfikir
maksimal dan rendahnya pemahaman siswa menangkap dengan cepat isi bacaan.
25
Dalam proses mengajar metode mempunyai peran yang sangat penting dan
Keberhasilan suatu metode atau strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara
cara yang tepat dan serasi dengan sebaik-baiknya agar guru berhasil dalam
karena metode ini banyak kelemahannya sehingga guru perlu mencari metode
D. Hipotesis Tindakan
masalah yang ditujukan oleh peneliti, yaitu suatu dugaan yang bakal terjadi jika
kegiatan membaca cepat, maka siswa dapat membaca dengan cepat dan dapat