1
Taringan dkk, Pendidikan Keterampilan Berbahasa (jakarta: Universitas Terbuka, 2001), hal 1.
Kesulitan yang dihadapi siswa yaitu, membaca teks bahsa Inggris adalah
suatu hal sulit dilakukan oleh siswa, apalagi untuk memahami bacaan, siswa
sering mengalami kesulitan. Pertama, siswa tidak bisa memahami keseluruhan isi
bacaan, isi terdiri dari paragraf pembuka, paragraf inti, dan paragraf penutup.
Siswa tidak bisa menghubungkan gambar dengan isi bacaan. Siswa tidak bisa
menjawab seluruh pertanyaan tentang bacaan, siswa hanya mampu menjawab dua
dari lima pertanyaan tentang bacaan. Siswa tidak bisa menjawab pertanyaan
tentang bacaan apabila kata kunci yang ada dalam bacaan tidak ditulis dalam
kalimat pertanyaan. Dari kesulitan tersebut, seharusnya siswa bisa memahami
keseluruhan isi bacaan, siswa bisa menghubungkan keterkaitan gambar dengan
isi bacaan, siswa bisa menjawab minimal empat dari lima pertanyaan, siswa bisa
menjawab pertanyaan tentang bacaan meskipun kata kunci yang ada dalam
bacaan tidak ditulis dalam kalimat pertanyaan.
C. Kajian Teori
2
Muliana muliana, “Mengatasi Kesulitan Dalam Berbahasa Inggris,” vol.1, Linguistic Community
Service Juornal (2 Februari 2021) hal 57.
1. Pengertian Membaca
3
Abdul Razak, Bahasa Indonesia Versi Perguruan Tinggi (Pekan baru: Autografika, 2003),hal 47.
4
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),hal 2.
5
Henry Guntur Taringan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung: Angksa,
2008),hal 7.
Penguasaan bahasa (dalam hal ini bahasa Inggris) secara keseluruhan,
terutama tata bahasa dan kosakata, termasuk berbagai arti dan nuansa
serta ejaan dan tanda-tanda baca, dan pengelompokkan kata.
b. Kemampuan Mata
Kemampuan mata mengadakan gerakan-gerakan membaca yang efisien.
Gerakan-gerakan yang dimaksud terutama adalah sakade, fiksasi,
lompatan kembali, jangkauan penglihatan, dan jangkuan pemahaman.
c. Penentuan Informasi Fokus
Menentukan lebih dahulu informasi yang diperlukan sebelum mulai
membaca pada umumnya dapat meningkatkan efisiensi membaca.6
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa faktor yang
mempengaruhi kemampuan membaca adalah kompetensi kebahasaan,
kemampuan mata, dan penentuan informasi fokus.
3. Tujuan Membaca
Menurut prinsip keilmuannya, tujuan pengajaran membaca agar para
siswa memiliki pemahaman yang memadai cara-cara memperoleh ekspresi
pengarang yang terkandung di dalam tulisan. Kemudian indikator isi bacaan
yang harus dicari proses memahaminya adalah gagasan, kesimpulan, pesan
untuk materi pokok.7
Materi pokok pengajaran membaca tidak lain tidak bukan adalah bacaan
itu sendiri. Bacaan yang dimaksudkan di sini adalah satuan bahasa pada tatanan
paragraf yang disajikan secara tertulis. Tegasnya, bacaan-bacaan bahasa pada
tatanan paragraf yang disajikan secara tertulis adalah perwujudan ekspresi
gagasan sang penulis. Dari segi cara penulis mengekspresikan gagasan,
teks/bacaan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :
a. Teks/bacaan Deskriptif
b. Teks/bacaan Eksposisi
c. Teks/bacaan Narasi
d. Teks/bacaan Argumntasi9.
8
Puji Santoso, Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD (Jakarta: Universitas Terbuka,
2008),hal 6.5.
9
Abdul Razak, Membaca Lanjut (Alternatif Pengajaran Di Sekolah Dasar),hal 28.
yang terdiri dari dua atau lebih paragraf yang menggambarkan satu subjek atau
topik tertentu.10
Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V tahun pelajaran
2021-2022 dengan jumlah sebanyak 20 orang. Sedangkan objek dalam penelitian
ini adalah kesulitan siswa dalam membaca teks deskriptif dalam bahasa inggris.
c. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
2. Lokasi Penelitian
10
Nuriadi, Teknik Jitu Menjadi Pembaca Terampil (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008).
11
Tampubolon, Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien,hal 113.
Penelitian ini dilakukan di MIN 1 Kota Kendari. Peneliti melakukan
penelitian kepada peserta didik kelas V. Alasan peneliti memilih
madrasah ini adalah tempatnya yang sangat strategis dan kepala
madrasah beserta guru menerima kegiatan penelitian yang akan
dilakukan di madrasah tersebut, peserta didik yang ada di madrasah
tersebut bisa diajak bicara serta sangat sopan dan sebelumnya belum ada
peneliti yang meneliti tentang kesulitan membaca di madrasah
tersebut.Oleh karena itu, peneliti mengambil lokasi penelitian di MIN 1
Kota Kendari.
a. Tes
b. Observasi
c. Wawancara
12
Muri yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan (Jakarta:
Kencana, 2015),hal 372.
satu metode pengumpulan data yang sangat populer, oleh karena itu
banyak digunakan di berbagai penelitian.