Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KAITAN MEMBACA DENGAN BIDANG STUDI LAIN DALAM PEMBELAJARAN


MEMBACA

Dosen Pengampu : Eti Sunarsih.S.Pd.,M.Pd

Kelompok 7 :
1. AMEL : 11308505200014
2. DINDA NURMULYA : 11308505200056
3. ELIZA : 11308505200060
4. MINA : 11308505200125

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SINGKAWANG 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-nya kami dapat menyelesaikan dengan kerja sama yang baik dan kompak dalam
membuat makalah ini berjudul “Metode-Metode Pengajaran Bahasa” sebagai bentuk
pemenuhan tugas kelompok dalam Mata Kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
SD .
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian penyusunan makalah ini, khususnya Ibu Eti Sunarsih, S.Pd., M.Pd selaku
Dosen yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Penulis telah berusaha menyelesikan makalah ini dengan sebaik mungkin. Namun
kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik materi, penganalisaan, dan
pembahasan. Jika didalam makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan kami mohon maaf.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan.

Singkawang ,14 November 2022

Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Prinsip dan Tujuan Membaca dengan Bidang Studi lain
B. Membaca di dalam GBPP Pembelajaran Bahasa Indonesia kurikulum
1994
C. Membaca di dalam Model lintas kurikulum Bidang Studi
D. Contoh -comtoh Pembelajaran Bahasa Indonesia yang di artikan Dengan
Bidang studi lain
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulam
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas tinggi di SD, yaitu dari kelas 3 sampai
dengan kelas 6, suatu pelajaran bahasa yang selalu dilatihkan ialah membaca
dibandingkan dengan bacaan pada kelas rendah, materi bacaan di kelas tinggi lebih
beraneka topiknya dan lebih mendalam isinya.Untuk menunjang kemampuan siswa dalam
mempelajari berbagai bidang studi, pada makalah ini akan dibahas kaitan antara membaca
dengan bidang studi lain seperti IPS, IPA, dan matematik. Dengan demikian pelajaran
Bahasa Indonesia, khususnya membaca dapat dianggap sebagai pintu gerbang untuk
mengenal, memahami, dan mendalami pelajaran lainnya.
B. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan ini adalah :
- Memahami tujuan pelajaran membaca serta kaitan antara membaca dengan bidang
studi lainnya.
- Mengetahui pengertian dan prinsip dalam membaca.
- Dapat merencanakan dan enerapkan berbagai contoh pembelajaran membaca dalam
kaitannya dengan mata pelajaran lain dikelas.
- Mengetahui langkah – langkah dasar yang ada dalam model lintas bidang studi.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian membaca ?
2. Apa saja tujuan pengajaran embaca di sekolah ?
3. Apa saja langkah dasar yang ada dalam model lintas bidang studi ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip dan Tujuan Membaca dengan Bidang Studi Lain


Pengertian membaca yang disebutkan berikut ini adalah suatu pengertian yang
meliputi berbagai aspek membaca, yaitu :
1. Membaca merupakan suatu proses dekoding, artinya membaca adalah suatu kegiatan
untuk memecah kode – kode bahasa berupa lambang – lambang verbal. Lambang
verbal adalah rangkaian huruf yang mengikuti suatu konvensi tertentu ( misalnya
ejaan )yang membentuk suatu wacana yan berisi suatu informasi atau pengertian.
2. Membaca adalah sebuah keterampilan berbahasa yang hanya dapat diperoleh melalui
latihan. Dan keterampilan yang dimaksud ialah keterampilan menggerakkan otot – otot
mata, menggunakan kamus, menggunakan grafik mengatasi kesulitan menbaca,
mencari ide pokok dan penjelas, dan sebagainya.
3. Membaca merupakan proses merekonstrukisi makna sebuah teks. Artinya, membaca
merupakan suatu untuk menelusuri makna yang ada di dalam sebuh tulisan.
4. Membaca merupakan suatu pemindah lmbang visual ( katon ) menjadi lambang
auditoris ( berbunyi ).
5. Membca merupakan suatu proses mengolah bacaan secara kritis kreatif yang bertujuan
untuk memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh dan mendalam tentang isi
bacaan.
Kemampuan membaca merupakan kebutuhan dasar, karena sebagian besar
informasi disajikan dalam bentuk tertulis dan hanya dapat diperoleh melalui membaca.
Kegiatan membaca bukan hanya sekedar mendorong siswa untuk membaca dengan
lancar, tetapi juga siswa memahami isi bacaan. Dengan memahami isi bacaan, tujuan
membaca menjadi jelas, yakni untuk:
(a) memperoleh informasi,
(b) mengembangkan berpikir kritis,
(c) menambah wawasan dan pengalaman
(d) menikmati isi bacaan atau kesenangan,
(e) mengembangkan minat baca.
Adapun prinsip membaca yaitu memhami apa yang dibaca atu isi bacaan,
selanjutnya ,memahami lebih lanjut mengapa, siapa, kapan, dan dimana terjadi suatu
peristiwa pada bacaan tersebut.
Menurut Nuttall ( 1982 ), tujuan program pengajaran membaca adalah
meningkatkan kemampuan siswa agar dapat membaca teks asli yang belum pernah
dikenalnya dengan tingkat kecepatan yang memadai dan dengan pemahaman yang
memdai tanpa mengalami hambatan.
Dan manfaat kaitan pelajaran membaca dengan pembelajaran lain ialah :
a. Efisien waktu pelajaran dengan mengajarkan keterampilan berbahasa sekaligus
materi pelajaran lain.
b. Menerapkan pelajaran lintas kurikulum dalam jam pelajaran Bahasa Indonesia,
artinya menunjang pemahaman materi satu pelajaran atau beberapa pelajaran
dihubungkan dengan pelajaran membaca.
B. Membaca di dalam GBPP Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 1994
Pada kurikulum 1994 GBPP pelajaran Bahasa Indonesia, membaca adalah suatu
keterampilan berbahasa di samping ketiga keterampilan berbahasa lainnya, yaitu:
berbicara, menyimak, dan menulis. Secara jelas tujuan membaca di SD disebut pada
butir 5 sampai dengan butir 8 Tujuan Khusus Pemahaman sebagai berikut :
1. Siswa mampu memahami isi dengan tepat
2. Siswa mampu mencari informasi, mengumpulkan, dan menyerap informasi.
3. Siswa memiliki kegemaran dan keterampilan untuk meningkatkan pengetahuan
dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari – hari.
4. Siswa memiliki kegemaran membaca/ menikmati karya sastra untuk meningkatkan
kepribadian, mempertajam kepekaan perasaan dan memperluas wawasan
kehidupannya.
C. Membaca di Dalam Model Lintas Kurikulum Bidang Studi
Sebelum membahas mengenai pengembangan model, sekilas dijelaskan definisi
model.Greco (1994:2) mendefinisikan model adalah suatu sistem yang
mempresentasikan pengetahuan secara ilmiah yang berkaitan dengan aspek psikologi.
Sistem ini bisa berupa simbol (termasuk bahasa), penampilan grafik atau alat yang
biasanya bekerja. Model bisa juga merupakan sebuah teori tapi jarang atau tidak lazim
digunakan.Tujuan utama pola rancangan model lintas kurikulum bidang studi adalah
menyatukan perspetif serta pusat pandang. Sejumlah mata pelajaran menjadi tema
pusat kendali. Cara penyatuan umumnya disebut sebagai Model Konsep Lintas
Bidang Studi, dengan harapan agar dapat lebih mendorong siswa agar mampu
menemukan dan memahami jalinan hubungan sejumlah mata pelajaran.
Empat langkah dasarnya yaitu:
Langkah 1 : Memilih pusat kendali
Guru memilih pusat kendali yang bertindak sebagai pusat pandang bagi
pengembangannya. Pusat kendali sebaiknya tidak bersiat begitu umum dan luas
sehingga mengaburkan makna bahan ajar dan juga tidak bersifat sempit sehingga
membatasi parameter bahan ajar. Topik yang bersifat konseptual sangat bermanfaat
karena sesuai dengan maknanya yang abstrak. Konsep seperti amatan, pola, sinar,
revolusi, penerbangan, masa depan, perintis, kemiskinan, banjir, dan sejenisnya dapat
dijadikan pusat – pusat kendali.
Banyak peristiwa yang dapat dijadikan sebagai pusat kendali karena kebayakan aspek
yang dikandung unuk dikaji dari berbagai disiplin. Namun ada kriteria dalam
pemilihan peristiwa antara lain asas manfaat, relevansi, daya tarik, dan kekayaan
aspek hubungan antar mata pelajaran.
Langkah 2 : Ramu Pendapat untuk Menemukan Hubungan
Ramu pendapat merupakan teknik yang bersifat terbuka tetapi terbatas untuk
menimbulkan ide siswa. Ada empat prinsip ynag menjadi ciri teknik ramu pendapat :
a. Kritik berlaku dalam pelajaran.
b. Spontanitas dan jawaban yang di luar dugaan akan membentuk daya cipta.
c. Sejumlah ide akan terungkap. Penilaian dilakukan setelah ide terkuras habis.
d. Penggabungan antara ide selalu dicari untuk menentukan ide yang lebih baik dan
menyempurnakannya.
Tujuan ramu pendapat adalah untuk membahas tema kendali dari sudut pandang
berbagai
mata pelajaran.
Langkah 3 : Menetapkan Pertanyaan Pemandu
Langkah ini mengambil serangkaian kunci hubungan antarmata pelajaran. Suatu
bentuk satuan bahan ajar dapat berbentuk cakupan atau urutan pertanyaan pemandu.
Pertanyaan tersebut bersifat lintas disiplin dan sejalan dengan bagian dalam buku
pelajaran.
Langkah 4 : Menuliskan Kegiatan sebagai Dasar Pelaksanaan
Rancanangan kegiatan merupakan kunci bagi satuan bahan ajar, kunci yang dapat
menerangkan apa yang akan dilakukan oleh siswa dalam menelaah tema kendali.
Salah satu prinsip dasar dari perancanaan efektif ialah kemampuan guru
membangkitkan daya kreatif dan pikiran kritis dalam kegiatan belajar siswa sehari –
hari.
Untuk menumbuhkan baik belajar mandiri maupun belajar kelompok, guru dapat
merencanakan dengan segaja kegiatan – kegiatan dalam bentuk berpasangan,
kelompok kecil dan kelompok besar. Tujuannya untuk menimbulkan berbagai situasi
yang dapat mendukung kegiatan sehari – hari.
Unsur – unsur rumusan tujuan pengajaran yang baik meliputi :
1. Pelaku siswa pada tingkat perkembangan psikoligi tertentu.
2. Kata kerja operasional merujuk kepada peubahan perilaku yang dikehendaki.
3. Hasil belajar bisa diukur atau diamati.
4. Kondisi sarana dan cara dengan apa kegiatan belajar dilakukan.
5. Ketentuan penilaian kriteria yang ditetapkan untuk mencapai hasil belajar yang
dikehendaki dalam kaitannya dengan kualitas, kuantitas serta waktu yang diperlukan.

D. Contoh – Contoh Pembelajaran Membaca yang Dikaitkan Dengan Bidang Studi Lain
1. Contoh pembelajaran mambaca dikaitkan dengan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
IPS mempelajari gejala sosial, hubungan dengan masyarakat. Kemampuan
berkomunikasi sangat penting baik bagi IPS maupun Bahasa Indonesia, karena IPS di
SD bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari – hari.
2. Contoh pembelajaran membaca dikaitkan dengan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan ( PPKn )
PPKn bertujuan untuk menanamkan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari – hari
yang didasarkan kepada nilai – nilai Pancasila baik sebagai pribadi maupun sebagai
anggota masyarakat, dan memberikan bekal kemampuan untuk mengikuti pendidikan
di SLTP. PPKn membahas nilai positif dalam hubungan manusia. Nilai kemanusiaan
perlu dikomunikasikan dan diberi contoh tindakan yang konkret melalui Bahasa
Indonesia.
3. Contoh pembelajaran membaca dikaitkan denagn Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ).
Pengajaran IPA bertujuan untuk :
1. Memahami konsep – konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari –
hari.
2. Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan
tentang alam sekitar.
3. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda – benda serta kejadian
di lingkungan sekitar.
4. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab,
bekerja sama dan mandiri.
5. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala – gejala alam
dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari.
6. Mampu mengunakan twknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan
suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari – hari.
7. Mengenal dan menepuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari
kebesaran dan keagungan Tuhan YME.
Dan melalui Bahasa Indonesia segala bahan ajaran IPA terutama tentang gejala
alam, karena hubungan antara manusia dan alam sangat penting di dalam kehidupan
ini.
4. Contoh pembelajaran membaca dikaitkan dengan Matematika
Melalui Bahasa Indonesia dijelaskan hubungan antara bilangan. Kajian data
menggunakan Bahasa Indonesia untuk menjelaskan dan menyimpulkan data yang
terdiri dri angka – angka, digunakan Bahasa Indonesia. Demikian pula dalam
menjelaskan prinsip pengukuran, hubungan antara alat ukur dengan benda yang
diukur, satuan pengukuran disampaikan dalam Bahasa Indonesia.
Matematika membahas tentang hal – hal yang abstrak, dan Bahasa Indonesia
membantu menjadikan konkret hal – hal abstrak di dalam Matematika. Prinsip
pengajaran dari konkret ke abstrak perlu diterapkan guru untuk kepentingan siswa.
5. Contoh pembelajaran membaca dikaitkan dengan Kerajinan Tangan dan Kesenian.
Mata pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian berfungsi untuk mengembangkan
sikap, kemampuan ( keterampilan dasar ) kreativitas, dan kepekaan cita rasa. Yang
bertujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan siswa berkreasi dan
menghargai kerajinan tangan dan kesenian. Dan Bahasa Indonesia sangat menunjang
kegiatan Kerajinan Tangan dan Kesenian, terutama dalam hal mengkomunikasikan
hasil karya
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama membaca, merupakan suatu
keterampilan yang sangat penting menunjang keterlibatan membaca dalam
keterampilan berbahasa. Sesuai dengan kenyataan atau yang terjadi secara ilmiah
dalam kehidupan sehari – hari. Keterampilan membaca tidak dipisahkan dengan
keterampilan berbahasa yang lain seperti berbicara atau menyimak dan menulis.
Pengajaran Bahasa Indonesia dalam hubungannya dengan dasar – dasar ilmu
pengetahuan lain membentuk suatu dasar kehidupan yang mantap bagi siswa SD
perorangan. Hubungan antarmata pelajaran menjadi penting untuk disorot, karena
siswa memandang dunia ini sebagai sesuatu yang utuh dan berusaha
menghubungkan antara sesuatu yang diketahuinya. Setiap mata pelajaran pasti ada
hubungannya dengan mata pelajaran yang lain dan hubungan itu demikian
menarik untuk dipahami, sehingga menjadikan siswa dapat memperluas
wawasannya.
B. Saran
Dalam memperkenalkan dasar – dasar pelajaran yang mengarah kepada
bidang studi lain diperlukan keterampilan tambahan guru kelas berdasarkan suatu
kesadaran tentang keterhubungan antar mata pelajaran, sehingga dasar – dasar
ilmu pengetahuan beserta jalinan diantaranya mewujudkan suatu dasar kehidupan
siswa yang memacu minatnya mempelajari ilmu pengetahuan seluas mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembanga


n. 2005. Pembelajaran Baca, Tulis, Hitung (CALISTUNG) di Sekolah Dasar,
Depdiknas, Jakarta.

Indonesia di Kelas Tinggi, Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.


Muhibbin Syah, 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT Remaja
Rosda Karya. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai