Anda di halaman 1dari 8

Model Pembelajaran Cooperative script dan Peer Teaching method dalam PBA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah MPBA Konvensional

Dosen Pengampu :

Dr. H.Ahmad Rifa’i, M. Pd.

Disusun Oleh :

Alfina Nur Labaikhatin (932503219)


Siti Nur Afifah (932508019)
Latifulloh Al Fatah (932510219)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Model Pembelajaran Cooperative script dan Peer Teaching method dalam PBA.

Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Nur Chamid, MM, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Kediri.

2. Dr. H.Ahmad Rifa’i, M. Pd. selaku dosen pengampu yang telah memberik bimbingan
dalam penyusunan makalah ini.

3. Teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penulis bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya. Dalam menyusun makalah ini kami
mengalami banyak hambatan, tapi dengan semangat kerja sama, kami dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Kediri, 05 Maret 2021

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Orang Islam Bahasa Arab merupakan Bahasa wahyu, Bahasa Al-
Qu’an serta Bahasa yang dipakai sebagai sarana ibadah. Adapun salah satu negara
yang mempelejari Bahasa arab yaitu negara Indonesia. Pembelajaran Bahasa Arab di
Indonesia di kenalkan melalui pendidikan formal maupun non formal. Agar
terwujudnya hasil belajar yang maksimal maka diperlukan model-model pembelajaran
yang bisa diterapkan oleh pengajar kepada muridnya. Salah satunya yaitu model
pembelajaran Cooperative Script dan Peer Teaching method.
Model pembelajaran Cooperative Script yaitu model pembelajaran dengan
system kelompok adapun model pembelajaran peer Teaching yaitu model
pembelajaran dimana siswa saling memberi pengetahuannya kepada sesama
rekannya. Cooperative Script adalah salah satu cara yang tepat dilgunakan untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan meningkatkan kreativitas siswa
dalam kelas.
Masalah terhadap kekurang pahaman seorang siswa terjadi karena metode dari
tenaga pendidik kurang memadahi serta keantusiasan peserta didik yang kurang.
Metode Cooperative Script dan Peer Teaching dirasa mampu untuk menangani
kekurangan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud denganl Model pembelajaran cooperative script?
2. Apa yang dimaksud dengan Model pembelajaran peer Teaching?
C. Tujuan
1. Mengetahui Model Pembelajaran cooperative script
2. Mengetahui Model pembelajaran peer Teaching
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pembelajaran cooperative script


.Menurut Ashori pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang
mengutamakan kerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran
cooperative script adalah suatu cara bekerjasama dalam membantu naskah tulisan
tangan dengan berpasangan dan bergantian secara lisan dalam mengintisarikan
materi-materi yang telah dipelajari.

a) Adapun ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah :


1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan
materi belajarnya.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan berbeda.
3. Bilamana mungkin,anggota kelompok juga berasal dari
ras,budaya,suku,dan jenis kelamin yang berbeda.
4. Penghargaan lebih beriorientasi pada kelompok daripada individual.

b) Adapun model pembelajaran kooperatif dikembangan untuk menyapai


tujuan sebagai berikut :
1. Kemapuan akademik.
2. Penerimaan pembelajaran individu.
3. Pengembangan keterampilan social.

c) Adapun langkah-langkah pembelajaran cooperative script adalah sebagai


berikut:
1. Guru membagi siswa kedalam kelompok untuk berpasangan.
2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat
ringkasan.
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai
pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan
memasukan ide-ide pokok d,alam ringkasannya. sementara pendengar 5.
menyimak / menun jukkan ide-ide pokok yang kurang
lengkap,membantu mengingat ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya.
5. Siswa bertukar peran, yang semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya.
6. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi pelajaran
7. Penutup.

d) Kelebihan dan kekurangan Metode cooperative script

Kelebihan:
 Melatih pendengaran, ketelitian,/kecermatan
 Setiap siswa mendapat peran
 Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan

Kekurangan :
 Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
 Hanya dilkakukan dua orang ( tidak melibatkan seluruh kelas
sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut)

B. model pembelajaran peer Teaching


Menurut wagner dalam (Metzler,2000) sejarah peer Teaching dimulai
sejak zaman yunani kuno oleh Aristoteles dan meluas hingga berkembang
menjadi system pendidikan yang modern. Pengertian model pembelajaran
peer Teaching adalah suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa
menjadi pengajar setelah dipilih oleh guru berdasarkan kriteria tertentu
yang didukung dengan prestasinya yang lebih tinggi dari kelompoknya
untuk membantu teman-temanya sendiri yang mengalami kesulitan belajar.
Tiga konsep pembelajaran peer Teaching yang harus di ingat. Pertama,
model pembelajaran ini biasannya tergantung kepada strategi yang
digunakan siswa untuk mengajar siswa lainnya. Kedua peer teaching beda
dengan belajar bersama ,dimana siswa dipasangkan bersama-sama dalam
setiap kegiatan belajar mengajar. Agar dapat disebut peer Teaching siswa
tersebut harus harus diberikan tanggung jawab untuk materi pembelajaran
yang biasanya diberikan oleh guru.ketiga, jangan menyamakan peer
Teaching dengan belajar kelompok dalam skala yang lebih kecil.memang
benar bahwa belajar bahwa belajar kelompok menekankan agar siwa
mengajar siswa lainnya, namun hal ini berbeda dalam hal perencanaanya
karean dalam peer Teaching, tutor harus memprhatikan dengan baik
presentasi tugas yang diberikan oleh guru,berkonsentrasi dalam
mengawasi ,latihan, memiliki keterampilan komunikasi verbal yang baik
ketika memberikan arahan dan timbal balik,dan mengetahui kemampuan
dirinya.
Agar model pembelajaran peer Teaching ini menjadi model pembelajaran
yang efektif guru harus membantu tutor untuk memahami dan melakukan
berbagai hal yang memerluka,n tanggung jawab.
Adapun perencanaan pelatihan yang baik bagi tutor berisi :
1. penjelasan tujuan pembelajaran.
2. yang diharapkan dari tutor (apa yang harus dilakukan dana pa yang
tidak boleh dilakukan).
3. pemberian tugas dan mengecek pemahaman.
4. cara membahas kesalahan dengan learning.
5. cara memuji yang baik.
6. cara memeriksa kemampuan dan penyelesaian tugas.
7. mengetahui kapan waktunya bertannya.

Manfaat srategi pembelajaran peer teaching yaitu siswa yang menjadi pengajar akan selalu
mengevalusi terhadap dirinya baik terutama dalam hal yang berkaitan dengan aktivitas
kognitif seperti menyimpulkan, bertannya, mengklarifikasi, dan memprediksi, dengan begitu
kemampuan kognitif siswa tersebut dapat meningkat.

Model Pembelajaran Peer Teaching dalam Bahasa Arab

1
Asrori dan Hasanuddin (2016:143) Men,yatakan bahwasanya membaca merupakan
salah satu proses mental untuk memperoleh informasi yang terkandung dalam naskah tertulis.
1
Asrori, Iman & Hasanuddin, Muh,ammad. 2016. Media Pembelajaran Bahasa Arab : Dari Kartu Sederhana
sampai Web Penjelajah Dunia. Malang: CV. Bintang Sejahtera.
Dalam hal ini ada beberapa hal penghambat mulai dari (1) siswa kesulitan dalam memahami
bebrapa kosa kata (2) siswa enggan menanyakan hal yang kurang dipahami dari pemahaman
kosa kata.

Sesuai dengan permasalahan yang didapat maka penggunanakan metode Peer


Teaching dengan dipusatkan pada siswa (centered student). Penerapan metode ini mampu
meningkakan kualitas siswa dengan melalui beberapa aspek komponen mata pelajaran bahasa
arab seperti : (1) Maharoh Qiroah (2) Maharoh Kalam (3) Maharoh Kitabah (4) Maharoh
Istima’.

Pada Madrasah Ibtidaiyah ditekankan pada keterampilan menggunakan bahasa Arab


untuk mengungkapkan beberapa fungsi komunikasi bahasa. Kegiatan menyimak
dilaksanakan untuk mengembangkan kemampuan bahasa Arab lisan. Kegiatan membaca
untuk meningkatkan pemahaman terhadap wacana bahasa Arab dan kegiatan menulis untuk
mengembangkan kemampuan menyusun kalimat secara benar.

Metode peer teaching dapat terjadi dengan melalui beberapa langkah. Sebab dalam
bahasa arab sendiri memiliki banyak kesulitan mulai dari segi gramatika dan segi kelancaran
berbahasa arab secara lancar dan benar. Phobia terhadap bahasa juga ,timbul dari hal ini.
Tenaga pengajar yang kurang dekat dengan peserta didik terkadang membuat takut dalam
proses pembelajaran

Maka dari itu proses belajarn dilakukan secara berkelompok dan bersama cukup
membantu dalam meningkatkan kualitas kemampuan berbahasa Arab. Kelompok dipimpin
oleh siswa berkemampuan lebih sehingga interaksi terjadi secara aktif. Siswa yang memiliki
kecanggungan terhadap guru dapat leluasa karena dapat bertanya kepada siswa yang aktif dan
langsung ikut dalam proses pembelajaran ( Arikunto, 2011:62). Dalam pembelajaran bahasa
arab (1) Guru memilih materi yang memungkinkan untuk siswa pelajari, (2) Menunjuk
beberapa siswa yang memiliki kompetensi untuk menjadi pemateri di kelompoknya masing-
masing, (3) Memberikan latihan dan pengarahan untuk tutor sebelum terlaksananya
pembelajaran, (4) Membagi siwa menjadi beberapa kelompok.

Guru hanya memberikan pengantar di awal lalu disusul para pemateri yang diambil
dari siswa yang memiliki kompetensi untuk memberikan materi pada kelompok. Setelah
berjalan guru hanya mengawasi. Hasil penilaian dari proses penerapan Peer Teaching dapat
dilakukan dengan pengadaan pretest soal dari awal smester hingga akhir.
PENUTUP

Kesimpulan

Penggunaan metode Cooperative Script dan Peer Teaching begitu baik jika digunakan
tepat. Apalagi jika dalam ruang lingkup kebahasaan. Dalam ,bahasa arab kali ini juga
memiliki banyak hal yang positif dari penggunaan metode tersebut. Siswa dapat mampu
memahami dengan cepat dan leluasa tanpa ada sekat ataupun rasa canggung dalam
melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

Namun , seorang guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan kedua
metode tersebut. Sebab membutuhkan banyak cara agar terselenggaranya kegiatan belajar
mengajar yang sesuai dengan metode ini dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Saran

Pada gejala-gejala siswa yang muali menurun karena ketertarikan terhadap pelajaran
bahasa arab perlu sekali guru memperhatikan cara dan metode yang tepat untuk
menyampaikan materi. Dirasa menggunakan metode Cooperative Script dan Peer Teaching
tepat. Namun perlunya memperhatikan kuantitas dari penggunakan metode ini. Karena
penggunaan metode ini cukup intensif terha,dap siswa yang berkompetensi tinggi menjadi
menjadi pemateri., Sedangkan selainnya menyimak pemateri.

DAFTAR PUSTAKA

Asrori, Iman & Hasanuddin, Muhammad. 2016. Media Pembelajaran Bahasa Arab : Dari Kartu
Sederhana sampai Web Penjelajah Dunia. Malang: CV. Bintang Sejahtera.

Suharsimi, Arikunto, 2011. Dasar-Dasar Evaluasi endidikan, Jakarta : PT Bumi Aksara.

Nurhidayati, & Ridwan, Nur Anisah,2014. Penerapan Metode Peer Teaching Untuk Meningkatkan
Kemahiran Membaca Teks Bahasa Arab Siswa Kelas VA MI Plus Al-Azhar Wlingi Kabupaten Blitar.

Anda mungkin juga menyukai