Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Qur’an
Hadist
Dosen Pengampu: Drs. Samingan, M.Pd
Oleh:
Andi Nurul Fitri (19.1.13.012)
Nur Fadilah Hasanuddin (19.1.13.013)
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita teladan seluruh umat,
Muhammad S.A.W yang telah membawa manusia menuju esensi kehidupan yang
sesungguhnya. Semoga para keluarga, sahabat dan umatnya senantiasa selalu dalam
lindungan dan keridohan Allah S.W.T. Aamiin.
Terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
baik moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah susuai
dengan ketentuan yang telah diberikan. Harapan penulis semoga dengan adanya
makalah ini kita semua dapat memahami aspek-aspek penting yang perlu
diperhatikan dalam hal menjadi pendidik yang professional.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................................13
B. Saran ...................................................................................................................................14
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, saat ini
berkembang berbagai model pembelajaran.Secara harfian model pembelajaran
merupakan strategi yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar,
sikap belajar dikalangan siswa, mampu berpir kirtis, memiliki ketrampilan sosial,
dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optmal.Karena itulah,
perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu terus mengalami
perubahan.Model-model pembelajaran tradisional kini mulai ditinggalkan
berganti dengan model yang lebih modern.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari model pembelajaran kooperatif ?
2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ?
3. Bagaimana model pembelajaran kooperatif ?
1 Drs. H. Isjoni, M.Si., Ph.d, Pembelajaran Kooperatif, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 8
1
2
PEMBAHASAN
Dengan interaksi belajar yang efektif siswa lebih termotivasi, percaya diri,
mampu menggunaka strategi berpikir tingkat tinggi, serta mampu membangun
hubungan intrapersonal. Strategi pembelajaran kooperatif memungkinkan semua
siswa dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relative sama atau
Dalam strategi pembelajaran kooperatif, guru bukan lagi berperan sebagai satu-
satunya narasumber dalam PBM, tetapi berperan sebagai mediator, stabilisator,
dan manajer pembelajaran. Iklim belajar yang berlangsung dalam suasana
keterbukaan dan domokratis akan memberikan kesempatan yang optimal bagi
siswa untuk memperoleh informasi yang lebih banyak mengenai materi
yang dibelajarkan dan sekaligus melatih sikap dan ketrampilan sosialnya sebagai
bekal dalam kehidupan dimasyarakat, sehingga perolehan dan hasil belajar siswa
akan semakin meningkat.4
B. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
4 Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag, Guru & Anak Didik Dalam Iteraksi Edukatif (Suatu Pendekatan
Teoretis Psikologis, (Jakarta : Rineka Cipta)
5
Sedangakan menurut Johnson dan Johnson (1984) serta Hilke (1990) ciri-ciri
pembelajaran kooperatif adalah :
C. Model Pembelajaran Kooperatif
Seperti diketahui bahwa tidak ada suatu strategi pembelajaran pun yang paling
baik diantara strategi pembelajaran yang lain. Demikian halnya dengan strategi
pembelajaran kooperatif. Ada sejumlah keunggulan dan kelemahan yang
dimilikinya.
1. Bisa menjadi tempat mengobrol atau gosip Kelemahan yang senantiasa terjadi
dalam belajar kelompok adalah dapat menjadi tempat mengobrol. Hal ini
terjadi jika anggota kelompok tidak mempunyai kedisiplinan dalam belajar,
seperti datang terlambat, mengobrol atau bergosip membuat waktu berlalu
begitu saja sehingga tujuan untuk belajar menjadi sia-sia.
2. Sering terjadi debat sepele di dalam kelompok Debat sepele ini sering terjadi
di dalam kelompok. Debat sepele ini sering berkepanjangan sehingga
membuang waktu percuma. Untuk itu, dalam belajar kelompok harus
dibuatkan agenda acara. Misalnya, 25 menit mendiskusikan bab tertentu, dan
10 menit mendiskusikan bab lainnya. Dengan agenda acara ini, maka belajar
akan terarah dan tidak terpancing untuk berdebat hal-hal sepele.
3. Bisa terjadi kesalahan kelompok Jika ada satu anggota kelompok menjelaskan
suatu konsep dan yang lain percaya sepenuhnya konsep itu, dan ternyata
konsep itu salah, maka semua anggota kelompok berbuat salah. Untuk
menghindarinya, setiap anggota kelompok harus sudah mereview sebelumnya.
Kalau membicarakan hal baru dan anggota kelompok lain belum mengetahui,
cari konfirmasi dalam buku untuk pendalaman.
4. apabila para anggota kelompok tidak menyadari makna kerjasama dalam
kelompok. Oleh karena itu, Thabrany (1993: 96) menyarankan bahwa “agar
kelompok beranggotakan 3, 5 atau 7 orang, jangan lebih dari 7 dan sebaiknya
tidak genap karena dapat terjadi beberapa blok yang saling mengobrol, dan
jangan ada yang pelit artinya harus terbuka pada kawan”.11
1. Tutor dapat diterima (disetujui) oleh mayoritas siswa sehingga siswa tidak
mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanya kepadanya.
2. Tutor dapat menerangkan bahan yang akan diajarkan yang dibutuhkan
oleh siswa yang lain dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Tutor tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan.
Tutor mempunyai daya kreativitas yang cukup untuk memberikan
bimbingan yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawannya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti diketahui bahwa tidak ada suatu strategi pembelajaran pun yang paling
baik diantara strategi pembelajaran yang lain. Demikian halnya dengan strategi
pembelajaran kooperatif. Ada sejumlah keunggulan dan kelemahan yang
dimilikinya.
14
B. Saran
Djamarah Syaiful Bahri. 2010. Guru & Anak Didik Dalam Iteraksi Edukatif (Suatu
Pendekatan Teoretis Psikologis). Jakarta : Rineka Cipta
http://nizamfitri1779.blogspot.com/2013/04/kelebihan-dan-kekurangan-model.html (
diakases tanggal 28 Mei 2014)
http://ichaledutech.blogspot.com/2013/05/model-pembelajaran-kooperatif.html (diaks
es tanggal, 29 Mei 2014).
http://buanatiwi.wordpress.com/2013/04/09/model-pembelajaran-cooperative-
learning/ (diakses Tanggal, 26 Mei 2014)
http://www.artikelbagus.com/2011/06/langkah-langkah-pembelajaran-
kooperatif.html#ixzz33AxWpRei ( diakses tanggal 28 Mei 2014)
15