MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING
Disusun oleh:
1. PARNO
2. MUHAMMAD FAUJI
3. MUHAMMAD NUR FADLI
SENTUL-BOGOR
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segenap puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt., yang telah
melimpahkan petunjuk, bimbingan, dan kekuatan lahir batin kepada kami, sehingga kami dapat
menulis makalah
sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan olehNya kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad Saw., dan semua pengikutnya yang setia di sepanjang zaman. Amin!
Dengan membaca makalah ini sejak awal sampai akhir, tidak harus diartikan keseluruhan.
harus senantiasa diingat di sini bahwa apa yang dipaparkan makalah ini merupakan sebagian
kecil saja dari keseluruhan pembahasan yang demikian luas. Karenanya, untuk pendalaman lebih
lanjut serta untuk memperluas cakrawala pengetahuan tentang cooperative learning tidak ada
alternatif lain kecuali agar para mahasiswa tekun dan rajin mempelajari literatur yang telah
Demikianlah, kami telah berusaha dengan segenap kemampuan yang ada untuk
menyajikan makalah yang sebaik-baiknya, namun masih banyak kekurangan dan kelemahan.
Karena itu, kritik dan saran dari siapa saja yang membaca makalah ini. Kami sebagai penulis
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................................ ii
Bab I : Pendahuluan.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
Bab II : Pembahasan.................................................................................................. 2
A. Kesimpulan 7
Daftar Pustaka................................................................................................................ 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran
dikelas maupun tutorial. Model pembelajaran harus mengacu pada pendekatan yang akan
digunakan, termasuk tujuan-tujuan pembelajaran, lingkungan dan pengelolahan kelas. Melalui
pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan,
cara berfikir dan mengekpresikan ide. Juga berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan pembelajaran cooperative telah memiliki sejarah yang panjang
sejak zaman dahulukala, para guru telah mendorong siswa-siswa mereka untuk bekerja sama
dalam tugas-tugas kelompok tertentu dalam diskusi, debat, atau pelajaaran tambahan. Menurut
beberapa ahli bahwa cooperative learning tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami
konsep yang sulit, akan tetapi sangat berguna untuk menumbuhkan berfikir kritis.
Jadi, cooperative learning adalah konsep yang lebih luas yang meliputi semua jenis kerja
kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh
guru. Dalam hal ini, guru perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dimana
siswa dapat aktif membangun pengetahuannya sendiri. Hal ini sesuai dengan pandangan
kontruktivisme yaitu keberhasilan belajar tidak hanya bergantung pada lingkungan atau kondisi
belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa. Keberhasilan dalam proses pembelajaran
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor
yang berkaitan dengan diri siswa, diantaranya adalah kemampuan, minat, motivasi, keaktifan
belajar dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa, diantaranya
adalah model pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari model pembelajaran cooperative learning ?
2. Apa saja unsur-unsur model pembelajaran cooperative learning?
3. Apa karakteristik dari model pembelajaran cooperative lerning ?
4. Apa tujuan dari model pembelajaran cooperative lerning ?
5. Apa saja model-model dari model pembelajaran cooperative lerning ?
6. Apa peran guru dalam model pembelajaran cooperative lerning ?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Cooperative Learning
Pembelajaran cooperative learning bukanlah gagasan baru dalam dunia pendidikan, tetapi
sebelum masa belakangan ini, metode ini hanya digunakan oleh beberapa guru untuk tujuan-
tujuan tertentu, seperti tugas-tugas atau laporan tertentu.
Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan cooperative learning, sebagai berikut :
a. Menurut Salvin (1995) mengemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model
pembelajaran yang mana system belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang
berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siwa lebih semangat dalam
belajar.
b. Menurut Anite lie (2000) cooperative learning adalah pembelajaran gotong-royong yang mana
system pembelajarannyamemberi kesempatan peserta didik untuk bekerja sama denagn peserta
lain dalam tugas-tugas yang terstruktur (tugas yang telah ditentukan)
c. Menurut Azizah (1998) cooperative learning merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan
siswa untuk bekerja secara kolaboratif dalam mencapai tujuan.
Dari beberapa definisi diatas dapat diperoleh bahwa pembelajaran kooperatif merupakan salah
satu pembelajaran efektif dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil untuk saling
bekerja sama, berinteraksi, dan bertukar pikiran dalam proses belajar. Dalam pembelajaran
kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum
menguasai bahan pelajaran.
Falsafah yang mendasari pembelajaran cooperative learning (pembelajaran gotong royong)
dalam pendidikan adalah homo homini socius yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk
sosial. Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pengajaran langsung. Di
samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik,
model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
5
c. Guru dapat mengevaluasi pemahaman setiap siswa mengalami pengamatan pada saat
melakukan permainan.
d. Permaian merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak
6) Student Teams Achievement Division (STAD)
Dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin dan
merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Guru yang
menggunakan STAD juga mengacu pada belajar kelompok siswa dan menyajikan informasi
akademik baru kepada siswa setiap minggu dengan menggunakan persentasi verbal atau teks.
Siswa dalam kelas tertentu dibagi menjadi kelompok dengan jumlah anggota 4-5 orang. Setiap
kelompok harus heterogen, terdiri atas perempuan dan laki-laki, berbagai suku, memiliki
kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau
perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya, kemudian saling
membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis dengan cara
berdiskusi. Secara individual, setiap minggu atau setiap dua minggu,siswa diberi kuis. Kuis
tersebut diberi skor dan setiap siswa diberi skor perkembangan. Skor perkembangan ini tidak
berdasarkan skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata
skor yang lalu. Setiap minggu, pada suatu lembar penilaian singkat atau dengan cara lain,
diumumkan tim-tim dengan skor tertinggi, siswa yang mencapai skor perkembangan tertinggi,
atau siswa mencapai skor sempurna pada kuis-kuis itu. Kadang-kadang, seluruh tim mencapai
kriteria tertentu yang dicantumkan dalam lembar itu.
6
4. Sebagai Evaluator
Guru berperan dalam menilai kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Cooperative learning adalah suatu metode pengajaran yang mana pra siswa bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi
pembelajaran.
2. Tujuan cooperative learning dalah untuk meningkatkan hasil belajar akademik, menerima
terhadap perbedaan individu, dan mengembangkan ketrampilan social.
3. Karakteristik cooperative learning antara lain: Positive Independence, Personal Responsibility,
Face to Face Promotive Interaction, Interpersonal Skill, Group Processing.
4. Model- model cooperative lerning antar lain : jigsaw, group invesgation dan listening team.
5. Peran guru dalam cooperative lerning adalah sebagai fasilitator, mediator, director motivator dan
evaluator.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wena, Made. 2010, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional. Bumi Aksara. Jakarta.
2. Uno B, Hamzah. 2007, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efetif. PT Bumi Aksara. Jakarta.
3. Hamdani, dkk. 2011, Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia, Bandung.
4. Mulyono. 2011, Strategi Pembelajaran: Menuju Efektifitas Pembelajaran di Abad Global. UIN-
Maliki Press (Anggota IKAPI). Malang.
5. Pribadi A, Benny. 2009, Model Desain Sistem Pembelajaran. PT Dian Rakyat. Jakarta.
7