Dosen Pengampu :
Syukri, M.Pd.I
Oleh:
YUNITA RAHMAH
NURUL HUDA
KATA PENGANTAR
Assalamu’alalikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan limpahan karunia-Nya
sehingga dengan kesempatan yang telah diberikan penulis dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah strategi pembelajaran dengan judul “Metode Pembelajaran Kooperatif”.
Salawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita teladan seluruh umat,
Muhammad S.A.W yang telah membawa manusia menuju esensi kehidupan yang
sesungguhnya. Semoga para keluarga, sahabat dan umatnya senantiasa selalu dalam lindungan
dan keridohan Allah S.W.T. Aminn…
Terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik
moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah susuai dengan ketentuan
yang telah diberikan. Harapan penulis semoga dengan adanya makalah ini kita semua dapat
memahami aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan dalam hal menjadi pendidik yang
professional.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, diantaranya ialah :
1. Dapat memahami pengertian dari model pembelajaran kooperatif
2. Mengetahui Tujuan Utama Strategi Pembelajaran Kooperatif
3. Menerapkan langakah-langkah pembelajaran kooperatif
4. Mengetahui Ciri-Ciri Strategi Pembelajaran Kooperatif
5. Mengetahui keunggulan dan kemahan pembelajaran kooperatif
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Nur (2000), Seluruh model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan
dan struktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada model
pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta struktur penghargaan model
pembelajaran yang lain.
Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengajarkan keterampilan kolaborasi dan
kolaborasi siswa. Keterampilan sosial penting bagi siswa karena saat ini banyak orang muda masih
kurang dalam keterampilan sosial.
Dasar Pembelajaran Kooperatif
Menurut Nur (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok (siswa) memiliki bertanggung jawab atas semua yang
dilakukan dalam kelompoknya.
2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus tahu bahwa semua anggota kelompok memiliki
tujuan yang sama.
3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus berbagi tugas dan tanggung jawab yang sama di
antara anggota kelompok.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dievaluasi.
5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan
untuk belajar bersama selama proses pembelajaran.
6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta bertanggung jawab secara individual atas
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Siswa dalam kelompok secara kooperatif melengkapi materi pembelajaran sesuai dengan
kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan berbeda, baik tingkat
kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika memungkinkan anggota kelompok berasal
dari berbagai ras, budaya, suku dan memperhatikan kesetaraan gender.
Penghargaan lebih ditekankan dalam kelompok daripada masing-masing individu.
Dalam pembelajaran kooperatif diskusi dan komunikasi dikembangkan dengan tujuan agar siswa
berbagi kemampuan, belajar satu sama lain untuk berpikir kritis, berbagi pendapat, saling
memberikan kesempatan untuk menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, menilai
kemampuan dan peran mereka sendiri dan teman-teman teman lain.
2.4 .Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
2
b) Sering terjadi debat sepele di dalam kelompok Debat sepele ini sering terjadi di dalam
kelompok. Debat sepele ini sering berkepanjangan sehingga membuang waktu percuma. Untuk
itu, dalam belajar kelompok harus dibuatkan agenda acara. Misalnya, 25 menit mendiskusikan
bab tertentu, dan 10 menit mendiskusikan bab lainnya. Dengan agenda acara ini, maka belajar
akan terarah dan tidak terpancing untuk berdebat hal-hal sepele.
c) Bisa terjadi kesalahan kelompok Jika ada satu anggota kelompok menjelaskan suatu konsep dan
yang lain percaya sepenuhnya konsep itu, dan ternyata konsep itu salah, maka semua anggota
kelompok berbuat salah. Untuk menghindarinya, setiap anggota kelompok harus sudah mereview
sebelumnya. Kalau membicarakan hal baru dan anggota kelompok lain belum mengetahui, cari
konfirmasi dalam buku untuk pendalaman.
d) apabila para anggota kelompok tidak menyadari makna kerjasama dalam kelompok. Oleh karena
itu, Thabrany (1993: 96) menyarankan bahwa “agar kelompok beranggotakan 3, 5 atau 7 orang,
jangan lebih dari 7 dan sebaiknya tidak genap karena dapat terjadi beberapa blok yang saling
mengobrol, dan jangan ada yang pelit artinya harus terbuka pada kawan”.3[11]
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3
Model pembelajaran kooperatif marupakan suatu straregi pembelajaran yang tergolong
dalam teori belajar konstruktivisme. Pembelajaran Kooperatif adalah suatu strategi belajar
mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di
antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua
orang atau lebih. Dimana pada tiap kelompok tersebut terdiri dari siswa-siswa berbagai tingkat
kemampuan.
Dari konsep strategi pembelajaran koperatif yang dikemukakan, dapat dipahami bahwa
pembelajaran kooperatif memiliki sejumlah karakteristik. Sebagai mana yang telah
dikemukakan oleh Lie, Stahl, Johnson dan Johson serta Hilke.
Disamping itu, Model pembelajaran kooperatif sangat membantu tugas dari seorang guru
dalam menyampaikan materi yang akan dibawakan karena pembelajaran kooperatif
mengharuskan melakukan interaksi antar teman sejawatnya untuk melakukan atau
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Pada prinsipnya model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar
berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan
sosial.
Penggunaan pembelajaran kooperatif seharusnya mengikuti langkah-langkah atau prosedur
tertentu dalam penggunaannya. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan pembelajaran kooperatif
dapat efektif meningkatkan kemampuan belajar dan hasil belajar siswa.
Seperti diketahui bahwa tidak ada suatu strategi pembelajaran pun yang paling baik diantara
strategi pembelajaran yang lain. Demikian halnya dengan strategi pembelajaran kooperatif. Ada
sejumlah keunggulan dan kelemahan yang dimilikinya.