Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi
Dosen Pengampu :
Try Wahyu Utami,S.E.,AK.,M.M.,CA
Oleh :
Fatiya Gusrani Hrp ( 2140400037 )
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan segala
Rahmat dan Karunia-Nya. Berkat Rahmat dan Karunia-Nya lah saya dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Strategi Kooperatif” ini tepat
pada waktunya.
Ucapan terima kasih tak lupa haturkan kepada Ibu Try Wahyu Utami dan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari titik kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari Pembaca sangat saya
harapkan agar makalah ini mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
Akhirnya, saya berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi para Pembaca
serta bagi saya sendiri.
Padangsidimpuan,juni 2023
ii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
kesimpulan ................................................................................................. 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembelajaran kooperatif ?
2. Apa karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif ?
3. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran kooperatif ?
4. Apa macam-macam metode pembelajaran kooperatif ?
5. Apa saja keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran kooperatif ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif.
2. Mengetahuilangkah-langkah pembelajaran kooperatif.
3. Mengetahuimacam-macam metode pembelajaran kooperatif.
4. Mengetahui keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran
kooperatif.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muchlisin Riadi, Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pembelajaran-kooperatif.html diunggah pada 11 oktober
2012 pukul 21.40 wib
2
Gracia, Ricardo, L. 1991. Teaching in a Pluralistic Sosiety. New York: Harpercollins
Publisher.
3
4
3
Yusminiwati, Karakteristik Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://www.kompasiana.com/yus_mini/karakteristik-pembelajaran-
kooperatif_552e2a5e6ea8349c128b456b diunggah pada 24 juni 2015 pukul 09.15 wib
5
4
ibid.
6
5
Soraya Dwi Kartika, Strategi Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://sorayadwikartika.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pembelajaran-kooperatif.html diunggah
pada 14 november 2013 pukul 04.13 wib
7
6
ibid
7
Muhammad Risal, Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://www.artikelbagus.com/2011/06/langkah-langkah-pembelajaran-kooperatif.html diunggah
pada 27 juni 2011 pukul 04.50 wib
9
8
ibid
11
kooperatif. Dalam STAD para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri
atas empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin,
dan latar belakang etniknya. 9
Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka
untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran.
Selanjutnya semua mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri-
sendiri dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling bantu.
Skor kuis para siswa dibandingkan dengan rata-rata pencapaian mereka
sebelumnya, dan kepada masing-masing tim diberikan poin berdasarkan
tingkat kemajuan yang diraih siswa dibandingkan hasil yang mereka
capai sebelumnya.
Poin ini kemudian dijumlahkan untuk memperoleh skor tim, dan tim
yang berhasil memenuhi kriteria tertentu akan mendapatkan sertifikat
atau penghargaan lainnya. Seluruh rangkaian kegiatan termasuk
presentasi yang disampaikan guru, praktik tim, dan kuis biasanya
memerlukan waktu 3-5 periode.
b. TGT (Team Game Tournament)
Metode ini menggunakan pelajaran yang sama seperti dalam STAD,
menggantikan kuis dengan turnamen mingguan. Dimana siswa
memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbang
poin bagi skor timnya. Siswa memainkan game ini bersama tiga orang
siswa yang memiliki rekor nilai matematika terakhir yang sama.
Sebuah prosedur “menggeser kedudukan” membuat permainan ini cukup
adil. Peraih rekor tertinggi dalam tiap meja turnamen akan mendapat 60
poin untuk timnya. Tanpa menghiraukan dari meja mana ia
mendapatkannya. Ini berarti bahwa merekayang berprestasi rendah
(bermain dengan yang berprestasi rendah juga) dan yang berprestasi
tinggi (bermain dengan yang berprestasi tinggi juga) keduanya memiliki
kesempatan yang sama untuk sukses.
9
Andrean Perdana, Macam Macam Metode Pembelajaran Kooperatif dalam
materiinside.blogspot.co.id/2014/05/macam-metode-pembelajaran-kooperatif.html diunggah pada
09 mei 2014 pukul 20.40 wib
12
10
Slavin, E Robert. 1995. Educational Psycology. United States of America: Allan and
Bacon.
13
11
Soraya Dwi Kartika, Strategi Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://sorayadwikartika.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pembelajaran-kooperatif.html diunggah
pada 14 november 2013 pukul 04.13 wib
14
2. Kelemahan SPK
Disamping keunggulan, SPK juga memiliki kelemahan, diantranya:
1) Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK memang butuh waktu.
Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa
dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Untuk
siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya, meraka akan
merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki
kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu
iklm kerja sama dalam kelompok.
2) Ciri utama dari SPK adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh
karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan
dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang
demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah
dicapai oleh siswa.
3) Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja
kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa
sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap
individu siswa.
4) Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran
berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dan hal
ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-
kali penerapan strategi ini.
15
PENUTUP
Kesimpulan
16
17
19