Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METODE MAKE A MATCH DALAM MATERI AQIDAH


AKHLAK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pembelajaran Aqidah Akhlak di Sekolah dan Madrasah

Dosen Pengampu:
Endhang Suhilmiati, M.Pd.I

Kelompok 5/PAI 5A
Disusun oleh:
Dewi Octaviany (2021390101348)
Muhammad Daffa Maulida (2021390101388)

PROGAM STUDI PEDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) IBRAHIMYGENTENG –
BANYUWANGI
NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya. Shalawatserta
salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dengan Rahmat dari Allah SWT, bahwa penulis telah menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul "Metode Make A Match". Dalam penyusunan makalah ini tidak
sedikit halangan atau rintangan yang kami hadapi. namun kami menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan makalah ini berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan
semua kalangan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami mengucapkan
terimakasih kepada: Ibu Endhang Suhilmiati M.Pd.I Selaku dosen pembimbing mata
kuliah "Aqidah Akhlak di Sekolah atau Madrasah” yang telah memberikan tugas
makalah ini dan petunjuk kepada penulis sehingga termotivasi dalam menyusun
makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan. Khususnya bagi kami sendiri sebagai penulis semoga tujuan dalam
pembuatan makalah ini bisa tercapai dan bisa bisa bermanfaat bagi kami semua.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Banyuwangi, 1 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................2
C. Tujuan ...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3
A. Metode Make A Match ..................................................................................3
B. Contoh Materi Aqidah yang Sesuai dengan Metode Make A Match ............5
BAB III PENUTUP .................................................................................................8
A. Kesimpulan ...................................................................................................8
B. Saran .............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran penting dalam menciptakan manusia yang
berkualitas. Selain itu sebuah pendidikan juga dipandang sebagai sarana untuk
melahirkan manusia yang cerdas, bertanggung jawab, produktif, kreatif serta memiliki
budi pekerti yang luhur. Rendahnya sebuah kualitas dalam pendidikan dapat diartikan
sebagai bentuk atau akibat dari kurang berhasilnya sebuah proses pembelajaran.
(Aditya, 2016: 165). Pendidikan Islam bukan hanya sekedar proses pentransferan ilmu
dan penerapannya tetapi juga sebuah sistem yang ditata dengan menggunakan pondasi
keimanan. Hal ini bertujuan untuk membentuk karakter dan kepribadian baik dari segi
jiwa, emosi, akal serta sikap. Namun dalam pelaksanaannya, banyak guru yang masih
memakai metode pembelajaran satu arah saja,dimana pembelajaran sepenuhnya
berpusat kepada guru.
Mata pelajaran Aqidah Akhlak dalam kurikulum lembaga pendidikan adalah
salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk
menyiapkan untuk peserta didik dalam mengenal, memahami, mengimani, Allah serta
meraealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari hari melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan
pembiasaan. Masalah rendahnya hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran
Aqidah Akhlak didalam suatu lembaga pendidikan, dikarenkaan rendahnya hasil belajar
tersebut guru belum menggunakan model yang tepat dan tidak ada setting kelas dalam
pembelajaran.

Dalam pelajaran akidah akhlak, penguasaan guru akan materi dan pemahaman
mereka dalam memilih metode yang tepat untuk materi tersebut akan sangat
menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran (Majid, 2012: 170). Karena
pada dasarnya dalam suatu lingkungan kelas terdapat berbagai macam perbedaan, baik
latar belakang ekonomi, sosial, budaya, tingkat kepandaian, keberanian, karakter dan
sebagainya yang pada akhirnya akan berpengaruh pada prestasi belajar peserta didik itu
sendiri. Yang melatar belakangi adanya keanekaragaman tersebut adalah karena dasar
dari peserta didik itu sendiri, ada yang disebabkan oleh faktor keluarga dan faktor
pendidikan dari siswa itu sendiri (Firdaus, 2016: 3).
Maka dari itu diperlukan model pendidikan yang tidak hanya mampu

1
menjadikan peserta didik cerdas dalam teritorical science (teori ilmu), tetapi juga
cerdas dalam partical science (praktik ilmu). Oleh karenanya diperlukan strategi
bagaimana pendidikan bisa menjadi sarana untuk membuka pola pikir peserta didik
bahwa ilmu yang mereka pelajari memiliki kebermaknaan untuk hidup sehingga ilmu
tersebut mampu mengubah sikap, pengetahuan dan keterampilan menjadi lebih baik
(Shoimin, 2014: 20).
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik adalah
dengan menggunakan metode make a match. Metode pembelajaran Make A Match
merupakan metode yang dapat memberikan siswa memiliki pengalaman baru dalam
belajar dan diharapkan akan menjadikan proses pembelajaran lebih bervariatif,
sehingga menjadikan siswa tidak merasa jenuh dengan pembelajaran tersebut dan
diharapkan hasil belajar kognitif siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak menjadi
lebih meningkat (Suprihatin, 2018: 69).

B. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas arah bahasan, maka ditetapkan rumusan masalahsebagai berikut:
a. Apa pengertian dari metode make a match?
b. Bagaimana langkah-langkah dari metode make a match?
c. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari metode make a match?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditemukan tujuan
bahasan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian metode make a match.
b. Untuk menjelaskan langkah-langkah dari metode make a match.
c. Untuk mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan metode make a match.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Make A Match

1. Pengertian

Pada umumnya dalam setiap proses pembelajaran seorang pendidik akan


menggunakan sebuah metode untuk menyampaikan materi. Hal ini dilakukan
dengan tujuan mempermudah pemahamajn dari peserta didik. Banyak metode
yang bisa dipilih oleh seorang pendidik sesuai dari kondisi masing-masing peserta
didik. Saat ini, pembelajaran banyak menggunakan model pembelajaran
kooperatif karena dirasa unggul dalam menumbuhkan kemampuan kerja sama,
berpikir kritis dan mengembangkan jiwa sosial serta adanya interaksi yang terjadi
dalam sebuah pembelajaran diantaranya adalah metode make a match.

Metode pembelajaran make a match merupakan metode pembelajran yang di


kembangkan oleh Loma Curran, ciri utama metode ini yaitu siswa diminta mencari
pasangan dimana siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai satu konsep
atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Jumlah siswa dalam satu kelompok
tidak boleh terlalu besar, yang teridiri dari 2 orang atau lebih. Hal ini dimaksud
agar proses kerjasam antar siswa berjalan efektif, sehingga memungkinkan semua
siswa terlibat aktif dalam pembelajaran untuk membahas dan memecahkan
masalah. Sehingga diharapkan dengan menggunakan metode make a match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. (Suprihatin,2018: 68-69)

Berdasarkan paparan teori diatas, dalam melakukan proses belajar mengajar


guru tidak lagi mendominasi seperti lazimnya pada saat ini, sehingga siswa
dituntut untuk berbagi informasi dengan siswa lainnya dan saling mengajar sesama
mereka. Dengan begitu, keberhasilan dalm belajar akan lebih meningkat karena
sebagian peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajran, dan dalam sistem
ini guru bertindak sebagai fasilitator.

Metode pembelajaran make a match merupakan metode yang dapat meberikan


siswa memiliki pengalaman baru dalam belajar dan diharapkan akan menjadikan
proses pembelajaran lebih bervariatif, sehingga menjadikan siswa tidak merasa
jenuh dengan pembelajran tersebut dan di harapkan hasil pembelajaran kognitif

3
siswa menjadi lebih meningkat.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran metode Make a Match

Pembelajaran make a match merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif. Oleh
karena itu, setiap langkah-langkahnya haruslah disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran kooperatif. Menurut Rusman (2018: 203) langkah-langkah metode
make a match sebagai berikut

a. Guru menyiapkan kartu yang berisi beberapa konsep yang cocok untuk sesi
review, salah satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
b. Masing-masing siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal atau
jawaban dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.
c. Masing-masing siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
d. Masing-masing siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu,
diberi poin.
e. Apabila siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan temannya akan
mendapatkan hukuman yang telah disepakati bersama.
f. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi
pembelajaran.

3. Kelebihan dan kekurangan metode make a match


Seperti halnya metode lain, metode make a match juga mempunyai kelebihan
dan kekurangan yang akan menjadi pertimbangan seorang pendidik dalam
menerapkannya di dalam kelas. Berikut kekurangan dan kelebihan dari metode
make a match.
a. Kelebihan
1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa baik secara kognitif
maupun fisik.
2) Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan.
3) Meningkatkan pemahaman siswa dengan metode yang dipelajari
dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
4) Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil
presentasi.
5) Efektif melatih kedisiplinan siswa untuk menghargai waktu untuk
belajar.

4
b. Kelemahan
1) Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu
banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.
2) Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai.
3) Akan tercipta kegaduhan dan keramaian yang tidak terkendali.
4) Jika strategi ini tidak di persiapkan dengan baik, akan banyak waktu
yang terbuang.
5) Menggunakan metode ini secara terus-menerus akan menimbulkan
kebosanan. (Sinaga, dkk, 2018: 5)
B. Contoh materi Aqidah yang sesuai dengan metode make a match.
Dalam materi pembelajran Aqidah terdapat bab yang membahas tentang asmaul husna
yaitu 99 nama nama Allah. Nama-nama itu mencerminkan kemahakuasaan-Nya, sifat-sifat
keagungan dan kemuliaan-Nya, yang diyakini berjumlah sembilan puluh sembilan.
1. Asmaul Husna
Kata Al-Asma merupakan bentuk jamak dari kata Al-Ism yang biasa diterjemahkan
dengan “nama”. Ia berakar dari kata Assumu yang berarti ketinggian atau Assimah yang
berarti tanda atau ciri. Sedangkan kata Al-Husna merupakan bentuk mu’annas dari kata
ahsan yang berarti terbaik (Firdaus, 2019: 118-119). Asmaul Husna ialah nama-nama Allah
yang baik dan agung bagi Zat Yang Maha Kuasa. . Nama-nama itu mencerminkan
kemahakuasaan-Nya, sifat-sifat keagungan dan kemuliaan-Nya, yang diyakini berjumlah
sembilan puluh sembilan. Dengan nama-nama itu, Allah memerintahkan kepada hamba-
Nya untuk berdoa dan memohon kepada-Nya (Hasan, 2015: 5). Asmaul Husna merupakan
nama-nama Allah yang baik dan indah yang ditujukan kepada Allah sebagaimana yang
terdapat dalam Al-Quran yang sesuai dengan sifat-sifat-Nya yang berjumlah sembilan
puluh sembilan
Asmaul Husna merupakan kumpulan sembilan puluh sembilan nama-nama Allah
yang semuanya menunjukkan pada makna keindahan dan keperkasaan sifat Allah yang
maha sempurna . Pembacaan Asmaul Husna dapat memberikan keutamaan tersendiri
terhadap pembacanya. Asmaul Husna merupakan perantara untuk mendekatkan diri
kepada Allah dan juga media untuk berdoa. Secara tidak langsung, hal ini menunjukkan
titik sentral dari optimisme manusia akan pengharapan terhadap sesuatu yang baik.
Asmaul Husna merupakan wasilah yang Allah turunkan untuk setiap manusia agar
dengan wasilah tersebut mereka mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah
menunjukkan eksistensinya kepada manusia dengan bukti penciptaan selainnya. Eksistensi
Allah dibuktikan tidak hanya melalui dalil penciptaan saja, namun melalui nama-nama
indah-Nya yang tertera dalam Asmaul Husna. (Bhakti, 2020: 84-85).

5
Terdapat banyak sekali fadhilah (keistimewaan) yang akan didapatkan jika
manusia mau membaca, menghafal dan berdoa dengan istiqamah menggunakan Asmaul
Husna. Itulah janji Allah SWT. bagi mereka yang mendekatkan diri dengan Asmaul
Husna. Sedangkan siapa yang dapat menghafalkannya dan mengamalkannya maka akan
dimasukkan ke dalam surga-Nya.
a. Al Aziz ‫ = العزيز‬Yang Maha Perkasa, Artinya, Allah memiliki kekuatan
atau mukjizat yang diberikan kepada orang-orang yang dipilih-Nya.
b. Al Basith ‫ = الباسط‬Yang Maha Melapangkan, Jadikan Zikir Kelancaran
Rezeki.
c. Al Ghani ‫ = الغنى‬Yang Maha Kaya, bahwa Allah SWT merupakan Dzat
yang berkecukupan dan mandiri. Allah SWT memiliki harta dan
kekayaan yang menjadi tempat bergantungnya kekayaan makhlukNya.
d. Ar Ra`uuf ‫ = الرؤوف‬Yang Maha Pengasuh, berbelas kasih untuk
menunjukan kelembutan. Dialah yang akan menganugerahkan rahmat-
Nya kepada siapa pun yang dia kehendaki di antara makhluknya.
e. Al Bari ‫ = البارئ‬Yang Maha Pembuat atau Perancang, Allah
merencanakan Makhluk-Nya dan menuntunnya melalui tahap – tahap
dalam proses perkembangannya. Allah bersifat Al-Bari’ yang bisa
diartikan sebagai Maha Merencanakan Sesuatu.
f. Al Fattah ‫ = الفتاح‬Yang Maha memutuskan, Pada Yaumul Hisab nanti,
nasib kita memang bergantung pada amal perbuatan sewaktu di dunia.
Mendapat surga atau neraka, segala keputusan ditentukan oleh Allah.
g. Al `Adl ‫ = العدل‬Yang Maha Adil, Allah dzat yang meberikan keadilan
sempurna yakni benardan merata seluruh mahluknya.
h. Al Hayyu ‫ = الحي‬Yang Maha Hidup, Allah merupakan satu satunya dzat
hidup, akan tetapi kehidupannya tidak dapat dikaitkan dan disamakan
dnegan kehidupan mahluknya.
i. Al Qayyuum ‫ = القيوم‬Yang Maha Mandiri, Allah merupakan satu-
satunya dzat yang berdiri sendiri tidak mambutuhkan bantuan dari
1q`siapapun dalam menciptakan maupun mengatur dunia.
j. Al Lathiif ‫ = اللطيف‬Yang Maha Lembut atau Maha Teliti, dzat yang
bersifat lembut kepada mahluknya.
k. Ar Rasyid ‫ = الرشيد‬Yang Maha Pandai, dzat pengatur terbaik yang

6
menunjukan jalan dan kepercayaan yang benar.
l. Al Mukmin = Yang Maha Memberi Keamanan, Allah adalah satu-
satunya dzat yang dapat memberikan rasa aman kepada mahluknya.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran make a match merupakan metode yang dapat memberikan siswa
memiliki pengalaman baru dalam belajar dan diharapkan akan menjadikan proses
pembelajaran lebih bervariatif, sehingga menjadikan siswa tidak merasa jenuh dengan
pembelajaran tersebut dan di harapkan hasil pembelajaran kognitif siswa menjadi lebih
meningkat. Ciri utama metode ini yaitu siswa diminta mencari pasangan di mana siswa
mencari pasangan sambil belajar mengenai satu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan. Jumlah siswa dalam satu kelompok tidak boleh terlalu besar, yang
terdiri dari 2 orang atau lebih.
2. Langkah-langkah metode make a match adalah guru menyiapkan kartu yang berisi
beberapa konsep yang cocok untuk sesi review, salah satu bagian kartu soal dan bagian
lainnya kartu jawaban. Masing-masing siswa mendapatkan sebuah kartu yang
bertuliskan soal atau jawaban dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang
dipegang. Masing-masing siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
Masing-masing siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu, diberi
poin. Apabila siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan temannya akan
mendapatkan hukuman yang telah disepakati bersama. Guru bersama-sama dengan
siswa membuat kesimpulan terhadap materi pembelajaran.
3. Kelebihan metode make a match adalah meningkatkan pemahaman siswa dengan
metode yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan efektif
sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi. Sedangkan
kekurangannya adalah guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai, akan
tercipta kegaduhan dan keramaian yang tidak terkendali. Jika strategi ini tidak di
persiapkan dengan baik, akan banyak waktu yang terbuang.

B. Saran

Penyusun berharap para pembaca dapat memahami salah satu model


pembelajaran kooperatif yakni metode make a math. Dengan pengambilan materi
mengenai asmaul husna, harapannya dapat menambah pengetahuan pembaca dan
menerapkan asmaul husna dalam kehidupan sehari-hari

8
DAFTAR PUSTAKA

Bhakti, Wirayudha Pramana dan Machfud Syaefudin. 2020. Pembentukan Kontrol Diri Siswa dengan
Pembiasaan Zikir Asmaul Husna dan Shalat Berjamaah. Jurnal Peurawi: Media Komunikasi
Islam. Volume 3 Nomor 1.
Firdaus, Andrian. 2019. Pembiasaan membaca Asmaul Husna dalam Menanamkan Pengetahuan
Keagamaan pada Anak di SDIT Abata Lombok (NTB). Jurnal Al-Amin: Kajian Pendidikan dan
Sosial Kemasyarakatan. Volume 4 Nomor 2.
Hasan, Moh. Syamsi. 2015. Asmaul Husna (Keistimewaan, Khasiat dan Mengamalkannya). Surabaya:
Amelia.
Mawaddah Sinaga, Candra Wijawa, Siti Halimah. 2018. Pengaruh Strategi Make a Match Dan Minat
Belajar Terhadap Hasil Belajar Aqidah Akhlak siswa Mts Alwashliyah Sei Apung: Jurnal At-
Tazakki. Sumut. UIN Sumatera Utara. Vol.2 No.1 .
Titin Suprihatin. 2017. Metode Make a Match Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah
Ibtidaiyah: Jurnal Al-Aulad. Bandung. UIN Sunan Gunung Djati.
Shoimin, Aris. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2014.
Aditya, Dedi Yusuf. 2016. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran
ResitasitasinTerhadap Hasil Belajar Matematika Siswa: Jurnal SAP. Jaksel:
UNIV IndraPrasta. Vol. 1, No. 2.
Rusman. 2018. Model-model Pembelajaran. Depok: Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai