Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SUMBER BELAJAR DAN MEDIA BELAJAR FIQH

Ditulis Sebagai Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Pembelajaran Fiqh


Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Perguruan Tinggi Pasaman Barat
(STAI YAPTIP) Pasaman Barat

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


1. BUDIYA RAHMAN
2. DIA PRATAMA PUTRI
3. MUSTIKA RAHMI
4. NADILA JUNITA
5. YUNITA NASUTION

DOSEN PENGAMPU:
SAR’AN, MA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAI - YAPTIP PASAMAN BARAT
1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah – Nya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana
dengan judul Sumber belajar dan media belajar Fiqh. Semoga makalah ini dapat
di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi
pembacanya. Sekaligus sebagai salah satu syarat dalam mensukseskan
perkulliahan dengan bapak Dosen pembimbing mata kulliah Pembelajaran Fiqh.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan
hati mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing Mata Kulliah Sar’an, MA
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi perbaikan laporan selanjutanya. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Simpang Empat, 09 Juni 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI 

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Batasan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian metode Pembelajaran Fiqh......................................................2
B. Prinsip-prinsip Metode Mengajar..............................................................3
C. Strategi dan Metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran fiqih 4
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR KEPUSTAKAAN...............................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu alat untuk mencapain tujuan atau cita-cita
seseorang. Metode adalah cara untuk mempermudah dalam pencapaian suatu
tujuan. Fiqih adalah ilmu yang membahas tentang hukum-hukum syara’ yang
berkenaan amal perbuatan berdasarkan dalil-dalil.
Dalam pelaksanaan pendidikan khususnya dalam suatu kegiatan
belajar mengajar pembelajaran fiqih baik di sekolah maupun di madrasah
seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran yang akan diberikan
kepada anak didik atau siswa sering kali ditemui bahwa guru tersebut
mengalami kesulitan baik dalam memilih, menetapkan, serta menerapkan
metode tersebut kedalam proses belajar-mengajar.
Untuk itu makalah ini akan membahas tentang metode pembelajaran
fiqih, sehingga nantinya proses pembelajaran tersebut dapat tercapai tujuan
yang diinginkan.
B. Batasan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran fiqih?
2. Apa saja prinsip-prinsip metode mengajar?
3. Strategi dan Metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran fiqih?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan tentang pengertian Korupsi metode pembelajaran fiqih
2. Mendeskripsikan tentang prinsip-prinsip metode mengajar
3. Mendeskripsikan tentang Strategi dan Metode apa saja yang digunakan
dalam pembelajaran fiqih

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Belajar dan Media Belajar Fiqh
Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti “cara atau
jalan”. Secara istilah metode adalah cara yang teratur dan berpikir baik-baik
yang digunakan untuk memberikan pelajaran kepada peserta didik.
Metode berarti “cara”, yakni cara mencapai sesuatu tujuan. Metode
mengajar berarti cara mencapai tujuan mengajar, yaitu tujuan-tujuan yang
diharapkan tercapai oleh murid dalam kegiatan belajar. Tujuan belajar yang
dimaksud ialah dalam bentuk perubahan tigkah laku yang diharapkan terjadi
pada diri murid setelah melakukan kegiatan belajar dari segi ini jelas bahwa
peranan metode mengajar sangat menentukan.
Pembelajaran adalah usaha untuk mencapai tujuan berupa kemampuan
tertentu. Pembelajaran juga merupakan usaha untuk terciptanya situasi belajar
sehingga yang belajar memperoleh atau meningkatkan kemampuannya.1
Metode Pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan
pelajaran kepada siswa dalam hubungan dengan siswa pasa saat
berlangsungnya suatu pengajaran.
Fiqih (al-fiqhu) artinya faham atau tahu. Menurut istilah fiqih adalah
ilmu yang menerangkan hukum-hukum syari’at islam yang diambil dari dalil-
dalil yang terperinci. Fiqih ialah ilmu pengetahuan yang membicarakan atau
membahas atau memuat hukum-hukum islam yang bersumber pada Al-
Qur’an, As-Sunah dan dalil-dalil syar’i yang lain.
Jadi, Metode pembelajaran fiqih adalah suatu cara yang digunakan
oleh seorang guru dalam menyampaikan materi atau yang berkenaan dengan
pembelajaran fiqh islam kepada murid atau peserta didik dengan
menggunakan berbagai cara sehingga tujuan dari sebuah pendidikan dapat
tercapai secara efektif dan efesien.

1
Jamaluddin dkk, Pembelajaran Perspektif Islam, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung :2015, hlm 30.

2
B. Prinsip-prinsip Metode Mengajar
Dalam memilih metode mengajar harus memperhatikan prinsip-prinsip
dalam melaksanakan metode-metode tersebut. Prinsip-prinsip itu diantaranya
individualitas, Integritas, motivasi, dan lingkungan.
1. Individualitas
Individu adalah manusia yang memiliki pribadi atau jiwa
sendiri. Pada umumnya penyebab perbedaan antara individu satu dengan
yang lainya di golongkan dalam dua faktor yaitu faktor dari dalam dan
faktor dari luar. Faktor dari dalam telah ada sejak lahir kedunia, anak
sudah memiliki. kesanggupan berfikir, kemauan, perasaan, dan
kesanggupan luhur yang dapat menghubungkan manusia dengan
Tuhannya. Selanjutnya adalah faktor dari luar seperti pengaruh keluarga,
kesempatan belajar, metode mengajar, kurikulum, alam dan lain
sebagainya.
2. Integritas
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh
pribadi peserta didik. Mengajar bukan hanya mengembangkan
kemampuan kognitif saja, tetapi juga meliputi aspek afektif, dan
psikomotorik.
3. Motivasi
Belajar dan motivasi selalu mendapatkan perhatian khusus bagi
mereka yang belajar dan mengajar. Istilah motivasi banyak digunakan dari
berbagai bidang dan situasi. Motivasi adalah usaha yang disadari dari
pihak guru untuk menimbulkan dorongan pada diri murid yang menunjang
kegiatan kearah tujuan-tujuan belajar. Dengan demikian masalah-masalah
yang dihadapi guru adalah mempelajari bagaimana melaksanakan motivasi
secara efektif. Motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik
(kesadaran belajar anak dari dirinya sendiri dan ekstrinsik (belajar karena
ingin mengharapkan sesuatu).
4. Lingkungan

3
Mengajar adalah membimbing murid belajar atau membimbing
pengalaman murid, jadi seorang guru harus mengatur lingkungan sebaik-
baiknya. Sehingga terciptalah syarat-syarat yang baik dan menjauhkan
pengaruh yang buruk.2
Prinsip lingkungan dalam mengajar sangat menekankan kepada
integrasi anak dengan lingkungannya. Banyak hal yang dapat di pelajari
dalam lingkungan anak, misal bahasa, keadaan alam, cara hidup dan lain
sebagainya. Pengajaran yang tidak menghiraukan prinsip lingkungan ini
akan menyebabkan anak tidak dapat menyesuaikan diri dengan norma-
norma kehidupan dimana ia berada.
Jadi, prinsip-prinsip metode mengajar merupakan pedoman untuk
memilih suatu metode, agar metode tersebut bisa efektif ketika digunakan
dalam suatu pembelajaran.
C. Strategi dan Metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran fiqih
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu
sistem pembalajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun tujuan dari strategi
pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektifitas kegiatan belajar
yang dilakukan peserta didik.3
Pemilihan strategi pembelajaran tidak terlepas dari kurikulum yang
digunakan dan karakteristik peserta didik. Karakteristik peserta didik terutama
terkait dengan pengalaman awal dan pengetahuan peserta didik, minta peserta
didik, gaya belajar peserta didik, dan perkembangan peserta didik. Strategi
pembelajaran juga dapat diklasifikasikan berdasarkan cara komunikasi guru
dengan peserta didik, yakni strategi tatap muka dan pembelajaran jarak jauh.
Strategi pembelajaran sering disetarakan dengan metode pembelajaran karena
keduanya merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Adapun macam-macam strategi yang dapat digunakan dalam
pembelajaran Fiqih adalah sebagai berikut:

2
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, CV. Pustaka Setia, Bandung:2011, hlm 80.
3
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung:2013, hlm 6-7

4
1. Strategi Ekspositoris
Strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswanya,
dengan maksud agar siswanya memahami dan menguasai pelajaran yang
disampaikan. Dalam strategi ini, meteri pembelajaran disampaikan
langsung oleh guru. Strategi pembelajaran ini sering dinamakan dengan
pembelajaran langsung karena berpusat pada guru.
Dalam hal ini seorang guru aktif menyampaikan materi kepada
siswanya secara terperinci. Jenis strategi ini merupakan model lama yang
sering digunakan para pendidik seperti halnya pendidikan agama islam
yang terkhusus pada pelajaran Fiqih. Metode yang efektif dan efisien yang
dapat digunakan dalam strategi ini adalah metode ceramah, karena metode
tersebut lebih mengedepankan transfer of knowlagde atau penyampaian
materi secara langsung kepaada peserta didik.
2. Strategi Inquiry
Suatu stategi pembelajaran yang lebih menekankan pada proses
mencari dan menemukan. Peran siswa dalam strategi ini yaitu mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan seorang guru hanya
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam proses belajar bagi
siswanya.
Strategi pembelajaran inquiry merupakan serangkaian kegiatan
pembelajaran yang lebih menekankan pada proses berpikir kritis dan
analitis untuk mencarai dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu biasanya dapat dilakukan
melalui tanya jawab antara guru dengan siswanya.
Metode yang dapat diterapkan dalam strategi ini adalah metode
latihan(drill), metode pemberian tugas.
3. Strategi Contextual Teaching and Learning
Strategi pembelajaran kontekstual adalah suatu proses pendidikan
yang holistik dan bertujuan untuk memberikan motivasi siswa agar

5
memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan
mengkaitkan materi tersebut dengan kehidupan nyata.
Pembelajaran CTL merupakan konsep belajar yang membantu
guru untuk mengaitkan antara materi yang diajarkan siswa dengan situasi
dunia nyata dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka. Dengan demikian hasil dari pembelajaran tersebut diharapkan
lebih bernakna bagi siswa.
Jika diterapkan dalam pembelajaran fiqih strategi tersebut
bertujuan supaya seorang guru dalam mengarahkan siswa dalam
memahami, mangenal dan menghayati hukum islam supaya siswa dapat
terarahkan untuk senantiasa taat dan patuh kepada Allah sehingga dapat
meningkatkan keimanan kepada Allah.
Misalkan saja pada mata pelajaran pendidikan ibadah shalat
adalah terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada
Allah swt, berbudi pekerti luhur (berakhlak mulia), memiliki pengetahuan
yang cukup tentang Islam terutama sumber-sumber ajaran dan sendi-
sendi lainnya,
sehingga dapat dijadikan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu at
au mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh negatif yang
mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut.
4. Strategi Pemecahan Masalah
Metode ini menyajikan pelajaran dengan cara mendorong siswa
untuk mencari dan memecahkan suatu masalah atau persoalan dalam
rangka pencapaian tujuan pembelajaran. 
Metode problem solving sangat potensial dalam memberikan
pelatihan kepada siswa untuk berpikir kreatif dalam rangka menghadapi
masalah baik dalam masalah pribadi maupun dalam masalah kelompok.
Tugas seorang guru dalam strategi problem solving adalah memberikan
kasus atau masalah kepada peserta didik untuk dipecahkan.

6
Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan
pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa
pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai keefektifan dan
keefisiensian dalam kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik.
Selain menggunakan beberapa strategi tersebut, hal lain yang perlu
diperhatikan oleh seorang guu adalah pemilihan metode yang tepat sesuai
dengan kondisi, mata pelajaran dan materi yang akan disampaikan. Beberapa
metode yang dapat diterapkan dalam pembelajran fiqih, diantaranya:
1. Metode Ceramah
Cara penyampai materi pelajaran yang dilakukan secara lisan
kepada peserta didiknya. Menurut Zuhairini, metode ceramah adalah suatu
metode di dalam pendidikan di mana cara penyampaian materi pelajaran
kepada siswanya dengan cara penuturan secara lisan. Peran dari seorang
murid di sini adalah sebagai pendengar, menerima pesan, memperhatikan
dan mencatat keterangan atau informasi yang diucapkan oleh gurunya.4
2. Metode Diskusi
Diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih
untuk saling bertukar informasi dan memecahkan masalah secara bersama-
sama. Sedangkan metode diskusi dalam suatu pembelajaran adalah sebuah
cara yang dilakukan dalam mempelajari bahan atau menyampaikan materi
dengan jalan berdiskusi. Cara seperti itu dapat dimaksudkan untuk
merangsang pola pikir siswa supaya bisa berpikir secara kritis dan
mengeluarkan pendapatnya secara rasional dan objektif dalam pemecahan
masalah.
3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah sebuah metode mengajar yang
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta didik.

4
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Ciputat Pers: Jakarta,
2001, hlm. 34

7
Dalam hal ini seorang guru harus memberikan contoh terlebih dahulu
setelah itu baru diikuti oleh muridnya.
Metode ini dapat digunakan pada materi thaharah, shalat,
mengurus jenazah, dan lain sebagainya.
4. Metode Simulasi
Metode simulasi adalah perbuatan yang hanya berpura-pura saja
atau seolah-olah melakukannya. Tujuan dari metode simulasi ini adalah
untuk melatih ketrampilan tertentu, untuk memperoleh pemahaman
tentang suatu konsep atau prinsip dan untuk memecahkan masalah.
Metode ini dapat digunakan misalnya saja ketika sedang
mempelajari materi haji dan umroh. Siswa melakukan rukun-rukun yang
ada ketika sedang melakukan haji dengan cara membuat miniatur ka’bah,
bukit shafa marwah, dan lain sebagainya.
5. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan
cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban
atau sebaliknya siswa diberi kesempatan untuk bertanya. Dalam kegiatan
melalui tanya jawab, guru dapat memberikan memberikan kesempatan-
kesempatan tersebut ketika sedang memulai pelajaran, ditengah-tengah
pelajaran dan diakhir pelajaran.
Selain menggunakan berbagai macam metode yang telah dipaparkan di
atas, terdapat metode lain yang berbasis dengan pembelajaran PAIKEM.
Pembelajaran PAIKEM adalah salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana cara
pengorganisasian materi pembelajaran, menyampaiakn atau menggunakan
metode pembelajaran dan mengelola pembelajaran sebagaimana yang
dikehendaki oleh ilmuan pembelajaran.
Pendekatan PAIKEM sebagai sebuah strategi pembelajaran, memiliki
5 kriteria yang bisa dipaparkan sebagai berikut :
1. Pembelajaran Aktif

8
Arti aktif yang dimaksud dalam strategi ini adalah memosisikan
seorang guru sebagai orang yang menciptakan suasan belajar yang
kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa sebagai
peserta belajar harus aktif. Dengan pembelajaran yang aktif ini diharapkan
akan tumbuh dan berkembang segala potensi yang mereka miliki sehingga
pada akhirnya dapat mengoptimalkan hasil belajar mereka.  
2. Pembelajaran Inovatif
Yang dimaksud inovatif adalah dalam kegiatan pembelajaran
terjadi hal-hal yang baru, bukan saja oleh guru sebagai fasilitator belajar,
tetapi siswa yang sedang belajar. Dalam strategi pembelajaran yang
inovatif, guru tidak saja tergantung dari materi pembelajaran yang ada
pada buku akan tetapi dapat mengimplementasikan hal-hal baru yang
menurut guru sangat cocok dan relevan dengan masalah yang sedang
dipelajari siswa.
Demikian pula melalui aktivitas belajar yang dibangun melalui
strategi ini, siswa dapat menemukan caranya sendiri untuk memperdalam
hal-hal yang sedang ia pelajari. Dengan pembelajaran inovatif, siswa tidak
akan buta akan tekhnologi dan mereka bisa mengikuti perkembangan
tekhnologi yang ada sekarang ini. Dengan demikian pembelajaran
diwarnai oleh hal-hal yang baru sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi.
3. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif adalah salah satu strategi pembelajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa.
Pembelajaran yang kreatif ini menghendaki guru untuk kreatif dan siswa
mengembangkan kreatifitasnya. Kreativitas adalah kemampuan untuk
membuat atau menciptakan hal-hal baru atau kombinasi baru berdasarkan
data, informasi dan unsur-unsur yang ada.
4. Pembelajran Efektif
Pembelajaran efektif adalah salah satu strategi pembelajaran yang
diterapkan guru dengan maksud untuk menghasilkan tujuan yang telah

9
diterapkan. Strategi pembelajaran yang efektif ini menghendaki agar siswa
yang belajar membawa sejumlah potensi yang dimilikinya lalu
mengembangkannya melalui kompetensi yang ditetapkan dan dalam
waktu tertentu kompetensi belajar dapat dicapai siswa dengan baik dan
tuntas.
5. Pembelajaran Menarik
Dalam menggunakan strategi yang menarik terletak pada
bagaimana memberikan pelayanan kepada siswa sebab posisi siswa yang
diibaratkan dalam sebuah perusahaan, maka siswa merupakan pelanggan
yang perlu dilayani dengan baik. Untuk itu hal yang perlu disiapkan oleh
guru adalah:
a. Media pembelajaran disiapkan dengan baik.
b. Lingkungan belajar di-setting sesuai objek materi yang dipelajari.
c. Metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakteristik
siswa yang belajar, sehingga siswa merasa tertatik karena sesuai
dengan apa yang diinginkan.
d. Siswa diperlakukan sebagai seorang yang perlu dilayani.5
Dengan berpegang pada strategi pembelajaran yang berbasis PAIKEM,
maka metode yang dapat digunakan adalah:
1. Role Playing
Metode role playing atau bermain peran dilakukan dengan cara
mengarahkan peserta didik untuk menirukan aktivitas di luar atau
mendramatisasikan situasi, ide, karakter khusus. Guru menyusun dan
menfasilitasi permainan peran kemudian ditindaklanjuti dengan diskusi.
Selama permainan peran berlangsung, peserta didik lain yang tidak turut
bermain diberi tugas mengamati, merangkum pesan tersembunyi dan
mengevaluasi permainan peran.
2. Discovery Learning

5
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, PT Bumi
Aksara, Bandung:2014, hlm 10-15

10
Discovery learning merupakan strategi yang digunakan untuk
memecahkan masalah secara intensif di bawah pengawasan guru.
Pada discovery, guru membimbing peserta didik untuk menjawab atau
memecahkan suatu masalah. Discovery learning merupakan metode
pembelajaran kognitif yang menuntut guru lebih kreatif menciptakan
situasi yang dapat membuat peserta didik belajar aktif menemukan
pengetahuan sendiri. Bruner (1996) menyarankan agar peserta didik
belajar melalui keterlibatannya secara aktif dengan konsep-konsep dan
prinsip yang dapat menambah pengalaman dan mengarah pada kegiatan
eksperimen
3. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Instruction)
Pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang
penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan dan
membuka dialog. Metode ini tepat digunakan pada kelas yang kreatif.
Metode ini sangat potensial untuk mengembangkan kemandirian peserta
didik melalui pemecahan masalah yang bermakna bagi kehidupan siswa.
1. Mind Map
Mind mapping merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang
digunakan melatih kemampuan menyajikan isi (content) materi pelajaran
dengan pemetaan pikiran (mind mapping). Mind map dikembangkan oleh
Tony Buzan sejak akhir tahun 1960-an sebagai cara untuk mendorong
peserta didik mencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan
gambar. Iwan Sugiarto mengemukakan “pemetaan pikiran (mind
mapping) adalah teknik meringkas bahan yang perlu dipelajari, dan
memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik
grafik sehingga lebih mudah memahaminya”.
Kegiatan ini sebagai upaya yang dapat mengoptimalkan fungsi
otak kiri dan kanan, yang kemudian dalam aplikasinya sangat membantu
untuk memahami masalah dengan cepat karena telah terpetakan.
Hasil mind mapping berupa mind map. Mind map adalah suatu diagram

11
yang digunakan untuk merepresentasikan kata-kata, ide-ide, tugas-tugas,
ataupun suatu yang lainnya yang dikaitkan dan disusun mengelilingi kata
kunci ide utama.
Jadi, metode merupakan cara yang teratur dan terpikir baik-baik
untuk mencapai maksud, atau cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan yang ditentukan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode pembelajaran fiqih adalah suatu cara yang digunakan oleh
seorang guru dalam menyampaikan materi atau yang berkenaan dengan
pembelajaran fiqh islam kepada murid atau peserta didik dengan
menggunakan berbagai cara sehingga tujuan dari sebuah pendidikan dapat
tercapai secara efektif dan efesien.
Hal-hal yang perlu diperhatikan seorang guru ketika menggunakan
metode dalam suatu pembelajaran adalah individualitas, Integritas, motivasi,
dan lingkungan. Dengan memperhatikan hal tersebut maka seorang guru dpat
menggunakan metode yang sesuai dengan keadaan siswanya. Sehingga
penggunaan metode tersebut dapat berjalan dengan efektif.
Strategi dan metode yang tepat juga sangat mempengaruhi berhasil
tidaknya suatu pembelajaran. Dalam hal ini strategi yang dapat digunakan
dalam pembelajaran fiqih adalah strategi ekspositori, inquiri, CTL dan
pemecahan masalah. Selain itu metode yang dapat digunakan untuk
kelancaran pembelajaran fiqih adalah metode ceramah, metode diskusi,
metode demonstrasi, metode simulasi dan metode tanya jawab.
B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa sebagai insan yang dho’if tidak akan
lepas dari kesalahan dan kekhilafan. Di samping itu barangkali makalah yang
kami sajikan ini masih jauh dari kata sempurna. Maka pemakalah sangat
mengharapkan ide-ide yang cemerlang dari rekan mahasiswa semua untuk
berfartisifasi dalam meningkatkan pengetahuan kami di pertemuan yang akan
dating berupa kritik dan saran.

13
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdul Majid, 2013. Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1985. Metodik Khusus


Pengajaran Agama Islam, TP, Jakarta.

Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, 2010.


Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif Dan Menyenangkan
(Paikem), TP, Depok.

Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar, CV. Pustaka Setia, Bandung.

Jamaluddin dkk, 2015. Pembelajaran Perspektif Islam, PT. Remaja Rosdakarya,


Bandung.

J.J. Hasibuan dan Moedjiono, 2009. Proses Belajar Mengajar, PT Remaja


Rosdakarya, Bandung.

Ridwan Abdullah Sani, 2013. Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai