Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang atas rahmat-Nya dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah
ini adalah “Hakikat Metode Dalam Pendidikan Islam”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah “Filsafat Pendidikan Islam” yang telah memberikan tugas terhadap kami.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya
makalah yang sempurna.
Kelompok 11
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 9
B. Saran.......................................................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode ini adalah cara yang paling tepat untuk menentukan tujuan. Menguasai
metode akan memudahkan jalan untuk mencapai semua tujuan, termasuk pendidikan
Islam. Dalam hal ini metode merupakan alat yang sangat penting yang dapat digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan, sehingga guru perlu memahami jenis-jenis metode
yang menunjang pembelajaran. Istilah metode terdiri dua kata, meta dan hodos. Meta
berarti melewati dan hodos berarti jalan. Oleh karena itu, metode ini dapat dipahami
sebagai jalan yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Penggunaan metode pendidikan Islam yang perlu dipahami adalah bagaimana
seorang pendidik dapat memahami hakikat metode dalam relevansinya dengan tujuan
utama pendidikan Islam yaitu terbentuknya pribadi yang beriman yang senantiasa siap
sedia mengabdi kepada Allah swt. visi diciptakan cara yakni melaksanakan proses serta
hasil belajar mengajar syariat Islam unggul kuat dan bermanfaat sukses dan
menghasilkan keinsafan siswa melaksanakan aturan-aturan ajaran Islam melalui teknik
dorongan yang menimbulkan giat belajar siswa secara ideal.
Dalam pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat penting
dalam upaya mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yang membermaknakan materi
pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan, sehingga dapat dipahami atau
diserap oleh peserta didik menjadi pengertian-pengertian yang fungsional terhadap
tingkah lakunya.
Dalam pendidikan Islam, metode yang tepat guna bila ia mengandung nilai-nilai
intrinsik dan ekstrinsik sejalan dengan materi pelajaran dan secara fungsional dapat
dipakai untuk merealisasikan nilai-nilai ideal yang terkandung dalam tujuan pendidikan
Islam. Antara metode, kurikulum (materi) dan tujuan pendidikan Islam mengandung
relevansi ideal dan oprasional dalam proses kependidikan.
Oleh karena itu proses kependidikan Islam mengandung makna internalisasi dan
transformasi nilai-nilai Islam ke dalam pribadi peserta didik dalam upaya membentuk
pribadi muslim yang beriman bertakwa dan berilmu pengetahuan yang amaliah
mengacu kepada tuntunan agama dan tuntutan kebutuhan hidup bermasyarakat.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari metode pendidikan islam?
2. Apa hakikat metode pendidikan islam?
3. Apa saja fungsi metode pendidikan islam?
4. Apa saja jenis-jenis metode pendidikan islam?
C. Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui defenisi dari metode pendidikan islam
2. Mengetahui hakikat metode pendidikan islam
3. Dapat memahami fungsi serta jenis-jenis metode pendidikan islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
D Darmiah, ‘Hakikat Metode Dalam Pendidikan Islam’, … : Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 2022
<https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/mudarrisuna/article/view/14775>.
2
L A Listi and M F R Fauzi, ‘HAKIKAT METODE DALAM PENDIDIKAN ISLAM’, Jurnal Dar El-Falah, 2022
<https://jurnal.stiedarulfalahmojokerto.ac.id/index.php/jurnal-Dar-El-Falah/article/download/92/131>.
3
tidak terlalu banyak dibahas oleh para ahli. Sebabnya, mungkin metode mengajar lebih
jelas, lebih tegas, objektif, bahkan universal.
Sedangkan metode mendidik selain mengajar lebih subjektif, kurang jelas, kurang
tegas, lebih bersifat seni dari pada sebagai sains. Jadi, sebenarnya untuk kepentingan
pengembangan teori-teori pendidikan Islam, masalah metode mengajar tidaklah terlalu
sulit. Menurut Ahmad Tafsir, karena metode-metode mengajar yang dikembangkan di
Barat dapat saja digunakan atau diambil untuk memperkaya teori tentang metode
pendidikan Islam.
Metodik umum atau metodologi pengajaran telah membicarakan berbagai
kemungkinan metode mengajar yang dapat digunakan guru dalam menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar. Telah disediakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi,
metode pemberian tugas dan resitasi, dan lain-lain. Guru dapat memilih metode yang
paling tepat ia gunakan. Dalam pemilihan tersebut banyak yang harus dipertimbangkan,
antara lain:
1. Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan,
kematangan, perbedaan individu lainnya.
2. Tujuan yang hendak dicapai, jika tujuannya pembinaan daerah kognitif maka
metode Drill kurang tepat digunakan.
3. Situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi lingkungan.
Bila jumlah murid begitu besar, maka metode diskusi agak sulit digunakan,
apalagi bila ruangan tersedia kecil. Metode ceramah harus dipertimbangkan
antara lain jangkauan suara guru.
4. Alat-alat yang tersedia akan mempengaruhi pemilihan metode yang akan
digunakan. Metode eksperimen harus tersedia, dipertimbangkan juga jumlah dan
mutu alat itu.
5. Kemampauan mengajar telah menentukan, mencakup kemampuan fisik,
keahlian. Metode ceramah memerlukan kekuatan guru secara fisik. Guru yang
mudah payah, kurang kuat berceramah dalam waktu yang lama. Dalam hal seperti
ini sebaiknya ia menggunakan metode lain yang tidak memerlukan tenaga yang
banyak. Informasi yang diperlukan dalam metode diskusi kadang-kadang lebih
banyak dari pada sekedar bahan yang diajarkan3
3
MOH WARDI, ‘Metode Pendidikan Islam Menurut Ahmad Tafsir’, Fikrotuna, 3.1 (2017)
<https://doi.org/10.32806/jf.v3i1.89>.
4
B. Hakikat Metode Pendidikan Islam
Hakikat metode Pendidikan Islam adalah jalan untuk menanamkan pengetahuan
agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi obyek sasaran, yaitu pribadi
islami. Selain itu metode dapat pula membawa arti sabagai cara untuk memahami,
menggali dan mengembangkan ajaran Islam hingga terus berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman.
Pendidikan Islam dalam pelaksanaan pengembangan potensi peserta didik
(pembelajaran) membutuhkan metode yang tepat untuk menghantarkan kegiatan
pendidikannya ke arah tujuan yang dicita-citakan. Untuk merealisasikan cita-cita
Islami, metode merupakan suatu faktor pelancar dari proses pendidikan. Oleh karena
itu metode bila dilihat dari fungsinya adalah sebagai sarana, maka secara filosofis
memiliki aspek-aspek monovalent dan polyvalent, yang dalam penerapannya bercorak
monopragmatis (kegunaan tunggal) dan polypragmatis (kegunaan ganda).
Oleh karena itu efektifitas cita-cita suatu metode kembali kepada pemakainya
kearah manametode itu diarahkan dan untuk apa metode itu dipergunakan serta
bagaimana metode itu dipergunakan secara tepat supaya berhasil bagi pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Jika ditelaah, setidaknya ada tiga istilah yang digunakan
Alquran dan hadis berkaitan dengan konsep dasar pendidikan Islam. Ketiga istilah
tersebut adalah tarbiyah, ta‘līm, dan ta’dīb4.
4
C Nyakdhin, F Nelyza, and ..., ‘Hakekat Metode Pendidikan Islam’, … Kinerja Kependidikan (JKK …, 2021
<https://journalserambi.org/index.php/jkk/article/view/65>.
5
untuk merusak, pada situasi dan kondisi yang lain dapat digunakan untuk
membangun atau untuk memperbaiki. Kegunaanya dapat bergantung kepada si
pemakai atau pada corak dan bentuk serta kemampuan dari metode sebagai alat.
Contoh konkrit dalam hal ini seperti Audio Visual Methods yang
mempergunakan video casette recorder yang dapat merekam dan menayangkan
semua jenis film, baik yang moralis maupun pornografis.
2. Monopragmatis.
Yaitu yang hanya dapat dipergunakan untuk mencapai satu macam tujuan saja.
Misalnya metode eksperimen ilmu alam yang menggunakan laboratorium ilmu
alam, hanya dapat dipergunakan untuk eksperimeneksperimen bidang ilmu alam,
dan tidak dipergunakan untuk eksperimen ilmu-ilmu lain seperti ilmu sosial dan
lain-lain.
5
Samsul Niza, Fillsafat Pendidikan Islam: Pendidikan Historis, Teoritis Dan Praktis. (Jakarta: ciputat press,
2005).
6
1. Metode teladan. Metode ini dianggap penting karena aspek agama yang
terpenting adalah akhlak yang termasuk dalam kawasan afektif yang terwujud
dalam bentuk tingkah laku
2. Metode kisah-kisah. Kisah atau cerita sebagai suatu metode pendidikan ternyata
mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan. Islam menyadari sifat alamiah
manusia untuk menyenangi cerita itu, dan menyadari pengaruhnya yang besar
terhadap perasaan
3. Metode nasehat. Menurut al-Qur’an metode nasehat itu hanya diberikan kepada
mereka yang melanggar peraturan dan nasehat itu sasaranya adalah timbulnya
kesadaran pada orang yang diberi nasehat agar mau insaf melaksanakan
ketentuan hukum atau ajaran yang dibebankan kepadanya
4. Metode pembiasaan. Metode pembiasaan ini digunakan untuk mengubah
seluruh sifat-sifat baik menjadi kebiasaan, sehingga jiwa dapat menunaikan
kebiasaan itu tanpa terlalu payah, tanpa kehilangan banyak tenaga dan tanpa
menemukan banyak kesulitan
5. Metode hukum dan ganjaran. Metode hukuman ini digunakan dalam pendidikan
Islam adalah sebagai sarana untuk memperbaiki tingkah laku manusia yang
melakukan pelanggaran dan dalam taraf sulit untuk dinasehati sementara
ganjaran itu diberikan sebagai hadiah atau penghargaan kepada orang yang
melakukan kebaikan atau ketaatan atau berprestasi yang baik
6. Metode ceramah (khutbah). Metode ceramah termasuk cara yang paling banyak
digunakan dalam menyampaikan atau mengajak orang lain mengikuti ajaran
yang telah ditentukan
7. Metode diskusi.Metode diskusi digunakan dalam pendidikan Islam adalah untuk
mendidik dan mengajar manusia dengan tujuan lebih memantapkan pengertian
dan sikap pengetahuan mereka terhadap sesuatu masalah
8. Metode lainya yaitu metode perintah dan larangan, metode pemberian suasana,
metode secara kelompok, metode intruksi, metode bimbingan dan penyuluhan,
metode perumpamaan, metode taubat dan ampunan dan metode penyajian.
Sementara menurut Ahmad Janan Asifuddin metode pendidikan Islam itu antara
lain:
1. Pengajaran yang terdiri dari pengajaran langsung dan pengajaran tidak
langsung
7
2. Diskusi/musyawarah
3. Pemberian tugas
4. Tuntunan
5. Pembiasaan
6. Keteladanan
7. Sosiodrama
8. Targhib dan tarhib
9. Mendidik diri sendiri dengan bertafakur dan bertadabbur6.
6
M. Kholil Asy’ari, ‘METODE PENDIDIKAN ISLAM Oleh : M.Kholil Asy’ari Abstraksi’, Qathruna, 1.1 (2014), 193–
205.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan Islam masalah
metode mendapatkan perhatian yang sangat besar. Al-quran dan al-Hadits sebagai
sumber ajaran Islam berisi prinsip-prinsip dan petunjuk-petunjuk yang dapat dipahami
dan diinterpretasikan menjadi konsep-konsep tentang metode. Selanjutnya tidak ada
suatu metode yang lebih baik daripada metode yang lain. Setiap metode mempunyai
kelebihan dan kekurangan.
Ada metode yang tepat digunakan terhadap peserta didik dalam jumlah besar; ada
pula yang tepat digunakan untuk peserta didik jumlah kecil; ada yang tepat digunakan
di dalam kelas dan ada juga yang tepat digunakan di luar kelas. Kadang-kadang guru
tampil mengajar lebih baik menggunakan metode ceramah disbanding dengan memberi
kebebasan bekerja kepada peserta didik.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.
9
DAFTAR PUSTAKA
10