Anda di halaman 1dari 31

METODE, MEDIA DAN ALAT EVALUASI

PEMBELAJARAN PAI
MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :
Perencanaan Pembelajaran 1

Dosen Pembimbing :
Drs. Sutikno, M.Pd.I
Oleh :
Aldita Khumairo Faradila (06010120002)
Fa’iqotus Sofiyah (06010120006)
Husnul Khotimah (06010120009)
Nurul Ilmiyah Al Makrufah (06020120045)
Rifdatus Tsalatsah Safina (06010120020)
Rochillah Ilmil Hikmah (06010120022)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“METODE, MEDIA DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN PAI” ini
dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman
jahiliyah menuju zaman islamiyah dan selalu kita nantikan syafa’atnya di hari
kiamat nanti.
Sebagai penyusun, tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Yth.
Bapak Drs. Sutikno, M.Pd.I. yang telah memberikan materi dengan judul ini,
karena dengan disusunnya makalah ini saya dapat lebih mendalami tentang materi
yang diberikan. Tidak lupa saya juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-
pihak yang menjadi sumber referensi kami.
Kami selaku penyusun makalah ini menyadari bahwa adanya kesalahan
baik dalam penulisan maupun tatanan bahasa. Oleh karena itu, kami dengan
senang hati menerima saran dan kritik pembaca untuk menyempurnakan makalah
kami. Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.

Surabaya, 25 September 2022

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan Masalah...................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
A. Konsep Dasar Metode Pembelajaran PAI..........................................................6
B. Media Pembelajaran PAI..................................................................................17
C. Alat Evaluasi Perencanaan Pembelajaran PAI................................................20
BAB III...........................................................................................................................29
PENUTUP.......................................................................................................................29
A. Kesimpulan.........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................31

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat
sistematis serta berurutan, oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran perlu
direncanakan dengan baik. Ada beberapa kompetensi yang harus dikuasai
oleh guru Pendidikan agama islam khususnya ialah dalam hal
merencanakan dan mendesain pembelajaran. Seorang guru Pendidikan
agama islam perlu memiliki kompetensi meliputi merencanakan,
melaksanakan, serta mengevaluasi hasil dan proses pembelajaran.
Adapun beberapa bentuk kompetensi guru Pendidikan agama islam
diantaranya adalah dituntut untuk banyak berkreasi dan berinovasi dalam
segala hal aspek, termasuk di dalamnya adalah berkreasi dalam hal
menentukan strategi, metode, media serta alat evaluasi dalam proses
belajar mengajar. Dalam aktivitas belajar mengajar hendaknya
memberikan kesempatan yang baik kepada anak didik untuk memperoleh
informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berpikir, dan sebauh sarana untuk
mengekspresikan dirinya, serta cara-cara bagaimana agar siswa lebih
mudah dalam belajar.
Untuk melaksanakan tugas secara professional, guru Pendidikan
agama islam memerlukan wawasan yang luas tentang kemungkinan-
kemungkinan strategi, metode, media apa saja untuk melaksanakan belajar
mengajar yang dianggap paling sesuai dengan tujuan pembelajaran
Pendidikan agama islam yang telah dirumuskan, baik tujuan belajar yang
dirumuskan secara eksplisit dalam proses belajar mengajar, maupun hasil
ikutan yang didapat dalam proses belajar, misalnya kemampuan berpikir
kritis, kreatif, sikap terbuka setelah anak didik mengikuti diskusi
kelompok kecil dalam proses belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar Metode Pembelajaran PAI?

4
2. Apa saja alat atau media yang digunakan dalam pembelajaran PAI?
3. Apa saja alat evaluasi dalam perencanaan pembelajaran PAI?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami konsep dasar metode pembelajaran PAI.
2. Untuk mengetahui alat atau media yang digunakan dalam
pembelajaran PAI.
3. Untuk memahami alat evaluasi perencanaan pembelajaran PAI.

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Metode Pembelajaran PAI
1. Pengertian Metode Pembelajaran PAI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa, metode
ialah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan
agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
gunamencapai tujuan yang telah ditentukan.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran.1
Metode merupakan salah satu pembahasan yang dipandang sebagai
alat-alat dalam menyajikan bahan pembelajaran, begitupun dalam
metode pembelajaran PAI, sebagai komponen ilmu yang menunjang
keberhasilan ilmu Pendidikan agama islam, karena dalam
penerapannya, banyak menyangkut wawasan keilmuan Pendidikan
yang bersumber dari dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Tugas utama metode pembelajaran PAI seperti yang dikemukakan
oleh Zakiah Darajat ialah menyampaikan bahan pelajaran agama islam
kepada anak didik dengan pengajaran yang menyenangkan, mudah dan
berarti bagi anak didik. Yang terealisasi melalui penyampaian
keterangan, pengetahuan materi, agar siswa dapat mengetahui,
memahami, menghayati dan meyakini materi yang diberikan, serta
1dapat meningkatkan olah pikir pada siswa.
Metode dalam pembelajaran PAI berfungsi untuk mengarahkan
keberhasilan belajar, memberikan kemudahan kepada peserta didik
untuk belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama

1
Sanjaya. Wina, Perencanaan dan desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 26

6
dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan peserta didik,
mampu memberikan inspirasi melalui hubungan yang serasi.
2. Macam-macam metode pembelajaran PAI
Berikut ini metode metode pembelajaran PAI beserta kelebihan dan
kekurangan 2:
a. Metode Ceramah (Preaching Method)
Yaitu sebuah metode mengajar dengan cara menyampaikan
informasi serta pengetahuan melewati lisan kepada sejumlah siswa
yang umumnya mengikuti pendidik secara pasif. Metode ceramah
yaitu suatu cara penyampaian bahan lisan oleh guru di muka kelas.
Peran seorang murid disini sebagai penerima pesan, mendengar
memperhatikan, dan mencatat keterangan-keterangan guru. Metode
ini layak dipakai guru bila pesan yang disampaikan berupa
informasi, jumlah siswa terlalu banyak, dan guru adalah seorang
pembicara yang baik.
Metode ini bisa dikatakan sebagai satu-satunya cara yang
paling ekonomis untuk menyampaikan suatu informasi, dan paling
efektif dalam mengatasi langkanya bahan rujukan atau literatu
sesuai dengan jangkauan daya beli dan pemahaman siswa.
1) Kelebihan Metode Ceramah
a) Guru mudah menguasai situasi dan kondisi kelas.
b) Guru mudah menerangkan bahan-bahan pelajaran
berkuantitas banyak.
c) Dapat diikuti oleh anak didik dalam jumlah yang besar.
d) Tergolong mudah dalam pelaksanaan
2) Kelemahan Metode Ceramah
a) Menjadikan peserta didik menjadi pasif.
b) Mengandung unsur paksaan kepada peserta didik.
c) Mengandung daya kritis kepada peserta didik.

2
Darajat,dkk,Zakiah,Dr, “Ilmu Pendidikan Islam”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)

7
d) Anak didik yang lebih tanggap dari segi visual akan
menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap segi
auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
e) Sulit mengendalikan sejauhmana perkembangan belajar
anak didik.
f) Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian
kata-kata).
g) Membosankan bila terlalu lama.
b. Metode Diskusi ( Discussion Method )
Metode diskusi ialah caraa mengajar yang sangat erat kaitannya
dengan pemecahan suatu masalah. Metode ini umum dikenal
dengan diskusi kelompok dan resitasi bersama (socialized
recitation). 
Tujuan dari pelaksanaan dari metode ini ialah untuk:
1. Mendorong peserta didik berpikir secara kritis.
2. Peserta didik didorong untuk mampu mengutarakan
pendapatnya secara bebas.
3. Mendorong peserta didik untuk menyumbangkan idenya
untuk memecahkan masalah bersama.
4. Mampu membuat anak didik untuk mengambil sebuah atau
beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalaah
berdasar pertimbangan tertentu.
Ada beberapa jenis diskusi yang dilakukan oleh guru dalam
membimbing belajar siswa antara lain :
a) Whole Group, yaitu bentuk diskusi kelas dimana para peserta
duduk setengah lingkaran, guru bertindak sebagai pemimpin
dan topiknya telah direncanakan.
b) Diskusi kelompok , yaitu diskusi yang biasanya terdiri dari
kelompok kecil (4-6) orang peserta, dan juga diskusi
kelompok besar terdiri (7-15) anggota. Dalam diskusi

8
tersebut dibahas tentang suatu topik tertentu yang dipimpin
oleh seorang ketua dan seorang sekretaris.
c) Buzz Group , yang biasanya dibagi-bagi menjadi kelompok
kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang peserta. Tempat
duduk diatur sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar
pikiran dan bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini
biasanya diadakan di tengah-tengah pelajaran atau diakhir
pelajaran dengan memperjelas dan mempertajam bahan
pelajaran.
d) Panel, yaitu bentuk diskusi yang terdiri dari 3-6 orang peserta
untuk diskusi atau topik tertentu dan duduk dalam bentuk
seni dipimpin oleh moderator.
e) Syindicate group , yaitu bentuk diskusi ini kelas dibagi ke
dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 peserta,
masing-masing kelompok mengerjakan tugas-tugas tertentu
atau tugas yang bersifat komplementer.
f) Simposium , yaitu dalam diskusi ini biasanya terdiri dari
pembawa makalah, moderator, dan notula, serta beberapa
peserta simposium.
g) Debat informal , yaitu biasanya bentuk diskusi ini kelas,
dibagi menjadi dua tim yang agak besar dan subjek yang
cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan
keseimbangan formal.
h) Mangkuk ikan , yaitu diskusi ini tempat duduk diatur
setengah duduk dengan dua atau tiga kursi kosong
menghadap diskusi. Kelompok duduk mengelilingi kelompok
diskusi yang seolah-olah melihat ikan yang berada di
mangkok.
i) Brain storming , yang biasanya terdiri dari delapan sampai
dua belas orang peserta, setiap anggota kelompok diharapkan
mengharapkan ide dalam memecahkan masalah. Hasil yang

9
diinginkan adalah menghargai pendapat orang lain,
menumbuhkan rasa percaya diri dalam upaya
mengembangkan ide-ide yang ditemukan atau dianggap
benar.
1) Kelebihan Metode Diskusi
a) Anak didik tersadar bahwa masalah mampu dipecahkan
dengan banyak cara.
b) Membuat peserta didik sadar bahwa dengan saling
berdiskusi dan mengemukakan pendapat secara
konstruktif mampu mendapatkan keputusan yang
terbaik.
c) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan
pendapat atau ide orang lain walaupun berbeda
d) Membiasakan peserta didik bersikap toleransi.
2) Kelemahan Metode Diskusi
a) Tak cocok untuk digunakan dalam skala besar.
b) Informasi yang didapat peserta didik terbatas.
c) Hanya dapat dikuasai oleh anak didik yang suka
berbicara.
d) Memerlukan pendekatan yang lebih formal.
c. Metode Demonstrasi ( Demonstration Method )
Yaitu metode mengajar dengan cara memperagakan sebuah barang,
peristiwa, aturan, dan urutan melakukan suatu aktivitas, baik secara
langsung maupun tak langsung melalui penggunaan sebuah media
pengajaran yang relevan dengan materi atau pokok pembahasan
yang sedang disajikan.
1) Kelebihan Metode Demonstrasi
a) Anak didik terbantu dalam memahami secara jelas
suatu proses atau kerja sebuah benda.
b) Mudah dalam bermacam-macam jenis penjelasan.

10
c) Kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah bisa
diperbaiki melalui pengamatan dan contoh nyata
dengan menghadirkan objek sebenarnya.
2) Kelemahan Metode Demonstrasi
a) Anak didik kadang sulit untuk melihat secara jelas
benda yang diperagakan.
b) Tak semua benda dapat didemonstrasikan.
c) Materi akan sulit untuk dipahami apabila pendidik
kurang menguasai apa yang diperagakan.
d. Metode Resitasi ( Recitation Method )
Metode mengajar dimana peserta didik diharuskan membuat suatu
resume dengan menggunakan kalimat sendiri.
1) Kelebihan Metode Resitasi
a) Pengetahuan yang diperoleh anak didik dapat diingat
lebih lama karena diperoleh dari hasil belajar mandiri.
b) Anak didik memiliki kesempatan untuk memupuk
perkembangan dan menumbuhkan keberanian dalam
mengambil inisiatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
2) Kelemahan Metode Resitasi
a) Anak didik kemungkinan bisa melakukan hal curang
dengan hanya meniru hasil resume dari temannya,
karena tak perlu susah payah.
b) Tugas bisa saja dilakukan oleh orang lain disebabkan
kurangnya pengawasan.
c) Sulit memberikan tugas yang bersifat pemenuhan
individual.
e. Metode Percobaan ( Experimental Method )
Yakni suatu metode pemberian kesempatan kepada peserta didik
baik perorangan atau kelompok untuk dilatih dan melakukan
sebuah proses atau percobaan. Umumnya dilakukan lebih dari satu

11
kali dengan menggunakan alat-alat khusus dan tempat khusus,
misalnya percobaan di laboratorium.
1) Kelebihan Metode Percobaan
a) Anak didik lebih percaya pada kesimpulan dan
kebenaran disebabkan semua hasil berdasarkan pada
percobaan mereka sendiri, bukan dari guru ataupun buku
saja.
b) Anak didik berkesempatan untuk melakukan
pengembangan sikap untuk bereksplorasi tentang ilmu
dan teknologi.
Dari metode inilah diharapkan akan terbina insan yang
membawa terobosan dengan bermacam-macam penemuan
baru untuk kemaslahatan manusia.
2) Kekurangan Metode Percobaan
a) Terkadang alat-alat yang dipakai tak cukup untuk setiap
anak didik, sehingga ada beberapa anak didik yang tak
berkesempatan bereksperimen.
b) Apabila eksperimen membutuhkan waktu yang lama,
anak didik harus melanjutkan pelajaran.
c) Hanya sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi
f. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang
dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa
membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik
yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian
dibukukan.
Metode ini juga merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang
dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman
belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian
integral dari kurikulum sekolah.
1) Kelebihan Metode Karya Wisata

12
a) Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern
yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
b) Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih
relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di
masyarakat.
c) Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
d) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
2) Kekurangan Metode Karya Wisata
a) Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b) Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang
matang.
c) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi
prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur
studinya terabaikan.
d) Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap
setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
e) Biayanya cukup mahal.
f) Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas
kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik,
terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
g. Metode Latihan Keterampilan ( Drill Method )
Metode latihan keterampilan ialah sebuah metode mengajar,
dimana peserta didik diajak ke tempat latihan keterampilan untuk
mengamati bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara
menggunakannya, serta untuk apa dibuatnya, apa kegunaannya dan
lain-lain. Contoh dari latihan keterampilan inilah membuat tas dari
tali kur atau membuat kerajinan dari kain perca.
1) Kelebihan Metode Latihan Keterampilan
a) Peserta didik dapat memperoleh keterampilan atau
kecakapan motorik, misalnya menulis, melafalkan huruf,
membuat dan menggunakan sesuatu.

13
b) Peserta didik bisa mendapatkan kecakapan mental,
seperti perkalian, penjumlahan, tanda-tanda simbol, dan
olah rasa.
c) Dapat membentuk kebiasaan, menambah kecepatan dan
ketepatan dalam melakukan sesuatu.
2) Kekurangan Metode Latihan Keterampilan
a) Dapat menghambat inisiatif dan bakat anak didik,
disebabkan mereka diajak jauh dari pengertian dan diatur
untuk menyesuaikan pada sebuah keadaan.
b) Mengakibatkan penyesuaian statis terhadap suatu
lingkungan.
c) Aktivitasnya monoton dan membuat bosan anak didik.
d) Bisa menimbulkan verbalisme.
h. Metode Perancangan ( Project Method )
Yaitu metode mengajar dimana pendidik harus merancang sebuah
proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian oleh peserta didik.
1) Kelebihan Metode Perancangan
a) Mampu merombak pola pikir anak diri dari yang
mulanya sempit menjadi lebih terbuka luas dan
menyeluruh dalam memandang dan mencari solusi
terhadap suatu masalah yang dihadapi.
b) Anak didik terbina membiasakan diri untuk menerapkan
pengetahuan, keterampilan, serta sikap dengan terpadu.
Diharapkan praktis dan bermanfaat dalam kehidupan
mereka sehari-hari.
2) Kelemahan Metode Perancangan
a) Negara kita belum menunjang pelaksaanaan metode ini
baik secara vertikal atau horizontal.
b) Diperlukan keahlian khusus yang harus dimiliki oleh
pendidik dalam menunjang metode ini.

14
c) Topik unit harus sesuai kebutuhan anak, dengan cukup
fasilitas berikut sumber belajarnya.
d) Bahan pembelajaran terkadang menjadi terlalu luas
sehingga mengaburkan pokok materi yang dibahas.
i. Metode Keteladanan
Yaitu hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh oleh seseorang dari
orang lain, namun keteladanan yang dimaksud disini adalah
keteladanan yang dapat dijadikan sebagai alat pendidikan islam,
yaitu keteladanan yang baik, sesuai dengan pengertian uswah
dalam ayat alqur'an.
1) Kelebihan Metode Keteladanan 
Memudahkan anak dalam menerapkan ilmu yang dipelajari,
memudahkan guru mengembangkan hasil belajar,
mendorong guru akan selalu melakukan yang baik,
terciptanya lingkungan sekolah, situasi dan situasi yang
baik.
2) Kelemahan Metode Keteladanan 
Figur guru yang kurang baik cenderung akan ditiru oleh
anak didiknya, jika teori tanpa praktek akan menimbulkan
verbalisme.
j. Metode Tanya Jawab
Yaitu penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan
pertanyaan dan murid menjawab atau penyajian pelajaran dalam
bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada
murid atau dapat dari murid kepada guru.
1) Kelebihan Metode Tanya Jawab
Situasi anak-anak berfikir dan menyampaikan buah pikiran,
melatih agar anak berani mengungkapkan pendapatnya
dengan lisan, timbulnya perbedaan pendapat diantara anak
didik akan proses diskusi dengan lisan secara teratur,
mendorong murid lebih aktif dan sungguh-sungguh,

15
mengembangkan siswa untuk melatih dan mengembangkan
daya fikir, mengembangkan keberanian dan keterampilan
siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
2) Kelemahan Metode Tanya Jawab
Membutuhkan waktu lama, siswa merasa takut apabila guru
kurang mampu mendorong siswanya untuk menciptakan
suasana yang santai dan bersahabat, tidak mudah membuat
pertanyaan sesuai dengan tingkat berfikir siswa.
k. Metode Pemberian Ganjaran
Yaitu pemberian ganjaran yang baik terhadap perilaku baik anak
didik. Macam-macam ganjaran : pujian yang indah, materi/hadiah
yang seimbang, doa, tanda penghargaan, wasiat pada orang tua.
1) Kelebihan Metode Ganjaran 
Memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap jiwa anak
didik, menjadi pendorong bagi anak didik lainnya untuk
mengikuti anak yang memperoleh pujian dari gurunya.
2) Kelemahan Metode Ganjaran
Dapat menimbulkan dampak negatif apabila kelemahan
guru melakukan secara berlebihan, umumnya “ganjaran”
membutuhkan alat tertentu serta membutuhkan biaya.
l. Metode Kerja Kelompok
Istilah kerja kelompok mengandung arti bahwa siswa-siswa dalam
suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok besar maupun kecil
yang didasarkan pada prinsip-prinsip untuk mencapai tujuan
bersama. Langkah-langkah yang harus dicapai dalam metode kerja
kelompok, yaitu:
a. Menentukan kelompok;
b. Mempersembahkan tugas-tugas kepada kelompok;
c. Pengerjaan tugas pada masing-masing kelompok, dan
d. Penilaian.
1) Kelebihan Metode Kerja Kelompok 

16
Melatih dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan toleransi,
adanya kerjasama yang saling menguntungkan antara
individu dalam kelompok, menumbuhkan rasa ingin maju
dan persaingan yang sehat.
2) Kelemahan Metode Kerja Kelompok
Memerlukan persiapan yang agak rumit, harus menentukan
guru dengan ketat agar tidak timbul persaingan yang tidak
sehat, sifat dan kemampuan individu akan terabaikan, juga
tidak dibatasi waktu tertentu, maka cenderung akan
terabaikan. 

B. Media Pembelajaran PAI


1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari kata latin medius yang berarti perantara
atau pengantar.3 Dalam bahasa arab media adalah perantara. Secara
bahasa media berarti pengantar pesan dari pengirim kepada penerima.4
Sedangkan pengertian media dalam pembelajaran yaitu alat – alat
grafis yang digunakan untuk menangkap sebuah proses pembelajaran
secara visual atau verbal. 5
Adapula yang mendefinisikan media sebagai alat bantu apa saja
yang di jadikan sebagai bahan ajar atau penyampaiaan pesan untuk
mencapai tujuan pengajaran.6 Dari beberapa pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwasannya pengertian media pembelajaran yaitu
perantara atau pengantar pesan dari pengirim (guru) Kepada penerima
(murid).
2. Macam-macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam
tercapainya tujuan pembelajaran, maka dari itu pendidik perlu

3
Arief, Sadiman, dkk, media pendidikan, pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya,
(Jakarta : Raja Grafindo Persada), 2002.
4
Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, Media Pembelajaran PAI, 2013.
5
Sri wahyuni, Muhammad Yusuf, Metode, Media dan Evaluasi Pembelajaran PAI.
6
Ibid.,

17
mempelajari media pembelajaran agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran dalam proses mengajar.7 Media pembelajaran
merupakan komponen yang intruksional yang meliputi pesan, orang
dan peralatan. Media pembelajaran dalam perkembangannya
mengikuti dengan perkembangan teknologi.8
Berdasarkan perkembangan teknologi, media pembelajaran
dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yang pertama yaitu media
hasil teknologi cetak, media hasil teknologgi audio – visual, media
hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan yang terakhir yaitu
media hasil dari gabungan teknologi cetak dan komputer.
Menurut Seels & Glasglow pengelompokkan berbagai jenis media
dibagi ke dalam dua kategori luas yaitu pilihan media tradisional dan
pilihan media teknologi.
a. Pilihan media tradisional  
1) Visual diam yang diproyeksikan 
a) Proyeksi opaque (tak-tembus pandang) 
b) Proyeksi overhead 
c) Slides 
d) Filmstips
2) Visual yang tak diproyeksikan
a) Gambar, poster
b) foto
c) Chart, grafik, diagram 
d) Pameran, papan info, papan-bulu
3) Audio 
a) Rekaman piringan
b) Kaset
4) Penyajian multimedia
a) Slide plus suara (tape)

7
Ibid.,
8
Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, Media Pembelajaran PAI, 2013.

18
b) Multi – image
5) visualVisual dinamis yang diproyeksikan 
a) film 
b) Televisi 
c) video 
6) Cetak
a) buku teks 
b) modul, teks terprogram 
c) workbook 
d) majalah ilmiah, berkala 
e) lembaran lepas (hand-out)
7) Permainan 
a) Teka – teki
b) simulasi 
c) permainan papan 
8) Realita 
a) model 
b) specimen (contoh) 
c) manipulasi (peta, boneka)
b. Pilihan media teknologi 
1) Media berbasis telekomunikasi
a) Teleconference 
b) Kuliah jarak jauh 
2) Media berbasis mikroprosesor
a) Computer
b) assisted instruction 
c) Permainan komputer 
d) System tutor intelejen 
e) Interaktif 
f) Hypermedia 

19
g) Compact (video) disc9
3. Cara memilih media pembelajaran PAI 
Dalam proses belajar, ketepatan pemilihan media sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media
hendaknya dilakukan secara optimal agar proses belajar dapat
berlangsung secara efektif.10
a. Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pengajaran yang
telah ditetapkan/ dirumuskan
b. Media yang dipilih harus media yang paling efektif untuk
digunakan dan paling tepat/sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang dirumuskan
c. Media yang dipilih dan digunakan haruslah sesuai dengan
kemampuan yang ada pada guru dan siswa,sesuai dengan pola
belajar serta menarik perhatian.
d. Dalam memilih media haruslah dipertimbangkan kelenturan
dalam arti dapat digunakan dalam berbagai situasi, tahan lama
(tidak sekali pakai langsung dibuang), menghemat biaya dan
tidak berbahaya sewaktu digunakan.
e. Dalam pengadaan media, seorang guru harus
mempertimbangkan kualitas dari media tersebut, tidak sekedar
bisa dipakai. Media yang bernutu/berkualitas bisa tahan lama
(tidak mudah rusak), dan sewaktu-waktu digunakan lagi tidak
harus mengusahakan yang baru.
Dengan mempertimbangkan beberapa faktor-faktor diatas, maka
kecil kemungkinannya seorang guru keliru dalam memilih dan
menggunakan media, atau setidak-tidaknya dapat mengurangi
kesalahan dalam memilih media yang akan digunakan.11

9
Ibid.,
10
Muhammad Nasikhul Abid, Cara Memilih Media Pembelajaran yang Tepat, 2019.
11
Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, Media Pembelajaran PAI, 2013.

20
C. Alat Evaluasi Perencanaan Pembelajaran PAI
1. Pengertian Alat-alat Evaluasi
Secara harfiah, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yakni
evaluation; dalam bahasa Arab berarti al-taqdîr (‫ ;)التقدير‬dalam bahasa
Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value; dalam bahasa
Arab berarti al-qîmah (‫ ;)القيمة‬dalam bahasa Indonesia berarti nilai.12
Adapun pengertian evaluasi dalam pembelajaran pendidikan agama
islam adalah proses untuk mengetahahui, memahami dan
menggunakan hasil kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan
yang sesuai dengan tujuan pendidikan Islam.
Dalam pengertian umum, alat adalah suatu yang dapat digunakan
untuk mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau
mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien. Kata alat, biasa
disebut juga dengan istilah instrumen. Dengan demikian maka alat
evaluasi juga dikenal dengan instrumen evaluasi. Secara garis besar,
alat evaluasi digolongkan menjadi dua macam yaitu, tes dan non tes.
2. Macam-macam Alat Evaluasi Perencanaan Pembelajaran
Berikut adaah jenis-jenis alat evaluasi :
a. Alat/Instrumen Evaluasi Bentuk Non Tes
1) Observasi (observation)
Yaitu teknik atau cara mengamati suatu keadaan atau suatu
kegiatan (tingkah laku). Yang paling berperan disini adalah
panca indra atau pengindraan terutama indra penglihatan.
Selain itu observasi merupakan suatu pengamatan langsung
terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakunya.
Secara umum observasi adalah cara menghimpun bahan-
bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran
pengamatan.

12
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal 1.

21
Bentuk pengisian pedoman bisa secara bebas dalam bentuk
uraian, bisa pula dengan bentuk member tanda cek (V) pada
kolom jawaban observasi bila pedoman yang dibuat telah
tersedia jawabannya (terstruktur). Observasi untuk menilai
proses pembelajaran dapat dilaksanakan oleh guru di kelas
pada saat siswa melakukan kegiatan belajar. Untuk itu guru
tidak perlu terlalu formal memperhatikan perilaku siswa,
tetapi mencatat secara teratur gejala dan perilaku yang
ditunjukkan oleh siswa.
2) Interview (wawancara)
Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis
non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab,
baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik.
Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi untuk
menjelaskan suatu kondisi tertentu, melengkapi penyelidikan
ilmiah atau untuk mempengaruhi situasi atau orang tertentu.
Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara terpimpin dan
wawancara bebas.
a) Wawancara terpimpin biasa juga disebut wawancara
terstruktur atau wawancara sistematis. Yang dimaksud
wawancara terpimpin adalah suatu kegiatan wawancara
yang pertanyaan-pertanyaan serta kemungkinan-
kemungkinan jawabannya itu telah dipersiapkan pihak
pewawancara, responden tinggal memilih jawaban yang
sudah dipersiapkan pewawancara.
b) Wawancara bebas atau wawancara tak terpimpin, pada
wawancara seperti ini responden diberi kebebasan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pewawancara
sesuai dengan pendapatnya tanpa terikat oleh
ketentuan-ketentuan yang telah dibuat pewawancara.
3) Angket

22
Angket (kuesioner) merupakan alat pengumpul data melalui
komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan. Angket ini
berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan
keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
responden.
Ditinjau dari segi siapa yang menjawab:
a) Kuesioner langsung
Kuesioner dikatakan langsung jika kuesioner tersebut
dikirimkan dan diisi langsung oleh orang yang akan
dimintai jawaban tentang drinya.
b) Kuesioner tidak langsung
Kuesioner yang dikirimkan dan diisi oleh bukan orang
yang diminta keterangannya. Kuisioner tidak langsung
biasanya digunakan untuk mencari informasi tentang
bawahan, anak, saudara, tetangga dan sebagainya.
Ditinjau dari segi cara menjawabnya:
a) Kuesioner tertutup
Kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan
jawabam lengkap sehingga pengisi hanya tinggal
memberi tanda pada jawaban yang dipilih.
b) Kuesioner terbuka
Kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga para
pengisi bebas mengemukakan pendapat. Kuesioner
terbuka disusun apabila macam jawaban pengisi belum
terperinci dengan jelas sehingga jawabannya akan
beraneka ragam. Keterangan tentang alamat pengisi,
tidak mungkin diberikan dengan cara memilih pilihan
jawaban yang disediakan. Kuesioner terbuka juga
digunakan untuk meminta pendapat seseorang.
4) Skala Sikap

23
Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang
terhadap objek tertentu. Hasilnya berupa kategori sikap,
yakni mendukung (positif), menolak (negatif), dan netral.
Sikap pada hakikatnya adalah kecenderungan berperilaku
pada seseorang. Sikap juga dapat diartikan reaksi seseorang
terhadap suatu stimulus yang datang pada dirinya.
5) Penilaian Berbasis Portofolio
Penilaian berbasi portofolio adalah suatu usaha untuk
memperoleh berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan, dan menyelurh tentang proses dan hasil
pertumbuhan dan perkembangan wawasan, pengetahuan,
sikap dan keterampilan peserta didik. Dalam penilaian
portofolio seorang peserta didik biasanya memuat:
a) Hasil ulangan harian dan ulangan umum.
b) Tugas-tugas berstruktur
c) Catatan perilaku harian para peserta didik
d) Laporan kegiatan peserta didik di sekolah.
6) Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian untuk kerja (performance asasement) adalah suatu
penilaian yang meminta siswa untuk mendemonstrasikan dan
mwngaplikasikan pengetahuan kedalam berbagai konteks
sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Hasil yang diperoleh
merupakan suatu hasil dari unjuk kerja tersebut.
7) Penilaian Produk dan Proyek
Penilaian produk adalah penilaian yang berpusat dari hasil
kerja atau hasil karya siswa dimana penilaian ini akan
dievaluasi menurut kriteria tetentu. Hasil karya tersebut dapat
berupa:
a) bentuk tertulis, biasanya berwujud laporan, jurnal,
drama, karya tulis ilmiah dan sebagainya.

24
b) bentuk tidak tertulis, biasanya berbentuk tiga dimensi
seperti pahatan, benda-benda ruang matematika seperti
balok, kubus dan lain-lain.
Adapun yang dimaksud penilaian proyek adalah penilaian
terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode
atau waktu tertentu. Contoh: Guru memberikan tugas kepada
peserta didik untuk melakukan penelitian tentang
sekelompok hadis shohih, hasan dan dlaif.
b. Alat/Instrumen Evaluasi Bentuk Tes
Tes sebagai alat penilaian adalah berupa pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa
dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan),
dan dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya
digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,
terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan
bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidkan dan
pengajaran.
1) Tes Uraian (tes subjektif)
Tes Uraian, yang dalam uraian disebut juga essay, merupakan
alat penilaian yang hasil belajar yang paling tua. Secara
umum tes uraian ini adalah pertanyaan yang menuntut siswa
menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan,
mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan
bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan
dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Dengan
demikian, dalam tes ini dituntut kemampuan siswa dalam
mengekspresikan gagasannya melalui bahasa tulisan.
2) Tes objektif
Tes objektif sering juga disebut tes dikotomi, karena
jawabannya anatara benar atau salah. Disebut tes objektif
karena penilaiannya bersifat objektif, siapapun yang

25
mengoreksi jawabannnya sudah jelas dan pasti. Soal-soal
bentuk objektif dikenal ada beberapa bentuk yakni:
c) Bentuk jawaban singkat
Bentuk soal jawaban singkat merupakan soal yang
menghendaki jawaban dalam bentuk kata, bilangan,
kalimat atau simbol. Contoh bentuk soal dengan
jawaban singkat.
Contohnya, Siapakah nama ayah Nabi Muhammad
saw?, Kapan Nabi Muhammad saw dilahirkan?
d) Bentuk soal benar-salah
Bentuk soal benar-salah adalah bentuk tes yang soal-
soalnya berupa peryataan yang mengandung dua
kemungkinan jawaban, yaitu benar (B) dan salah (S).
Contoh bentuk soal benar salah:
(B-S)  : Nun Mati bertemu dengan ta’ hukumnya ikhfa’
(B-S) : Nun Mati bertemu dengan hamzah hukumnya
iqlab
e) Bentuk soal menjodohkan
Bentuk soal menjodohkan terdiri dari dua kelompok
pertanyaan yang parallel yang berada dalam satu
kesatuan. Kelompok sebelah kiri merupakan bagian
yang berupa soal-soal dan sebelah kanan adalah
jawaban yang disediakan. Tapi sebaiknya jumlah
jawaban yang disediakan lebih banyak dari soal karena
hal ini akan mengurangi kemungkinan siswa menjawab
yang betul dengan hanya menebak.
f) Bentuk soal pilihan ganda
Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai
satu jawaban yang benar atau paling tepat. 
3) Tes Lisan

26
Tes lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik
dalam bentuk lisan, peserta didik akan mengucapkan jawaban
dengan kata-katanya sendiri sesuai dengan pertanyaan atau
perintah yang diberikan. Dalam melakukan pertanyaan di
kelas prinsipnya adalah: mengajukan pertanyaan, member
waktu untuk berpikir, kemudian menunjuk peserta untuk
menjawab pertanyaan.
3. Cara memilih alat evaluasi pembelajaran
Untuk memilih alat evaluasi, maka harus memenuhi persyaratan atau
kreteria sebagai berikut:
a. Memiliki Validitas
Valaditas, artinya penilaian harus benar-benar mengukur apa yang
hendak di ukur. Demikian pula suatu tes memiliki suatu valaditas
bila tes itu benar-benar mengukur hal yang hendak di tes.
b. Mempunyai reliabitas
Reliabilitas, suatu alat evaluasi memiliki reliabilitas, bila
menunjukan kecepatan hasilnya.dengan kata lain, orang yang
akan di tes itu akan mendapat skor kembali dengat alat uji yang
sama. Untuk mengetahui besar kecilnya reliabilitas suatu tes
dapat ditempuh berbagai cara, yakni dengan cara mengulangi
kembali tes itu (test-retest).
c. Objektivitas
Objektifitas, suatu alat evaluasi harus benar-benar mengukur apa
yang diukur, tanpa adanya interprestasi yang tidak ada
hubungannya dengan alat evaluasi itu. Guru harus menilai siswa
dengan kreteria yang sama bagi setiap pekerjaan tanpa membeda-
bedakan si A dengan si B dan seterusnya.
Objektivitas, dalam penilaian sering diperlukan dalam
menggunakan; questioner, essay test, observation, rating scale,
check list dan alat-alat lainya.
d. Efesiensi

27
Efisiensi, suatu alat evaluasi sedapat mungkin dipergunakan tanpa
membuang waktu dan uang yang banyak. Ini tidak berarti, bahwa
evaluasi yang memakan waktu, usaha dan uang sedikit dianggap
alat evaluasi yang baik.hal ini tergantung pada tujuan penggunaan
alat evaluasi dan banyaknya siswa yang dinilai dan sebagainya.
Suatu alat evaluasi diharapkan dapat digunakan dengan sedikit
biaya dan usaha yang sedikit, dalam waktu yang singkat, dan hasil
yang memuaskan. Efisiensi dapat dicapai dengan cara : Si penilai
mampu memilih alat yang tepat untuk tujuan tertentu, Si penilai
dapat mempertimbangkan perlu tidaknya menggunakan beberapa
macam alat penilaai, Si penilai hanya memperhatikan hal-hal
yang berhubungan dengan tujuan yang sama.
e. Kegunaan/kepraktisan.
Ciri lain dari evaluasi ialah usefulness (harus berguna). Untuk
memperoleh keterangan tentang siswa, sehingga guru dapat
memberikan bimbinagn sebaik-baiknya bagi para siswanya.

28
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode adalah suatu pembahasan yang dipandang sebagai alat-alat
dalam menyajikan bahan pembelajaran, dalam metode pembelajaran PAI,
sebagai komponen ilmu yang menunjang keberhasilan ilmu Pendidikan
agama islam, karena dalam penerapannya, banyak menyangkut wawasan
keilmuan Pendidikan yang bersumber dari dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Adapun Macam-Macam Metode Pembelajaran PAI yaitu Metode
ceramah,Metode Diskusi, Metode Demonstrasi, Metode Resitasi, Metode
Percobaan,Metode Karya Wisata, Metode Latihan Keterampilan, Metode
Perancangan, Metode Keteladanan, Metode Tanya Jawab, Metode
Pemberian Ganjaran, Metode Kerja Kelompok.

Media pembelajaran yaitu perantara atau pengantar pesan dari


pengirim (guru) Kepada penerima (murid). Berdasarkan perkembangan
teknologi, media pembelajaran dikelompokkan ke dalam empat kelompok,
yang pertama yaitu media hasil teknologi cetak, media hasil teknologgi
audio – visual, media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan
yang terakhir yaitu media hasil dari gabungan teknologi cetak dan
komputer. Adapun Cara memilih media pembelajaran PAI yaitu Media
yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan/
dirumuskan, Media yang dipilih harus media yang paling efektif, Media
yang dipilih dan digunakan haruslah sesuai dengan kemampuan yang ada
pada guru dan siswa dll.

Evaluasi dalam pembelajaran pendidikan agama islam adalah


proses untuk mengetahahui, memahami dan menggunakan hasil kegiatan
belajar siswa dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan tujuan
pendidikan Islam. Sedangkan alat adalah suatu yang dapat digunakan
untuk mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai

29
tujuan secara lebih efektif dan efisien. Kata alat, biasa disebut juga dengan
istilah instrument. Adapun Macam macam alat evaluasi perencanaan
pembelajaran PAI yaitu Alat/Instrumen Evaluasi Bentuk Non-Tes seperti
angket , Alat/Instrumen Evaluasi berbentuk Tes seperti tes uraian

30
DAFTAR PUSTAKA

Abid , Nasikhul, Muhammad, 2019. Cara Memilih Media Pembelajaran yang


Tepat.
Anas Sudijono, 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Andayani, Dian , Abdul Majid, 2006. “Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi…”. Bandung : Ramaja Rosdakarya, cet II.
Arifin, Zainal, 2009. Evaluasi Pembelajaran. cetakan I. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran.
Darajat, Dr Zakiah, 2009. “Ilmu Pendidikan Islam”. Jakarta: Bumi Aksara.
Kasbollah, K, 1993. “Strategi Belajar Mengajar Bahasa Inggris I”. Malang: IKIP
Malang.
Sadiman, Arief, dkk, 2002. media pendidikan, pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sukiman, 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani.
Yusuf. Muhammad, Sri wahyuni, Metode, Media dan Evaluasi Pembelajaran
PAI.
Widoyoko, Eko putro, Evaluasi Program Pembelajaran.
Zainiyati , Husniyatus Salamah, 2013. Media Pembelajaran PAI.

31

Anda mungkin juga menyukai