Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA

OLEH:
Kelompok C
1. Adelia Da Maia 1713041003
2. Nurul Hildayani Ruslan 1813040011
3. Suciani 1813040013
4. Magfirah Mawaddah 1813041005
5. Fauziah Ruslan 1813041023

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


            Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt Tuhan semesta alam karna berkat
izin dan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini
pada tepat waktu.Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah “ Strategi Pembelajaran Kimia “.
            Dalam penulisan makalah penulis menemui berbagai hambatan dikarenakan
kurangnya ilmu pengetahuan penulisan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
makalah ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak
yang telah membantu penyelesaian makalah sederhana ini.
            Penulis sadar akan kemampuan menulis yang masih sederhana. Tapi dalam
makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi penulis yakin bahwa
penulisan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis
mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
            Akhir kata, harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Meskipun makalah ini memiliki kekurangan dan kelebihan, namun penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Terima kasih.

Makassar, September 2020


Penulis

Kelompok C

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................ii

BAB I 
PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................2
C. Tujuan penulisan.............................................................................................2

BAB II 
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pembelajaran...................................................................3
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran...........................4
C. Ciri-Ciri Metode Pembelajaran yang Baik.....................................................5
D. Macam-Macam Metode Pembelajaran...........................................................6

BAB  III
PENUTUP
A.  Kesimpulan..................................................................................................17
B.  Saran............................................................................................................19

Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode adalah cara yang fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Dengan demikian
tujuan merupakan faktor utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan
suatu metode.
Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi, fasilitas
dan faktor guru turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu metode.
Karenanya metode mengajar itu banyak sekali dan sulit menggolong-
golongkannya. Lebih sulit lagi menetapkan metode mana yang memiliki
efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang “kurang baik” di tangan seorang guru
dapat menjadi metode yang “baik sekali” di tangan guru yang lain dan metode
yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya.
Namun demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode yang
satu tidak terdapat pada metode yang lain. Dengan mencari ciri-ciri umum itu,
menjadi mungkinlah untuk mengenali berbagai macam metode yang lazim dan
praktis untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
Belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks. Mengingat
kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks, maka tidak
mungkin menunjukan dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar
tertentu lebih unggul dari pada metode belajar mengajar yang lainnya dalam usaha
mencapai semua pelajaran, dalam situasi dan kondisi, dan untuk selamanya.
Untuk itu berikut ini akan dibahas beberapa metode yang dimungkinkan dapat
digunakan dalam pembelajaran pendidikan seperti metode ceramah, metode
diskusi, metode kelompok dan metode campuran.
Setiap metode pembelajaran akan memiliki satu rana pembelajaran yang
paling menonjol meskipun juga mengandung rana pembelajaran lainnya. Ranah
pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Rana kognitif atau rana perubahan
pengetahuan ( P ); Rana afektif atau rana perubahan sikap-perilaku (S ) ; dan Rana

1
psikomotorik atau rana perubahan maupun peningkatan keterampilan ( K ).

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran?
2) Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran?
3) Apa saja ciri-ciri metode pembelajaran yang baik?
4) Apa saja macam-macam metode pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran
2) Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran
3) Mengetahui apa saja ciri-ciri metode pembelajaran yang baik
4) Mengetahui apa saja macam-macam metode pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran


Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sulit
menentulan bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode merupakan salah
satu alat untuk mencapai tujuan. Metode merupakan jalan atau cara yang
ditempuh seseorang untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran
merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Adapun pengertian metode menurut beberapa ahli,
yaitu:
1. Menurut Djamaluddin dan Abdullah Aly bahwa metode berasal dari kata
Meta berarti melalui dan hodos, jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus
dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
2. Menurut Depag RI, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan.
3. Menurut Poerwadarminta bahwa metode adalah cara yang telah teratur dan
terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud.
Menurut Darmadi (2017), metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan
tentang cara-cara mengajar yang diperlukan oleh guru atau instruktur. Pengertian
lain mengatakan bahwa metode pembelaajaran merupakan teknik penyajian yang
dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa
di dalam kelas, baik secara individual ataupun secara kelompok agar pelajaran itu
dapat diserap, dipahami, dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang
digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan pemelajaran yang telah
ditetapkan. Hal ini mendorong seorang guru untuk mencari metode yang tepat
dalam penyampaian materinya agar dapat diserap dengan baik oleh siswa.
Mengajar secara efektif sangat
bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar.

3
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran
Pelaksanaan suatu pembelajaran harus diawali dengan kegiatan
perencanaan pembelajaran. Perencanaan memiliki fungsi penting agar
pembelajaran menjadi lebih terarah. Dalam membuat perencanaan pembelajaran
banyak aspek yang harus dipertimbangkan oleh guru. oleh karenanya agar
pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan dapat meraih tujuan
yang diharapkan, maka dalam menyusun learning design perlu memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran. Berikut ini
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran,
antara lain:
1. Siswa atau peserta didik
Pemilihan suatu metode pembelajaran harus menyesuaikan tingkat jenjang
pendidikan siswa. Pertimbangan yang menekan pada perbedaan jenjang
pendidikan ini adalah pada kemampuan peserta didik, apakah sudah mampu untuk
berpikir abstrak atau belum. Penerapan suatu metode yang sederhana dan yang
kompleks tentu sangat berbeda dan keduanya berkaitan dengan tingkatan
kemampuan berpikir dan berperilaku peserta didik pada setiap jenjangnya.
2. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Setiap pelaksanaan pembelajaran tentu memiliki tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai. Penyelenggaraan pembelajaran bertujuan agar peserta didik
sebagai pembelajar akan memperoleh pengalaman belajar dan menunjukkan
perubahan perilaku, dimana perubahan tersebut bersifat positif dan bertahan lama.
Tujuan pembelajaran adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar
mengajar. Hal ini dapat mempengaruhi penyeleksian metode yang harus
digunakan. Metode yang dipilih guru harus sesuai dengan taraf kemampuan yang
hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Jadi metode harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran.
3. Materi pembelajaran
Materi pelajaran memiliki tingkatan kedalaman, keluasa, kerumitan yang
berbeda-beda. Materi pembelajaran dengan tingkat kesulitan yang tinggi biasanya
menuntut langkah-langkah analisis dalam tataran yang beragam. Pemilihan

4
metode pembelajaran yang tepat mampu memberikan arahan praktis untuk
mengatasi tingkat kesulitan suatu materi pembelejaran.
4. Fasilitas belajar mengajar
Fasilitas belajar mengajar berfungsi untuk memudahkan proses
pembelajaran dan pemenuhan kebutuhan proses pembelajaran. Bagi sekolah yang
telah memiliki fasilitas belajar bukan lagi suatu kendala. Namun demikian tidak
semua sekolah memiliki fasilitas pembelajaran dengan standar yang diharapkan.
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode
mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak di sekolah.
Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode
mengajar.
5. Faktor alokasi waktu pembelajaran
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga harus memperhitungkan
ketersediaan waktu rancangan belajar yang baik adalah penggunaan alokasi waktu
yang dihutung secara terperinci agar pembelajajran berjalan dengan dinamis, tidak
ada waktu terbuang.

C. Ciri-Ciri Metode Pembelajaran yang Baik


Banyak metode yang bisa dipilih oleh seorang guru dalam kegiatan belajar
mengajar. Oleh karena itu setiap guru yang akan mengajar diharapkan untuk
memilih metode yang baik. Karena Baik dan tidaknya suatu metode yang akan
digunakan dalam proses belajar mengajar terletak pada ketepatan memilih suatu
metode sesuai dengan tuntutan proses belajar mengajar.
Menurut Pupuh Fathurrohman (20007:56). Adapun ciri-ciri metode yang baik
untuk proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
a. Bersifat luwes, fleksibel dan memiliki daya yang sesuai dengan watak murid
dan materi.
b. Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dengan praktik dan mengantarkan
murid pada kemampuan praktis.
c. Tidak mereduksi materi, bahkan sebaliknya mengembangkan materi.
d. Memberikan keleluasaan pada murid untuk menyatakan pendapat.

5
e. Mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat, terhormat dalam
keseluruhan proses pembelajaran.

D. Macam-Macam Metode Pembelajaran


1. Metode Ceramah
Metode ceramah sering juga disebut dengan metode konvensional atau
tradisional. Sejak dulu metode ini telah dipergunakan guru sebagai cara untuk
menyampaikan materi peserta didik. Sampai saat ini metode ceramah ini masih
digunakan dalam pembelajaran sebagai alat komunikasi guru dengan peserta didik
dalam membahas materi di sekolah. Meski metode ini banyak dikritik karena guru
yang aktif sementara peserta didik pasif, namun tidak bisa dihilangkan dalam
proses pembelajaran. Misalnya dalam pelaksanaan pembelajaran di pedesaan yang
Mkekurangan guru dan fasilitas belajar, metode ceramah menjadi penting.
Dalam metode ceramah ini yang sangat oenting adalah ucapan guru yang
jelas dengan kalimat-kalimay yang mudah dipahami peserta didik sewaktu
menyajikan materi. Oleh karena itu keunggulan metode ceramah terletak pada
kompetensi guru dalam menggunakan kata-kata dan kalimat atau sangat
ditentukan oleh kepiawaian dan kecakapan guru berbicara. Metode ceramah ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu:
Kelebihan metode ceramah
 Mudah dilaksanakan
 Guru mudah mengawasi kelas
 Dapat menghemat waktu
 Guru dapat menggunakan pengalamannya dalam pembelajaran
 Dapat diikuti peserta didik dalam jumlah besar
 Dapat mencakup sejumlah besar materi
Kelemahan metode ceramah
 Tidak dapat mencakup berbagai tipe belajar peserta didik
 Membosankan bagi peserta didik bila terlalu lama
 Seukat mengontrol sejauh mana pemahaman peserta didik
 Peserta didik menjadi pasif

6
 Menurunkan gairah belajar peserta didik bila guru kurang cakap berbicara
 Guru cenderung otoriter
 Membuat peserta didik tergantung kepada gurunya

2. Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar dengan memberi
pertanyaan yang perlu dijawab oleh peserta didik. Disamping itu, guru juga
memberi peluang untuk bertanya kepada peserta didik, kemudian peserta didik
diberi kesempatan untuk menjawa pertanyaan. Apabila tidak ada peserta didik
yang dapat menjawab maka guru dapat mengarahkan atau memberikan jawaban.
Salah satu persyaratan untuk metode ini adalah peserta didik sudah harus
memiliki bekal awal tentang topik yang akan dibahas. Bila peserta didik tidak
memiliki bekal awal tentang materi yang akan dibahas maka kondisi belajar atau
kelas tidak akan aktif. Peran guru sangat penting dalam merancang pertanyaan
yang tepat atau sesuai dengan tujuan pembelajaran dan indikator yang disusun dan
kemudian mengarahkan jawaban peserta didik terhadap pertanyaan yang
berkembang. Adapun kelebihan metode ini adalah:
 Mengembangkan kemampuan atau keterampilan berpikir kritis dan
kreatif, termasuk berpikir tingkat tinggi seperti menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi.
 Dapat memotivasi peserta didik untuk aktif membaca materi
pelajaran.
 Membantu peserta didik dalam menarik dan memusatkan perhatian
peserta didik dalam belajar
 Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam
menjawab dan mengemukakan pendapat.
Kelemahan metode tanya jawab
 Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
berpikir dan mudah dipahami siswa.
 Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.

7
 Jika jumlah siswa banyak, tidak cukup waktu untuk memberikan
pertanyaan kepada setiap siswa
 Kurang menarik bagi peserta didik yang kurang aktif berpikir
 Pembelajaran tidak bisa berjalan dengan baik bila peserta didik
tidak membaca terlebih dahulu

3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode yang bertujuan untuk ememcahkan atau
menemukan solusi masalah yang ditemukan dalam materi pembelajaran. Masalah
adalah kesenjangan atau perbedaan antara yang diinginkan dengan kenyataan
yang terjadi. Melalui metode diskusi dapat menemukan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan. Salah satu syarat untuk metode diskuis adalah sebagian besar peserta
diskusi harus mempuyai pengetahuan dan wawasan tentang topik atau masalah
yang didiskusikan.
Pemimpin diskusi sangat berperan penring dalam mengatur jalannya
diskusi. Oelh karena itu, pemimpin diskusi haruslah seorang yang terampil
memimpin diskusi. Guru harus mengikuti jalannya diskusi dan melakukan arahan
dan bimbingan bila jalannya diskusi melenceng dari apa yang direncanakan. Guru
juga hrus memberikan penegasan terhadap pemecahan atau solusi masalah yang
dirumuskan dalam diskusi. Persoalan yang didiskusikan harus dikuasai secara
mendalam. metode diskusi juga mempunyai kelemahan dan kelebihan seperti
metode lainnya.
Kelebihan metode diskusi
 Dapat melibatkan peserta didik secara langsung dalam pembelajaran
 Pemecahan masalah secara bersama-sama lebih baik daripada secara
individu
 Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, kritis, dan berpikir
tingkat tinggi peserta didik
 Dapat mengembangkan kompetensi social dan sikap demokratis
 Dapat menyadarkan peserta didik bahwa masalah dapat dipecahkan
dengan berbagai jalan dan bukan hanya satu jawaban saja

8
 Dapat menyadarkan peserta didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang lebih baik
 Dapat membiasakan peserta didik untuk mendengarkan pendapat orang
lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan
sikap toleran.
Kelemahan metode diskusi
 Sulit dilaksanakan bila jumlah peserta didik yang besar
 Diskusi memerlukan banyak waktu
 Materi atau masalah yang didiskusikan sangat terbatas
 Kelas sering didominasi oleh peserta didik yang aktif berbicara
 Kurang menarik bagi peserta didik yang kurang aktif berpikir dan
berbicara

4. Metode Demosntrasi
Demonstrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk memperlihatkan
bentuk, proses, mekanisme atau cara kerja suatu alat. Pada metode ini adakalanya
guru lebih aktif daripada peserta didik, jika guru yang melaksanakan demonstrasi.
Tetapi dapat juga peserta didik yang diminta guru untuk mendemonstrasikan suatu
cara kerja, prosedur atau mekanisme kerja suatu alat dibawah bimbingan guru.
Sebagai contoh pelaksanaan metode demosntrasi adalah guru memperagakan
suatu proses atau cara kerja suatu alat, misalnya bagaimana menggunakan
mikroskop, respirometer, cara kerja jantung , penggunaan alat bedah, dan
sebagainya.
Kelebihan metode demonstrasi
 Dapat membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu
proses atau kerja suatu benda
 Dapat memudahkan berbagai jenis penjelasan karena seringkali
penggunaan bahasa lisan bersifat terbatas
 Dapat memperjelas penjelasan yang bersifat abstrak
 Dapat mengatasi kesulitan jumlah alat, bahan, dan waktu yang tersedia.

9
Kelemahan metode demonstrasi
 Kadangkala peserta didik sukar melihat dengan jelas alat yang
ditunjukkan, terutama yang mempunyai komponen-komponen yang cukup
rumit
 Tidak semua acara kerja alat dapat didemonstrasikan
 Sulit diingat peserta didik karena mereka tidak langsung mengerjakannya
 Tidak dapat diikuti peserta didik dengan baik bila jumlah peserta didik
terlalu banyak

5. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah metode yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik baik secara perorangan ataupun berkelompok untuk melakukan suatu
percobaan di laboratorium atau lapangan guna membuktikan teori atau
menemukan sendiri pengetahuan baru. Metode eksperimen ini sering dilakukan
pada saat kegiatan praktikum. Dalam melakukan eksperimen, peserta didik
biasanya dipandu dengan lembaran kerja atau juga dikenal dengan penuntun
praktikum. Dengan metode ini peserta didik dilatih menggunakan metode ilmiah,
yaitu:
1. Melakukan pengamatan
2. Merumuskan masalah
3. Menyusun hipotesis
4. Menguji hipotesis atay melakukan percobaan
5. Menarik kesimpulan
Dengan metode eksperimen diharapkan pesert aididk tidak menelan
begotu saja sejumlah teori atau informasi yang diperoleh dalam pembelajaran
karena mereka sendiri yang mengamati, mengumpulkan data untuk menguji
hipoteisis melalui eksperimen. Dengan mtode ini sekaligus dapat dikembangkan
berbagai keterampilan sebagaimana yang diperlukan dalam metode ilmiah.
Metode eksperimen ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan metode eksperimen
 Peserta didik mempunyai pengalaman langsung terhadap suatu kegiatan

10
 Dapat melibatkan multisensoris (mendengar, melihat, merasa, dan
membau) peserta didik
 Mengembangkan sikap ilmiah dan jiwa serta kemampuan riset bagi peserta
didik
 Dengan mtode ini dapat membuat peserta didik lebih percaya atas
kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan sendiri daripada
menerima kata guru atau buku
 Peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kemampuan untuk
mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi,
suatu kemapuan yang dituntut dari seorang ilmuwan.
 Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-
terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Kekurangan metode eksperimen
 Memerlukan persiapan yang matang
 Memerlukan biaya dan waktu yang banyak
 Tidak semua materi dapat dieksperimenkan
 Kekurangan alat-alat mengakibatkan tidak setiap peserta didik
berkesempatan mengadakan eksperimen
 Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, maka peseta didik
harus menanti untuk melanjutkan eksperimen
6. Metode Simulasi
Menurut Djamarah (2006:46) metode adalah suatu cara yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar,
metode diperlukan oleh guru agar penggunaanya bervariasi sesuai yang ingin
dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan
tugasnya bila diatidak menguasai satu pun metode mengajar yang dirumuskan dan
dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan.
Simulasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura saja (dari kata
simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah; dan simulation artinya
tiruan atau perbuatan yang pura-pura saja) Hasibuan dan Moedjiono (2008: 27).

11
Sedangkan menurut Hamalik dalam Taniredja, dkk (2011: 40) simulasi adalah
suatu teknik yang digunakan dalam semua sistem pengajaran, terutama dalam
desain instruksional yang berorientasi pada tujuan-tujuan tingkah laku. Latihan-
latihan ketrampilan menuntut praktik yang dilaksanakan di dalam situasi
kehidupan nyata (dalam pekerjaan tertentu), atau dalam situasi simulasi yang
mengandung ciri-ciri situasi kehidupan senyatanya. Latihan-latihan dalam bentuk
simulasi pada dasarnya berlatih melaksanakan tugas-tugas yang akan dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari.Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2008: 27-28),
ada beberapa langkah-langkah dalam penggunaan metode simulasi, yaitu :
a. Penentuan topik dan tujuan simulasi;
b. Guru memberikan gambaran secara garis besar situasi yang akan
disimulasikan;
c. Guru memimpin pengorganisasian kelompok, peranan-peranan yang akan
dimainkan, pengaturan ruangan, pengaturan alat, dan sebagainya.
d. Pemilihan pemegang peranan;
e. Guru memberikan keterangan tentang peranan yang akan dilakukan;
f. Guru memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri kepada
kelompok dan pemegang peranan;
g. Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi;
Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2008: 28) dalam pembelajaranmetode
simulasi ini juga memiliki kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut:
 Kelebihan Metode Simulasi:
1) Menyenangkan, sehingga siswa secara wajar terdorong untuk
berpartisipasi;
2) Menggalakkan guru untuk mengembangkan aktivitas simulasi;
3) Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan
yang sebenarnya;
4) Memvisualkan hal-hal yang abstrak;
5) Tidak memerlukan ketrampilan komunikasi yang pelik;
6) Memungkinkan terjadinya interaksi antarsiswa;
7) Menimbulkan respon yang positif dari siswa yang lamban, kurang cakap

12
dan kurang motivasi;
8) Melatih berpikir kritis karena siswa terlibat dalam analisaproses, kemajuan
simulasi.
 Kelemahan Metode Simulasi:
1) Efektifitasnya dalam memajukan belajar belum dapat dilaporkan oleh
riset;
2) Validitas simulasi masih banyak diragukan orang;
3) Menuntut imajinasi dari guru dan siswa.

7. Metode Tugas dan Resitasi


Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru
memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar
(Djamarah, 2006: 85). Metode ini bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di
perpustakaan dan di tempat lainnya. Tugas belajar yang harus dikerjakan oleh
peserta didik di rumah biasa diistilahkan dengan pekerjaan rumah (PR);
Pertanggungjawaban peserta didik terhadap tugas-tugas tersebut disebut resitasi.
Metode tugas dan resitasi di samping merangsang peserta didik untuk aktif
belajar, baik secara individual maupun kelompok, jugamenanamkan tanggung
jawab. Oleh sebab itu tugas dapat diberikan secara individual ataupun kelompok.
Yang terpenting adalah bagaimana melatih peserta didik agar bepikir bebas ilmiah
(logis dan sistematis) sehingga dapat memecahkan problem yang dihadapinya dan
dapat mengatasi dan mempertanggungjawabkannya.
 Kelebihan Metode tugas dan resitasi
1) Lebih merangsang peserta didik dalam melakukan aktifitas belajar
individual ataupun kelompok.
2) Dapat mengembangkan kemandirian peserta didik di luar pengawasan
guru.
3) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin peserta didik.
4) Dapat mengembangkan kreativitas peserta didik.
 Kelemahan metode tugas dan resitasi
1) Peserta didik sulit dikontrol, apakah benar ia mengerjakan tugas ataukah

13
orang lain .
2) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan
menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja.
3) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu
peserta didik.
4) Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat
menimbulkan kebosanan peserta didik.

8. Metode Kerja Kelompok


Metode Kerja Kelompok merupakan suatu cara menyajikan bahan
pelajaran dengan menyuruhpeserta didik (secara kelompok) mengerjakan tugas
tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran. Kelas merupakan satu kesatuan
individu-individu peserta didik yang di samping memiliki ciri khas masing-
masing juga memiliki potensi untuk bekerja sama. Atas dasar itu, guru dapat
memanfaatkan potensi tersebut untuk kepentingan mengajar dengan metode kerja
kelompok, baik dengan menjadikan kelas sebagai satu kesatuan maupun dengan
membaginya menjadi kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok). Menurut
Roestiyah (2008: 15) metode kerja kelompok adalah suatu cara mengajar, di mana
peserta didik di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi
menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh)
peserta didik, mereka bekerja sama dengan memecahkan masalah, atau
melaksanakan tugas tertentu dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditentukan pula oleh guru.
 Kelebihan metode kerja kelompok
1) Dapat memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk
menggunakan keterampilan bertanya dan membahas sesuatu masalah.
2) Dapat memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk lebih
intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah.
3) Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan peserta didik
sebagai individu serta kebutuhannya belajar.
4) Dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling

14
membantu kelompok dalam usahanya mencapai tujuan bersama.
 Kelemahan metode kerja kelompok
1) Kerja kelompok sering-sering hanya melibatkan kepada peserta didik yang
mampu, sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang
kurang.
2) Metode kerja kelompok menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-
beda dan gaya mengajar yang berbeda-beda.
3) Keberhasilan metode kerja kelompok tergantung kepada kemampuan
peserta didik memimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri.

9. Metode sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,
permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah
kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya.
Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan
masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk
memecahkannya.
Kelebihan
 Memberi kesempatan kepada anak-anak untuk berperan aktif
mendramatisasikan sesuatu masalah sosial yang sekaligus melatih
keberanian serta kemampuanya melakukan suatu agenda di muka orang .
 Suasana kelas sangat hidup karena perhatian para murid semakin tertarik
melihat adegan seperti keadaan yang sesungguhnya.
 Para murid dapat menghayati suatu peristiwa, sehingga mudah memahami,
membanding-banding, menganalisa serta mengambil kesimpulan
berdasarkan penghayatan sendiri.
 Anak-anak menjadi terlatih berpikir kritis dan sistematis.
Kekurangan
 Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi
kurang kreatif

15
 Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman
isi bahan pelajaran maupun pada pelaksaan pertunjukan
 Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit menjadi
kurang kreatif
 Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang
kadang-kadang bertepuk tangan

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah di sajikan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Metode pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk
melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari
pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu
kegiatan sehingga proses belajar berjalan denganbaik dalam arti tujuan
pengajaran tercapai.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran, antara
lain yaitu, siswa atau peserta didik; tujuan pembelajaran yang akan dicapai;
materi pembelajaran; fasilitas belajar mengaja; dan faktor alokasi waktu
pembelajaran
3. Adapun ciri-ciri metode yang baik untuk proses belajar mengajar adalah
sebagai berikut:
a. Bersifat luwes, fleksibel dan memiliki daya yang sesuai dengan watak
murid dan materi.
b. Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dengan praktik dan
mengantarkan murid pada kemampuan praktis.
c. Tidak mereduksi materi, bahkan sebaliknya mengembangkan materi.
d. Memberikan keleluasaan pada murid untuk menyatakan pendapat.
e. Mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat, terhormat dalam
keseluruhan proses pembelajaran.
4. Macam-macam metode pembelajaran yaitu metode ceramah; metode tanya
jawab; metode diskusi; metode demonstrasi; metode eksperimen; metode
simulasi; metode tugas dan resitasi; metode kerja kelompok; metode
sosiodrama

B. Saran
Adapun sarannya yaitu kepada penulis diharapkan agar menambah lagi

17
referensi lain agar wawasan menjadi semakin luas terkait dengan teknik
pembelajaran.

18
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam


Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish.

Djamarah, S. B. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta.

Hasibuan, J.J dan Moedjino. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Kamsinah. 2008. Metode Dalam proses Pembelajaran : Study tentang Ragam dan
Implementasinya. Lentera Pendidikan. Vol.11, No. 1.

Kusnadi. 2018. Metode Pembelajaran Kolaboratif Penggunaan Tools SPSS dan


Video Scribe. Tasikmalaya: Edu Publisher.

Lufri., Ardi., Relsas Yogica., Arief Muttaqiin dkk. 2020. Metodologi


Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model, Metode Pembelajaran.
Malang: CV IRDH.

Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar melalui


Penanaman Konsep Umum dan Islami. Bandung: Rafika Aditama.

Tinerdja, T., Faridli, EM dan Harmianto, S. 2011. Model-Model Pembelajaran


Inovatif. Bandung: Alfabeta.

19

Anda mungkin juga menyukai