Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

STRATEGI, PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Model Model Pembelajaran Matematika

Dosen : Hj. Erni Nurjanah,M.Pd

Disusun Oleh :

NANDANG KURNIA ISHAK

NIM : 60403070121221

KELAS : RPL PGSD SMESTER 5

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BINA MUTIARA SUKABUMI

TAHUN 2021

0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai tugas mata
kuliah Pendidikan Sosial Dan Budaya.

Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan kami,
semoga bias menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.

Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada teman-teman atas masukkannya,
dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai yang kami harapkan. Dan
kami ucapkan terima kasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam
penyusunan makalah ini.

Pada dasarnya makalah yang kami sajikan ini khusus mengupas tentang “Strategi,
pendekatan, model dan metode pembelajaran matematika di SD, Untuk lebih jelas simak
pembahasannya dalam makalah ini.

Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus pengetahuan


bagi kita semuanya. Amin.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................... 1

DAFTAR ISI............................................................................. ........2

BAB I PENDAHULUAN....................................................................3

A. Latar Belakang.................................................................3

B. Rumusan Masalah..............................................................4

C. Tujuan Pembuatan Makalah..............................................4

BAB II URAIAN …………………………………………………………......……….. ......5

A. Strategi Pembelajaran ………………………… ……...……………….....5


B. Pendekatan Pembelajaran ……………………………………..………...8
C. Model Pembelajaran ……………………………………… .……………….10
D. Metode Pembelajaran ……………………………………………………...12

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………..15

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………...15
B. Saran ………………………………………………………………………….……….16

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari unsur
tujuan, bahan pelajaran, alat, siswa dan guru. Semua unsur atau komponen tersebut saling
berkaitan, saling mempengaruhi dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan. Seperti
telah kita ketahui bahwa tugas utama guru ialah mengajar yang berarti membelajarkan siswa untuk
mencapai tujuan tertentu atau kompetensi. Tujuan atau kompetensi itu telah dirumuskan dalam
kurikulum yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana memilih dan
menentukan strategi pembelajaran. Strategi belajar mengajar menentukan jenis interaksi di dalam
proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang di gunakan harus menimbulkan aktivitas belajar
yang baik, aktif, kreatif, efektif dan efesien, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
maksimal.
Dalam mengajar diperlukan suatu variasi. Dalam pengembangan variasi mengajar tentu
saja tidak sembarangan tetapi ada tujuan yang hendak dicapai. Selain itu metode mengajar juga
diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang
harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar mempengaruhi belajar, metode mengajar guru
yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.
Dalam mengajar hendaknya guru menggunakan lebih dari satu metode. Dengan menguasai
teori belajar mengajar peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan baik bahkan dapat
memotivasi anak didik untuk berminat belajar matematika. Teori belajar mengajar matematika
yang dikuasai para tenaga pendidik akan dapat diterapkan pada peserta didik jika dapat memilih
strategi belajar mengajar yang tepat.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian strategi belajar mengajar ?


2. Bagaimana kedudukan SBM dalam sistem pengajaran?
3. Apakah perbedaan antara strategi,metode dan teknik pembelajaran ?

C. Tujuan Pembuatan Makalah

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Strategi
Pembelajaran Matematika, dan agar mahasiswa mampu memahami apa itu strategi pembelajaran
dalam proses pembelajaran, serta mengetahui pengertian antara model, pendekatan, strategi,
pembelajaran dalam proses pembelajaran.

4
BAB II

URAIAN

A. Strategi Pembelajaran
Adapun beberapa pengertian strategi belajar mengajar menurut para ahli adalah sebagai
berikut :
a. Hamzah B. Uno ( 2008:45)
Strategi pembelajaran adalah merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses
pembelajaran.
b. Dick dan Carey (2005:7)
Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas
sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur
pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.
c. Suparman (1997:157)
Strategi pembelajaran adalah merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan,dan waktu yang
digunakan dalam proses pembelajran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
d. Gerlach dan Ely (1990)
Strategi pembelajaran adalah merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan
metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
e. Kemp (1995)
Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
f. Hilda Taba
Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk menampung semua
variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.

5
g. Moedjiono (1993)
Strategi Pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan
terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran,
dimana untuk itu guru menggunakan siasat tertentu
h. J.R David (1976)
Strategi Pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Untuk memahami strategi pembelajaran, pahami dahulu unsur-unsur umum strategi berikut
ini. Newman dan Logan (Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap
usaha, yaitu:

a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran
(target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat
yang memerlukannya.
b. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling
efektif untuk mencapai sasaran.
c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh
sejak titik awal sampai dengan sasaran.
d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran
(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika diterapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil
perilaku dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang
paling efektif.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan
teknik pembelajaran.

6
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan
ukuran baku keberhasilan.

Sementara itu, Kemp (Wina Sanjaya, 2008) mengemukakan bahwa "strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien"
Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Sanjaya (2008) menyebutkan
bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi
pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil
dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu:
(1) exposition-discovery learning dan
(2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Sanjaya, 2008).

Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat
dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya
digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.

Strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi lima, yaitu:

1. Strategi pembelajaran langsung


Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan
oleh guru. Bahan pelajaran disajikan dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk
menguasai bahan tersebut. pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.

7
2. Strategi pembelajaran tak langsung
Strategi ini sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah, pengambilan
keputusan, dan penemuan. Pembelajaran berpusat pada peserta didik, guru hanya
sebagai fasilitator, dan pengelola lingkungan belajar, peserta didik diberi kesempatan
untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

3. Strategi pembelajaran interaktif


Pembelajaran ini menekankan pada diskusi dan sharing diantara peserta didik.
Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap
gagasan, pengalaman, pendekatan, pengetahuan guru atau teman sebaya serta untuk
membangun cara berfikir dan merasakan.
4. Strategi pembelajaran empiric (experiential)
Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta
didik, dan berbasis aktivitas.
5. Strategi pembelajaran mandiri
Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan
untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri.

B. Pendekatan Pembelajaran
Menurut Akhmad Sudrajat pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik
tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi,menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu.

Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:


a. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach) dan
b. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).

8
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke
dalam strategi pembelajaran, metode pembelajaran, serta teknik dan taktik dalam
pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun dalam Akhmad Sudrajat,
2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :

1. mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan
sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera
masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling
efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh
sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran
(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

Tipe-tipe pendekatan pembelajaran:


1. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
2. Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme
3. Pendekatan Pembelajaran Deduktif
4. Pendekatan Pembelajaran Induktif
5. Pendekatan Pembelajaran Proses
6. Pendekatan Pembelajaran Konsep
7. Pendekatan Pembelajaran Sains, Teknologi dan Masyarakat

9
C. Model Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran dikenal istilah model pembelajaran. Menurut Sudrajat


(2008) Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

Gunter et al (1990) mendefinisikan an instructional model is a step-by-step procedure that


leads to specific learning outcomes. Joyce & Weil (1980) mendefinisikan model
pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan pembelajaran. Dengan demikian, model pembelajaran merupakan kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang


tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran.

Oemar Hamalik (2010) menyatakan bahwa ada 4 (empat) kelompok model


pembelajaran, yaitu:
(1) model interaksi sosial ;
(2) model proses informasi;
(3) model personal; dan
(4) model modifikasi tingkah laku.

Sudrajat (2008) membuat ilustrasi posisi hierarkis dari masing-masing istilah


tersebut sebagai berikut:

10
Jenis-Jenis Model Pembelajaran

1. Model pembelajaran kontekstual

2. Model pembelajaran kooperatif

3. Model inquiry training

4. Model reasoning dan problem solving

5. Model problem based instruction

6. Model perubahan konseptual

7. Model group investigation

8. Model tematik

9. Model model reciprocal learning

10. Model advance organizer

11. Model berbasis web

11
D. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode dalam pembelajaran adalah
prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan memperoleh informasi guna
mencapai tujuan pembelajaran

Berikut ini adalah beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada
pembelajaran matematika di sekolah dasar. Masing-masing metode memiliki
kelemahan dan kelebihannya dan setiap metode tidak bisa lepas kaitannya dari
penggunaan metode lainnya :

a) Metode Ceramah

Dalam pembelajaran matematika, metode ceramah dianggap kurang tepat


karena akan kecil sekali keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Namun ada beberap
bagian dari matematika yang bisa dilakukan dengan ceramah yaitu penjelasan tentang
sejarah matematika, penemuan-penemuan matematika, dan mengenalkan fakta-fakta
dalam matematika seperti simbol atau lambang.

b) Metode Ekspositori

Metode Ekspositori sama dengan ceramah dalam hal pembelajaran lebih


terpusat pada guru. Proporsi guru lebih berkurang karena guru hanya berbicara diawal
pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal. Kemudian murid diberikan soal latihan
dan guru memantaunya. Metode inilah yang biasa digunakan dalam pembelajaran
matematika secara umum.

12
c) Metode Demonstrasi

Kegiatan belajar masih pada guru tetapi aktivitas murid lebih banyak. Biasanya
metode ini digunakan untuk menyajikan pembuktian rumus oleh guru atau demonstrasi
alat peraga. Dalam hal ini siswa pun memiliki kesempatan untuk melakukan
demonstrasi dari hasil pengerjaan latihan atau penggunaan alat peraga.

d) Metode Drill dan Latihan

Metode ini dapat digunakan pada tahap peningkatan keterampilan dan


kecepatan berhitung siswa, terutama siswa sekolah dasar pada topik operasi hitung
bilangan. Metode ini dapat digunakan setelah tahap penanaman konsep dan penguasaan
konsep dalam pembelajaran.

e) Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab dapat dilakukan pada setiap pembelajaran yang


dikombinasikan dengan metode lain. Dalam pembelajaran matematika, tanya jawab
dapat dilakukan untuk mengontrol aktivitas siswa ketika menyelesaikan masalah atau
soal. Dengan tanya jawab dapat diketahui cara berpikir siswa dan kemampuan
argumentasinya. Hal ini penting untuk mengembangkan kemampuan komunikasi.

f) Metode Penemuan (Discovery)

Dalam pembelajaran matematika yang biasa dilakukan, siswa menerima bahan


pelajaran melalui informasi yang disampaikan oleh guru. Cara belajar ini dapat
dilakukan melalui metode ceramah, ekspositori, demonstrasi dan Tanya jawab. Dari
awal sampai akhir materi disiapkan dan sajikan oleh guru sesuai dengan hasil yang
hendak dicapai. Tetapi dalam metode penemuan, siswa menemukan sendiri sesuatu hal
yang baru bagi dirinya tetapi sebenarnya hasilnya sudah diketahui oleh guru. Jadi istilah
yang lebih

13
g) Metode Inkuiri

Metode inkuiri memiliki kesamaan dengan metode penemuan dalam hal siswa
menemukan sesuatu. Tetapi hasil yang ditemukan siswa pada metode penemuan
(discovery) adalah penemuan kembali, sedangkan dalam inkuiri hasil penemuan benar-
benar baru. Metode inkuiri ini dapat dilakukan dalam 4 tahap :

1. Guru merangsang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan dan tekateki


2. Sebagai jawaban atas rangsangan yang diterimanya, siswa menentukan prosedur
mencari dan mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan untuk memecahkan
pertanyaan, pernyataan, dan masalah.
3. Siswa menghayati pengetahuan yang diperolehnya dengan inkuiri yang baru
silaksanakan.
4. Siswa menganalisis metode inkuiri dan prosedur yang ditemukan untuk dijadikan
metode umum yang dapat diterapkannya ke situasi lain.

h) Metode Permainan

Metode permainan diarahkan agar pembelajaran matematika lebih menarik dan


menyenangkan. Akan tetapi, permainan ini harus mengandung nilainilai matematika dalam
meningkatkan penanaman konsep, pemahaman, pemantapan dan keterampilan.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara model
pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran.
Walaupun perbedaan itu tidak begitu tegas, karena semua istilah merupakan satu kesatuan yang
saling menunjang, untuk melaksanakan proses pembelajaran. Jadi model
pembelajaran adalah pembungkus proses pembelajaran yang didalamnya ada pendekatan,
strategi, metode dan tehnik. Contoh : model yang digunakan guru adalah PAKEM, Pendekatan
pembelajaran yang telah ditetapkan pemerintah adalah pendekatan pembelajaran yang terfokus
pada siswa, dimana strategi pembelajaran siswa aktif, bisa mengungkapan gagasan,
penemuan-penemuan

Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum
aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara
merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi
pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan
tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo,
rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan
pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print)
rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah
konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap
akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional,
seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam
mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan,
sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para


guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang
kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian

15
tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon
guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses
(beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada
dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran
tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga
pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang
tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.

B. Saran – Saran

Seorang guru harus memiliki pemahaman yang luas tentang model, pendekatan, strategi,
metode dan media pembelajaran khususnya pada pelajaran matematika.

Seorang guru harus bisa memanfaatkan media pembelajaran, dan memperdalam


pengetahuan tentang media pembeljaran demi mendukung tercapainya tujuan yang
diinginkan,danmendapatkan siswa dan siswi yang berprestasi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Kusumawai Naniek.Sri Maruti Endang ( 2019 ). Strategi Belajar Mengajar Disekolah Dasar. Ae
Media Grafika : Jawa Timur
Saifudin Mahmud, Idam Muhamad (2017). Strategi Belajar Mengajar .Syiah Kuala University
Press
Nourindah.(2014). “Macam-Macam Pendekatan, Model, Metode, Dan Strategi Pembelajaran
Matematika “ diakses 08 November 2021 dari : https://www.scribd.com/doc/200703660/Macam-
macam-Pendekatan-Model-Metode-Dan-Strategi-Pembelajaran-matematika pukul 10.28

Tahbroni Gamal.(2020).” Model Pembelajaran: Pengertian,Ciri,jenis dan Macam contoh “ dari :


https://serupa.id/model-pembelajaran-pengertian-ciri-jenis-macam-contoh/ diakses pada : 08
November 2021 pukul 10.24

D. A. Muiz Lidinillah, S.Si., S.E. ( 2006 ). Strategi Pembelajaran Matematika Di Sekolah. Makalah
Disampaikan pada Kegiatan Pembinaan Profesionalisme Guru SD.Kawalu:Tasikmalaya
Ernawati.dkk. (2021). Workshop Pendidikan Matematika. Modul Diklat Terintegrasi Berbasis
Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat PLP.

Yayuk Erna. ( 2019 ). Pembelajaran Matematika SD. UMM Press : Malang

17

Anda mungkin juga menyukai