Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP STRATEGI DAN MODEL-MODEL


PEMBELAJARAN PAI
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
METODE STRATEGI PEMBELAJARAN PAI
DOSEN PENGAMPU : Luqman Hakim, M.Pd

DISUSUN OLEH :
Anwar Fathoni
Astir Ayu Oktavia
Ilya El Rahmah

FAKULTAS ILMU TARBIYAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AL-QOLAM GONDANGLEGI
MALANG
2021

0
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil alamin, segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta
alam atas segala karunia dan nikmat-NYA sehingga kami dapat menyelasaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Strategi
Pembelajarn PAI, dengan judul “ Konsep Strategi dan Model-model pembelajaran
PAI melalui Pendidikan Karakter“.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihakyang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya
makalah ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik
dari penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena
itu , kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
bagi pembaca.

Malang, 23 Maret 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1


DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................... 3
A. Latar Belakang .......................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
C. Tujuan Masalah ......................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .................................................................................................. 5
A. Konsep Strategi Pembelajaran PAI. ........................................................... 5
B. Model-model Pembelajaran PAI melalui Pendidikan Karakter. ................. 6
BAB III ............................................................................................................. 10
PENUTUP ......................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan
khususnya Pendidikan Agama Islam senantiasa terus dikembangkan
melalui pengkajian berbagai komponen pendidikan. Dalam hal ini, proses
pembelajaran dari seorang guru sebagai pengajar harus pandai-pandai
dalam mengambil langkah agar proses pembelajaran dapat terlaksana
dengan baik dan tercapai tujuan pendidikan. Diantaranya adalah dengan
memilih strategi pembelajaran yang tepat. Pada praktiknya tidak ada
strategi pembelajaran yang baku yang bisa diterapkan di semua tempat dan
semua situasi. Hal itu juga sama dalam menentukan strategi pembelajaran
PAI yang diharapkan dapat dilakukan oleh guru dan siswa dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Strategi
pembelajaran PAI juga harus mempertimbangkan prinsip-prinsip
pembelajaran agama Islam dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelajaran agama Islam yang saling terkait antara yang satu dengan
yang lainnya.

Perkembangan pembelajaran PAI pada saat ini perlu


dilaksanakannya strategi pembelajaran PAI yang merupakan faktor
terpenting keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran. Strategi
pembelajaran adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan saat ini. Komponen-komponen
pendidikan dan pengajaran diatur sedemikian rupa sehingga memiliki
fungsi yang optimal dalam mencapai tujuan pengajaran dan pendidikan.
Strategi pembelajaran juga memberikan alternatif terhadap proses
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Semua sumber belajar,
baik manusia maupun sarana dan prasarana dirancang dan direncanakan
untuk membantu proses belajar para siswa. Strategi pembelajaran PAI juga

3
memiliki ruang lingkup yang merupakan batasan atau cakupan kegiatan
yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran PAI di sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Strategi Pembelajaran PAI?
2. Apa saja Model Startegi Pembelajaran PAI?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Konsep Strategi Pembelajaran PAI.
2. Mengetahui model-model Startegi Pembelajaran PAI.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Strategi Pembelajaran PAI.


Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis
besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan.1

Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan, method,


or series of activies designed to achieves a particular educational goal. Jadi
dengan demikian, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.2

Kemp menjelaskan, bahwa strategi pembelajaran adalah suatu


kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.3 Senada dengan
pendapat tersebut, Dick and Carrey juga menyebutkan bahwa strategi
pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajaran pada
siswa. 4

Kozma menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah sebagai


kegiatan yang dilakukan guru untuk menfasilitasi (guru sebagai fasilitator)
peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sedangkan menurut
Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah cara-

1
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), ed. 1,
cet. Ke-2, h. 206
2
Mulyono, Strategi Pembelajaran, (Malang: UIN-Maliki Press, 2012), h. 8
3
Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya,
(Jakarta: Diknas, 2008), h. 3-4
4
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 186-
187

5
cara yang dipilih guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada
peserta didik dalam lingkungan pembelajaran tertentu.5

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi


pembelajaran adalah langkah-langkah yang ditempuh guru untuk
memanfaatkan sumber belajar yang ada, guna mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien.

Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian di atas.
Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Kedua, strategi disusun untuk
mencapai tujuan tertentu. Artinya arah dari semua keputusan penyusunan
strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian penyusunan langkah-
langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar
semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu
sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang
dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah roh-nya dalam
implementasi suatu strategi.

B. Model-model Pembelajaran PAI melalui Pendidikan Karakter.


Dalam hal ini, Abdul Majid dan Dian Andayani mengungkapkan
model pembelajaran pendidikan karakter yang terinspirasi dari teori
pendidikan Islam yaitu: ada tiga model pendidikan karakter yaitu model
tadzkirah, model istiqomah, dan model iqra fikir-zikir.6
1. Model Tadzkirah mempunyai makna:
a. T: Tunjukkan teladan; konsep teladan telah diberikan dengan
cara Allah mengutus Nabi untuk suri tauladan yang baik.
b. A: arahkan (beri bimbingan);
c. D: dorongan (berikan motivasi/reinforcement)

5
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013),
h. 13-14
6
Abdul Majid dan Dian Andayani, 2011 : 116)

6
d. Z: zakiyah (murni/bersih-tanamkan niat yang tulus)
e. K: kontinuitas (sebuah proses pembiasaan untuk belajar,
bersikap dan berbuat)
f. I: ingatkan
g. R: repetisi (pengulangan)
h. A (O): organisasikan
i. H: heart (hati).
2. Model Istiqomah mempunyai arti:
a. I: imagination (guru harus mampu membangkitkan imajinasi
jauh ke depan, baik itu manfaat ilmu maupun menciptakan
teknologi dari yang tidak ada menjadi ada dan bermanfaat bagi
kemakmuran manusia.
b. S: Student centre. Murid sebagai pusat aktivitas.
c. T: Teknologi (guru dapat memanfaatkan teknologi)
d. I: intervention; tingkah laku manusia dipengaruhi oleh masa
lalunya.
e. Q: Queestion and Answer; Bertanya dan menjawab.
f. O: Organisation (guru dapat mengontrol pola organisasian ilmu
yang telah diperoleh peserta didik).
g. M: motivation. (guru dapat memberi motivasi kepada peserta
didik).
h. A: application; (Puncaknya ilmu adalah amal).
i. H: Heart, hepar (guru harus mampu membangkitkan kekuatan
spritual kepada peserta didik).

3. Metode Iqra’ Dzikir mempunyai arti:


a. Iqra’
1) I: inquiry; penyelidikan.
2) Q: Question;. Bertanya.
3) R: Repeat; pengulangan.
4) A: Action; puncak belajar adalah amal.

7
b. Fikir
1) F: Fun; kegiatan belajar yang menyenangkan.
2) I: Ijtihad; pintu ijtihad.
3) K: Konsep.
4) I: Imajinasi.
5) R; Rapi.
c. Dzikir
1) D: Doa,
2) Z: Zikir,
3) I: Iman,
4) K: Komitmen,
5) I: Ikrar,
6) R; realitas.
Selanjutnya, pendidikan karakter dapat ditanamkan melalui model
pendidikan holistik (holistic education) mencakup 3 (tiga) ranah, yaitu
metode knowing the good, feeling the good, dan acting the good. Knowing
the good berupa transfer pengetahuan (kognitif) yang baik. Setelah
knowing the good harus ditumbuhkan feeling and loving the good, yakni
bagaimana merasakan dan mencintai kebajikan menjadi penggerak yang
bisa membuat orang senantiasa mau berbuat sesuatu kebaikan sehingga
tumbuh kesadaran mau melakukan perilaku kebajikan, karena
kecintaannya pada perilaku kebajikan itu. Setelah terbiasa melakukan
kebajikan, maka acting the good yang berupa tindakan-tindakan nyata
untuk dibiasakan dalam aktivitas sehari-hari.
Model pendidikan terintegrasi dilakukan dengan mengintegasikan
nilai-nilai karakter pada kompetensi-kompetensi mata pelajaran.
Implementasinya melalui kegiatan pembelajaran, pengembangan budaya
sekolah, dan ekstra kurikuler. Misalnya:
1. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Untuk menumbuhkan nilai
karakter rasa ingin tahu melalui kegiatan observasi, meningkatkan

8
keterampilan berkomunikasi yang efektif dengan kegiatan diskusi
dan presentasi, mengembangkan berfikir kritis dengan kegiatan
penelitian sederhana, dsb.
2. Budaya Sekolah. Untuk menumbuhkan karakter keimanan melalaui
doa awal dan akhir pelajaran, atau sholat berjamaah, meningkatkan
sikap dan perilaku rasa hormat/respek dengan membiasakan
berjabatan tangan dan mengucap salam secara santun, untuk
karakter peduli lingkungan dengan membiasakan menjaga
kebersihan kelas dan membuang sampah di tempatnya, dsb
3. Kegaiatan Ekstra Kurikuler: Pramuka, Olah raga, Karya Ilmiah,
Seni, PMR, dsb. Untuk mengembangkan kecakapan kerjasama dan
jiwa sportif melalui bermain olah raga, mengembangkan rasa
percaya diri melalui PENSI, peduli kemanusiaan dengan PMR
donor darah, peduli sosial dengan bahti sosial-bantuan bencana,
dsb.

Pembelajaran holistik berlandaskan pada pendekatan inquiry,


dimana anak dilibatkan dalam merencanakan, bereksplorasi dan berbagi
gagasan. Anak-anak didorong untuk berkolaborasi bersama teman-
temannya dan belajar dengan “cara” mereka sendiri. Anak-anak
diberdayakan sebagai si pembelajar dan mampu mengejar kebutuhan
belajar mereka melalui tema-tema yang dirancang. Sebuah pembelajaran
yang holistik hanya dapat dilakukan dengan baik apabila pembelajaran
yang akan dilakukan alami, natural, nyata, dekat dengan diri anak, dan
guru-guru yang melaksanakannya memiliki pemahaman konsep
pembelajaran terpadu dengan baik. Selain itu juga dibutuhkan kreativitas
dan bahan-bahan atau sumber yang kaya serta pengalaman guru dalam
berlatih membuat model-model yang sistematis juga sangat menentukan
kebermaknaan pembelajaran.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan. strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Kemp menjelaskan, bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efisien.

Kozma menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah sebagai


kegiatan yang dilakukan guru untuk menfasilitasi (guru sebagai fasilitator)
peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Ada dua hal yang
patut kita cermati dari pengertian di atas. Model-model Pembelajaran PAI
melalui Pendidikan Karakter terinspirasi dari teori pendidikan Islam yaitu:
ada tiga model pendidikan karakter yaitu model tadzkirah, model
istiqomah, dan model iqra-zikir

Model pendidikan terintegrasi dilakukan dengan mengintegasikan


nilai-nilai karakter pada kompetensi-kompetensi mata pelajaran. Untuk
menumbuhkan nilai karakter rasa ingin tahu Untuk menumbuhkan
karakter keimanan. Untuk mengembangkan kecakapan kerjasama dan jiwa
sportif.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta:


Kencana, 2009), ed. 1, cet. Ke-2, h. 206
Mulyono, Strategi Pembelajaran, (Malang: UIN-Maliki Press, 2012), h. 8
Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional,
Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, (Jakarta: Diknas, 2008), h. 3-4
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta:
Kencana, 2008), h. 186-187
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2013), h. 13-14
Abdul Majid dan Dian Andayani, 2011 : 116)

11

Anda mungkin juga menyukai