Anda di halaman 1dari 14

‫ئ‬KONSEP STRATEGI PEMBELAJARAN

Makalah ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
PAI

Dosen Pengampu : Hj. Syarifah, S.Kom.I.M.Pd.I.

Disusun Oleh:

Ken Restu Ajie (193106700042)

Qinan Fadilah (193106700071)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS IBNU CHALDUN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
begitu banyak nikmat yang mana makhluknya pun tidak akan menyadari begitu
banyak nikmat yang telah di dapatkan dari Allah SWT. Selain itu, kami juga merasa
sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayahnya baik kesehatan maupun
pikiran.

Dengan nikmat dan hidayahnya pula kami dapat menyelesaikan penulisan


tugas mata kuliah Psikologi Agama dengan topik Sumber Kejiwa Agamaan Pada
Manusia. Saya sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Hj.
Syarifah. M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Agama serta semua
pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.

Namun demikian penulis tetap menyadari adanya kekurangan dan kekhilafan


dalam makalah ini mengingat terbatasnya kemampuan sebagai seorang makhluk.
Karena itu penulis tetap menerima saran dan kritik yang bersiat konstruktif demi
sempurnanya makalah. Atas saran-saran tersebut penulis ucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya.

Demikian semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya
bagi penulis.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah strategi seringkali dikaitkan dengan dunia peperangsn,
permainan, pertandingan, atau olahraga. Dalam dunia sepakbola misalnya,
dikenal istilah strategi total football, kick and rush, catenaccio, joga bonito,
dan sebagianya. Strategi merupakan pola umum urutan kegiatan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2012). Dikatakan pola
umum karena suatu strategi belum mengarah pada hal-hal yang bersifat
praktis, tetapi masih berupa konsep, rencana, atau gambaran menyeluruh,
melihat makna strategi tersebut berarti perencanaan secara umum yang
disusun sebelum melakukan sesuatu bisa dikatakan sebagai strategi. Dengan
demikian, pada hakikatnya semua pekerjaan membutuhkan adanya strategi
agar dapat tercapai secara efektif dan efisien, tidak terkecuali pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan, strategi dimaknai sebagai a plan, method, or series
activitiesdesigned to echieves a particular education goal (Sanjaya, 2012).
Yaitu rencana, metode atau serangkaian aktivitas yang didesain untuk tujuan
pendidikan tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
2. Apa perbedaan strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran?
3. Apa saja manfaat strategi pembelajaran?
4. Apa saja unsur-unsur strategi pembelajaran?
5. Apa saja jenis-jenis strategi pembelajaran?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui definisi strategi pembelajarn
2. Untuk mengetahui perbedaan strategi, pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran
3. Untuk mengetahui manfaat strategi pembelajaran
4. Untuk mengetahui unsur-unsur strategi pembelajaran
5. Untuk mengetahui jenis-jenis strategi pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Strategi Pembelajaran


Para pakar pendidikan berbeda pendapat tentang definisi strategi
pembelajaran. Berikut ini definisi strategi menurut para ahli:
1. Walter Dick & Lou Carey
Strategi pembelajaran adalah semua komponen prosedur dan materi
pembelajaran yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai
tujuan pembelajaran tertentu (Dick & Carey, 1990).
2. Suparman Atwi
Strategi pembelajaran merupakan gabungan dari urutan kegiatan, cara
mengorganisasikan materi pelajaran, peralatan, bahan, waktu, dan
lingkungan yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan (Atwi, 1997).
3. Syaiful Bahri & Aswan Zain
Strategi pembelajaran adalah pola-pola umum kegiatan guru dan
peserta didik dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan (Bahri & Zain, 1996).
4. Gerlach & Ely
Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih untuk menyajikan
materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu, mencakup sifat,
lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik (Gerlach & Ely, 1980).
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik satu garis bersar bahwa
strategi pembelajaran adalah rencana atau konsep tentang serangkaian
kegiatan guru dan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Jika dibawa pada konteks pendidikan agama Islam, berarti strategi
pembelajaran PAI bisa diartikan rencana kegiatan pembelajaran dalam
pendidikan agama Islam.

B. Perbedaan Strategi, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran


Selama ini, istilah strategi seringkali dipahami secara tumpang tindih.
Banyak orang menganggap strategi sama artinya dengan metode, begitu juga
sebaliknya. Bahkan ada yang memukul rata makna pendekatan, strategi,
metode, dan teknik. Memang secara sekilas, istilah-istilah tersebut memang
memiliki kemiripan, tetapi pada tataran teoritis istilah-istilah tersebut memang
berbeda, sehingga pada tataran praktis juga tentu berbeda.
Pendekatan pembelajaran bisa diartikan sebagai titik tolak sudut
pandang terhadap proses pembelajaran yang sifatnya masih sangat umum.
Sederhananya, pendekatan adalah bagaimana kita mamandang proses
pembelajaran itu. Pendekatan inilah yang selanjutnya menginspirasi dan
melandasi penggunaan strategi pembelajaran tertentu (Kurniati, 2013). Bisa
dikatakan bahwa pendekatan masih bersifat teoritis dan masih sangat umum
sehingga belum bisa diaplikasikan secara praktis dalam pembelajaran.
Berbeda dengan strategi, meskipun masih bersifat konseptual, tetapi ia lebih
rinci karena memuat rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam proses
pembelajaran.
Metode secara simpel bisa diartikan sebagai cara melakukan suatu
pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis
(Syah, 1995). Dengan begitu, metode pembelajaran menekankan pada cara
yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan kata lain, untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata lain,
metode adalah cara untuk mengimplementasikan strategi yang telah disusun
dalam bentuk rancangan konseptual. Maka jelas bahwa metode berbeda
dengan strategi.
Adapun teknik pembelajaran adalah cara guru dalam menerapkan
suatu metode secara spesifik. Ambil contoh, penggunaan metode ceramah
pada kelas gemuk, akan membutuhkan teknik yang berbeda dengan ceramah
di kelas yang jumlah peserta didiknya sedikit. Begitu juga penerapan metode
diskusi secara teknis akan berbeda antara peserta didik yang aktif dan yang
pasif.
Jadi, pada hakekatnya istilah-istilah tersebut saling terkait satu sama
lain. Jika kemudian istilah-istilah tersebut diterapkan secara simultan dalam
satu kesatuan yang utuh, maka disebut dengan model pembelajaran. Dengan
kata lain, model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran. Perhatikan diagram di
bawah ini!

METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Pembelajaran

Strategi Pembelajarn

Metode Pembelajaran

Teknik

Pembelajaran
Gambar 2: Diagram Hubungan Antara Pendekatan, Strategi, Metode, dan
Teknik Pembelajaran.

C. Manfaat Strategi Pembelajaran


Tujuan utama adanya strategi pembelajaran, sebagaimana diungkapkan
dalam berbagai definisinya, adalah agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan efektif dan efisien. Efektif berarti berhasil, berdayaguna, atau
berpengaruh, sementara efisien adalah tepat sasaran. Dengan kata lain, strategi
pembelajaran disusun agar proses pembelajaran dapat diarahkan untuk
mencapai keberhasilan, dengan cara dan sasaran yang tepat sesuai dengan
target yang telah ditetapkan. Selain tujuan tersebut, penggunaan strategi
pembelajaran juga memberikan berbagai manfaat dalam proses pembelajaran,
antara lain:
1. Memudahkan guru dalam menyajikan materi pelajaran dan peserta didik
dalam menerima dan mengolah materi pelajaran.
2. Memudahkan guru dalam mengelola pembelajaran secara terstruktur,
sistematis, dan terarah sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
3. Strategi pembelajaran yang disusun dengan baik, dapat menarik perhatian
dan membangkitkan motivasi peserta didik.
4. Membantu guru dalam mengatur keterlibatan peserta didik dalam proses
pembelajaran dengan porsi dan tugas yang jelas.
D. Unsur-unsur Strategi Pembelajaran
Menurut Newman dan Logan, sebagaimana dikutip Riyanto (2010) ada
empat unsur pokok yang harus terpenuhi dalam menentukan strategi
pembelajaran antara lain:
1. Spesifikasi dan kualifikasi hasil dan sasaran yang harus dicapai. Unsur ini
bisa diwujudkan dalam bentuk rumusan tujuan pembelajaran, kompetensi
inti, standar kompetensi beserta indicator keberhasilan setiap kompetensi.
2. Pendekatan pembelajaran yang merupakan landasan dan titik tolak dalam
menyusun langkah-langkah pembelajaran. Pendekatan yang dipilih akan
menentukan strategi yang akan digunakan.
3. Langkah-langkah pembelajaran mulai awal smpai akhir. Langkah ini
mencakup penetapan metode, alat, media, sumber dan fasilitas pengajaran,
serta kegiatan pembelajaran yang melibatkan guru dan peserta didik.
4. Tolak ukur dan patokan ukuran untuk mengukur dan menilai taraf
keberhasilan pembelajaran. Unsur ini bisa diwujudkan dalam evaluasi
pembelajaran yang berfungsi untuk mengukur proses dan hasil belajar.

Tidak jauh beda dengan unsur-unsur di atas, Slameto dalam Riyanto


(2010), mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran mencakup jawaban atas
pertanyaan:

1. Siapa melakukan apa dan menggunakan alat apa dalam proses


pembelajaran. Kegiatan ini menyangkut kegunaan sumber, penggunaan
bahan, dan alat-alat bantu pembelajaran.
2. Bagaimana melaksanakan tugas pembelajaran yang telah ditetapkan
melalui berbagai analisis agar dapat memberikan hasil yang optimal.
Kegiatan ini menyangkut kegiatan menetapkan metode dan teknik
pembelajaran.
3. Kapan dan di mana kagiatan pembelajaran dilaksankan serta berapa lama
kegiatan tersebut dilaksanakan.

E. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran


Sanjaya (2012) dengan mengutip Rowntree mengelompokkan strategi
pembelajaran secara garis besar dilihat dari segi penyampaiannya menjadi dua
jenis, yaitu expository learning dan discovery learning.
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembealajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari
seorang guru kepada sekelompok peserta didik dengan maksud agar
peserta didik dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Rowntree
menyebut strategi ini dengan direct instruction, yaitu strategi pembelajaran
dengan menyajikan materi secara langsung kepada peserta didik, tanpa
perantara. Dalam strategi ini, guru telah menyediakan materi pelajaran
dalam bentuk jadi untuk disampaikan kepada peserta didik baik secara
lisan maupun tulisan secara langsung, dan peserta didik dituntut
menguasai materi tersebut. Misalnya pembelajaran langsung dengan
metode ceramah.
2. Strategi Pembelajaran Discovery
Strategi pembelajaran discovery juga disebut dengan indirect
instruction atau pembelajaran tidak langsung. Dalam strategi ini, bahan
pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh peserta didik melalui berbagai
aktivitas dan dari berbagai sumber. Guru tidak menyediakan materi jadi
untuk diterima peserta didik, tetapi tugas guru lebih banyak sebagai
fasilitator dan pembimbing. Misalnya pembelajaran tidak langsung
melalui pembelajaran inquiry, pemelajaran berbasis masalah, dan
sebagainya.
Sementara dari segi pengorganisasian kelas, juga dibagi menjadi dua,
yaitu strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individu.
1. Strategi Pembelajaran Kelompok
Pembelajaran Kelompok adalah pembelajaran yang dilakukan
secara beregu. Bentuknya bisa dalam pembelajaran kelompok besar
atau klasikal; atau bisa juga dalam keompok-kelompok kecil. Strategi
ini tidak menekankan kelebihan individual karena semua peserta didik
dianggap sama. Oleh karena itu, dalam belajar kelompok bisa saja
terjadi peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi akan terhambat
oleh peserta didik yang kemampuannya biasa-biasa saja. Begitu pula
sebaliknya, peserta didik yang memiliki kemampuan kurang akan
tertinggal oleh peserta didik yang kemampuannya tinggi.
2. Strategi Pembelajaran Individual.
Strategi pembelajaran individual yaitu pembelajaran yang
didesain agar peserta didik bisa belajar secara mandiri melalui
interaksi edukatif dengan berbagai sumber belajarn selain guru. Bahan
pelajaran serta prosedur mempelajarinya memang didesain untuk
belajar sendiri. Contoh strategi pembelajaran ini adalah belajar melalui
modul, kaset audio, atau video tutorial.
Sementara dari segi sistematika penyampaian materi, strategi
pembelajaran juga dibagi menjadi dua, yaitu strategi pembelajaran
deduktif dan strategi induktif.
1. Strategi Pembelajaran Deduktif
Yaitu strategi pembelajaran yang memulai pembelajaran dengan
menyajikan konsep-konsep umum materi yang bersifat abstrak
kemudian secara bertahap menuju penarikan kesimpulan yang
konkrit. Misalnya, untuk menyajikan materi haji, maka
pembelajaran diawali dengan konsep haji kemudian diakhiri
dengan contoh atau gambaran tentang praktik ibadah haji secara
rill.
2. Strategi Pembelajaran Induktif
Adalah strategi pembelajaran yang dimulai dengan konsep khusus
menuju konsep umum atau mempelajari materi yang nyata dan
contoh konkrit kemudian diakhiri dengan konsep umum. Maka,
jika materinya tentang haji, guru bisa menyajikan kasus atau
vontoh praktik ibadah haji terlebih dahulu, baru kemudian
membahas tentang konsep haji secara umum.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Strategi pembelajaran adalah rencana yang di gunakan oleh para guru untuk
mengoptimalkan proses belajar peserta didik dimana strategi ini juga salah
satu cara agar proses pembelajaran lebih mudah diterima oleh para peserta
didik dan guru juga lebih mudah dalam menyampaikan materi.

Seperti yang di bahas di atas bahwa strategi pembelajran, pendekatan


pembelajaran, metode pembelajaran dan tehnik pembelajaran merupakan satu
kesatuan yang utuh akan tetapi bukan berarti semua dapat di sama ratakan
dalam hal definisi dan cara dalam mengimplementasikan bagian bagian dari
strategi pembelajran

Lalu strategi pembelajarn menurut Sanjaya (2012) mengutip Rowntree


membagi jenis jenis pembelajaran menjadi dua yaitu Ekspositori dan
Discovery. Dari segi pengorganisasian di bagi menjadi dua yaitu kelompok
dan individual, pembagian ini dapat dilakukan setelah guru melakukan
pendekatan kepada siswa saat menjalani proses pembelajaran.

B. Saran

Strategi pembelajaran di buat untuk memudahkan guru menyampaikan materi


kemudian siswa pun dapat dengan mudah meyerap materi yang di berikan
oleh karena itu sebelum melakukan pembagian strategi pembelajaran seorang
guru harus bisa menentukan cara yang efektif untuk memberikan
pembelajaran yang tepat dengan cara melakukan step by step dari strategi
pembelajaran, hal ini dilakukan agar guru tidak salah dalam langkah dalam
menerapkan strategi pembelajaran yang telah di susun sejak awal, jika
seandainya guru telah salah memberikan metode atau tehnik pembelajaran
yang tidak sesuai dengan kapasitas atau karakter siswa maka proses
pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif

Anda mungkin juga menyukai