Anda di halaman 1dari 24

TUGAS PAPER

STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK DILIHAT DARI SUDUT

PEDAGOGI

MUHAMMAD FIKRI ALHAFIZ

(20199038)

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi, dunia pendidikan sangat di pentingkan dan pemerintah

telah merencanakan beberapa program untuk pendidikan di Indonesia. Program tersebut

merupakan salah satu strategi pemerintah di bidang pendidikan. Dalam konteks

pembelajaran, strategi diartikan sebagai sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang

paling efektif, efisien, dan produktif guna mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam

strategi tersebut, pemerintah tidak hanya menekankan pada pendidikan akademik, tetapi

juga pendidikan non akademik (jasmani, dsb).

Pendidikan karakter dirancang untuk mencetak generasi penerus bangsa yang

mampu memajukan tanah air negeri tercinta ini. Dalam Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional telah disebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

ini membahas strategi pembelajaran pjok dilihat dari sudut pedagogi. Pokok

bahasan tersebut meliputi pengetian, ruang lingkup dan fungsi strategi pembelajaran. Hal

ini penting sebagai landasan untuk lebih memahami dan menguasai bahan belajar

selanjutnya. Oleh karena itu pokok bahasan ini di pahami dan dikuasai betul-betul dengan

membahas dan mendiskusikannya.

Rounded Rectangle: 1Strategi berasal dari bahasa inggris yaitu “strategy” artinya

siasat, akal atau ilmu perang. Pada awalnya istilah strategi seringkali digunakan

dikalangan militer yang diartikan sebagai seni merencanakan gerakan militer dalam suatu
3
pertempuran atau perang utama dalam hubungannya dengan gerakan pasukan darat, laut

dan udara ke arah sasaran yang menguntungkan untuk bertempur. Berasarkan pengertian

di atas, strategi dapat di rumuskan sebagai dasar yang mengacu pada perencanaan dan

pengelolaan suatu kegiatan dalam rangka mencapai suatu tujuan.

Perkembangan selanjutnya menunjukan bahwa penggunaan strategi tidak hanya

terbatas pada bidang militer saja. Bidang-bidang yang lain seperti manajemen dan

olahraga. Dalam konteks pembelajaran strategi di artikan sebagai sistem pendekatan

pembelajaran yang dipandang paling efektif, efisien, dan produktif guna mencapai

sasaran yang telah ditentukan. Penyusunan suatu strategi merupakan kegiatan awal dari

seluruh proses permbelajaran. Oleh karena itu, strategi ini mempunyai pengaruh besar

terhadap hasil belajar siswa bersangkutan bahkan sangat menentukan. Atas dasar itulah,

pengetahuan da keterampilan penyusunan strategi pembelajaran sangat diperlukan guru

demi tercapainya tujuan pembelajaran.

A. Permasalahan

Berdasarkan pendahuluan di atas, permasalahan yang ingin dijawab dan dibahas

dalam tulisan ini adalah

1. Apa yang di maksud dengan batasan strategi pembelajaran penjas ?

2. Apa saja ragam komponen penjas ?

3. Apa apa saja ruang lingkup SBM penjas ?

4. Apa fungsi dan manfaat SBM penjas ?

5. Jelaskan dan uraikan macam-macam ppembelajaran penjas ?

6. Jelaskan prosedur pembelajaan penjas ?

B. Batasan strategi Pembelajaran Penjas

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis besar haluan untuk bertindak

dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan, sedangkan belajar adalah bentuk
4
aktifitas manusia yang dilakukan sejak lahir sampai meninggal dunia atau suatu yang

perubahan pada kepribadian yang dinyatakan pengusahaan – pengusahaan respin

(sambutan) atau tingkah laku yang baru yang berupa perubahan keterampilan, sikap,

kebiasaan, kesanggupan dan pemaksaan sedangkan mengajar adalah suatu pembuatan

dapat dikatakan tindakan mengajat bila tindakan itu didasarkan atas suatu perencanaan

yang matang dan teliti.

Strategi dapat diasumsikan sama artinya dengan sebuah siasat, cara, atau taktik.

Setelah guru menetapkan pendekatan pembelajaran maka selanjutnya guru harus

menyusun sebuah strategi dalam pembelajaran. Agar mendapatkan informasi yang lebih

jelas dan komprehensif mengenai pengertian strategi pembelajaran menurut pendapat para

ahli sebagai berikut :

1. Dimyanti dan Soedjono (dalam Anitah) mengemukakan bahwa strategi

pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya

konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentukan sistem pembelajaran

(2008:1.24).

2. Rounded Rectangle: 5Menurut Suyono, Strategi pembelajaran adalah rangkaian

kegiatan dalam proses pembelajaran yang terkait dengan pengelolaan siswa,

pengelolaan guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan lingkungan belajar,

pengelolaan sumber belajar dan penilaian (asasmen) agar pembelajaran lebih efektif

dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan (2011:20).

3. Menurut Miarso, Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam

suatu sistem pembelajaran, yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk

mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau

teori belajar tertentu (2004:530)

4. Seels dan Richey, menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rincian

dari seleksi pengurutan peristiwa kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran ini


5
terdiri dari metode-metode, teknik-teknik maupun prosedur-prosedur yang

memungkinkan siswa mencapai tujuan.

5. Menurut Gerlach dan Ely SBM adalah cara-cara yang dipilih untuk

menyampaikan mata pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu meliputi sifat,

lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada

siswa.

6. Gropper SBM terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang

akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan

kata lain SBM juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan

tujuan yang akan dicapai.

Penjabarannya: SBM menyangkut semua komponen materi pengajaran dan prosedur

umtuk membantu siswa dalam hal mencapai tujuan pengajaran. Disamping itu juga ada

pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang ingin dicapai.

7. Dick and Carey SBM adalah Strategi belajar yang tidak hanya terbatas pada

prosedur kegiatan melainkan juga termasuk didalamnya materi

ataupaketpengajarannya.

Penjabarannya : Dalam proses pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur

atau langkah – langkah kegiatan dalam arti, dalam suatu proses pembelajaran

didalamnya juga termasuk materi maupun paket pembelajaran, karena materi berperan

penting dalam suatu proses pembelajaran.

8. Wina Sanjaya strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang

harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif

dan efisien.

9. Fadilah strategi belajar mengajar adalah salah satu komponen dalam system

pembelajaran. Komponen itu adalah tujuan materi, strategi dan evaluasi.


6
10. SBM menurut J. R. David dalam Teaching Strategies for College Class Room

(1971 ) ialah a plan, method, or series of activities designe to archives a particular

educational goal ( 1980 ). Menurut pengertian ini SBM meliputi rencana, metode dan

perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu

untuk melakukan strategi tertentu diperlukan seperangkat metode pengajaran. Strategi

dapat diartikan sebagai a plan of operation achieving something “ rencana kegiatan

untuk mencapai sesuatu”. Sedangkan metode ialah away machieving something, cara

ntuk mencapai sesuau untuk melakukan suatu strategi digunakan seperangkat metode

pengajaran tertentu. Dalam pengertian demikian maka metode pengajaran menjadi

salah satu unsure dalam SBM. Unsur seperti sumber belajar, kemampuan guru dan

siswa, media pendidikan, materi pengajaran, organisasi adalah waktu tesedia, kondisi

kelas dan lingkungan merupakan unsur-unsur yang mendukung SBM.

11. Drs.Syaiful Bahri Djamarah dan Drs.Aswan Zain strategi belajar mengajar adalah

pola –pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar

mengajar untuk mencapai tujan yang telah digariskan. Strategi pembelajaran sebagai

seperangkat kegiatan yang di lakukan guru oleh untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari batasan batasan tersebut di atas, dapat di pahami bahwa strategi

pembelajaran merupakan pola umum kegiatan pembelajaran, rangkaian perbuatan guru

siswa dalam mewujudkan peristiwa pembelajaran yang efektif untuk mencapai suatu

tujuan pembelajaran strategi pembelajaran hakikatnya berkenaan dengan ;

1. Urutan kegiatan pembelajaran

2. Metode atau teknik pembelajaran

3. Media pembelajaran, dan

4. Pembagian peran fungsi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran

Dengan demikian, maka strategi pembelajaran bukan merupakan proses yang pasti

yang siap di pake dalam segala situasi dan tujuan pembelajaran. Starategi pembelajaran
7
adalah merupakan hasil pilihan yang di sesuaikan dengan situasi dan tujuan

pembelajaran tertentu. Situasi dan tujuan pembelajaran itu dapat berbeda beda.

C. Ragam Komponen Penjas

Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan

berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen pendidikan berarti

bagian-bagian dari system proses pendidikan yang menentukan berhasil atau tidaknya,

atau ada atau tidaknya proses pendidikan. Komponen-komponen yang memungkinkan

terjadinya proses pendidikan adalah:

1. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan merupakan suatu hal yang ingin dicapai oleh lembaga pendidikan

melalui suatu kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan ini didasari oleh sifat ilmu

pendidikan yang normatif dan praktis. Ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan

normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma dan ukuran

tingkah laku manusia. Ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan prkatis, tugas

pendidikan dalam hal ini adalah menanamkan sistem norma tingkah laku yang

dijunjung tinggi oleh lembaga pendidikan dalam masyarakat melalui para pendidik.

Tujuan pendidikan dapat dilihat dalam kurikulum pendidikan yang terjabar mulai dari :

a. Tujuan nasional, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa seperti yang

dicantumkan pada pembukaan UUD 1945.

b. Tujuan institusional, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga

pendidikan.
8
c. Tujuan kurikuler, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh tiap bidang studi

pelajaran/ mata kuliah.

d. Tujuan instrukisonal, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan penjabaran tersebut, dapat terlihat

bahwa tujuan pendidik atau guru dalam pembelajaran dikelas berkaitan

dengan tujuan pendidikan nasional yang bersumber pada Pancasila dan UUD

1945.

2. Peserta Didik

Berkembangnya konsep pendidikan, berpengaruh pada pemikiran masyarakat terhadap

pengertian peserta didik. Kalau dulu orang berpikir peserta didik terdiri dari anak-anak pada

usia sekolah saja, maka sekarang peserta didik dimungkinkan termasuk juga didalamnya

orang dewasa. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan kemampuan/ potensi/ bakat yang ada pada diri

mereka melalui proses pembelajaran yang disediakan oleh lembaga pendidikan dan pada

jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu/ sesuai dengan usia mereka. Peserta didik dapat

di didik karena mereka memiliki kemampuan/ potensi/ bakat yang memungkinkan untuk

dikembangkan, mempunyai daya eksplorasi (penjelajahan dengan tujuan memperoleh

pengetahuan yang lebih banyak), dan dorongan untuk menjadi manusia yang lebih baik.

3. Pendidik

Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah pendidik. Secara akademis, pendidik

adalah tenaga kependidikan yakni anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangat

pada lembaga tertentu yang berkualitas, seperti guru, dosen, tutor, fasilitator, instruktur, dan

sebutan lain yang sesuai dengan khususunya.

Terdapat beberapa jenis pendidik yang tidak terbatas pada pendidik di sekolah saja. Dilihat

dari lembaga pendidikan, munculah beberapa individu yang tergolong pada pendidik. Pertama

guru sebagai pendidik dalam lembaga sekolah, kedua orang tua sebagai pendidik dalam
9
lingkungan keluarga, dan ketiga pimpinan masyarakat baik formal maupun nonformal sebagai

pendidik dilingkungan masyarakat.

4. Media, Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Adalah segala hal yang mengandung informasi yang berupa pesan atau model gerakan yang

hendak disampaikan kepada siswa. Media proses pembelajaran pendidikan jasmani terdiri dari

media audio visual dan kinetik. Media visual merupakan wadah menyampaikan pesan yang

dapat dilihat. Media audio merupakan wadah menyampaikan pesan berupa suara. Sedangkan

media kinetik atau motorik adalah segala hal yang dipakai untuk menyampaikan pesan atau

informasi berupa gerak.

Sarana dan prasaran pembelajaran basanya sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkanya

seperti bola.

5. Metode Pembelajaran

Cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode mempunyai hubungan fungsional yang

kuat dengan tujuan. Memilih dan menetapkan metode berarti telah menetapkan pula tujuan

yang akan dicapai. Dalam menyusun strategi, kajian yang dilakukan secara seksama tentang

penggunaan metode yang diterapkan akan mengurangi resiko kegagalan proses pembelajaran.

6. Isi Pendidikan

Isi pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan

pendidikan perlu disampaikan kepada peserta didik isi/ materi yang biasanya disebut

kurikulum dalam pendidikan formal. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan

program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi

rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang

pendidikan. Macam- macam pendidikan tersebut terdiri dari pendidikan agama, pendidikan

sosial, pendidikan keterampilan, pendidikan jasman, dll.

7. Lingkungan Pendidikan

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri anak yang ada di alam

semesta dan yang memberikan pengaruh terhadap perkembangannya. Dengan kata lain
10
lingkungan pendidikan merupakan latar tempat berlangsungnya proses pendidikan.

Lingkungan pendidikan dapat berupa benda-benda, orang-orang, keadaan-keadaan, dan

peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar peserta didik yang bisa memberikan pengaruh terhadap

perkembangannya, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara sengaja maupun

tidak disengaja. Terdapat tiga pusat lingkungan pendidikan, dimana lingkungan tersebut

meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.:

1) Linkungan keluarga Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan

utama. Kerena keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangan kepribadian

anak yang berada ditengah-tengah kehidupan keluarga. Pendidikan yang paling banyak

diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Oleh karena itu, tugas utama keluarga dalam

pendidikan anak adalah peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup

keagamaan.

2) Lingkungan sekolah Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi

menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja dan terarah.

Lingkungan sekolah disebut juga lingkungan kedua yang didirikan oleh masyarakat atau

negara untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga pendidikan di sekolah

berperan sebagai bagian dan lanjutan dari pendidikan keluarga, serta merupakan jembatan

yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak.

3) Lingkungan masyarakat Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang bertempat tinggal

dalam suatu kawasan dan saling berinteraksi dengan sesama untuk mencapai tujuan tertentu.

Karena lingkungan masyarakat itu sangat luas dan banyak berbagai pihak yang berperan

dalam masyarakat tersebut, sehingga memerlukan pengawasan dan pengontrolan yang lebih

agar suasana lingkungan masyarakat dapat memberikan pengaruh yang baik bagi pendidikan

anak. Masyarakat yang berperan aktif dalam bidang pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi

beberapa macam. Kelompok ini berupa organisasi-organisasi pendidikan, sosial, politik,


11
ekonomi, keagamaan dan sebagainya. Semua kelompok ini perlu dilibatkan secara aktif dalam

membantu dan mendukung penyelenggaraan pendidikan.

C. Ruang Lingkup SBM Penjas

Kegiatan belajar adalah salah satu faktor utama dalam penyusunan strategi pembelajaran

pendidikan jasmani. Sebab, kegiatan belajar pendidikan jasmani merupakan gerakan-gerakan

jasmani yang mempunyai pengaruh nyata terhadap diri siswa. Salah pilih dapat

mengakibatkan kerusakan fisik dan mental siswa bahkan mungkin menimbukan cacat badan

atau cacat rohani.

Faktor-faktor yang terkait dengan pelaksanan kegiatan belajar perlu dipilih, ditetapkan, dan

digabungkan secara cermat. Faktor yang dipilih itu faktor yang terkait dan menunjang

kegiatan belajar siswa. Secara garis besarnya faktor-faktor tersebut adalah :

1. Metode Pembelajaran

Cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode mempunyai hubungan fungsional yang

kuat dengan tujuan. Memilih dan menetapkan metode berarti telah menetapkan pula tujuan

yang akan dicapai. Dalam menyusun strategi, kajian yang dilakukan secara seksama tentang

penggunaan metode yang diterapkan akan mengurangi resiko kegagalan proses pembelajaran.

2. Media Pembelajaran

Adalah segala hal yang mengandung informasi yang berupa pesan atau model gerakan yang

hendak disampaikan kepada siswa. Media proses pembelajaran pendidikan jasmani terdiri dari

media audio visual dan kinetik. Media visual merupakan wadah menyampaikan pesan yang

dapat dilihat. Media audio merupakan wadah menyampaikan pesan berupa suara. Sedangkan

media kinetik atau motorik adalah segala hal yang dipakai untuk menyampaikan pesan atau

informasi berupa gerak.

3. Ruang belajar

Adalah aspek lain yang turut mempengaruhi keberhasilan proses, lebih-lebih dalam proses

pembelajaran pendidikan jasmani. Ruang belajar pendidikan jasmani fungsinya:


12
a. Memberikan batas-batas tertentu bagi gerakan perorangan maupun kelompok. Ruang

belajar tepatnya ruang gerak mendorong timbulnya ketertiban. Tanpa batas yang jelas, proses

pendidikan jasmani akan mudah kacau.

b. Ruang belajar yang tegas dan ditentukan sebelumnya menimbulkan rasa aman bagi

mereka yang berada di dalamnya. Karena ada batas-batasnya, intervensi dari luar dapat

dicegah.

c. Ruang juga dapat mendorong timbulnya kepaduan kelompok. Anggota bukan anggota

mudah dikenal sehingga tindakan dapat segera disesuaikan dengan situasi tertentu.

4. Guru

Guru merupakan faktor strategis lain yang mempunyai pengaruh nyata terhadap keberhasilan

proses belajar-mengajar. Guru mempunyai kuasa yang besar untuk menetapkan bagaimana

proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Kekuasaan ditangan itu tentu saja harus

dipergunakan demi kepentingan siswa. Oleh karena itu, interaksi guru-siswa itu perlu

diperhatikan agar kekuasaan yang berada ditangan guru tidak menyimpang dari kepentingan

siswa tetapi juga tidak terlalu banyak pengorbanan guru

5. Peserta Didik

Berkembangnya konsep pendidikan, berpengaruh pada pemikiran masyarakat terhadap

pengertian peserta didik. Kalau dulu orang berpikir peserta didik terdiri dari anak-anak pada

usia sekolah saja, maka sekarang peserta didik dimungkinkan termasuk juga didalamnya orang

dewasa. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat

yang berusaha mengembangkan kemampuan/ potensi/ bakat yang ada pada diri mereka

melalui proses pembelajaran yang disediakan oleh lembaga pendidikan dan pada jalur, jenjang

dan jenis pendidikan tertentu/ sesuai dengan usia mereka. Peserta didik dapat di didik karena

mereka memiliki kemampuan/ potensi/ bakat yang memungkinkan untuk dikembangkan,


13
mempunyai daya eksplorasi (penjelajahan dengan tujuan memperoleh pengetahuan yang lebih

banyak), dan dorongan untuk menjadi manusia yang lebih baik.

D. Fungsi dan manfaat SBM

Strategi belajar-mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran

dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang

dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa (Gerlach dan Ely). Strategi belajar-

mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya

materi atau paket pengajarannya (Dick dan Carey). Strategi belajar-mengajar terdiri atas

semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu

siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan kata lain strategi belajar-mengajar juga

merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan dicapai

(Gropper). Tiap tingkah laku yang harus dipelajari perlu dipraktekkan. Karena setiap materi

dan tujuan pengajaran berbeda satu sama lain, maka jenis kegiatan yang harus dipraktekkan

oleh siswa memerlukan persyaratan yang berbeda pula.

Strategi belajar memiliki fungsi :

1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju

belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b)

mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak

membina dan mengembangkan gairah.

2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan

cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan

kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.

3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a)

perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan

bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.

4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan

sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
14
5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara

pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya

kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan

informasi yang mampu menembus batas geografis.

7. Fungsi Strategi pembelajaran jasmani berfungsi sebagai peletak dasar kegiatan

suatu proses belajar mengajar. Strategi dapat pula berfungsi sebagai patokan atau ukran

keberhasilan. Suatu pelaksanaan proses belajar mengajar mungkin saja sesuai dengan

ketetapan yang telah digariskan dalam strategi, tetapi juga dapat saja berjalan

menyimpang dari apa yang telah ditetapkan. Penyimpangan tersebut dapat dipantau

dengan membandingkan apa-apa yang telah dilakukan dengan ketetapan strategi. Bila

terjadi penyimpangan atau berbeda dengan ketetapan maka perlu diadakan perbaikan

atau koreksi agar proses kembali berjalan pada jalan yang sudah ditetapkan strategi.

Dengan pengertian lain, strategi dapat berperan sebagai acuan pelaksanaan dan menjadi

patokan untuk menjalankan proses pengendalian bila terjadi penyimpangan.

E. Macam - Macam Strategi Pembelajaran Penjas

1. Pembelajaran interaktif

a. Gaya Komando

Gaya komando adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung pada guru. Tujuannya

adalah penampilan yang cermat. Guru menyiapkan semua aspek pengajaran dan ia sepenuhnya

bertanggung jawab dan berinisiatif terhadap pengajaran dan memantau kemajuan besar dari

perkembangan siswanya. Pada dasarnya gaya ini ditandai dengan penjelasan, demonstrasi, dan

latihan. Lazimnya, gaya itu dimulai dengan penjelasan tentang teknik baku, dan kemudian

siswa mencontoh dan melakukannya berulang kali. Evaluasi dilakukan berdasarkan tujuan

yang telah ditetapkan. Siswa dibimbing ke suatu tujuan yang sama bagi semuanya. Memang

Gaya Mengajar Komando kebanyakan terbukti efektif karena ilmu yang diperoleh oleh siswa
15
akan cepat diserap dan dapat dimengerti, inilah peran guru dibutuhkan sepuasnya. Guru

menyiapkan semua aspek pengajaran yang mendukung dan yang efektif.

b. Sasaran Gaya Komando

1) respons langsung terhadap petunjuk yang diberikan

2) penampilan yang sama/seragam

3) mengikuti model yang telah ditentukan

4) ketepatan dan kecermatan respons

5) meningkatkan semangat kelompok

6) penggunaan waktu secara efisien

Peran guru pada pembelajaran ini sangat dominan, yaitu sebagai pembuat keputusan pada

semua tahap, karena pada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi

sepenuhnya dilakukan oleh guru, sedangkan peserta didik/siswa hanya berperan sebagai

pelaku ataupun pelaksana saja yang sepenuhnya harus tunduk terhadap pengarahan,

penjelasan, dan segala perintah dari guru. Esensi dari gaya komando adalah adanya hubungan

yang langsung dan cepat antara stimulus guru dan respon murid. Stimulus berupa

tanda/komando yang diberikan guru, akan mengawali setiap gerakan peserta didik/siswa

dalam menampilkan gerakan sesuai dengan contoh dari guru.Gaya komando sangat sesuai

untuk kegiatan pembelajaran stretching, kalestenik dan teknik dasar

c. Kelemahan dan Kelebihan Gaya Komando

1) Kekurangan Gaya Komando adalah :

a) Kurang mengembangkan penalaran

b) Kurang mengembangkan pembentukan sifat

c) Tidak demokratis Penyaluran aspek sosial, emosional, dan kognitif sangat

terbatas

2) Kelebihan Gaya Komando adalah :


16
a) Keseragaman gerak

b) Jika dilakukan oleh banyak orang dapat membuat suasana indah dan

menyenangkan

c) Mengembangkan perilaku disiplin

d) Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi

2. Pembelajaran berpangkal atau berporos.

Dalam gaya ini siswa diberikan waktu untuk melaksanakan tugas secara perorangan,

sedangkan guru memberi umpan balik kepada semua siswa secara perorangan. Disini guru

bertanggung jawab menentukan tujuan pengajaran, memilih aktivitas dan menetapkan tata urut

kegiatan untuk mencapai tujuan pengajaran. Gaya latihan sangat sesuai untuk pembelajaran

dalam penguasaan teknik dasar. Di dalam gaya tugas ini siswa ikut serta menentukan cepat

lambatnya tempo belajar, maksudnya guru memberikan keleluasaan bagi setiap siswa untuk

menentukan sendiri kecepatan belajar dan kemajuan belajarnya. Dalam gaya ini, guru tidak

menghiraukan bagaimana kelas organisasi, atau apakah siswa melakukan tugas itu secara

serempak atau tidak karena hal itu tidak begitu penting baginya. Tugas dapat disampaikan

secara lisan atau tulisan. Siswa melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya dan dia juga

dapat dibantu oleh temannya, atau tugas itu dilaksanakan dalam sebuah kelompok kecil.

a. Penerapan Gaya Latihan

1) Tugas diberikan secara lisan atau tulisan

2) Tugas lisan atau tulisan dibuat secara jelas dan singkat

3) Siswa melakukan tugas dengan kemampuannya

b. Kekurangan dan Kelebihan Gaya Latihan

1) Kekurangana

a) Kurang mengembangkan kreatifitas

b) Tugas yang kurang jelas dan terlalu panjang dapat menimbulkan lupa

c) Bagi sebagian anak dapat menghindari dari tugas yang sebenarnya


17
2) Kelebihan

Guru dapat memberikan umpan balik secara individual

3. Pengajaran sesama teman.

Gaya resiprokal ( umpan balik )

Pada gaya resiprokal, kelas diorganisir dan dikondisikan dalam peran-peran tertentu (dibagi

menjadi dua kelompok), ada peserta didik/siswa yang berperan sebagai pelaku, dan sebagai

observer (pengamat) terhadap aktivitas yang dilakukan oleh kelompok pelaku, sedangkan guru

sebagai fasilitator. Kelompok siswa yang bertindak sebagai observer mengamati

tampilan/aktivitas yang dilakukan oleh temannya (pelaku) dfengan membawa lembar

observasi (pengamatan) yang telah disusun oleh guru, selanjutnya observer tersebut

mengevaluasi tampilan dari kawannya yang bertindak sebagai pelaku. Dalam hal ini evaluasi

dilakukan oleh peserta didik/siswa sendiri secara bergantian. Melalui upaya mengevaluasi

aktivitas temannya, diharapkan siswa juga mengetahui konsep pelaksanaan yang benar, karena

setiap siswa akan berperan sebagai observer (pengamat), maka mereka akan berupaya untuk

menguasai konsep geraknya yang benar. Tanggungjawab dan pemberian umpan balik

diberikan kepada siswa. Untuk pelaksanaan gaya resiprokal, siswa terlebih dahulu harus

mempelajari teknik dasar, dan gaya resiprokal ini dilaksanakan pada pembelajaran teknik

lanjutan. Gaya resiprokal juga memberikan kesempatan kepada teman sebaya untuk

memberikan umpan balik dan peranan ini memungkinkan:

1. peningkatan interaksi sosial antar teman sebaya

2. umpan balik secara langsung.

4. Model Pembelajaran cooperatif.

Menurut Davidson dan Warsham “Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang

mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang

berefektifitas yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik”. Slavin

menyatakan bahwa “pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa
18
belajar dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya

terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen”. Jadi dalam model pembelajaran

kooperatif ini, siswa bekerja sama dengan kelompoknya untuk menyelesaikan suatu

permasalahan. Dengan begitu siswa akan bertanggung jawab atas belajarnya sendiri dan

berusaha menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada

mereka.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah

model pembelajaran yang mengutamakan pembentukan kelompok yang bertujuan untuk

menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif.

a. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan

siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya serta pengembangan keterampilan

sosial. Johnson & Johnson menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah

memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik

secara individu maupun secara kelompok. Louisell dan Descamps juga menambahkan, karena

siswa bekerja dalam suatu tim, maka dengan sendirinya dapat dapat memperbaiki hubungan

diantara para siswa dari latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan keterampilan-

keterampilan proses dan pemecahan masalah.

Jadi inti dari tujuan pembelajaran kooperatif adalah untuk meningkatkan partisipasi

siswa, memfasilitasi siswa, dan memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi

dan belajar bersama-sama siswa lainnya.

b. Prinsip Dasar Model Pembelajaran Kooperatif

Prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

1) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan

dalam kelompoknya dan berpikir bahwa semua anggota kelompok memiliki tujuan

yang sama.
19
2) Dalam kelompok terdapat pembagian tugas secara merata dan dilakukan evaluasi

setelahnya.

3) Saling membagi kepemimpinan antar anggota kelompok untuk belajar bersama

selama pembelajaran.

4) Setiap anggota kelompok bertanggungjawab atas semua pekerjaan kelompok.

c. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

1) Siswa dalam kelompok bekerja sama menyelesaikan materi belajar sesuai

kompetensi dasar yang akan dicapai.

2) Kelompok dibentuk secara heterogen.

3) Penghargaan lebih diberikan kepada kelompok, bukan kepada individu.

Pada model pembelajaran kooperatif memang ditonjolkan pada diskusi dan kerjasama dalam

kelompok. Kelompok dibentuk secara heterogen sehingga siswa dapat berkomunikasi, saling

berbagi ilmu, saling menyampaikan pendapat, dan saling menghargai pendapat teman

sekelompoknya.

5. Strategi kognitif

Strategi yang memerlukan fungsi kognitif ( seperti pemecahan masalah ) yang dapat di

lakukan dengan konvergen dan divergen

6. Pembelajaran beregu

Melibatkan lebih banyak guru untuk mengajar pada kelempok

7. Strategi pembelajaran diri

Siswa di beri tugas untuk di selsaikan sendiri dalam jangka waktu tertentu, dalam hal ini

sistem tutorial berlaku

F. Prosedur Pembelajaran Penjas

Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya oleh proses

pembelajaran. Proses pembelajaran merupakanrangkaian aktivitas dan interaksi antara siswa

dan guru yangdikendalikan melalui perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan


20
prosespembelajaran perlu dilakukan secara sistematis berdasarkan prosedurpembelajaran yang

telah dikembangkan. Oleh karena itu, salah satukemampuan yang harus dimiliki oleh guru

Sekolah Dasar adalah mampumemahami dan melaksanakan prosedur pembelajaran

dalampembelajaran kelompok, individual maupun klasikal.

Keputusa-keputusan yang harus di ambil oleh guru sebelum melakukan pembelajaran.

1. Pra-Pertemuan

a. sasaran pembelajaran

b. pemilihan gaya

c. gaya belajar yang diharapkan

d. siapa yang akan diajar (kelompok atau individu)

e. pokok bahasan:

a. tugas

b. jumlah

c. urutan

f. dimana mengajar (lokasi)

g. kapan mengajar

1) waktu mulai

2) kecepatan – irama pembelajaran

3) lamanya

4) waktu berhenti.

5) waktu tenggang antara tugas-tugas

6) akhir pembelajaran

h. sikap badan

i. pakaian dan penampilan

j. cara menjawab pertanyaan-pertanyaan

k. pengaturan organisasi

l. parameter - pembatasan golonga


21
m. suasana kelas – sosial, afektif

n. evaluasi bahan dan prosedur lain-lain

Kesemuanya ini merupakan keputusan-keputusan yang perlu diambil secara sadar mengenai

bagaimana pembelajaran akan disusun.

2. Selama Pertemuan

Keputusan-keputusan yang perlu diambil selama pembelajaran berlangsung adalah:

a. Melaksanakan keputusan-keputusan pra-pertemuan

b. Menyesuaikan keputusan-keputusan – mungkin keputusan yang diambil harus

diubah untuk lancarnya pembelajaran

3. Pasca Pertemuan

Keputusan diambil mungkin selama atau sesudah pelajaran berlangsung. Menilai penampilan

dan umpan balik yang diberikan dapat dilakukan selama atau sesudah pelaksanaan tugas-tugas

untuk pembelajaran:

a. Harus melihat penampilan siswa dan mengumpulkan keterangan-keterangan

mengenai hal itu.

b. Harus mengukur informasi yang diperoleh dengan kriteria yang telah

ditentukan. Ini harus dicantumkan dalam sasaran pelajaran.

c. Pernyataan-pernyataan umpan balik:

d. Penilaian gaya mengajar

e. Penilaian belajar.

Setelah persiapan mengajar di lakukan maka di bawah ini adalah prosedur pembelajaran

penjas

1. Pendahuluan

a. Berbaris, berdoa dan mengabsen

b. Melakukan lari, peregangan dinamis dan statis.


22
Hal yang perlu diingat bahwa dalam pemanasan ini siswa diberi kebebasan untuk memimpin

pemanasan tanpa harus diatur atau dikomando oleh guru. Fungsi guru hanya mengawasi saja.

2. Inti

Persentasi ( fase kognitif )

a. Penjelasan

b. Peragaan

c. Percobaan ( fase fiksasi ) » seluruh siswa wajib mencoba

d. Penyempurnaan ( fase otomatisasi )

3. Penutupan

a. Siswa berbaris dan melakukan gerakan-gerakan sederhana untuk penenangan

b. Evaluasi dan kesimpulan hasil belajar

c. Berdoa

Hal yang perlu diingat bahwa dalam penutup ini siswa diberi kebebasan untuk melakukan

pendinginan tanpa harus diatur atau dikomando oleh guru. Fungsi guru hanya mengawasi saja.

Dalam penutupan pembelajaran, evaluasi akan dilakukan oleh guru dengan cara bertanya pada

siswa tentang apa yang telah mereka kerjakan dan apa yang mereka temukan. Jawaban siswa

dapat bersifat verbal ataupun dengan mendemonstrasikan melalui gerak.


23

BAB III

SIMPULAN

A. SIMPULAN

Strategi berasal dari bahasa inggris yaitu “strategy” artinya siasat, akal atau ilmu perang. Pada

awalnya istilah strategi seringkali digunakan dikalangan militer yang diartikan sebagai seni

merencanakan gerakan militer dalam suatu pertempuran atau perang utama dalam

hubungannya dengan gerakan pasukan darat, laut dan udara ke arah sasaran yang

menguntungkan untuk bertempur. Berasarkan pengertian di atas, strategi dapat di rumuskan

sebagai dasar yang mengacu pada perencanaan dan pengelolaan suatu kegiatan dalam rangka

mencapai suatu tujuan.

Strategi dapat diasumsikan sama artinya dengan sebuah siasat, cara, atau taktik. Setelah guru

menetapkan pendekatan pembelajaran maka selanjutnya guru harus menyusun sebuah strategi

dalam pembelajaran. Dengan demikian, maka strategi pembelajaran bukan merupakan proses

yang pasti yang siap di pake dalam segala situasi dan tujuan pembelajaran. Starategi
24
pembelajaran adalah merupakan hasil pilihan yang di sesuaikan dengan situasi dan tujuan

pembelajaran tertentu. Situasi dan tujuan pembelajaran itu dapat berbeda beda.

B. SARAN

Strategi dapat diasumsikan sama artinya dengan sebuah siasat, cara, atau taktik. Setelah guru

menetapkan pendekatan pembelajaran maka selanjutnya guru harus menyusun sebuah strategi

dalam pembelajaran. Kuasa tentang semua yang berhubungan degan pendidikan karna itu

sangat berguna sekali

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Cucu Tri Juniar, Dicky Rohyana Aang. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Jasmani TR7: GAYA-GAYA MENGAJAR BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PENJAS

KOMPONEN – KOMPONEN PENDIDIKAN | aliffia yulianti - Academia.eduPendidikan


PENDIDIKZN JASMANI 2015 Tasikmalaya

prosedur pembelajaraan penjas - Ask.com Search

ruang lingkup dan kajian pedagogi olahraga - Ask.com Search

link youtube : https://youtu.be/iCPqtuxbNVU

Anda mungkin juga menyukai