Anda di halaman 1dari 17

Strategi Pembelajaran Bahasa Arab

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi pembelajaran Bahasa Arab
Dasar dan Menengah

Dosen pengampu: Bapak Sahal Mahfudz, MA.

Makalah

Disusun oleh:

Silviana Nuria Rohmah (20.11.00282)

Vina Nailul Muna (20.11.00089)

Faid Intan Mauzuni Tsiqoh (20.11.00071)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT PESANTREN MATHALI’UL FALAH

PATI 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strategi Pembelajaran adalah serangkaian rencana kegiatan yang termasuk


didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau
kekuatan dalam suatu pembelajaran. Pada strategi pembelajaran didalamnya juga
mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik.1

Strategi merupakan salah satu diskursus yang sering kali disorot dalam sistem
pembelajaran bahasa, khususnya Bahasa Arab. Sukses tidaknya suatu program
pembelajaran senantiasa dinilai dari strategi pembelajaran yang digunakan, karena
strategilah yang menentukan tercapainya isi dan cara mengajarnya. 2 Strategi sering
digunakan dalam setiap pembelajaran, strategi juga dapat mempermudah proses
pembelajaran sehingga pembelajaran yang dilakukan bisa berjalan dengan baik untuk
itu setiap guru harus mampu memahami strategi itu dan apa saja jenis-jenis strategi
pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari Strategi Pembelajaran?

2. Apa Saja Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran?

3. Bagaimana Contoh dari Strategi Pembelajaran?

C. Tujuan masalah

1. Untuk Mengetahui Penegrtian dari strategi pembelajaran

2. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran

1
Pengertian Strategi Pembelajaran, Tujuan, Manfaat, Macam, Dan Contoh, 21 maret 2022, 16.15.

http://sbobet.gs/ilmunik/pengertianstrategipembelajaran/#aoh=16478493603553&referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

2
Junaidi, Baiq Mulianah Jurnal, STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK TAMATAN
SEKOLAH
DASAR (SD) DI PONDOK PESANTREN YUSUF ABDUSTAR, Volume 1, Nomor 2, Juli 2021: 7-15
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Contoh dari Strategi Pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran berasal dari bahasa Latin yaitu, "Strategia" yang


artinya seni penggunaan dalam meraih suatu tujuan. Pada awalnya, istilah ini sering
di gunakan dalam dunia militer, tetapi sekarang istilah ini sudah digunakan dalam
berbagai bidang salah satunya dalam pembelajaran.
Secara umum, pengertian strategi pembelajaran adalah suatu rencana atau cara
untuk mengajar yang bisa dilakukan dengan cara menetapkan beberapa langkah
utama sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dapat di capai atau sudah ditetapkan.

.Menurut Kozma dan Gafur secara umum menjelaskan bahwa strategi


pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat
memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan
pembelajaran tertentu. 3

Hal ini senada dengan pendapat Dick dan Carey yang dikutip Zainal Aqib
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi
pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru
dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur atau
tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket
program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. 4

3
Hamzah B. Uno, Nurdin Mohammad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta: Bumi
Askara), hlm. 4
Namun, strategi pembelajaran dalam dunia pendidikan diartikan sebagai
rencana kegiatan yang di dalamnya menggunakan metode dan pemanfaatan sumber
daya atau kekuatan yang ada dalam suatu pembelajaran.

Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli

Selain dari pengertian secara umum diatas, terdapat juga beberapa pengertian strategi
pembelajaran menurut para ahli, antara lain:

 Frelberg dab Driscoll (1992)


Mengatakan bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah untuk mencapai berbagai
tujuan dalam materi pelajaran pada berbagi tingkatan untuk siswa yang berbeda
dalam lingkungan yang berbeda juga.

 Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977)


Berpendapat bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah suatu cara
mengorganisasikan isi pelajaran disebut sebagai struktur strategi, yang mengarah
pada cara untuk membuat urutan dan mensistesi konsep, fakta, prosedur dan prinsip
yang berkaitan.

 Kemp
Berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dikerjakan guru dan para siswa, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efesien.

 Gerlach dan Ely (1980)

4
Zainal Aqib, Model-Model Pembelajaran dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inofatif), cet. Ke-
4, (Bandung: Yrama Widya, 2014),hlm. 69
Mengatakan bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu yang terdiri
dari sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar
kepada para siswa.

 Dick dan Carey (1985)


Mengungkapkan bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan
prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan
hasil belajar para siswa.

2. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran

Suatu strategi pembelajaran wajib dimiliki para pendidik dan calon pendidik,
sebab strategi pembelajaran sangat menentukan pantas atau tidaknya menjadi seorang
pendidik. Sedangkan dalam proses pembelajaran membutuhkan berbagai keahlian,
seni dan ilmu yang berguna untuk menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa
sesuai dengan tujuan efesien dan efektif.

Strategi pembelajaran mempunyai berbagi macam bentuk antara lain:

a. Strategi Pembelajaran Inkuiri

Strategi pembelajaran inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran


dengan cara mengutamakan proses berpikir secara analitis dan kritis.
Maksudnya, berpikir analitis dan kritis dalam mencari serta menemukan
sendiri jawaban dari masalah yang di tanyakan.
Strategi ini di lakukan dengan cara tanya jawab antara siswa dan guru.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri ini, maka tujuan siswa
akan lebih terbentuk. Sedangkan, strategi ini sangat mengutamakan pada
pembangunan intelektual para siswa, perkembangan mental yang di pengarui
oleh empat faktor antara lain:

1. Social experience (pengalaman sosial).


2. Maturation (pematangan).
3. Physical experience (pengalaman fisik).
4. Equilibration (seimbang).
b. Strategi Pembelajaran Kooperatif

Strategi pembelajaran kooperatif adalah serangkaian kegiatan belajar yang


dilakukan para siswa dan kelompok tertentu, agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah dirumuskan. Cara pembelajaran kooperatif ini
menggunakan sistem pengelompokan ataupun tim kecil. Sekitar antara 4
hingga 6 orang yang sama-sama mempunyai latar belakang dalam
kemampuan akademik, ras, ataupun jenis kelamin.

Namun, untuk sistem penilaiannya juga di lakukan terhadap kelompok. Oleh


sebab itu, masing-masing kelompok mempunyai penghargaan ketika
kelompok tersebut mempunyai prestasi sesuai yang tekah disyaratkan.

Dengan adanya penghargaan, maka kan menambah motivasi para siswa untuk
lebih giat dalam belajar. Misalnya, strategi pembelajaran ekspositori.

c. Strategi Pembelajaran Ekspositori

Strategi pembelajaran ekspositori adalah suatu strategi pembelajaran dengan


cara mengutamakan pada proses penyampaian ilmu atau materi yang
dilakukan secara verbal oleh guru kepada para siswa, agar siswa dapat
menguasai metari secara optimal.
Pengajar atau guru mempunyai peran yang sangat penting dan dominan dalam
menyampaikan materi kepada para siswa. Sehingga jenis pembelajaran ini
termasuk sebagai strategi pembelajaran yang berorientasi kepada pengajar
atau guru. Untuk dapat menggunakan strategi pengajaran jenis ini, maka para
pendidik harus menyajikan dalam bentuk secara sistematik, rapi dan
selengkap mungkin.

d. Strategi Pembelajaran Kontekstual

Strategi pembelajaran kontekstual adalah konsep pembelajaran yang dapat


membantu para pengajar atau guru antara situasi dunia nyata para siswa
dengan materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Tanpa disadari secara
langsung, strategi pembelajaran kontekstual dapat mendorong siswa
menjadikan hubungan antara kehidupan dengan pengetahuan dapat diterapkan
dengan baik.

Strategi pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL)


merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan
siswa secara penuh dalam rangka menemukan materi dan hubungannya
dengan realitas kehidupan social. Siswa mempunyai keterlibatan penuh dalam
proses pembelajaran. Belajar dalam strategi CTL tak hanya proses
mendengarkan, mencatat dan menghafal di dalam kelas, tapi belajar adalah
proses mengalami secara langsung. Pengalaman di lapangan menjadi titik
tekan utama dalam CTL.

Menurut Mulyasa (2004) CTL merupakan konsep pembelajaran yang


menekankan pada keterkaitan antara maten pembelajaran dengan dunia
kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga para peserta didik mampu
menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan
sehari-hari.

CTL ingin mengantarkan siswa dari materi yang ada di kelas menuju
pengalaman yang ada di luar. Ada keterlibatan dan perkawinan maten dengan
pengalaman, Perkawinan indah yang diharapkan guru agar siswa mampu
menemukan sendin materi pelajaran. Ketika siswa mampu menghubungkan
antara materi dengan kehidupan nyata, maka materi yang dipelajari tentu
dapat tertanam secara jelas. Yang terpenting pula siswa akan mampu
menangkap manfaat belajar secara lebih realistis setungga materi pelajaran tak
hanya menjadi onggokan teon tanpa fungsi nyata.5

e. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

Strategi pembelajaran ini dilakukan dengan mengutamakan pada kemampuan


berpikir yang dimiliki setiap siswa. Semua materi yang diberikan tidak di
jelaskan begitu saja, tetapi para siswa akan dibimbing untuk dapat
menemukan konsep yang seharusnya dikuasai dengan proses dialogis secara
terus-menerus dan memanfaatkan pengalaman yang dimiliki para siswa.
Untuk strategi pembelajaran yang satu ini lebih menekankan pola berpikir,
sehingga strategi pembelajaran ini lebih bersandar pada pengembangan
kemampuan berpikir para siswa.

Para siswa akan di ajak berfikir melalui fakta ataupun pengalaman yang
dijadikan sebagai bahan dalam memecahkan suatu masalah. Hal ini harus
diajarkan oleh guru atau pendidik kepada para siswa melalui makalah strategi
pembelajaran.

5
Rudi Hartono, Strategi pembelajaran kontekstuaal, 21 maret 2022, 17.02
https://www.didaksi.com/strategi-pembelajaran-kontekstual/
f. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah strategi pembelajaran yang


berisi rangkaian aktivitas pembelajaran yang telah mengutamakan pada proses
penyelesaian masalah yang telah dihadapi secara ilmiah. Cara ini bersandar
pada psikologi kognitif yang dapat terangkat dari anggapan bahwa belajar
merupakan proses perubahan pada tingkah laku melalui pengalaman.

Belajar tidak hanya sekedar menghafal fakta atau ilmu saja. Tetapi belajar
juga menjadi suatu proses interaksi yang dilakukan secara sadar antara
lingkungan dengan individu. Dengan menggunakan strategi pembelajaran ini,
secara perlahan para siswa akan mulai berkembang lebih baik lagi. Oleh sebab
itu, dapat membuktikan bahwa perkembangan siswa terjadi melalui
aspek afektif dan juga psikomotrik.

g. Strategi Pembelajaran Afektif

Strategi pembelajaran afektif adalah jenis strategi pembelajaran Portable


Document Format (PDF) yang berhubungan pada value atau nilai yang tidak
mudah diukur. Sebab dikarenakan menyangkut pada kesadaran diri seseorang
yang telah tumbuh pada diri siswa.
Proses pembelajaran afektif dapat muncul pada kejadian perilaku, tetapi untuk
dapat melakukan penilaian maka harus membutuhkan observasi dan ketelitian
secara terus-menerus.

Aspek afektif merupakan aspek sikap yang tertanam dalam diri peserta didik.
Sikap tidak dapat dipisahkan dengan nilai (value). Setiap sikap, pasti akan
bernilai. Salah satu contoh peserta didik yang rajin, sopan, disiplin, tutur
katanya yang santun, selalu mendengarkan ketika pelajaran berlangsung,
ketika ditanya peserta didik menjawab dengan benar dan lancar, pasti
mendapatkan nilai yang tinggi. 6
3.Contoh Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran digunakan bukan hanya untuk memudahkan para siswa


dalam menyerap ilmu dari materi yang diberikan para guru atau pengajar. Tetapi,
strategi pembelajaran juga dapat menghilangkan rasa bosan yang ada di luar atau
dalam kelas.Dalam penyerapan ilmu pengetahuan, para siswa mempunyai daya serap
yang tidak sama sebab itulah menggunakan strategi pembelajaran secara tepat sangat
dibutuhkan.

Berikut ini adalah beberapa contoh dari strategi pembelajaran, antara lain:

1. Setiap Siswa Berperan Sebagai Guru

Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah guru membagikan


kertas kepada para siswa, kemudian meminta siswa untuk menuliskan
pertanyaan tentang pokok materi yang telah dipelajari.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat didiskusikan di dalam kelas. Setelah


kertas tersebut di acak, kemudian dibagikan kembali kepada para siswa
secara acak dan usahakan pertanyaannya tidak boleh kembali kepada dirinya
sendiri.

Setelah itu guru dapat meminta para siswa untuk memahami terlebih dahulu
kertas pertanyaan yang didapat masing-masing dan juga memikirkan
jawabannya. Sebab hal ini akan menjadikan para siswa lebih percaya diri
dan tidak takut salah. Untuk mengembangkan proses diskusi, guru dapat
6
Hj. St. Fatimah Kadir, STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF UNTUK INVESTASI
PENDIDIKAN MASA DEPAN, Vol. 8 No. 2, Juli-Desember 2015.
meminta siswa lain untuk melakukan hal yang sama secara bergantian dan
sesuai waktu yang disediakan.

2. Debat Aktif

Strategi pembelajaran dengan menggunakan debat aktif akan menjadi lebih


tepat. Misalnya, dari debat aktif yaitu guru dapat membagi kelas menjadi dua
kelompok, kemudian memberikan tugas kepada siswa dengan posisi pro dan
kontra.

Guru dapat meminta pada setiap kelompok untuk menjadi wakil dan untuk 3
orang  sebagai juru bicara dengan posisi duduk yang saling berhadapan.
Pada setiap kelompok dapat mengeluarkan pandangannya secara bergantian.
Kemudian juru bicara kembali ke kelompok masing-masing untuk meminta
pendapat dalam mengatur strategi melakukan sanggahan pada kelompok
lain. Tujuan dari penggunaan strategi ini yaitu untuk melatih para siswa agar
dapat mencari argumentasi yang kuat dalam memecahkan masalah
secara kontroversial.

3. Mencari Informasi

Langkah yang dapat digunakan dalam strategi mencari informasi adalah


dengan guru menyediakan referensi yang sesuai dengan topik pembelajaran.
Kemudian, guru menyusun kompetensi dari topik melakukan identifikasi
karakter dan membuat pertanyaan agar mendapat kompetensi tersebut.
Model cara seperti ini hanya dapat dilakukan pada kelas yang mempunyai
kelompok kecil, yaitu maksimal 3 orang.

Guru akan memberikan tugas kepada para siswa untuk mencari informasi
referensi atau bahan di internet atau di perpustakaan, inilah yang dimaksud
dengan media pembelajaran. Tapi, guru juga harus dapat memastikan  bahwa
bahan atau materi referensi tersebut benar adanya. Guru juga dapat
membantu para siswa untuk membagi referensi kepada setiap siswa setelah
itu hasil akan didiskusikan bersama dengan siswa yang ada di kelas tersebut.

4. Membaca Dengan Keras

Fokus para siswa akan lebih terasa saat membacakan teks atau tulisan
dengan nada suara yang keras. Oleh karena itu, langkah membaca dengan
keras dapat diterapkan, yang mana para guru dapat memilih teks yang
menarik untuk dibaca dengan nada keras.

Contohnya seperti membaca teks manasik haji, sebaiknya guru membatasi


teks yang tidak lebih dari 500 kata. Guru dapat memberikan penjelasan
tentang poin-poin tekad tersebut kepada para siswa secara singkat, lalu
menjelaskan poin-pin kunci masalah pokok yang bisa diangkat. Ketika
bacaan teks tersebut sedang berjalan, maka guru dapat menghentikan pada
beberapa tempat yang bertujuan untuk menekankan poin tertentu.

Setelah selesai, guru dapat memberi pertanyaan atau contoh-contoh. Hal ini
dapat menjadikan suasana kelas lebih terasa hidup dan tidak akan
menimbulkan rasa bosan para siswa.

5. Bacaan Terbimbing
Strategi bacaan terbimbing yaitu strategi dengan menentukan bacaan yang
akan di pelajari. Guru dapat membuat berbagai pertanyaan yang nantinya
akan dijawab oleh para siswa. Boleh dengan skema atau bahan yang dapat
diisi siswa dari bacaan yang sudah di pilih tadi.

Guru dapat membagikan bahan-bahan atau kisi-kisi kepada para siswa.


Tugas para siswa adalah untuk mempelajari bahan bacaan yang sudah
diberikan dengan menggunakan kisi-kisi atau pertanyaan yang ada. Agar
tidak menggunakan banyak waktu, maka bacaan terbimbing harus diberi
batasan. Tujuan dari penggunaan strategi ini adalah untuk membantu para
siswa agar lebih mudah dan terfokus ketika memahami 1 materi pokok.

6. Menuliskan Pengalaman Secara Langsung

Penerapan strategi ini adalah dengan guru memilih jenis pengalaman yang
inginkan untuk ditulis para siswa. Pengalaman yang dapat dipilih misalnya
seperti peristiwa yang terjadi di masa lampau ataupun masa yang akan
datang.

Tujuan dari penulisan pengalaman secara langsung adalah untuk


penulisan reflektif. Guru juga harus dapat menjelaskan bahwa cara
merefleksikan pengalaman sangat berharga dan menyenangkan.
Strategi ini akan berpengaruh secara dramatik dengan menulis sesuatu yang
tidak jelas. Guru juga akan meminta para siswa untuk menuliskan
pengalaman secara lengkap dan sebanyak mungkin sesuai yang mereka
inginkan. Ketika para siswa sudah menyelesaikan tugasnya, maka guru akan
mengajak siswa untuk membacakan hasil tulisannya tentang refleksinya.
Dengan hal ini, guru dapat mendiskusikan hasil dari pengalaman para siswa
secara bersama-sama.
7. Bermain Peran

Langkah untuk menerapkan strategi ini adalah dengan cara menetapkan


topik, misalnya konflik antar golongan,konflik perbedaan pendapat atau
konflik interpersonal. Guru dapat memilih 2 siswa untuk maju ke depan dan
memerankan karakter tertentu dalam durasi waktu sekitar 10 hingga 15
menit. Lalu guru dapat meminta kedua peserta didik untuk saling bertukar
peran.

Ketika sudah dirasa cukup, maka guru dapat menghentikan perannya. Para
siswa lain yang tidak maju ke depan, dapat diminta untuk mengamati
kemudian menulis tanggapan mereka. Strategi bermain peran ini sangat
mudah dan cocok untuk jenang pendidikan anak usia dini.

Tujuan dari strategi ini adalah untuk menumbuhkan kepekaan siswa pada
suatu permasalahan yang berhubungan dengan sosial.

8. Menggabungkan Dua Sampai Empat Kekuatan

Strategi menggabungkan dua hingga empat kekuatan ini bisa dilakukan


dengan cara guru menetapkan satu pertanyaan yang berhubungan dengan
kompetensi dasar indikator tujuan belajar. Guru dapat memberi kesempatan
kepada para siswa untuk dapat berpikir sejak mengenali permasalahan yang
diberikan tersebut.
Para siswa dapat menulis pemecahan masalah atau jawaban yang dilakukan
secara mandiri. Guru dapat melakukan pemeriksaan untuk hasil kerjanya.
Guru juga dapat meminta kepada siswa untuk bekerja secara pasangan, yaitu
4 orang.  Kemudian 4 orang tersebut melakukan diskusi untuk mencari
jawaban yang terbaik. Setelah semua selesai, guru dapat memberikan
penjelasan atau solusi dari permasalahan yang sedang didiskusikan7

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa Secara umum, pengertian


strategi pembelajaran adalah suatu rencana atau cara untuk mengajar yang bisa
dilakukan dengan cara menetapkan beberapa langkah utama sesuai dengan tujuan
7
Pengertian Strategi Pembelajaran, Tujuan, Manfaat, Macam, Dan Contoh, sbobet.gs. 21 maret 2022,
http://sbobet.gs/ilmunik/pengertian-strategi pembelajaran/#aoh=16478493603553&referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s
pembelajaran yang dapat di capai atau sudah ditetapkan. Dan jenis-jenis dari strategi
pembelajaran meliputi Strategi pembelajaran inkuiri, Strategi pembelajaran
kooperatif, Strategi pembelajaran ekspositori, Strategi pembelajaran kontekstual,
Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir, Strategi pembelajaran
berbasis masalah, dan Strategi Pembelajaran Aspek afektif. Dan untuk contoh dari
stategi pembelajaran ialah Setiap Siswa Berperan Sebagai Guru, Debat Aktif,
Mencari Informasi, Membaca Dengan Keras, Bacaan Terbimbing, Menuliskan
Pengalaman Secara Langsung, Bermain Peran, Menggabungkan Dua Sampai Empat
Kekuatan.

DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Strategi Pembelajaran, Tujuan, Manfaat, Macam, Dan Contoh, 21 maret


2022, 16.15.
http://sbobet.gs/ilmunik/pengertianstrategipembelajaran/#aoh=16478493603553&ref
errer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s
Junaidi, Baiq Mulianah Jurnal, STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
UNTUK TAMATAN SEKOLAHDASAR (SD) DI PONDOK PESANTREN
YUSUF ABDUSTAR, Volume 1, Nomor 2, Juli 2021: 7-15

Hamzah B. Uno, Nurdin Mohammad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM,


(Jakarta: Bumi Askara), hlm. 4

Zainal Aqib, Model-Model Pembelajaran dan Strategi Pembelajaran Kontekstual


(Inofatif), cet. Ke-4, (Bandung: Yrama Widya, 2014),hlm. 69

Rudi Hartono, Strategi pembelajaran kontekstuaal, 21 maret 2022, 17.02


https://www.didaksi.com/strategi-pembelajaran-kontekstual/

Hj. St. Fatimah Kadir, STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF UNTUK


INVESTASIPENDIDIKAN MASA DEPAN, Vol. 8 No. 2, Juli-Desember 2015.

Anda mungkin juga menyukai