Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan
dan Pembelajaran Bahasa Indonesia yang diampu
oleh Dr. Lina Siti Nurwahidah, M.Pd.

Disusun oleh :
Ridwan Anas
NPM. 23881010
Defi Aprilia Handayani
NPM. 23881006
Dede Jamaludin
NPM. 23881009

SEKOLAH PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan
suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, alat, siswa dan guru.
Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi dan
semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan. Seperti telah kita ketahui
bahwa tugas utama guru ialah mengajar yang berarti membelajarkan siswa untuk
mencapai tujuan tertentu atau kompetensi. Tujuan atau kompetensi itu telah
dirumuskan dalam kurikulum yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan
proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah
bagaimana memilih dan menentukan strategi pembelajaran. Strategi belajar
mengajar menentukan jenis interaksi di dalam proses pembelajaran. Selain itu
metode mengajar juga diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode
mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar.
Metode mengajar mempengaruhi belajar, metode mengajar guru yang kurang baik
akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik. Kemudian, sebagai seorang
pendidik, juga harus mengetahui pendekatan-pendekatan yang bisa digunakan
dalam pembelajaran serta teknik-teknik yang sesuai untuk pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Strategi dan Metode, Pembelajaran
maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana strategi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?
b. Bagaimana metode dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengkaji makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai,
yaitu:
a. Mengetahui macam-macam strategi dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
b. Mengetahui macam-macam metode dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, agar dapat lebih memahami dan
menelaah berbagai macam strategi dan metode dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia. Agar sebagai pendidik Bahasa Indonesia dapat mengetahui dan bisa
menerapkan hal tersebut dalam pembelajaran kepada peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Strategi Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah rencana
yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Syaiful Bahri
Djamarah, mengartikan strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi
digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai
tujuan.
Teknik (cara) mana pun yang dipilih oleh guru, masing-masing harus
memperhitungkan strategi. Setiap strategi yang dipilih harus memperhitung
bahwa tujuan akan tercapai secara efisien dan efektif. Namun selain
memperhitungkan tujuan, guru dapat memperhitungkan tujuan ikutan yang dapat
dipetik melalui teknik yang dipilih.
Beberapa ahli pendidikan, memberikan pengertian strategi pembelajaran
dengan beragam, yaitu:
1. Dewi Salma Prawiradilaga : strategi pembelajaran adalah upaya yang
dilakukan oleh perancang dalam menentukan tehnik penyampaian pesan,
penentuan metode, dan media, alur isi pelajaran, serta interaksi antara
pengajar dan peserta didik.
2. Wina Sanjaya : strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Made Wena : kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya
untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran berarti upaya membelajarkan
peserta didik. Dengan demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan seni
untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan
peserta didik.
4. Mansur Muslih : strategi pembelajaran merupakan cara pandang dan pola
pikir guru dalam mengajar.
5. T. Takajoni : strategi pembelajaran merupakan pola dan urutan umum yang
dilakukan guru dan siswa dalam merealisasikan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
6. Sudirdja dan Siregar : strategi pembelajaran adalah usaha dalam menciftakan
suatu kondisi tertentu dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat
dipermudah pencapaiannya.
7. Miarso : strategi pembelajaran adalah suatu pendekatan yang mnyeluruh
dalam sebuah sistem pembelajaran dalam bentuk pedoman dan kerangka
kegiatan untuk mewujudkan tujuan umum pembelajaran.
8. Kemp : strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
Dari beberapa pengertian strategi pembelajaran, disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan
mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan serta waktu yang
digunakan dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan secara aktif dan efisien.
Adapun jenis-jenis strategi pembelajaran yang bisa dilakukan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach).
Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang
sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi
pembelajaran secara terstruktur.
2. Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa
terdiri atas 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi
akademik yang spesifik sampai tuntas. Strategi. Melalui Cooperative
Learning, peserta didik didorong untuk bekerja sama secara maksimal
sesuai dengan keadaan kelompoknya. Beberapa penulis seperti Slavin,
Johnson, & Johnson, mengatakan ada komponen yang sangat penting
dalam strategi pembelajaran cooperative yaitu kooperatif dalam
mengerjakan tugas-tugas dan kooperatif dalam memberikan dorongan atau
motivasi. Slavin, Abrani, dan Chambers (1996) berpendapat bahwa
belajar melalui kooperatif dapat dijelaskan dari beberapa perspektif, yaitu
perspektif sosial, perspektif perkembangan kognitif dan perspektif
elaborasi kognitif. Perspektif motivasi, artinya bahwa penghargaan yang
diberikan kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan
saling membantu. Dengan demikian keberhasilan setiap indivindu pada
dasarnya adalah keberhasilan kelompok. Hal semacam ini akan
mendorong setiap anggota kelompok untuk memperjuangkan keberhasilan
kelompoknya. Perspektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif setiap
siswa akan saling membantu dalam belajar karena mereka menginginkan
semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan. Bekerja secara tim
dengan mengevaluasi keberhasilan sendiri oleh kelompok, merupakan
iklim yang bagus, di mana setiap anggota kelompok menginginkan
semuanya memperoleh keberhasilan. Perspektif perkembangan kognitif
artinya bahwa dengan adanya interaksi antara anggota kelompok dapat
mengembangkan prestasi siswa untuk berpikir mengolah berbagai
informasi. Elaborasi kognitif, artinya bahwa setiap siswa akan berusaha
untuk memahami dan menimba informasi untuk menambah pengetahuan
kognitifnya.
3. Strategi Pembelajaran Problem Solving
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan
pemecahan masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar
memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana siswa memecahkan
suatu persoalan, misalkan memecahkan soal-soal matematika. Sedangkan
strategi pembelajaran pemecahan masalah adalah teknik untuk membantu
siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan
menggunakan strategi pemecahan masalah. Dengan demikian perbedaan
keduanya terletak pada kedudukan pemecahan masalah itu. Mengajar
memecahkan masalah berarti pemecahan masalah itu sebagai isi atau
content dari pelajaran, sedangkan pemecahan masalah adalah sebagai
suatu strategi. Jadi, kedudukan pemecahan masalah hanya sebagai suatu
alat saja untuk memahami materi pembelajaran. Ada beberapa ciri strategi
pembelajaran dengan pemecahan masalah :
1) Siswa bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok kecil.
2) Pembelajaran ditekankan kepada materi pelajaran yang mendukung
persoalan-persoalan untuk dipecahkan dan lebih disukai persoalan
yang banyak kemungkinan cara pemecahanya.
3) Siswa menggunakan banyak pendekatan dalam belajar.
4) Hasil dari pemecahan masalah adalah tukar pendapat (sharing ) di
antara semua siswa.
4. Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga
informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi,
pengkodean lebih mudah dilakukan dan lebih memberikan kepastian.
Strategi elaborasi membantu pemindahan informasi baru dari memori di
otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang dengan menciptakan
hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang pernah ada.
Beberapa bentuk strategi elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi, dan
PQ4R. Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan
antara informasi yang dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang
didapat melalui proses mencatat. Dengan mencatat, siswa dapat
menuangkan ide baru dari percampuran dua informasi itu. Analogi
merupakan cara belajar dengan pembandingan yang dibuat untuk
menunjukkan persamaan antara ciri pokok benda atau ide, misalnya otak
kiri mirip dengan komputer yang menerima dan menyimpan informasi.
P4QR merupakan strategi yang digunakan untuk membantu siswa
mengingat apa yang mereka baca. P4QR singkatan dari Preview
(membaca selintas dengan cepat), Question (bertanya), dan 4R singkatan
dari read, reflect, recite, dan review atau membaca, merefleksi,
menanyakan pada diri sendiri, dan mengulang secara menyeluruh. Strategi
PQ4R merupakan strategi belajar elaborasi yang terbukti efektif dalam
membantu siswa menghafal informasi bacaan.
5. Strategi Organisasi
Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan
kebermaknaan bahan-bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru.
Strategi organisasi terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah
menjadi subset yang lebih kecil. Strategi tersebut juga berperan sebagai
pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari sekumpulan informasi
yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah Outlining, yakni
membuat garis besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai macam
topik atau ide dengan beberapa ide utama. Mapping, yang lebih dikenal
dengan pemetaan konsep, dalam beberapa hal lebih efektif daripada
outlining. Mnemonics membentuk kategori khusus dan secara teknis dapat
diklasifikasikan sebagai satu strategi, elaborasi atau organisasi.
Mnemonics membantu dengan membentuk asosiasi yang secara alamiah
tidak ada yang membantu mengorganisasikan informasi menjadi memori
kerja. Strategi Mnemonics terdiri atas pemotongan, akronim, dan kata
berkait.
B. Metode Pembelajaran
Kata metode berasal dari bahasa Latin yakni methodos, yang berarti jalan
yang harus dilalui. Secara etimologi, metode merupakan cara yang digunakan
dalam proses pendidikan yang bertujuan mempermudah tercapainya tujuan
pendidikan yang diinginkan (Suprihatiningrum, 2013). Babbage, Byers, dan
Redding (dalam Suprihatiningrum, 2013) mendefinisikan metode sebagai: (1)
Suatu cara melakukan sesuatu, yang dapat diikuti tahap demi tahap dan digunakan
oleh setiap guru, (2) Organisasi dan implementasi dari suatu pelajaran tertentu
sehubungan dengan model-model, pendekatan-pendekatan, dan strategi-strategi
yang telah ditentukan serta dipengaruhi oleh konten matapelajaran, dan (3)
Sejumlah kemungkinan bagi guru dalam memutuskan cara-cara kerja, untuk
kelompok-kelompok maupun kelas-kelas, dan berdasarkan pada program-program
belajar dan skema-skema kerja. Lebih lanjut, Hudoyo (dalam Suprihatiningrum,
2013) merinci bahwa di dalam metode mengajar terkandung interaksi antara guru
dengan siswa, dan interaksi antara siswa dengan materi pelajaran.
Dari berbagai penjelasan mengenai metode pembelajaran, dapat dibuat
suatu generalisasi tentangnya. Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai
seperangkat cara menyampaikan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran, dengan situasi yang sesuai dengan model, pendekatan dan strategi
yang telah ditentukan, dan adanya guru sebagai pembawa pesan.
Ada beberapa jenis metode pembelajaran :
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pengajaran
secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan
dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang
kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah
terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan
mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting yang
diberikan oleh guru.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian
siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik
dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan
keruntunan dalam mengemukakan pokok-pokok pikirannya dapat
terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi
pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelurusan lebih lanjut pada
berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai
tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca
materi yang akan dibahas.
3. Metode Demonstrasi
Metode demostrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
memeragakan suatu proses kejadian. Metode demostrasi biasanya
diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti
benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-
lain. Akan tetapi, alat demostrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan
white board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan
menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek,
membuat skema, membuat hitungan matematika, dll peragaan konsep serta
fakta yang memungkinkan. Sehingga dapat merangsang siswa untuk aktif
mengamati menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba
untuk melakukannya sendiri.
4. Metode Penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan
kemandirian siswa, merangsang untuk belajar lebih banyak, membina
disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan
mengolah informasi sendiri. Tetapi dalam metode ini sulit mengawasi
mengenai kemungkinan siswa tidak dapat bekerja secara mandiri.
5. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan
menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi
akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan
buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah dan
hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini
paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
6. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan
masalah. Dalam diskusi terjadi tukar-menukar gagasan atau pendapat
untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi
keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan akan
terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan
menerima pendapat orang lain, dan lebih penting melalui diskusi mereka
akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.

C. Pendekatan Pembelajaran
Roy Killen (dalam Sanjaya, 2011) mencatat ada dua pendekatan dalam
pembelajaran, yakni pendekatan yang berpusat pada guru dan yang berpusat
pada siswa. Masih menurut Roy Killen, pendekatan yang berpusat pada guru
menurunkan strategi pembelajaran langsung, deduktif, atau ekspositori,
sedangkan pendekatan yang berpusat pada siswa menurunkan strategi
pembelajaran inkuiri/penemuan serta strategi pembelajaran induktif.
Istilah pendekatan sendiri didefinisikan oleh Gulo (dalam
Suprihatiningrum, 2013) sebagai sudut pandang yang menggambarkan cara
berpikir dan sikap seorang guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran.
Secara lebih rinci, Babbage, Byers, dan Redding (dalam Suprihatiningrum,
2013) mendefinisikan pendekatan sebagai: (1) Sebuah gagasan filosofis atau
titik tolak yang digunakan oleh seorang guru maupun sekelompok guru untuk
menyepakati taktik-taktik bagi pendidikan siswa-siswanya, (2) Sebuah
filosofi personal dan cara kerja yang melandasi pengajaran, serta dapat
ditentukan atau dipengaruhi oleh pokok bahasan, usia dan kemampuan para
siswa, gaya mengajar, nilai-nilai, dan kepercayaan yang dimiliki, (3) Cara-
cara yang berbeda dari pendekatan berbagai materi pelajaran, dan
penyampaian kurikulum, (4) Struktur, organisasi, dan konten pelajaran yang
diturunkan dari skema kerja, (5) Penyediaan iklim yang sesuai untuk belajar,
dan (6) Sebuah cara untuk memulai dan memperkenalkan ide-ide.
Berdasarkan definisi-definisi ini terlihat beberapa unsur penting yang
serupa yang melekat pada pendekatan pembelajaran. Lebih lanjut, dapat
digeneralisasi bahwa hakikat pendekatan pembelajaran adalah suatu landasan
filosofis dalam memandang bagaimana melaksanakan proses pembelajaran
agar tujuan yang diharapkan tercapai.
Ada beberapa jenis pendekatan pembelajaran :
1. Pendekatan tujuan pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai.
Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru
merencanakan penekatan lainnya, karena suatu pendekatan itu dipilih
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua penekatan dirancang untuk
keberhasilan suatu tujuan.
2. Pendekatan Konsep
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti
siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep
yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut
penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa
metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.
3. Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan
dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai
sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan.
4. Pendekatan Proses
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah
mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti
mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan
mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan
dikembangkan sejak kurikulum 1984. penggunaan pendekatan proses
menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.
5. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)
Pendekatan pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan
STM mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara
biasa. Perbedaan tersebut ada pada aspek: kaitan dan aplikasi bahan
pelajaran, kreativitas, sikap, proses, dan konsep pengetahuan. Melalui
pendekatan STM ini guru dianggap sebagai fasilitator dan informasi yang
diterima akan lebih lama diingat. Sebenarnya dalam pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan STM ini tercakup juga adanya pemacahan
masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan
sehari-hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah-langkah
ilmiah.
6. Pendekatan penemuan
Pengunaan pendekatan penemuan berarti dalam kegiatan belajar mengajar
siwa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep
tentang fenomena ilmiah. Penemuan tidak terbatas jika menemukan
sesuatu yang baru. Pada umumnya materi yang diberikan sudah ditentukan
oleh guru, demikian pula situasi yang menunjang proses pemahaman
tersebut.
7. Pendekatan pemacahan masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat ari masalah yang harus
dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini
siswa dapat menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara
mengumpulkan data, menyusun data, an menyusun srangkaian prtanyaan
yang mengarah ke pemecahan masalah. Dan siswa juga dapat merancang
pemecahan masalahnya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan
bahan dan membantu memberi petunjuk.

D. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian
pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda
pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong
pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor
metode yang sama.
Teknik pembelajaran adalah cara kongkret yang dipakai saat proses
pembelajaran berlangsung.
1. Teknik Umum
Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua
bidang studi. Contohnya antara lain:
a. Teknik ceramah, merupakan penuturan secara lisan oleh guru terhadap
kelas.
b. Teknik tanya jawab, merupakan metode mengajar dimana guru
menanyakan hal-hal yang sifatnya factual.
c. Teknik diskusi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk
memecahkan suatu masalah.
d. Teknik pemberian tugas, dengan metode ini guru memberikan tugas,
siswa mempelajari kemudian melaporkan hasilnya.
e. Teknik latihan, merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan-
latihan terhadap apa yang dipelajari.
f. Teknik kerja kelompok, merupakan suatu cara mengajar, dimana
peserta didik di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok.
g. Teknik demonstrasi merupakan teknik mengajar dimana seorang
instruktur atau guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.
h. Teknik Karya Wisata merupakan tehnik mengajar yang dilaksanakan
dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar
sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
2. Teknik Khusus
Teknik khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau
memantapkan) bahan-bahan pelajaran bidang studi tertentu. Sebagai contoh,
teknik pengajaran keterampilan berbahasa terdiri atas teknik pembelajaran
membaca, teknik pembelajaran menulis, teknik pembelajaran berbicara, teknik
pembelajaran menyimak, teknik pembelajaran tata bahasa, dan teknik
pembelajaran kosa kata. Pembelajaran membaca terbagi pula atas teknik
pembelajaran membaca permulaan dan teknik pembelajaran membaca lanjut.
Masing-masing terdiri pula atas banyak macam. Begitulah, teknik khusus itu
banyak sekali macamnya karena teknik khusus itu berhubungan dengan rincian
bahan pembelajaran. Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, misalnya guru
bahasa Indonesia, hanya menggunakan satu metode, katakanlah metode khusus
pembelajaran bahasa (yang ditunjang sejum!ah pendekatan dan prinsip), tetapi
menggunakan sejumlah teknik, baik umum maupun khusus. Teknik ini setiap
saat divariasikan.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan,
dengan mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan sertawaktu yang
digunakan dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan secara aktif dan efisien. Ada beberapa jenis strategi pembelajaran
yaitu strategi pembelajaran langsung, strategi pembelajaran cooperative learning,
strategi pembelajaran problem solving, strategi mengulang, strategi elaborasi, dan
strategi organisasi.
Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat cara
menyampaikan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan situasi
yang sesuai dengan model, pendekatan dan strategi yang telah ditentukan, dan
adanya guru sebagai pembawa pesan. Ada beberapa jenis metode pemblajaran
yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode
penugasan, metode eksperimen, dan metode diskusi.
Pendekatan pembelajaran adalah suatu landasan filosofis dalam
memandang bagaimana melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan yang
diharapkan tercapai. Dalam pembelajaran metode dan pendekatan pembelajaran
tidak bisa dipisahkan karena ketiga unsur ini merupakan alat dan cara yang
digunakan untuk menunjang kelancaran pendidikan. Pendekatan, lebih
menekankan pada strategi dalam perencanaan sedangkan metode, lebih
menekankan pada teknik pelaksanaannya. Ada beberapa jenis pendekatan
pembelajaran yaitu pendekatan tujuan pembelajaran, pendekatan konsep,
pendekatan lingkungan, pendekatan proses, pendekatan Sains Teknologi dan
Masyarakat (STM), pendekatan penemuan, dan pendekatan pemecahan masalah.

Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseoran


dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Terdapat dua macam
dari teknik pembelajaran yaitu teknik umum dan teknik khusus.

B. Saran
Memahami strategi, metode, pendekatan pembelajaran baik untuk siswa
maupun guru sangatlah penting.. Pemahaman arti secara mendalam dari belajar
dan pembelajaran ini dapat memberikan manfaat yang besar baik bagi guru
maupun siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Hamruni. 2009. Strategi Dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan.


Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT


Bumi Aksara.

Pranowo. 2014. Teori Belajar Bahasa untuk Guru Bahasa dan Mahasiswa
jurusan Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sanjaya. 2011. KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara .

Suprihatiningrum.2013. Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Bandung:


Alfabeta.

Syaiful Bahri Djamarah dkk. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.

Wina Sanjana. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zainuddin dan Surasa. 2005. Catatan Strategi Belajar-Mengajar Fisika. Program


Studi Pend. Fisika PMIPA FKIP Unlam: Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai