Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2 SD


TENTANG
STRATEGI PEMBELAJARAN SEBAGAI KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN BAHASA YANG BAIK

Disusun oleh :

Novry Ramadhani (21101773)

Dosen Pembimbing :

Dr. Junaidi Arif, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP NASIONAL
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan kasihnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disususn sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia 2 Sd dengan tema Strategi Pembelajaran Sebagai
Karakteristik Pembelajaran Bahasa Yang Baik. Dalam penyusunan makalah ini,
tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi, namun dengan semangat ingin
belajar dan terus belajar, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada
bapak Junaidi Arif, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia 2 SD yang telah membantu mengarahkan dan memberi batasan
penyusunan materi makalah, serta terima kasih pula kepada seluruh pihak baik
yang secara langsung maupun yang tidak langsung telah memberikan kontribusi
dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat ikut andil dalam memberikan informasi bagi kita
semua. Terima kasih.

Padang, 8 juli 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi pembelajaran menjadi salah satu unsur dari proses
pembelajaran. Strategi digunakan oleh guru dan siswa untuk
mengkreasikan proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam
kelas. Oleh karena itu, guru diharapkam mengetahui dam memahami
hakikat kegiatan belajar mengajar termasuk strategi dan metode
permbelajaran. Untuk meningkatkan minat siswa dalam
pembelajaran bahasa asing terutama bahasa Jepang. maka tidak lepas
peran metode dan strategi guru ketika proses pembelajaran
berlangsung. Peranan metode dan strategi guru dalam kegiatan
pembelajaran yang optimal akan mengefektifkan proses
pembelajaran sehingga hasil yang dicapai akan baik. Untuk
menciptakan susasana belajar yang baik seorang guru harus mampu
menggunakan metode dan strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien, (Sanjaya, 2006). Hal ini perlu oleh
guru dilakukan karena dapat mempermudah proses pembelajaran.
Dengan adanya strategi yang jelas, proses pembelajaran akan terarah
sehingga guru merniliki pedoman dan acuan bertindak yang
setematis dalam pelnksannan pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang dinyatakan baik dan tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran harus memiliki perencanaan. Itulah
sebabnya, seorang pendidik diharapkan memaliki pengetahuan dan
kermampuan dalam mesulih dan menerapkan berbagai strategi
pembelajaran, agar dalam melaksanakan tugasnya dapat memilih
akerantif suntegi yang dirasakan sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan. Sehingga, para Guru menguasai strategi
pembelajaran, agar apa yang diharapkan dalam pembelajaran dapat
dilaksanakan, (Abdul, 2013.16).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
2. Apasaja ciri-ciri strategi pembelajaran yang berkarakteristik?
3. Bagaimana gaya pembelajaran bahasa yang baik di SD?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dari strategi pembelajaran
2. Untuk mengetahui ciri-ciri strategi pembelajaran yang
berkarakteristik
3. Untuk mengetahui gaya bahasa yang baik di SD
BAB II
PEMBAHASAN
A. ARTI STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya
suatu usaha agar mencapai kemenangan pada suatu pertempuran.
Strategi mulanya digunakan pada lingkungan militer, namun istilah
strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang
relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang
dikenal dalam istilah strategi pembelajaran.
Menurut Kemp strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan
pembelajaran yang wajib dilakukan pendidik dan peserta didik agar
tujuan dari pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien.
Menurut J. R David strategi pembelajaran merupakan Suatu rencana
yang berisi tentang rangkaian-rangkaian kegiatan yang dibuat guna
mencapai tujuan pendidikan.
Menurut Dick and Carey, strategi pembelajaran merupakan
suatu kelompok materi dan langkah atau tahapan pembelajaran yang
digunakan bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar peserta
didik. Pendapat dari Moedjiono, strategi pembelajaran merupakan
kegiatan pendidik untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya
konsistensi antara aspek aspek dari komponen pembentuk sistem
pembelajaran, dimana untuk itu pendidik menggunakan langkah
tertentu. Merujuk dari beberapa pendapat di atas strategi
pembelajaran dapat dimaknai secara sempit dan luas.
Secara sempit strategi mempunyai kesamaan dengan metode
yang berarti cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah
ditentuksn. Secara luas strategi dapat diartikan sebagai suatu cara
menetapkan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pencapaian
tujuan pembelajaran, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian pembelajaran.
Menurut Poerwadarminta, pembelajaran merupakan terjemahan
dari kata “Instruction” yang dalam bahasa Yunani disebut Instructus
atau “Intruere” yang berarti menyampaikan pikiran, dengan
demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide
yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Pengertian
ini lebih mengarah kepada pendidikan sebagai pelaku dalam
perubahan.
Muhammad Surya memberikan pengertian pembelajaran
merupakan suatu tahapan yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Pengertian ini lebih menekankan kepada
peserta didik sebagai pelaku perubahan.
Strategi diartikan suatu cara, teknik, taktik, atau siasat yang
dikerjakan seseorang atau sekelompok orang guna mencapai tujuan
yang telah di tentukan. Strategi secara umum dapat diartikan suatu
upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai
tujuan. Dalam KBBI strategi adalah rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (yang diinginkan).
Menurut Joni (1983), strategi adalah suatu prosedur yang
digunkan untuk memberikan suasana yang konduktif kepada siswa
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam belajar bahasa,
strategi berkaitan dengan empat pertanyaan berikut :
1. Apa yang dikerjakan pembelaran bahasa untuk belajar bahasa?
2. Apa yang dikerjakan pembelajaran bahasa untuk belajar bahasa?
3. Bagaimana mereka mengatur dirinya sendiri untuk usaha
tersebut?
4. Apa yang mereka ketahui tentang aspek-aspek kebahasaan?
5. Bagaimana mereka dapat menyaring dan mengembangkan
keterampilan belajar mereka?
Pertanyaan pertama mengacu pada pembelajaran bahasa yang
digunakan dalam mempelajari bahasa. Perilaku pembelajaran ini
disebut strategi. Pertanyaan kedua mengacu pada apa yang ingin
pembelajar ketahui tentang strategi yang mereka gunakan, misal
strategi pengetahuan. Strategi pengetahuan dinyatakan dalam
pernyataan pembelajar ketika dihanya tentang aspek umum atau
khusus bahasa yang mereka pelajari.
Pertanyaan ketiga mengacu pada pembelajaran yang diketahui
tentang aspektarget. Pertanyaan keempat aspek lain dari suatu
bahasa dari strategi yang mereka gunakan, misal faktor personal,
prinsip-prinsip umum untuk mencapai keberhasilan dalam belajar
bahasa, kesulitan dan kemudahan belajar bahasa, sedikit banyaknya
pembelajaran yang menggunakan mengacu pada pengayaan diri
pembelajar bahasa atau pemertajam penggunaan bahasa target.
Strategi adalah proses sadar atau tidak sadar pembelajar bahasa
dalam belajar bahasa dan menggunakan bahasa (Richards,
1987:274).
Adapun pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli,
yaitu:
1. Menurut Kemp (1995) strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
2. Menurut Kozma (2007) strategi pembelajaran dapat diartikan
sebagai yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau
bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan
pelajaran tertentu.
3. Menurut Sanjaya, Wina (2007) Strategi pembelajaran merupakan
pola umum perbuatan guru-peserta didik didalam wujud kegiatan
belajar-mengajar sehingga strategi menunjuk kepada
karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik di
dalam peristiwa belajar-mengajar.
4. Menurut Gerlach dan Ely (1990) strategi merupakan cara-cara
yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam
lingkungan pembelajaran tertentu. Sedangkan strategi
pembelajaran meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik.
5. Menurut Gopper (1998) strategi pembelajaran merupakan
pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yangs esuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mereka menegaskan
bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh
peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktekan.
6. Menurut copper (1998) strategi pembelajaran merupakan
pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa
setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta
didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan.
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien, (Sanjaya, 2006). Hal ini perlu oleh
guru dilakukan karena dapat mempermudah proses pembelajaran.
Dengan adanya strategi yang jelas, proses pembelajaran akan terarah
sehingga guru merniliki pedoman dan acuan bertindak yang
setematis dalam pelaksanaan pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang dinyatakan baik dan tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran harus memiliki perencanaan. Itulah
sebabnya, seorang pendidik diharapkan memaliki pengetahuan dan
kermampuan dalam mesulih dan menerapkan berbagai strategi
pembelajaran, agar dalam melaksanakan tugasnya dapat memilih
akerantif suntegi yang dirasakan sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan. Sehingga, para Guru menguasai strategi
pembelajaran, agar apa yang diharapkan dalam pembelajaran dapat
dilaksanakan, (Abdul, 2013.16).
Strategi pembelajaran mengacu pada masukkan (input),
berkaitan dengan proses, penyimpanan, pencarian kembali input
tersebut. Studi pemerolehan dan pembelajaran bahasa semakin
berkembang. Guru dan peneliti berusaha untuk menemukan metode
pembelajaran yang efektif untuk mencapai keberhasilan
pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran tidak ditentukan oleh
metode. Para guru dan peneliti mulai melihat pentingnya variasi
individual dalam belajar bahasa. Ada pembelajaran yang lebih
berhasil dari pada pembelajaran yang lain. Jadi, strategi
pembelajaran merupakan metode, teknik, dan cara yang digunakan
dalam pembelajaran berbahasa.
Kemp dalam Wina Senjaya mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan oleh pendidikan dan peserta didik agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya,
dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008)
menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna
perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat
konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam
suatu pelaksanaan pembelajaran.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran
tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan "a plan of operation
achleving something” sedangkan metode adalah "a way in achleving
something” (Wina Senjaya, 2008).
Dari pengertian dl atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan/
perbuatan yang termasuk juga penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam suatu
pembelajaran. ini berarti bahwa di dalam penyusunan suatu
strategi baru Strategi Pembelajaran 3 sampai pada proses
penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan.
2. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya di sini
bahwa arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah
pencapaian tujuan, sehingga penyusunan langkah-langkah
pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar
semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Namun
sebelumnya perlu dirumuskan suatu tujuan yang jelas yang dapat
diukur keberhasilannya.
3. Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana yang
dilaksanakan pendidik untuk mengoptimalkan potensi peserta
didik agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
mencapai hasil yang diharapkan.
Dalam strategi pembelajaran terdaat beberapa konsep dasar penting
menurut Mansur ada empat konsep dasr strategi yaitu:
1. Mengidentifikasikan serta menetapkan tingkah laku dari
kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan sesuai
tuntutan dan perubahan zaman.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang
tepat untuk mencapai sasaran yang akurat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belaajr
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan guru dalam menunaikan kegiatan mengajar.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau
kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan
pedoman bagi guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan
belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik
untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan
secara keseluruhan.
Ada beberapa istilah dalam pembelajaran yang memiliki kemiripan
makna, sehingga seringkali orang merasa binggung untuk
membedakannya istilah tersebut adalah:
1. Model pembelajaran
Secara umum istilah “model” diartikan sebagai kerangka
konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
suatu kegiatan. Dalam Strategi Pembelajaran pengertian lain,
model juga diartikan sebarang barang atau benda tiruan dari
benda sesungguhnya. Dalam isilah selanjutnya, istilah model
digunakan untuk menunjukkan pengertian yang pertama sebagai
kerangka konseptual atas dasar pemikiran adalah kerangka
konseptual dan prosedur yang sistematik dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu, berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
pengajaran, serta para guru dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Dengan demikaian, aktivitas belajar belajar mengajar.
Dengan demikaian, aktivitas belajar mengajar benar-benar
merupakan kegiatan bertujuan yang tersusun secara sistematis.
Maka pengertian di atas dapat dipahami bawa:
a. Model pembelajaran merupakan kerangka dasar
pembelajaran yang dapat di isioleh beragam muatan mata
pelajaran, sesuai dengan karakteristik kerangka dasarnya,
b. Model pembelajaran dapat muncul dalam beragam bentuk
dan variasinya sesuai dengan landasan filosofis dan
pedagogis yang melatar belakanginya.
Dengan demikian, maka model pembelajaran mempunyai
makna yang lebih luas daripada pendekatan, srtategi, metode
atau prosedur. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan
atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas, atau pembelajaran dalam
tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer,
kurikulum, dan lain-lain. Joyce menyatakan bahwa setiap model
pembelajaran mengarah kepada desain pembelajaran untuk
membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan
pembelajaran tercapai.
Menurut Kardi dan Nur, model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang membedakan dengan strategi, metode,
atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:
a. Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta.
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik
belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai):
c. Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model
tersebut dapat dilaksanakan dengan behasil:
d. Lingkaran belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
itu dapat tercapai.
B. CIRI-CIRI STRATEGI PEMBELAJARAN YANG
BERKARAKTERISTIK
Pengamatan Rubin dan Stern (Brow, 1987:92 & Stern, 1983)
menguraikan ciri-ciri pembelajaran yang baik di tinjau dari
karakteristik, gaya, dan strategi. Karakteristik pembelajaran bahasa
yang baik adalah sebagai berikut :
1. Peduli dan menduga secara akurat.
2. Memproses keterampilan analitik secara sempurna untuk
merasakan, mengkategorisasikan, dan menyimpan fitur-fitur
linguistik dan juga memonitor kesalahan.
3. Memonitor ujaran sendiri dan ujaran orang lain.
4. Memonitor diri sendiri dan kepekaan kritis terhadap pemakaian
bahasa.
5. Mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi pembelajaran yang
berbeda.
6. Memiliki motivasi tinggi untuk berkomunikasi.
7. Mencari kesempatan praktik percakapan.
8. Terus mengembangkan bahasa target sebagai bagian dari sistem
referensi dan belajar berpikir dengan menggunakan bahasa
target.
9. Kepedulian menggunakan bahasa dalam komunikasi yang
sesungguhnya.
10. Mencari ketepatan dalam pemakaian bahasa, mengetahui teknik
bagaimana memperlakukan bahasa, kepedulian terhadap praktik
(bahasa)
11. Menambah pembelajaran yang berasal dari kontak langsung
dengan pembicara dan dari pemakaian teknik-teknik studi
(seperti membuat daftar kosakata). Hal ini memungkinkan
perhatian pada bentuk.
12. Tidak malu-malu atau segan-segan
13. Memiliki gaya belajar individual atau strategi secara positif.
14. Dapat merespon dinamika kelompok dalam situasi pembelajaran
sehingga tidak mengembangkan kegelisahaan dan hambatan
negatif.
15. Memperhatikan bentuk (bahasa).
16. Secara maksimum membuat ketepatan dalam usaha menyimak
dan merespon ujaran yang ditunjukan kepadanya atau yang lain.
Hal ini mencakup perhatian pada makna dan bentuk.
17. Secara konstan meneliti makna.
18. Aktif dalam tugas belajar.
19. Memproses validitas argumen dan mengembangkan motivasi
tugas, yaitu secara positif merespon tugas-tugas pembelajaran
yang diberikan kepadanya.
20. Siap untuk eksprerimen dengan berani mengambil resiko.
21. Melakukan strategi eksperimentasi, merencanakan tujuan
pengembngan bahasa baru dan sebuah sistem tersusun dan
merevisi sistem secara progresif.
22. Berusaha menjadi penurut bahasa yang dewasa dari pada anak-
anak.
Berdasarkan tipenya, strategi pembelajaran (learning strategic)
di bedakan menjadi dua macam, yaitu ujaran terpola (7ormula
speech) dan ujaran kreatif (creative speech). Contoh ujaran terpola :
1. Ujaran yang menyeluruh atau lengkap, misalnya : Bagaimana
kabarmu hari ini?
2. Ujaran dengan reduksi (elips), misal : Bagaimana kabarmu hari
ini?
3. Tulisan yang menyeluruh, seperti urutan salam, baik dengan
campur kode atau tidak, misal :
A: Lho, Pak Arif apa kabar?
B: Oh, fine and you?
A : Fine too, Bagaimana kalau kita minum kopi dulu?
B: Oh, good idea. Tentu saya mau.
Ujaran terpola pada umumnya terjadi pada pembelajaran awal
karena hal itu akan dapat mengurahi beban pembelajaran dan
menambah kemampuan komunikatif. Pembelajaran dalam ujaran
terpola mungkin menggunakan strategi memorisasi terpola dan
tiruan terpola. Tiruan terpola ini ditandai dengan timbulnya ujaran-
ujaran baru dengan pola-pola yang sama. Yang membedakan
hanyalah kosakata yang digunakan dalam ujaran itu.
Ujaran kreatif dapat berupa aturan aturan kebahasaan. Ujaran
kreatif timbul dari pandangan Chomsky. Menurut Chomsky,
pembelajar dapat memproduksi kalimat-kalimat yang belum pernah
diajarkan. Bahkan kalimatkalimat itu menggunakan aturan-aturan
atau pola-pola yang merupakan sistem bahasa pembelajar.
C. GAYA PEMBELAJARAN BAHASA YANG BAIK DI SD
1. Visual (belajar dengan cara melihat)
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi
siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan
penting adalah mata/penglihatan (visual), dalam hal ini metode
pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak/dititik
beratkan pada peragaan/media, ajak mereka ke obyek-obyek
yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara
menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau
menggambarkannya di papan tulis.
Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat
bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi
pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat
melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-
gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan
menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram.
Adapun yang menjadi ciri-ciri gaya belajar visual adalah:
a. Bicara agak cepat.
b. Mementingkan penampilan dulam berpakaian/presentasi.
c. Tidak mudah terganggu oleh keributan,
d. Mengingat yung dilihat, dari puda yang didengar.
e. Lebih suku membaca dari padu dibacakan.
f. Pembaca cepat dan tekun.
g. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak
pandai memilih kata-kata,
h. Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato.
i. Lebih suka musik dari pada seni.
j. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal
kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk
mengulanginya.
k. Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual.
l. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan
peta.
m. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
n. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
o. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
p. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke
dalam gambar.
2. Auditori (belajar dengan cara mendegarkan)
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara. Siswa yang
bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui
telinga (alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya
harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya.
Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih
cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan
apa yang guru katakan.
Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan
melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara
dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang
mempunyai makna yang minim bagi anak auditori
mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat
menghafal lebih cepat.
Adapun ciri-ciri gaya belajar auditori:
a. Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
b. Penampilan rapi
c. Mudah terganggu oleh keributan
d. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang
didiskusikan dari pada yang dilihat.
e. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan.
f. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di
buku ketika membaca.
g. Biasanya ia pembicara yang fasih.
h. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.
i. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.
j. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang
melibatkan Visual.
k. Berbicara dalam irama yang terpola.
l. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama
dan warna suara.
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori:
a. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di
dalam kelas maupun di dalam keluarga.
b. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
c. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
d. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
e. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset
dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan
menyentuh)
Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat.
Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui
bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit
untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk
beraktifitas dan okuploraal sanyatlah kuat, Siswa yang beryaya
belajar Ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan,
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
a. Berbicara perlahan
b. Penampilan rapi
c. Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
d. Belajar melalui memanipulasi dan praktek
e. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
f. Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
g. Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
h. Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi
dengan gerakan tubuh saat membaca
i. Menyukai permainan yang menyibukkan
j. Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka
memang pernah berada di tempat itu.
k. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:
a. Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
b. Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi
lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda,
gunakan obye sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
c. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat
belajar.
d. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting
dalam bacaan.
e. Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika
diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak
dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya belajar otomatis
tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang
mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Modalitas belajar
adalah cara informasi masuk ke dalam otak melalui indra yang
kita miliki.
Tiga macam modallitas belajar peserta didik :
1. Auditory : modalitas ini mengakses segala macam bunyi,
suara musik nada, irama, cerita, dialog dan pemahaman
materi pelajaran dengan menjawab atau mendengarkan lagu,
syair, dan hal-hal lain yang terkait.
2. Visual : modalitas ini mengakses citra visual, warna, gambar,
catatan, tabel diagram, grafik, serta peta pikiran, dan hal-hal
lain yang terkait.
3. Kinestetik : modalitas ini mengakses segala jenis gerak,
aktifitas tubuh, emosi, koordinasi, dan hal-hal lain yang
terkait.
Peserta didik auditory lebih suka mencatat apa yang guru
jelaskan. Selama proses pengajaran, mereka biasanya tenang dan
jarang terganggu oleh suara. Seringkali tidak terganggu melihat
apa yang dilakukan guru, mereka asyik membuat catatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya
suatu usaha agar mencapai kemenangan pada suatu pertempuran.
Strategi mulanya digunakan pada lingkungan militer, namun istilah
strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang
relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang
dikenal dalam istilah strategi pembelajaran.
Secara sempit strategi mempunyai kesamaan dengan metode
yang berarti cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah
ditentuksn. Secara luas strategi dapat diartikan sebagai suatu cara
menetapkan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pencapaian
tujuan pembelajaran, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian pembelajaran.
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien, (Sanjaya, 2006). Hal ini perlu oleh
guru dilakukan karena dapat mempermudah proses pembelajaran.
Dengan adanya strategi yang jelas, proses pembelajaran akan terarah
sehingga guru merniliki pedoman dan acuan bertindak yang
setematis dalam pelaksanaan pembelajaran.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan baru tentang strategi pembelajaran khususnya untuk
pembelajaran bahasa yang baik. Diharapkan calon pendidik dapat
mengerti tentang strategi pembelajaran yang cocok dan efektif untuk
diterapkan. Diharapkan calon pendidik dapat menjadikan sebagai
acuam dalam menerapakan suatu strategi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Junaidi.2019. Modul Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia Semester II.Padang Pariaman: STKIP NASIONAL.
Haudi. 2021.Strategi Pembelajaran.Sumatera Barat: Insan Cendekia
Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai