AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2020 / 2021
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ............................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ....................................... 17
B. Saran ........................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Metode penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Asih. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia ( Bandung: CV
Pustaka Setia, 2016), hlm.2
2
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran
Bahasa (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2008), hlm.2
3
Abuddin Nata. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran
(Jakarta: Kencana,2009),hlm.205
3
terus menerus. Dalam konteks pembelajaran, cara berbentuk
segala hal yang dilakukan dalam suatu proses pembelajaran.
Apabila kita mengartikan strategi, metode, dan model
pembelajaran lebih mendalam, maka akan timbul perbedaan
arti cara yang dimaksud dari masing-masing istilah
tersebut. Strategi pembelajaran merupakan suatu
serangkayan rencana kegiatan yang termasuk didalamnya
penggunaan metode dan pemfaatan sumberdaya atau kekuatan
dalam suatu pembelajaran. Adapun beberapa pengertian
tentang strategi pembelajaran menurut para ahli adalah
sebagai berikut:
1) Hamzah B. Uno
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu
diperhatikan guru dalam peruses pembelajaran.
2) Dick dan Carey
Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen
dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum
pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang
merupakan proseduk pembelajaran yang digunakan
kegiatan selanjutnya.
3) Kemp
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efesien .
4) Suparman
4
Ega Trisna Rahayu. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani
(Bandung: Alfabeta, 2016), blm. 58-59
5
materi pelajaran, metode dan teknik mengajar, siswa,
guru dan tenaga kependidikan lainnya.5
Menurut Mansur (1991) terdapat 4 konsep dasar
strategi pembelajaran:
a. Mengidentifikasikan serta menetapkan tingkah laku
dari kepribadian anak didik sebagaimana yang
diharapkan sesuai tuntutan dan perubahan zaman.
b. Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar
mengajar yang tepat untuk mencapai sasaran yang
akurat.
c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik
belaajr mengajar yang dianggap paling tepat dan
efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru
dalam menunaikan kegiatan mengajar.
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal
keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi
guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan
belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan
umpan balik untuk penyempurnaan sistem
instruksional yang bersangkutan secara
keseluruhan.
2. Metode
5
Oemar Hamalik. Manajemen Pengembangan Kurikulum (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 162
6
jalan atau cara sihingga dapat dipahami bahwa metode
adalah suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan
bahan pelajaran agar tercapai tujuan pendidikan.
Sanjaya mengartikan metode adalah cara yang digunakan
untuk mengelentasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal. Sakiyah Daradjat mengdefenisaikan
metode adalah suatu cara kerja yang sistematik dan
umum, seperti cara kerja ilmu pengetahuan. Metode
dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara
untuk menyampaikan materi saja, sebab sumber belajar
dalam kegiatan pembelajaran mempunyai tugas cakupan
yang luas yaitu disamping sebagai penyampai informasi
juga mempunyai tugas untuk mengelola kegiatan
pembelajaran sehingga warga belajar dapat belajar
untuk mencapai tujuan belajar secara tepat. Jadi,
metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran
terdiri dari berbagai macam metode yaitu sebagai
berikut:
a. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode tertua yang
paling lazim digunakan dalam berbagai situasi.
Selain sering digunakan juga paling sering
dikritik. Banyak yang berpendapat bahwa metode
ceramah dianggap tidak tepat dipakai dalam dunia
7
pendidikan dan paengajaran karena bertentangan
dengan prinsip belajar yaitu pelajar harus aktif.
Namun demikian bukan berarti ceramah merupakan
metode yang using dalam arti tidak dapat digunakan
lagi. Metode ceramah tidak dapat dinilai baik atau
buruk, tetapi harus didasarkan atas tujuan
penggunannya.
b. Metode Diskusi
Diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisi
pertukaran pendapat, pemunculan ide-ide serta
pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa
orang yang tergabung dalam kelompok untuk mencari
atau memperoleh kebenaran.
Dalam metode pembelajaran, Metode diskusi
adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan
menugaskan pelajar atau kelompok pelajar
melaksanakan percakapan ilmiah untuk mencari
kebenaran dalam rangka mewujudkan tujuan
pengajaran.
Metode diskusi tidak banyak melibatkan
pengarahan guru. Karenanya, diskusi mengandung
unsur-unsur demokratis. Peserta didik diberi
kesempatan untuk mengembangkan ide-ide mereka
sendiri.
c. Tanya jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan
memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan
pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam
mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa
8
dan keruntutan dalam mengemukakan pokok-pokok
pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab
pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi
siswa untuk mengadakan penelusuran lebihlanjut pada
berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih
efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum
proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi
yang akan dibahas.
d. Metode belajar kooperatif
Dalam metode ini terjadi interaksi antar
anggota kelompok dimana setiap kelompok terdiri
dari 4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat
karena keberhasilan kelompok ditunjang aktivitas
anggotanya, sehingga anggota kelompok saling
membantu. Model belajar kooperatif yang sering
diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model
jigsaw yakni tiap anggota kelompok mempelajari
materi yang berbeda untuk disampaikan atau
diajarkan pada teman sekelompoknya.
e. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian
pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian.
Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan
menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti
benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat
laboratorium dan lain-lain. Akan tetapi, alat
demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis
dan white board, mengingat fungsinya yang multi
proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan
9
siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema,
membuat hitungan matematika, dan lain-lain peragaan
konsep serta fakta yang memungkinkan.
f. Metode ekspositori atau pameran
Metode ekspositori adalah suatu penyajian
visual dengan menggunakan benda dua dimensi atau
tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan
atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan
informasi yang diperlukan.
g. Metode karyawisata/widyamisata
Metode karyawisata/widyawisata adalah cara
penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi
pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meransang
kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan
aktual, siswa dapatmencari dan mengolah sendiri
informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang
panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan
persiapan yang tidak sebentar.
h. Metode penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu
agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini
dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang
untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan
tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari
dan mengolah sendiri informasi. Tetapi dlam metode
ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa
tidak bekerja secara mandiri.
10
3. Model Pembelajaran
6
Ismail Sukardi, Model dan Metode Pembelajaran Modern: Sebuah
Pengantar, (Palembang: TUNAS GEMILANG), 2011, hal. 19
11
d. Model Pembelajaran Sikap (Affective Learning)
Gambaran
Model pembelajaran
keseluruhan dari
adalah bingkai atau
pendekatan,
bungkus dari
Model stategi, metode,
pengaplikasian suatu
teknik, taktik, dan
metode, pendekatan dan
model dalm
teknik.
pembelajaran
7
Ahwan Fanani, 2014, Mengurai Kerancuan Istilah Strategi
dan Metode Pembelajaran. Nadwa. Vol 8. Nomor 2. Hlm. 178
https://drive.google.com/file/d/18mzcLaW_OEi4-yyy2dzbfBkcza-
NfFNW/view?usp=drivesdk. Di Akses Tanggal 19 Februari 2021 Pukul
20:00 WIB
13
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru
dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang
memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran
yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana
diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
DAFTAR PUSTAKA
19