PENDAHULUAN
diperlukan persiapan yang matang oleh pendidik semua mata pelajaran. Persiapan
memperhatikan pendekatan dan metode jenis apa yang akan dipilih dan dipakai dalam
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu
harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi
pembelajaran.
pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Seorang guru pun harus bisa
menguasai dan mengendalikan kelas. Guru harus tahu bagaimana cara membuat
proses belajar mengajar tidak menjenuhkan dan selalu menyenangkan untuk para
Tapi saat sekarang realitanya kita dapat melihat di dalam proses pembelajaran
itu sendiri guru masih belum bisa mengkondisikan pembelajarannya sesuai yang
diharapkan oleh siswa maupun oleh kurikulum yang dituntut. Tidak hanya itu,
kadangkala guru belum bisa memahami seperti apa pembelajaran kondusif yang
diinginkan siswa, yang nantinya hal itu akan berpengaruh kepada hasil proses
pengajar dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efisien untuk
menciptakan pengalaman belajar yang baik, yaitu yang dapat memberikan fasilitas
pembelajaran, yaitu yang disusun berdasarkan karakteristik peserta didik dan situasi
Strategi pembelajaran yang akan dipilih dan digunakan oleh pengajar bertitik
tolak dari tujuan awal pembelajaran. Dengan demikian, penerapannya pun harus
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada maka penulis dapat menarik rumusan
PEMBAHASAN
2. Ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapai musuh dalam
dapat diartikan sebagai perencanaan tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
untuk mencapai untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat
diungkapkan oleh Nana Sudjana4 : “strategi mengajar adalah taktik yang digunakan
guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar dapat mempengaruhi peserta
didik untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.” Sedangkan
1
Tim penyusun kamus Besar. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: BalaiPustaka.1990), h.
859.
Martinis Yamin dan Maisah. Manajemen Pembelajaran Kelas: Strategi Meningkatkan Mutu
2
mempelajari sesuatu yang relevan dan bermakna bagi diri mereka, disamping itu, juga
untuk mengembangkan pengalaman belajar dimana peserta didik dapat secara aktif
pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran,
yang dijabarkan dari pandangan falsafah dan atau teori belajar tertentu. 5 J.R David
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
berbagai komponen utama sistem pembelajaran seperti ruang lingkup materi, urutan
Menurut Zakiyah Derajat pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk
membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam
menjadikan Islam sebagai pandangan hidup7. Oleh karena itu, ketika kita menyebut
5
Yusuf Hadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Jakarta : Kencana, 2009), h.57
0
6
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2010), h. 294
7
pendidikan Islam, maka akan mencakup dua hal, yaitu: pertama mendidik siswa agar
untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak yang Islami. kedua, mendidik
adalah perencanaan tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan Agama Islam yakni menciptakan manusia yang yang seutuhnya dengan
jalan membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran
Islam secara menyeluruh, menghayati tujuan, dan akhirnya dapat mengamalkan serta
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
Wina Sanjaya, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), h. 177-286.
pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab
dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan.
1. Persiapan (preparation)
2. Penyajian (presentation)
3. Menghubungkan (correlation)
4. Menyimpulkan (generalization)
5. Penerapan (aplication)
banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya:
pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang
demonstrasi).
4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah
1) Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang
yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang
lain.
2) Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik
belajar.
3) Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit
siswa sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa
mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang
diberikan guru.
melaksanakan strategi ini guru perlu persiapan yang matang baik mengenai materi
pelajaran yang akan disampaikan maupun mengenai hal-hal yang dapat
menekankan kepada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir
itu sendiri biasa dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
1. Orientasi
2. Merumuskan masalah
3. Mengajukan hipotesis
4. Mengumpulkan data
5. Menguji hipotesis
6. Merumuskan kesimpulan
4) Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata- rata.
Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat
kelemahan, diantaranya:
ditentukan.
secara ilmiah. Sesuai dengan tujuan strategi pembelajaran berbasis masalah adalah
1. Menyadari masalah
2. Merumuskan masalah
3. Merumuskan hipotesis
4. Mengumpulkan data
5. Menguji hipotesis
pembelajaran siswa.
nyata.
juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil
siswa bahwa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain
sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus
dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-
buku saja.
disukai siswa.
nyata.
untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal
telah berakhir.
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan
yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin
mereka pelajari.
4. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan
tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai
melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa.
melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan
kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah
bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi
pengembangan gagasan dan ide- ide didasarkan kepada pengalaman sosial anak
mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang
adanya peserta dalam kelompok, adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar
setiap kelompok, dan adanya tujuan yang harus dicapai dalam kelompok belajar.
orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau
suku yang berbeda (heterogen), sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap
yaitu:
1. Penjelasan materi
3. Penilaian
4. Pengakuan tim
menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
2) Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan
3) Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain
sekolah.
untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa
motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir, hal ini berguna untuk
siswa dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Siswa yang
membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka
dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar
yang demikian apa yang harus dipelajari dan dipahami tidak pernah tercapai
oleh siswa.
hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
Dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-
penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya
pembelajaran kooperatif selesai siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan
antaranya:
antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa
materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat
antaranya:
1) Membutuhkan waktu yang lama bagi peserta didik untuk bisa memahami
semua materi.
2) Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL guru
tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola
pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai
menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan
bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan
dengan kompetensi dan hasil belajar yang akan dicapai serta materi pembelajaran
tersebut. Sesuai dengan tuntutan kehidupan masyarakat saat ini hendaknya strategi
tidak hanya berguna dalam pencapaian tujuan pembelajaran saja, tetapi juga memiliki
pembentukan kompetensi. Untuk itu perlu digunakan strategi yang sesuai dengan
konteks kehidupan nyata, eksplorasi dan menggunakan pengetahuan yang ada dalam
Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip dalam bahasan ini adalah hal-hal yang
Islam. Prinsip umum strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi
pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan.
2. Aktivitas
aktivitas peserta didik. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada akivitas fisik, akan
tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.
9
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2010),
h.131-132
3. Individualitas
meskipun mengajar pada sekelompok peserta didik, namun pada hakikatnya yang
ingin dicapai oleh pendidik adalah perubahan perilaku setiap peserta didik.
4. Integritas
yang seutuhnya dengan jalan membina dan mengasuh peserta didik agar
pandangan hidup.
Teaching Learning.