BERDASARKAN MATERI
Dosen Pembimbing:
Dr. Maryam S.Ag. M. Hum
Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Resta juliatman Kusmana (2111210148)
2. Anggun jelita Putri (2111210149)
3. Ulfa Maimunah harahap (2111210150)
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan
diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk
memenangkan suatu peperangan. Seorang yang berperang dalam mengatur
strategi, untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan tindakan, ia
akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik
dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya. Setelah semuanya diketahui, baru
kemudian ia akan menyusun tindakannya yang harus dilakukan, baik
tentang siasat peperangan yang harus dilakukan, taktik dan teknik
peperangan, maupun waktu yang tepat untuk melakukan serangan. Dengan
demikian dalam menyusun strategi perlu memperhitungkan berbagai faktor,
baik dari dalam maupun dari luar.
Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus mengetahui
perbedaan pendekatan-pendekatan dalam belajar agar dapat memilih
strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran harus dipilih untuk
memotivasi para pembelajar, memfasilitasi proses belajar, membentuk
manusia seutuhnya, melayani perbedaan individu, mengangkat belajar
bermakna, mendorong terjadinya interaksi, dan memfasilitasi belajar
kontekstual. Tapi saat sekarang realitanya kita dapat melihat di dalam proses
pembelajaran itu sendiri guru masih belum bisa mengondisikan
pembelajarannya sesuai yang diharapkan oleh siswa maupun kurikulum
yang dituntut. Tidak hanya itu, kadangkala guru belum bisa memahami
seperti apa pembelajaran siswa itu sendiri.
Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Strategi yang
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut Strategi Pembelajaran.
Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik
melakukan kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran adalah
1
terwujudnya efesiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan
peserta didik. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah
pendidik (perorangan dan atau kelompok) serta peserta didik (perorangan,
kelompok, dan atau komunitas) yang berinteraksi edukatif antara satu
dengan yang lainnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk
mencapai hasil pmbelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang
berbeda (Reigeluth, 1983, Degeng, 1989).
3. Kozma (dalam sanjaya 2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu
yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik
menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
4. Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
5. Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran,
penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan belajar dengan
menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk
mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran
(Darmansyah,2010:17).
6. Cropper(1998) mengataan bahwa strategi pembelajaran merupakan
pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai (Hamruni, 2009;3).
7. Moedjiono(1993) mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah
kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya
konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem
pembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan siasat tertentu
(Abdul Majid,2013:8).
8. Subana dan Sunarti (Iskandarwassid, Dadang Sunendar,2008:5)
memberikan pengertian strategi pembelajaran sebagai berikut:
4
3. Rancangan atau pola yang digunakan untuk menentukan proses
pembelajaran, merancang materi pelajaran, dan memandu
pengajaran di kelas
4. Pola umum kegiatan peserta didik yang menggambarkan proses
penentuan atau penciptaan situasi tertentu dalam perwujudan
kegiatan pembelajaran sehingga terjadi perubahan tingkah laku.
5. Depdiknas(2003) merumuskan strategi pembelajaran sebagai cara pandang
dan pola pikir guru dalam mengajar agar pembelajaran menjadi efektif.
Artinya , rumusan yang dibuat Depdiknas lebih spesifik dengan tujuan yang
jelas, yaitu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Rumusan Depdiknas
tersebut diperkuat dengan pernyataan selanjutnya bahwa dalam
mengembangkan strategi pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan
beberapa hal yang memungkinkan terciptanya pembelajaran efektif dan
berhasil baik.3
6. Menurut Wiranataputra(2001) strategi pembelajaran merupakan kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran dan
para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran. Nunan menafsirkan strategi pembelajaran sebagai proses
mental yang digunakan pembelajar untuk mempelajari dan menggunakan
bahasa sasaran (Iskandarwassid, Dadang Sunendar,2008:6 & 7).
7. Pendapat Dick dan Carey(1985) juga menyebutkan bahwa strategi
pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada
siswa. (Wina Sanjaya,2006:126).
8. Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-
cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pemblajaran dalam
lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka
5
bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat, lingkup, dan urutan
kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada
peserta didik (Hamruni,2009:3).
9. Wina Sanjaya(2006) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
rencana tindakan (rangkain kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.4
10. Dick dan Carey(1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas
seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur ataupun tahapan
kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mreka strategi
pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan
belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau pakt program
pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik
(Hamruni,2009:3).
11. Abizar(1995) menyatakan bahwa strategi pembelajaran diartikan sebagai
pandangan yang bersifat umum serta arah umum dari tindakan untuk
menentukan metode yang akan dipakai dengan tujuan utama agar
pemerolehan pengetahuan oleh siswa lebih optimal.
12. Mujiono(1992) mengartikan strategi pembelajaran sebagai berikut: kegiatan
pengajar untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi
antara aspek-aspek dan komponen pembentuk system instruksional, dimana
untuk itu pengajar menggunakan siasat tertentu.
6
pembelajaran pad dimensi pelaksanaan. Pengertian strategi pembelajaran yang
agak berbeda dengan Mujiono dikemukakan oleh Zaini dan Bahri(2003)
menyatakan bahwa strategi pembelajaran mempunyai pengertian suatu garis-
garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai
pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam mewujudkan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat
strategi dasar dalam pembelajaran yaitu mengidentifikasi apa yang diharapkan,
memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran,
menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan. 5
7
Bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui
berbagai aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak menjadi
fasilitator dan pembimbing bagi siswanya. Karena sifatnya yang
demikian strategi ini sering juga dinamakan strategi pembelajaran
tidak langsung.
c. Strategi Pembelajaran Individual (Individual)
Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mandiri.
Kecepatan, kelambatan, dan keberhasilan pembelajaran siswa
sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang
bersangkutan. Bahan pelajaran serta bagaimana mempelajarinya
didesain untuk belajar sendiri.
d. Strategi Pembelajaran Kelompok (Groups)
Strategi belajar kelompok dilakukan secara beregu.
Sekelompok siswa diajar oleh seorang atau beberapa orang guru.
Bentuk belajar kelompok ini bisa dalam pembelajaran kelompok
besar atau pembelajaran klasikal, atau bisa juga siswa dalam
kelompok-kelompok kecil semacam buzz group. Strategi kelompok
tidak memerhatikan kecepatan belajar individual. Setiap individu
dianggap sama. Oleh karena itu, belajar dalam kelompok dapat
terjadi siswa memiliki kemampuan tinggi akan terhambat oleh siswa
yang memiliki kemampuan kurang akan merasa tergusur oleh siswa
yang mempunyai kemampuan tinggi.
8
dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilustrasi,
atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang
abstrak, kemudian secara perlahan-lahan, menuju hal yang
konkret. Strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari
umum ke khusus.
b. Strategi Pembelajaran Induktif
Strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang
konkret atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan
siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar.
Strategi ini kerap dinamakan strategi pembelajaran dari khusus
ke umum.
2. Macam – macam Strategi Pembelajaran berdasarkan materi dalam
Buku Strategi Pembelajaran
Jenis-jenis/klasifikasi strategi pembelajaran yang dikemukakan
dalam artikel Saskatchewan Educational(1991) :
a. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
1. Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang
kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering
digunakan. Pada strategi ini termasuk di dalamnya metode-
metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit,
praktek dan latihan, serta demontrasi.
2. Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk
memperluas informasi atau mengembangkan keterampilan
langkah demi langkah.
b. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction)
1. Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk
keterlibatan siswa yang tinggi dalam melakukan observasi,
penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data,
atau pembentukan hipotesis.
9
2. Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari
penceramah menjadi fasilator, pendukung, dan sumber
personal (resource person).
3. Guru merancang lingkungan belajar, memberikan
kesempatan siswa untuk terlibat, dan jika memungkinkan
memberikan umpan balik kepada siswa ketika mereka
melakukan inkuiri.
4. Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan
digunakannya bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-
sumber manusia.
10
3. Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas
maupun di luar kelas. Sebagai contoh, di dalam kelas dapat
digunakan metode simulasi, sedangkan di luar kelas dapat
dikembangkan metode observasi untuk memperoleh
gambaran pendapat umum.
e. Strategi Pembelajaran Mandiri
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang
bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan
peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar
mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri
juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari
kelompok kecil.8
11
selama proses pembelajaran berlangsung. Strategi pengelolaan
pembelajaran berhubungan dengan penjadwalan, pembuatan catatan
kemajuan belajar dan motivasi. 10
C. Pemilihan Strategi Pembelajaran
1. Pemilihan Strategi Pembelajaran berdasarkan Buku Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan
informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan
kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga
kita semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua
itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Ini sangat penting untuk
dipahami, sebab apa yang harus dicapai akan menentukan bagaimana
cara penyampaiannya. Oleh karena itu, sebelum menentukan strategi
pembelajaran yang dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan yang
harus diperhatikan.
a. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang
ingin dicapai. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat
diajukan adalah:
1. Apakah tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai berkenaan dengan aspek kognitif,
afektif, atau psikomotor?
2. Bagaimana kompleksitas tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, apakah
tingkat tinggi atau rendah
3. Apakah untuk mencapai tujuan itu
memerlukan keterampilan akademis?
b. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau
materi pembelajaran:
12
1. Apakah materi pelajaran itu berupa fakta,
konsep, hukum, atau teori tertentu?
2. Apakah untuk mempelajari materi
pembelajaran itu memerlukan prasyarat
tertentu atau tidak?
3. Apakah tersedia buku-buku sumber untuk
mempelajari materi itu?
c. Pertimbangan dari sudut siswa.
1. Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan
tingkat kematangan siswa?
2. Apakah strategi pembelajaran itu sesuai
dengan minat, bakat, dan kondisi siswa?
3. Apakah strategi pembelajaran itu sesuai
dengan gaya belajar siswa?
d. Pertimbangan-pertimbangan lainnya.
1. Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup
dengan satu strategi saja?
2. Apakah strategi yang kita tetapkan dianggap
satu-satunya strategi yang dapat digunakan?
3. Apakah strategi itu memiliki nilai efektivitas
dan efisiensi?
13
dengan mempelajari bahan pembuktian suatu teori, dan lain
sebagainya.11
14
a. Tujuan pembelajaran
Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak
bagi guru dalam memilih metode yang akan digunakan dalam
menyajikan materi pengajaran. Tujuan pembelajaran merupakan
sasaran yang hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta
kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut dapat
terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran.
Misalnya, seorang guru Olahraga dan Kesehatan (OrKes)
menetapkan tujuan pembelajaran agar siswa agar dapat
mendemonstrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar.
Dalam hal ini, metode yang dapat membantu siswa-siswi mencapai
tujuan adalah metode ceramah; guru memberi instruksi, petunjuk,
aba-aba, dan dilaksanakan di lapangan. Kemudian metode
demonstrasi; siswa-siswi mendemonstrasikan cara menendang bola
dengan baik dan benar.
b. Aktivitas dan pengetahuan awal siswa
Belajar merupakan aktivitas untuk memperoleh pengalaman
tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu
strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa.
Aktivitas tidak hanya dimaksudkan pada aktivitas fisik saja, tetapi
meliputi aktivitas yang bersifat psikis atau aktivitas mental juga.
c. Integritas bidang studi/pokok bahasan
Mengajar merupakan usaha untuk mengembangkan seluruh
pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan
kognitif saja, tetapi meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek
psikomotor. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat
mengembangkan seluruh aspek kepribadian secara terintegritas.
Oleh karena itu, metode yang digunakan lebih berorientasi pada
masing-masing ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang
terdapat dalam pokok bahasan.
d. Alokasi waktu dan sarana penunjang
15
Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran
adalah satu jam pelajaran (45 menit). Jadi metode yang akan
digunakan harus dirancang sebelumnya, termasuk didalamnya
perangkat penunjang pembelajaran. Perangkat pembelajaran
tersebut dapat digunakan oleh guru secara berulang-ulang, seperti
transparan, chart, video pembelajaran, film, dsb.
e. Jumlah siswa
Metode yang kita gunakan didalam kelas idealnya perlu
mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir dan rasio guru dan
siswa, agar proses belajar mengajar efektif. Ukuran kelas juga
menentukan keberhasilan, terutama pengelolaan kelas dan
penyampaian materi.
Para ahli pendidikan berpendapat bahwa mutu pengajaran
akan tercapai apabila mengurangi besarnya kelas. Sebaliknya
pengelola pendidikan mengatakan bahwa kelas yang kecil-kecil
cenderung memerlukan biaya pendidikan dan latihan yang tinggi.
Kedua pendapat ini bertentangan; manakala kita dihadapkan pada
mutu, maka kita membutuhkan biaya yang sangat besar. Namun
apabila pendidikan mempertimbangkan biaya, mutu pendidikan
sering terabaikan, apalagi saat ini kondisi masyarakat Indonesia
mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan.
f. Pengalaman dan kewibawaan pengajar
Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman, pribahasa
mengatakan bahwa “pengalaman adalah guru yang baik”. Hal ini
telah diakui di lembaga pendidikan. Selain berpengalaman, guru
juga harus berwibawa. Kewibawaan merupakan syarat mutlak yang
bersifat abstrak bagi guru, karena guru harus berhadapan dan
mengelola siswa yang berbeda latar belakang akademik dan sosial.
16
Guru harus merupakan sosok tokoh yang disegani, bukan ditakuti
oleh anak didiknya.13
1. Interaktif
Proses pembelajaran merupakan proses interaksi, baik antara guru
dan siswa, siswa dengan siswa , atau antara siswa dengan
lingkungannya.
2. Inspiratif
Proses pembelajaran merupakan proses yang interaktif, yang
memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Biarkan
siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan inspirasinya sendiri, sebab
pada dasarnya pengetahuan bersifat subjektif yang bisa dimaknai oleh
setiap subjek belajar.
3. Menyenangkan
Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengan
menata ruangan yang apik dan menarik, serta pengelolaan pembelajaran
yang hidup dan bervariasi.14
4. Menantang
Merupakan proses yang menantang siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal.
5. Motivasi
Motivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk
membelajarkan siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang
memungkinkan siswa untuk bertindak dan melakukan sesuatu.15
PT Bumi Aksara.
15 Abdul Majid. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung; PT Remaja Rosdakarya
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengertian beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem
pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk
mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan
falsafah atau teori belajar tertentu. Rowntree (1974) membagi strategi
pembelajaran dalam beberapa kelompok, yaitu, Strategi pembelajaran
penyampaian (exposition), Strategi pembelajaran penemuan (discovery), 3.
Strategi pembelajaran Individual (individual), dan Strategi pembelajaran
kelompok (groups). Dari cara penyajian dan pengolahannya, strategi
pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu, Strategi
Pembelajaran Deduktif dan Strategi Pembelajaran Induktif.
18
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah
pengetahuan baru tentang strategi pembelajaran, khususnya tentang
bagaimana cara mengembangkan suatu strategi pembelajaran. Diharapkan
calon pendidik dapat lebih mengerti tentang strategi pembelajaran apa yang
cocok dan efektif untuk diterapkan. Diharapkan calon pendidik dapat
menjadikan sebagai suatu acuan dalam menerapkan suatu strategi
pembelajaran.
19
DAFTAR PUSTAKA
20