OLEH :
NIM : 1922511042
KELAS/SEMESTER : B/V
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkatnya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini degan baik. Semoga dengan makalah ini dapat di
gunakan sebagai acuan untuk bahan pembelajaran, petunjuk maupun pedoman bagi para
pembaca.
Harapan penulis makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang penulis miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, penulis harapkan bagi para
pembaca untuk memberi masukkan-masukkan yang bersifat membangun sehingga penulis
dapat memperbaiki kesalahan dalam bentuk maupun isi dari makalah ini untuk
membangun kesempurnaan makalah ini sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik.
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………….
Kata Pengantar………………………………………………………….………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang………………………………………………..................
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………...…………………
BAB III PENUTUP……………………………………………….…………………..
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….
3.1 Saran……………………………………………………..……………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..……………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka
memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar
2. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan
rangsangan untuk tumbuhnya minat belajar warga belajar yang didasarkan pada
kebutuhannya
3. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam
menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran
4. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar
5. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan kreativitas
warga belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya
6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk
mengetahui keberhasilan pembelajaran
7. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk mencari
pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode
pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau
gairah belajar siswa.
b. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih
lanjut.
c. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mewujudkan hasil karya.
d. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan
kepribadian siswa.
e. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar
sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
f. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-
nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.
kreativitas peserta didik. Tiap metode tidak berdiri sendiri tanpa terlibatnya metode lain.
Berikut dikemukakan beberapa metode pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru.
a. Metode Ceramah
siswa atau peserta didik, yang pada umumnya mengkuti secara pasif. Metode
kelangkaan buku dan alat bantu peraga. Metode ini bersifat terpusat, sehingga
dari pengajar kepada peserta didik, sementara proses belajar yang baik adalah
belajar yang efektif dan menyenangkan, serta tujuan pembelajaran pun dapat
Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi searah dari
Metode ceramah merupakan metode yang paling banyak dipakai oleh peserta
didik. Hal ini mungkin dianggap oleh guru sebagai metode mengajar yang
isinya dan membuat catatan. Implementasi metode ceramah ini adalah guru
guru. Langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh murid. Mereka meniru
cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru. Kriteria dalam
karena misalnya waktu untuk pembelajaran pendek maka metode yang tepat
cepat.
sehingga akan kebingungan bila ditanya pengertian dan asal muasal suatu
b. Metode Demonstrasi
Pembelajaran, h. 152.)
memperagakan tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu terkait dengan
bangun geometri.
yang dikuasai dan dipahami baik oleh peserta didik maupun oleh guru.
peserta didik.
Dari uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa kriteria pemilihan metode
Karena kriteria konteks domain tujuan pembelajaran ini yaitu misalnya untuk
yang pendek.
pertanyaa. Metode Tanya jawab adalah suatu metode dalam pendidikan dan
antara pendidik dan peserta didik, bisa dalam bentuk pendidik bertanya dan
Metode tanya jawab merupakan cara menyajikan bahan ajar dalam bentuk
Umumnya pada tiap kegiatan belajar mengajar selalu ada tanya jawab. Namun,
dari guru, bisa juga dari peserta didik, demikian pula halnya jawaban yang
dapat muncul dari guru maupun peserta didik. Oleh karena itu, dengan
berpikir siswa/peserta didik. Karena itu, mereka harus didorong untuk mencari
Bahan yang diajarkan masihterbatas pada hal-hal yang ditanyakan oleh guru.
tahu”, “tidak dapat”, gelengan kepala, atau hanya diam saja. Kelas diam bisa
juga diakibatkan oleh sikap atau tindakan guru yang tidak menyenangkan
siswa. Hal ini dapat menjengkelkan guru. Kalau guru marah karena hal
metode ini yaitu hanya dapat dipakai oleh guru secara umum untuk
sudah memahami pelajaran yang diberikan dan metode ini tidak dapat
dalam suatu kelas karena metode ini tidak memberi kesempatan yang sama
jawab, sebagai berikut :
tahu jawabannya.
2. Siapkanlah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada peserta didik
sedemikian rupa, agar pembelajaran tidak menyimpang dari bahan yang
sekalipun ketika siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan
hilang kantuknya.
1. Siswa merasa takut, apalagi bila kurang dapat mendorong siswa untuk
berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan
akrab.
4. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk
memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
d. Metode Resitasi
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Jadi, bisa
dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat
memperdalam materi pelajaran dan dapat pula mengevaluasi materi yang telah
dipelajari. Sehingga siswa akan terangsang untuk belajar aktif baik secara
individual maupun kelompok. Tidak bisa dipungkiri bahwa selama ini semua
dari beberapa mata pelajaran itu. Akibatnya tigas itu terlalu banyak diberikan
jasmani dan rohaninya pada usiannya. Maka dari itu, ciri yang baik dalam
pemilihan metode ini adalah jangan terlalu sesering atau kerap kali
memberikan resitasi atau tugas kepada peserta didik agar tidak terlalu menyita
Sebab itu dalam pelaksanaan metode ini perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
dimengerti.
dikerjakan.
e. Metode Eksperimen
Pemahaman siswa akan lebih kuat dan mendalam jika siswa diberikan
kesempatan untuk mengalami secara langsung dalam suatu proses, analisis dan
kepercayaan pada siswa bahwa yang dipelajari merupakan suatu yang benar
dibuktikan secara analitis dan logis. Mengingat hal tersebut maka metode
Sehinnga dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa kriteria pemilihan
metode ini adalah harus didasarkan pada tingkat kemampuan pendidik, apakah
1. Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran dan
Banyak alat yang dapat membantu orang untuk dapat berhitung cepat dan
Tetapi berhitung cepat dan cermat tanpa alat di sekolah tetap diperlukan.
Karena itu dalam kegiatan belajar ini akan dibicarakan pula metode drill.
aplikasi dalam masalah sehari-hari. Karena itu drill hendaknya diadakan bila
metode ini sama dengan kriteria pemilihan metode demonstrasi yaitu konteks
metode latihan ini terarah pada kemampuan dan keterampilan peserta didik
sebagainya.
pengertian.
lebih aktif dalam proses penemuan, penempatan siswa lebih banyak belajar
penelitian. Oleh karena itu metode inquiri kadang-kadang disebut juga metode
sendiri, yang dapat dilaksanakan secara individu atau kelompok kecil. Situasi
merumuskan prinsip matematika baru melalui bekerja sendiri atau dalam grup
kecil dengan pengarahan minimal dari guru. Peran utama guru dalam pelajaran
contoh pengajaran penemuan dalam geometri adalah menarik jarak antara dua
garis yang sejajar. Sejenis dengan ini, dalam inquiri adalah menarik jarak
topik lainnya untuk inquiri adalah menentukan kepadatan lalu lintas di suatu
perempatan, menentukan air yang terbuang percuma dari kran ledeng yang
Sebuah tujuan mengajar dengan inquiri adalah agar siswa tahu dan belajar
metode ilmiah dengan inquiri dan mampu mentransfernya ke dalam situasi lain.
sebagainya.
baru dilaksanakan.
Dari pengertian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode ini
domain kognitif.
3. Dapat melatih anak untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat
mengembangkan pendidikan demokrasi.
2. Metode inquri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda,
kemudian dicari penyelasainnya dengan dimulai dari mencari data sampai pada
kesimpulan. Seperti apa yang ungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah dan
bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan metode berpikir,
sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang
berikut:
masalah tersebut.
siswa.
mereka lakukan.
6. Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa
dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari
buku-buku saja.
waktu pelajaran.
Belajar, h. 93.)
1. Metode Diskusi
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan
diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru
oleh guru. Dengan demikian diharapkan tidak akan ada siswa yang pasif.
yang diungkapkan Killen (1998) adalah ” tujuan utama metode ini adalah untuk
sendiri, Materi ( bahan ajar ) dengan karakteristik yang berbeda atau materi
http://syasmkn2tb.wordpress.com/2012/08/02/kriteria-pemilihan-metode-pembelajaran/
Majib Abdul, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014)
Paturrohmah, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika
Aditama, 2007)
Masitoh, Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Depag RI, 2009)
Direktorat Tenaga Kependidikan, Strategi Pembelajaran dan
Pemilihannya, (Jakarta : Dipdiknas, 2008)
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses
Pendidikan, (Jakarta : Kencana Prenada Media, 2011)
Abdul majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014) hal.3
Masitoh, Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran ( Jakarta: Depag RI, 2009) hal.37
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan(Jakarta :
Kencana Prenada Media 2011) hal : 126
Direktorat Tenaga Kependidikan, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya (Jakarta :
Dipdiknas, 2008)hal:5
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014) hal.8
Paturrohmah, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Refika
Aditama, 2007)hal 46
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014) hal.12-24
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014) hal.27-29