Anda di halaman 1dari 20

Makalah : Strategi Pembelajaran

MERANCANG METODE PEMBELAJARAN

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Rustam I. Husain, S.Pd.MSi

Disusun Oleh Kelompok 7 2B :

MOH FARAY BACHDAR (151419068)

AINUN NASIKI (151419036)

NURKHALIZA BAKARI (151419030)

NOPIANTI DAMOPOLII (151419042)

RIKAWATI KANTE (151419047)

MENTARI UNO (151419053)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat petunjuk dan
bimbingan-Nya, kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu untuk
menyelesaikannya yaitu makalah strategi pembelajaran yang berjudul “ Merancang
Metode Pembelajaran”.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada kita semua
tentang apa saja metode-metode pembelajaran yang harus diterapkan dalam dunia
pendidikan.
Kami menyadari penyusunan makalah ini belum sempurna. Oleh sebab itu kami
mohon kepada pembaca atas kritik dan saran guna melengkapi dan perbaikan di masa
mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan bagi
pembaca pada umumnya dan kami sendri sebagai penulis secara khusus.

Gorontalo, Februari 2020

Penyusun
Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………1
1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………...2
1.3 TUJUAN………………………………………………………………....2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 TEORI METODE PEMBELAJARAN…………………………………..3
2.2 TAHAPAN – TAHAPAN MENGAJAR………………………………...11
2.3 PEMBELAJARAN KOOPERATIF……………………………………..14
2.4 VARIASI MENGAJAR…………………………………….....................16

BAB III PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………………………

Daftar pustaka…………………………………………………………………

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pembelajaran, akan tetapi proses
untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai (Sanjaya
2008: 215). Pencapaian tujuan pembelajaran merupakan output/outcome dari sistem
yang berjalan. Dalam sebuah sistem tentu ada input-proses-output. Pembelajaran
berada pada posisi tengah yaitu pada proses keberlangsungan proses sangat
dipengaruhi oleh input yang masukan. Sehi ngga output sesuai apa yang diharapkan
proses akan berjalan lancar apabila didukung dengan pengetahuan dan komponen-
komponen yang memadai .
Dalam pembelajaran kita mengenal istilah pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran dan metode pembelajaran. Ketiga istilah itu menjadi focus pembahasan
dalam makalah ini karena itu merpakan komponen yang sangat mendukung untuk
memahami karakteristik siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran. Proses
pembelajaran akan efektif jika pendidik paham dan mengetahui pendekatan
pembelajaran yang berlanjut terhadap pemahaman strategi pembelajaran dan
memahami metode pembelajaran. Ketiga komponen merupakan suatu kesatuan yang
akan mendukung terhadap pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan
karakteristik siswa.
Pelajaran yang dirancang oleh guru agar siswa melakukan kegiatan belajar,
untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan. Dalam pembahasan kegiatan
merancang metode pembelajaran ini, seorang pengajar semestinya memahami
karakteristik siswa, tujuan pembelajaran yang ingin memperoleh kompetensi yang
harus dikuasai siswa materi ajar yang diajarkan dan cara atau metode yang digunakan
terus menerus dengan mengemas penyajian serta penggunaan bahan dan jenis yang
akan dipilih.

1
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran ?

2. Bagaimana mengetahui pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaaran dan metode


pembelajaran yang tepat ?

3. Bagaimana merancang kegiatan pembelajaran untuk membuat siswa aktif ?

1.3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui maksud dari metode pembelajaran

2. Untuk mengetahui pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode


pembelajaran

3. Untuk mengetahui cara merancang kegiatan pembelajaran untuk membuuat siswa


aktif

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Teori Merancang Metode Pembelajaran


Dikatakan bahwa pentingnya mengajarkan siswa bagaimana belajar atau disebut
pengajaran strategi berlandaskan pada dalil bahwa keberhasilan siswa sebagian besar
bergantung pada kemahiran untuk belajar secara mandiri dan memonitor belajar mereka
sendiri sehingga strategi mutlak diajarkan kepada siswa.

A. Pengertian Strategi Belajar


Mac Donald dalam haidir dan Salim (2012:99) mendefenisikan strategi
sebagai : The art of carring out a plan skillfully. Strategi merupakan suatu seni
untuk melaksanakan sesuatu secara baik atau terampil. Zakky Fuad (2002:51)
mengatakan, strategi pembelajaran adalah suatu pola umum perbuatan guru di
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Sedangkan menurut Ahmad
Rohani (2004:32) menyatakan strategi pembelajaran (pengajaran) adalah pola
umum tindakan guru-murid dalam manifestasi pengajaran. Senada dengan
pendapat itu, Syaiful Bahri dan Aswan Zain (1996:5) berpendapat bahwa
strategi pembelajaran adalah merupakan pola-pola umum kegiatan guru anak
didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
telah digariskan. Selain itu, J. J. Hasibuan dan Moedjiono (1996:5) berpendapat
bahwa strategi pembelajaran merupakan pola umum untuk mewujudkan guru-
murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Menurut Oemar Hamalik
(1994:79) , strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses
belajar mengajar dan guru maupun anak didik terlibat di dalamnya secara aktif.
Nana Sudjana dalam Ahmad Rohani (2004:34) menyatakan, bahwasanya
strategi pembelajaran (pengajaran) merupakan taktik yang digunakan pendidik
dalam melaksanakan proses belajar mengajar (pengajaran), agar dapat
mempengaruhi anak didik mencapai tujuan pembelajaran (taktik) secara efektif
dan efisien. Sementara itu, Kemp dalam Wina Senjaya (2009:215)
mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan

3
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien. J. R David juga dalam Wina Sanjaya
menyatakan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan.
Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang
keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat diahami bahwasannya strategi
pembelajaran merupakan pola-pola tindakan yang digunakan pendidik pada
berbagai ragam event pengajaran dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan
instruksional (tujuan pengajaran yang telah ditentukan). Dengan kata lain konsep
strategi pembelajaran dalam pandangan (pendapat) para ahli tersebut di atas
mengandung pengertian yakni berbagai kemungkinan terhadap apa yang akan
direncanakan dan dilaksanakan seorang pendidik pada proses kegiatan
pengajaran tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Strategi belajar mengacu pada perilaku dan proses berpikir yang digunakan
oleh siswa yang memengaruhi apa yang dipelajari termasuk proses memori dan
metakognitif (Nur, 2005:7).Selanjutnya, dikatakan bahwa strategi-strategi
belajar adalah operator-operator kognitif meliputi dan diatas proses-proses yang
secara langsung terlibat dalam menyelesaikan suatu tugas (belajar).
Tujuan utama dari pengajaran strategi adalah mengajarkan siswa untuk belajar
atas kemauan dan kemampuan diri sendiri atau pembelajar mandiri yang
mengacu pada pembelajar yang dapat melakukan empat hal penting yaitu :
a. Secara cermat mendiagnosis suatu situasi pembelajaran
b. Memilih suatu strategi belajar tertentu untuk menyelesaikan masalah besar
tertentu yang dihadapi
c. Memonitor keefektivan strategi yang digunakan
d. Termotivasi untuk terlibat dalam situasi belajar sampai masalah terselesaikan
a. Teori Pendukung Strategi Belajar
Dukungan untuk strategi belajar diperoleh dari dua sumber teoretik, yaitu
dari Vygotsky dan psikologi kognitif. Teori Vygotsky menekankan pada tiga ide
utama bahwa

4
a. Intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit
serta mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang telah mereka ketahui
b. Interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual
c. Peran utama guru adalah bertindak sebagai orang penolong dan mediator
pembelajaran siswa (Arend,1997: 245). Sementara psikologi kognitif berakar
dari teori yang menjelaskan bagaimana otak bekerja dan bagaimana individu
memperolah dan memproses informasi.

Pandangan Vygotsky dan ahli psikologi kognitif dalam memahami penggunaan


strategi-strategi belajar adalah penting dengan tiga alasan, yaitu :

a. Pengetahuan awal berperan dalam proses belajar


b. Memahami apa pengetahuan itu dan perbedaan diantara berbagai jenis
pengetahuan
c. Membantu menjelaskan bagaimana pengetahuan diperoleh oleh manusia dan
di proses di dalam system memori otak
b. Macam-Macam Strategi Belajar
Strategi belajar dikenal dengan istilah Strategi Kognitif,karena menitik
beratkan pada kognisi seseorang. Strategi belajar ini dapat dibedakan menjadi
empat macam.
a. Strategi Mengulang
Ada dua macam strategi mengulang, yaitu mengulang sederhana dan
strategi mengulang kompleks dengan cara menggaris bawahi ide-ide utama
dan membuat catatan pinggir.
b. Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi dilakukan dengan menambahkan rincian sehingga
informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Salah satunya dengan
membuat kode.Beberapa contoh strategi ini,sebagai berikut :
1. Notetaking (Pembuatan catatan) berdasarkan ide-ide utamadari materi ajar
sehingga diperlukan keterampilan berfikir kompleks, karna tidak sekedar

5
menyalin. Notetaking dapat membantu siswa mempelajari informasi secara
ringkas dan padat untuk menghafal atau pengulangan.
2. Analogi, yaitu membuat perbandingan-perbandingan untuk menunjukkan
kesamaan dengan materi yang dipelajari.
3. Metode PQ4R adalah preview,question,read,reflect,recite dan review.
Prosedur PQ4R memusatkan siswa pada pengorganisasian informasi
bermakna.
c. Strategi Organisasi
Strategi organisasi melatihkan keterampilan mengorganisasikan ide-ide
baru dalam mempelajari suatu materi. Siswa perlu membuat kata-kata kunci
dan membuatnya dengan bentuk baru. Strategi ini meliputi hal-hal berikut
1. Pembuatan kerangka( outlining ), yaitu menghubungkan berbagai macam
topik atau ide dengan beberapa ide utama
2. Pemetaan ( mapping ), yaitu membuat peta( biasanya peta konsep)
berdasarkan ide-ide penting dalam bentuk diagram dan menentukan kesaling
terhubungan antar konsep tersebut.
3. Mnemonics atau dikenal dengan jembatan keledai. Ini membantu siswa
untuk mengorganisasikan informasi dan berkenaan dengan ingatan atas suatu
materi. Contoh mnemonicis yaitu
a. Chunking (pemotongan)
b. Akronim (singkatan)
c. Kata berkaitan (link-work)
Misalnya, warna pelangi dihafal dengan mejikuhibiniu: merah jingga
kuning hijau biru nila ungu.
d. Strategi Metakognitif
Metakognitif adalah pengetahuan seseorang tentang pembelajaran diri
sendiri atau berfikir tentang kemampuannya untuk menggunakan strategi-
strategi pelajar tertentu dengan benar. Berdasarkan paparan tentang macam-
macam strategi belajar maka dapat dikatakan bahwa mengajarkan strategi

6
kognitif kepada siswa dapat membawa kearah peningkatan hasil belajar
secara nyata.

B. Pengertian Metode Pembelajaran


Metode secara harfiah berasal dari bahasa yunani methodos, yang artinya
jalan/cara. Metode pembelajaran diartikan sebagai cara yang berisi prosedur baku untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran, khusussnya kegiatan penyajian materi pelajaran
kepada siswa. Metode dalam mengajar berperan sebagai alat untuk menciptakan proses
pembelajaran antara siswa dengan guru dalam proses pembelajaran.
Metode pembelajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaraan,
operasionalisasi dari strategi pembelajaran dalam menyiasati perbedaan individual
siswa, meningkatkan motivasi belajar, serta meningkatkan daya serap materi bagi siswa
dan berdampak langsung terhadap pencapaian tujuan.metode merupakan cara untuk
mengantarkan materi pelajaaran mencapai tujuan. Oleh karena itu, materi pelajaran
merupakan salah satu pertimbangan guru dalam menentukan metode pembelajaran.
Tidak menutup kemungkinan jika guru tidak memmerhatikan materi peajaran dalam
menentukan metode maka akan mempersulit guru dalam menyampaikan materi. Banyak
kegagalan terjadi karena ketidak tepatan guru dalam menentukan metode pembelajaran.

C. Pengertian Pendekatan, Strategi dan Model Pembelajaran


Sebelum membahas tentang pengertian pendekatan, strategi, dan metode
(pembelajaran), perlu dikemukakan terlebih dahulu pengertian pembelajaran. Wina
Sanjaya (2009: 13) mendefinisikan bahwa pembelajaran (instruction) adalah suatu
sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian
peristiwa yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan
mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

D. Pengertian Pendekatan Pembelajaran


Suprayekti (2004:18) menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran menggambarkan
suatu model yang digunakan untuk mengatur pencapaian tujuan kurikulum dan memberi
petunjuk kepada guru mengenai langkah-langkah pencapaian tujuan itu.

7
Sedangkan Ahmad Sudradjat (2008) menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran dapat
pula diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,
yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Bagi penulis, pendekatan (approach)
lebih merupakan kerangka filosofis yang menjadi dasar pijak cara yang ditempuh
seseorang untuk mencapai tujuan seperti pendekatan humanis, liberal, teologis,
quantum, dan lainnya. Pendekatan ini terkadang disebut dengan teori. Setiap dasar
filosofis yang dipakai dalam pendidikan akan berkonsekuensi pada kerangka
metodologis dan teknik yang berbeda pula meskipun secara kasat mata terlihat sama.
Berdasarkan pandangan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan
pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran
yang sifatnya masih sangat umum dan filosofis, di dalamnya mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu guna
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. Pengertian Model Pembelajaran


Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas (Arends, 1997:7). Begitu
uga dengan pendapat Joyce (1992:4) bahwa setiap model mengarahkan kita dalam
merancang pembelajaran untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
Joyce dan Weil (1992: 1) menyatakan bahwa, model mengajar merupakan model
belajar, dengan model tersebut guru dapat membantu siswa untuk mendapatkan atau
memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide diri
sendiri. Selain itu, mereka juga mengajarkan bagaimana mereka belajar. Model
pembelajaran adalah pola konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Fungsi model

8
pembelajaran adalah sebagai acuan bagi perancang pengajaran dan para pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh
sifat dan jenis materi yang akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran, serta tingkat kemampuan atau kompetensi peserta didik.

F. Perbedaan Pendekatan, Strategi dan Model Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dari pendekatan
pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi
pembelajaran. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan
kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan
metode adalah “a way in achieving something” .Jadi, metode pembelajaran menekankan
pada cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Selanjutnya metode pembelajaran itu masih dijabarkan lagi ke dalam teknik dan taktik
pembelajaran. Di sini, teknik pembelajaran lebih menekankan pada cara guru dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode
ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik
tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode
ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan
metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya
tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun
dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Sementara
taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik
pembelajaran tertentu yang sifatnya personal. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama
menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang
digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan

9
humor karena memang dia memilikisense of humor yang tinggi, sementara yang
satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat
bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya
pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai
dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan.
Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni (kiat).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara
pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan model pembelajaran terletak pada hal-
hal berikut:
TABEL 1
Perbandingan Antara Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik Pembelajaran

ISTILAH
NO PENJELASAN
PEMBELAJARAN
Lebih merupakan titik tolak atau sudut
pandang guru terhadap proses pembelajaran
yang sifatnya masih sangat umum; di dalamnya
1. Pendekatan pembelajaran
mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu.
Lebih bersifat konseptual untuk mencapai
2. Strategi pembelajaran
suatu tujuan pembelajaran.

Lebih mengarah pada implementasi metode


3. Teknik pembelajaran
secara spesifik dan teknis
Lebih mengarah pada gaya mengajar seorang
4. Taktik pembelajaran guru yang bersifat personal. Di sini bertemu
antara ilmu (mengajar) dan seni.
Bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
5. Model pembelajaran strategi, metode, teknik, dan taktik
pembelajaran

10
2.2 Tahapan - Tahapan Mengajar
Tahapan-tahapan mengajar akan dijelaskan berikut ini.
1. Prainstruksional
Prainstruksional merupakan tahap persiapan sebelum mengajar dimulai.Beberapa
hal yang harus dilakukan guru sebelum memulai kegiatan mengajar , sebagai berikut.
a. Memeriksa kehadiran siswaa
Kehadiran siswa perlu diperiksa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.Guru
perlu mengetahui apakah semua siswanya hadir ataukah ada yang tidak hadir.
Kehadiran siswa dicatat pada buku kehadiran yang biasanya disedialkan didalam
kelas. Pada kegiatan ini, guru sekaligus memeriksa kesiapan siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
b. Mengecek kondisi kelas
Mengecek kondisi kelas, meja, dan kursi yang tertata rapi, termasuk mengecek
kebersihan kelas. Jika kondisi kelas baik, diharapkan pembelajaran juga akan
berlangsung dengan baik.
c. Mengecek peralatan yang tersedia
Mengecek peralatan yang akan digunakan guru. Misalnya, papan tulis, alat tulis,
OHP, LCD, proyektor dan peralatan penunjang lainnya.
d. Mengadakan apresiasi
Jika siswa berada pada kondisi siap belajar, guru memulai pembelajaran dengan
menggunakan apresiasi. Apresiasi merupakan kegiatan awal yang berguna untuk
menggali pengetahuan awal siswa tentang materi maupun memberikan
pengantar tentang materi
e. Mengadakan pretes/tes diagnostik
Untuk mengecek pengetahuan awal siswa dengan pasti, guru dapat mengadakan
pretes atau tes diagnostic dapat dilangsungkan awal masuk materi baru. Hasil
pretes atau tes diagnostic dapat digunakan guru sebagai landasan dalam
menentukan strategi dan metode pembelajaran yang akan digunakan.

11
2. Intruksional (Saat-saat mengajar)
Pada kegiatan ini, ada dua kegiatan utama yang dilakukan guru,sebagai berikut
a. Inti mengajar
Berupa penyampaian materi dengan berbagai macam strategi pembelajaran.Pada
kegiatan ini,guru melaksankan desain pembelajaran sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya.
b. Membuat kesimpulan
Sebelum guru mengakhiri kegiatan pembelajaran, siswa bersama-sama dengan
guru membuat kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari.
3. Assessment (Penilaian)
Kegiatan ini dilakukan untuk mengecek pemahaman siswa tentang materi
yang telah dipelajari. Berbagai macam assessment yang dapat dilakukan antara
lain kuis,ulangan harian, dan ulangan blok.
4. Follow-Up (Tindak lanjut)
Kegiatan tindak lanjut dilakukan berdasarkan assessment yang telah dilakukan
sebelumnya.Ada dua kegiatan utama dalam tindak lanjut ini, yaitu siswa yang
telah menuntaskan materi dapat diberi pengayaan (Enrichment) dan bagi siswa
yang belum menuntaskan materi dapat diberi materi perbaikan (remedial).
Bentuk tindak lanjut ini antara lain dengan diskusi kelompok
informal,penyusunan ikhtisar, pemberian PR, dan lain-lain.
5. Merancang kegiatan pembelajaran untuk membuat siswa aktif
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan didalam kelas oleh guru tidak
selamanya disukai siswa, maka dari itu kita sebagai guru harus mampu membuat
kegiatan pembelajaran didalam kelas itu hidup agar nantinya siswa bisa ikut
aktif dalam kegiiatan pembelajaran. Berikut beberapa cara agar kegiatan
pembelajaran bisa membuat siswa aktif saat pembelajaran.
a) STAD (Student Team Achievement Division)
Ada lima langkah yang dilakukan pada STAD, yaitu:

12
• Tahap penyajian materi
• Tahap kegiatan kelompok
• Tahap tes individual
• Tahap perhitungan skor perkembangan individu
• Tahap pemberian penghargaan kelompok.
b) Jigsaw
Dibentuk kelompok oleh guru, kemudian dibentuk lagi kelompok ahli, grup ahli
ini mempelajari materi yang sama, setelah siswa belajar di grup ahli, mereka
kembali ke kelompok semula.
c) Group Investigation
Siswa membentuk kelompok sendiri, kemudian guru memberikan materi dan
permasalahan, setiap kelompok memecahkan masalah tersebut dan mereka dapat
mencari data di kelas atau di luar kelas, setelah itu pada waktunya mereka harus
melaporkan hasil kelompok dalam hal analisis dan kesimpulan.
d) Group Resume
Dibentuk kelompok yang diberi tugas membuat resume atau rangkuman dari
materi pelajaran.
e) Think-Pair-Share
Beri kesempatan siswa untuk mencari jawaban tugas secara mandiri, kemudian
bertukar pikiran dengan teman sebangku, setelah itu berdiskusi dengan pasangan
lain (menjadi 4 siswa).
f) Tipe Mind Mapping
Guru mengemukakan konsep/permasalahan utama yang akan ditanggapi oleh
siswa, membentuk kelompok diskusi dengan anggota 2-3 orang, tiap kelompok
mencatat alternatif jawaban hasil diskusi, kemudian tiap kelompok secara acak
membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokan
sesuai kebutuhan guru, dari data-data di papan siswa diminta membuat
kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru.
g) Tipe Snowball Throwing

13
Guru menyampaikan materi yang akan disampaikan, guru membentuk kelompok
dan memanggil ketua kelompok masing-masing untuk menjelaskan materi yang
telah disampaikan oleh guru, kemudian menyampaikan kepada teman-temannya,
masing-masing siswa menyiapkan kertas untuk menuliskan 1 pertanyaan,
kemudian kertas tersebut dibentuk seperti bola dan dilempar dari satu sisw ke
siswa lain, kemudian siswa menjawab pertanyaaan yang ada di kertas yang di
lempar tersebut.
h) Dua Tinggal, Dua Tamu
Membentuk kelompok dengan anggota 4 siswa, beri tugas untuk diskusi, dua
siswa bertamu ke kelompok lain, dua siswa yang tinggal menginformasikan
hasil diskusinya kepada dua tamunya, tamu kembali ke kelompok dan
melaporkan temuan mereka dari kolmpok lain.
i) Time Token
Semua siswa di beri kartu bicara, di dalam kelompok yang sudah menyampaikan
pendapatnya harus menyerahkan satu kartunya, demikian seterusnya sampai
yang sudah habis kartunya tidak berhak bicara lagi.
j) Debat Guru
Membagi dua kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra.
Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan. Setelah
selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggotanya kelompok pro
untuk berbicara saat itu ditanggapi oleh kelompok kontra demikian seterusnya
samapi sebgian besar siswa bisa mengungkapkan pendapatnya.
2.3 Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
A. Karakteristik atau ciri pembelajaran kooperatif, sebagai berikut (Rusman:
2011:207) :
a) Pembelajaran secara tim dilakukan secara tim
b) Didasarkan pada manajemen kooperatif
Manajemen mempunyai 3 fungsi, yaitu fungsi manajemen sebagai perencanaan
pelaksanaan menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan.

14
Fungsi manajemen sebagai organisasi menunjukan bahwa pembelajaran
kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran
berjalan dengan efektif. Fungsi manajemen sebagai kontrol menunjukan bahwa
pembelajaran kooperatif perlu ditentukan keberhasilan.
c) Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara
kelompok.
d) Keterampilan bekerja sama
Kemampuan bekerja sama itu dipraktikan melalui aktivitas dalam pembelajaran
secara kelompok.
B. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif
Terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, sebagai berikut (Yatim
Riyanto; 2010:266).
a) Prinsip ketergantungan positif (positive interpendence)
b) Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)
c) Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction)
d) Keterampilan bekerja sama dan bersosialisasi (social skill)
e) Group Processing.
C. Kelebihan Dan Kelemhan Pembelajaran Kooperatif.
a) Kelebihan pembelajaran kooperatif
• Melalui strategi pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan
pada guru.
• Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahaman
sendiri
• Membantu siswa untuk respek pada orang laindan menyadari akan segala
keterbatasanya serta menerima segala perbedaan.
• Meningkatkan motivasi siswa dan memberikan rangsangan untuk berpikir.
b) Kelemahan pembelajaran kooperatif
• Penilaian yang diberikan dalam strategi pembelajaran kooperatif didasarkan
kepada hasil kerja kelompok.

15
• Upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu
yang cukup panjang.
2.4 Variasi mengajar
Variasi mengandung beberapa arti, yaitu:
1. Tindakan atau hasil perubahan dari keadaan semula
2. Selingan
3. Bentuk (Rupa) yang lain
4. Perubahan rupa (Bentuk) yang turun temurun pada binatang yang disebabkan
oleh perubahan lingkungan (Depdiknas,2003:1259).
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa variasi belajar dalam dunia
pendidikan adalah bermacam atau beragamnya bentuk (Rupa) kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam menyajikan materi pelajaran kepada siswa.
Tujuan Variasi mengajar mencakup empat macam :
1. Meningkatkan perhatian siswa
Selama proses pembelajaran berlangsung siswa dituntu untuk memerhatikan
materi,sikap, dan teladan yang diberikan guru. Apabila perhatian siswa
berkurang, apalagi tidak memerhatikan sama sekali, sulit diharapkan jika siswa
mengetahui dan memahami apa yang diuraikan guru. Peran guru sangat
penting artinya untuk membuat siswa terpusat pada penyajian pengajarannya.
2. Memotivasi siswa
Dalam belajar, guru dapat mengamati perbedaan prestasi siswa yang satu
dengan lainnya. Hasil pengamatan niscaya akan menunjukkan bahwa semakin
tinggi prestasi yang dicapai seorang siswa salah satunya terkait dengan besar
atau tingginya motivasi yang ia miliki.
3. Menjaga wibawa guru
Untuk menghindari berbagai kejadian yang dapat merendahkan wibawa guru
salah satunya guru harus mampu mengajar dengan penuh percaya diri,
memiliki kesiapan mental dan intelektual memiliki kekayaan metode, keluasan
tekhnik, dan sebagainya.
4. Mendorong kelengkapan fasilitas pembelajaran

16
Guru yang memiliki kemampuan variasi mengajar terlebih dahulu ditentukan
oleh penguasaannya terhadap seluruh element pembelajaran, seperti metode,
materi,media,bahan,pendekatan. Jika hal-hal itu, apalagi tidak dikuasai,akan
sangat sulit mendambakan seorang guru yang memiliki variasi mengajar
secara tepat dan diterima oleh siswa.

17

Anda mungkin juga menyukai