Anda di halaman 1dari 32

Materi :

SPEKTRUM BIOLOGI

(POPULASI , KOMUNITAS, EKOSISTEM, BIOSFER)

KELOMPOK 2

SALHAN SALIM (151419056)

SUSANTI BUJU (151419039)

KELAS 3 B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

2020
1. POPULASI

Gambar 1 :
https://i0.wp.com/b-pikiran.cekkembali.com/wp-content/uploads/2019/02/pengertian-
populasi.png?fit=440%2C222&ssl

a. Pengertian
Populasi merupakan sekumpulan dari individu (makhluk hidup) sejenis yang
menempati suatu kawasan tertentu. Sebagai contoh populasi, perhatikan sebuah
kolam ikan yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup, yaitu ganggang, lumut,
serangga, air, ikan mas, dan lainnya. Jika contoh makhluk hidup diatas lebih dari
satu, maka pada kolam tersebut akan terbentuk suatu populasi ganggang,
populasi lumut, popoulasi serangga air, populasi ikan mas, dan seterusnya. 1
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu “populus” yang artinya rakyat, berarti
penduduk. Populasi dari suatu Negara dimaksudkan adalah penduduk dari
Negara tersebut. Sedangkan populasi yang dimaksudkan dalam ekologi adalah
populasi dari spesies-spesies atau jenis-jenis organisme. Populasi meliputi
kumpulan individu-individu organism disuatu tempat yang memiliki sifat-sifat
serupa, mempunyai asal-usul yang sama, dan tidak ada yang menghalangi
anggota-anggota individunya untuk berhubungan satu sama lain mengembangkan
keturunan secara bebas. Individu-individu itu merupakan kumpulan-kumpulan
1
Ika Candra Sayekti, Anatri Desstya. 2017. KONSEP DASAR IPA SD. Surakarta. Muhamadiyah University
Press. Hal 345
yang heteroseksual. Diperkirakan diatas planet bumi saat ini ditemuimkurang lebih
5 juta spesies tumbuhan, 10 juta spesies hewan dan lebih kurang 2-3 juta spesies
mikroorganisme, dan lebih kurang 105 dan semua organism itu yang berhasil
diidentifikasi dan diberi nama.

b. Sifat populasi
Beberapa sifat populasi yang penting berkenaan dengan ekologi, yaitu
pertumbuhan populasi, kerapatan populasi, dan struktur populasi

1) Pertumbuhan populasi
Sifat dinamis populasi yang mendasar adalah tumbuh, yaitu kemampuan untuk
menambah jumlah individu. Tumbuh dirumuskan sebagai sifat esensial yang
membedakan populasi makhluk hidup dengan materi mati.
Apabila populasi yang individu-individu anggotanya bertambah atau berkurang
karena migrasi, maka perubahan itu secara positif hanya dapat di isi oleh
keturunannya, misalnya kelahiran atau natalis yang harus terjadi.

2) Kerapatan populasi
Ukuran populasi tumbuhan dan hewan di suatu tempat tertentu (kerapatan
populasi) biasanya tergantung dari migrasi. Karena pengaruh pakan atau
lingkungan fisik populasi maka ukuran populasi suatu spesies akan tidak sama
dengan ukuran spesies lain.

3) Struktur populasi
Sifat demografi yang penting bagi setiap anggota populasi adalah kenyataan pada
saat keseimbangan populasi itu dalam keadaan reproduktif. Karena itu maka pada
umumnya populasi dibagi dalam tiga kategori, yaitu pre-produktif, reproduktif, dan
post-reproduktif.2

c. Contoh Populasi

Begitu banyak contoh suatu populasi yang menempati daerah tertentu. Berikut ini adalah
beberapa contoh populasi sebagai berikut :

 Populasi sapi

Gambar 2:
https://asset.kompas.com/crops/3SBX3APxlYe4T1LXqS2Gh29ReaA=/86x0:785x466/
750x500/data/photo/2018/08/19/2027693292.jpg

 Populasi kuda

2
Ramli Utina, Dewi Wahyuni K. Baderan. 2009. EKOLOGI DAN LINGKUNGAN HIDUP. Gorontalo. UNG
press. Hal 18-20
Gambar 3 :

https://images.app.goo.gl/66SdrdqpT2AUKG2v9

 Populasi bunga matahari

Gambar 4 :

https://images.app.goo.gl/WkKWwRXddnNDRHZ88

 Populasi kelapa
Gambar 5:

https://images.app.goo.gl/hbUdeL96tm6Po6ReA

 Populasi ayam

Gambar 6:

https://jamaninfo.com/wp-content/uploads/2018/08/Populasi-Anak-Ayam-Broiler-
Berpotensi-Surplus.jpg
 Populasi semut

Gambar 7:

http://taufiqurokhman.com/populasi-semut-merah-ancam-penduduk-inggris/

 Populasi jengkrik

Gambar 8:

https://images.app.goo.gl/Ku1o81mhxDdXpj9r8

 Populasi tebu
Gambar 9:

https://images.app.goo.gl/sCV9u6PsNHPgay9i9

 Populasi jagung

Gambar 10 :

https://images.app.goo.gl/BJfbCmZ2zYqNNYxB6
 Populasi kacang hijau

Gambar 11:

https://images.app.goo.gl/A5uUNDpRPWB6bWRNA
2. KOMUNITAS

Gambar 12:
https://i1.wp.com/rumahinspirasi.com/wp-content/uploads/2010/11/komunitas3.jpg?
fit=600%2C314&ssl=1

A. Pengertian komunitas

Komunitas merupakan interaksi antar populasi pada suatu area tertentu. Pada suatu
kolam ikan, misalnya populasi ganggang akan berinteraksi dengan populasi ikan yang
berukuran kecil.3

3
Ika Candra Sayekti. , Anatri Desstya .2017. KONSEP DASAR IPA SD. Surakarta. Muhamadiyah
University Press. Hal 345
Pengertian komunitas menurut Kertajaya Hermawan ( 2008 ), adalah sekelompok orang
yang peduli satu sama lain yang lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah
komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar anggota komunitas tersebut karena adanya
kesamaan interest atau values.4

Beberapa populasi organisme yang hidup bersama-sama pada suatu waktu menempati
wilayah tertentu disebut komunitas. Suatu komurutas terikat sebagai suatu unit oleh saling
ketergantungan anggota-anggotanya. merupakan unit fungsional dan mempunyai Struktur
yang pasti. Suatu komunitas terdiri dari semua organisme yang menempati Suatu daerah
tertentu yang merupakan kumpulan populasi dari spesies yang berbeda (Campbell, 2004).
Jadi beberapa macam tumbuhan dan hewan-hewan yang pada suatu waktu terdapat
bersama-sama di suatu tempat merupakan suatu komunitas.

Setiap individu organisme menempati suatu tempat hidup di alam yang disebut habitat.
Suatu Organisme mungkin menjadikan organisme lain sebagai habitat atau tempat
tinggalnya, seperti cacing perut yang hidup di usus hewan atau manusia. Jamur tumbuh di
tempat lembab dan kurang cahaya matahari, eceng gondok tumbuh di perairan yang
terkena cahaya matahari, ular hidup di semak-semak dan sebagainya. Sekarang Anda
sudah memahami habitat suatu organisme, jadi seandainya Anda mencari bahan atau
spesimen untuk keperluan praktikum,carilah di tempat hidupnya atau habitatnya. 5

B. Macam komunitas

4
Perilaku knowledge sharing multi bahasa pada komunitas fakta bahasa. Mayang Rumaisha Nur
Fauziyah,dkk. Vol 2. 2014. Hal 91. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal.unpad.ac.id/jkip/article/download/11643/5460%23:~:text
%3DPengertian%2520Komunitas%2520Menurut%2520Kertajaya%2520Hermawan,adanya
%2520kesamaan%2520interest%2520atau
%2520values.&ved=2ahUKEwiQodKil9_sAhUr63MBHeGoD_4QFjABegQIARAF&usg=AOvVaw33Wt-
8VjzM8BmmACAEnjhE
(diakses tanggal 31 oktober 2020 pukul 23:57)
5
Yosephat sumardi, dkk. 2007. Materi pokok konsep dasar IPA di SD. Jakarta. Universitas terbuka.
Hal. 2.7
Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dibagi menjadi :

 Komunitas akuastik ; komunitas ini misalnya terdapat dilaut, danau, sungai, parit,
dan kolam.

Gambar 13 :

https://3.bp.blogspot.com/-KslQ-
YTYyC8/WrnTi4AaSaI/AAAAAAAAA_8/Y7fGgMBGbsESBUWyHLQmsczfumVHV
KkWQCLcBGAs/s1600/Pengertian%2BEkosistem%2BAkuatik%252C%2BCiri
%2Bdan%2BMacamnya.jpg

 Komunitas terrestrial ; sekelompok organisme yang terdapat di pekarangan,


padang rumput, padang pasir, halaman kantor, halaman sekolah, kebun raya dan
sebagainya.
Gambar 14 :

https://tugassekolah.co.id/wp-
content/uploads/2016/02/PengertianEkosistemTerestrialdanJenisnya.jpg

Margalef (1958) mengemukakan bahwa untuk keanekaragaman komunitas perlu


dipelajari aspek keanekaragaman itu dalam organisasi komunita, misalnya :

a. Mengalokasikan individu populasinya kedalam spesiesnya


b. Menempatkan spesies tersebut kedalam habitat dan nichnennya
c. Menentukan kepadatan relatifnya dalam habitat
d. Menempatkan tiap individu kedalam setiap habitatnya dan menentukan
fungsinya.

Komunitas seperti halnya tingkat organisasi jasad hidup lain,


mengalami serta menjalani siklus hidup, artinya komunitas itu lahir, meningkat
dewasa, dan kemudian bertambah dewasa dan tua. Bedanya, komunitas
alami tidak pernah mati. Apabila komunitas lahir diatas bongkahan batu larva
sebuah gunung berapi yang belum berapa lama meletus, maka pada awalnya
komunitas itu hanya tumbuhan pelopor seperti ganggang, lumut, kerak, dan
paku-pakuan. Tumbuhan pelopor ini akan mengubah keadaan lingkungan
sedemikian rupa sehingga tumbuhan dan hewan lain dapat pindah dan hidup
ditempat tersebut. Lama-kelamaan komunitas itu akan dikuasai oleh spesies
yang dapat hidup unggul, stabil dan mandiri di dalamnya. Proses demikian
inilah yang disebut dengan “suksesi”. 6

C. Ciri atau karakteristik komunitas

1. Keragaman

Suatu komunitas tersusun dari berbagai macam populasi. Setiap populasi masing-mastng
terdiri dan individu yang struktur umur dan jumlahnya berbeda. Umumnya suatu komunitas
didominasi oleh salah satu jenis populasi. Dominasi relatif suatu spesies dapat ditentukan
dari biomassa (jumlah jaringan hidup), kerapatan, penutupan, dan sebagainya.

2. Stabilitas

Komunitas sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Bila keadaan abiotik atau biotik
lingkungan berubah komunitas dapat berubah, namun umumnya komunitas mempunyai
kemampuan untuk kembali memperbaiki diri mencapai suatu keadaan stabil, Jadi
komunitas memiliki ketahanan terhadap perubahan dan kemampuan untuk kembah
normal setelah terjadi gangguan.

3. Struktur tropik

6
Ramli Utina, Dewi Wahyuni K. Baderan. 2009. EKOLOGI DAN LINGKUNGAN HIDUP. Gorontalo. UNG
press. Hal 21-22
Dalam suatu komunitas terjadi hubungan interaksi antarspesies yang satu dengan yang
lainnya. Hubungan tersebut berupa makan dimakan' membentuk suatu rantai makanan.
Rantai makanan dimulai produsen-konsumen tingkat I - konsurnen tingkat II - konsumen
tingkat III - dan seterusnya. Dalam hubungan ini tumbuhan berperan sebagai penghasil
makanan atau disebut produsen. 7

D. Nama Komunitas

Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat komunitas


tersebut. Cara yang paling sederhana, pemberian nama itu dengan menunjukan
bagaimana wujud komunitas seperti padang rumput, pantai pasir, lautan, hutan jati. Nama
tersebut menunjukan bentuk dan wujud komunitas secara keseluruhan.cara yang paling
baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan mengambil beberapa sifat yang jelas
dan mantap, baik hidup ataupun tidak. 8

3. EKOSISTEM
7
Yosephat sumardi, dkk. 2007. Materi pokok konsep dasar IPA di SD. Jakarta. Universitas terbuka.
Hal. 2.8
8
Ramli Utina, Dewi Wahyuni K. Baderan. 2009. EKOLOGI DAN LINGKUNGAN HIDUP. Gorontalo. UNG
press. Hal 22-23
Gambar 15:
https://1.bp.blogspot.com/-
iIDAmDep3Bo/XPn_ZZMgivI/AAAAAAAAHH4/hbm39b2tAs4G5ytcjYjiAKBTDQWJMm
11QCLcBGAs/w1200-h630-p-k-no-nu/macam-macam-ekosistem.jpg

A. Pengertian ekosistem
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan.
Makhluk hidup antara lain, tumbuhan hijau sebagai produsen, herbivore, karnivora,
omnivore, dan decomposer. 9

Ekosistem atau sistem ekologi (Anderson,1981) merupakan kesatuan komunitas biotik


dengan lingkungan abiotiknya. Pada dasarnya, ekosistem dapat meliputi seluruh biosfer
dimana terdapat kehidupan, atau hanya bagian-bagian kecil saja seperti sebuah danau
atau kolam. Dalam jangkauan yang lebih luas, dalam kehidupan diperlukan energi yang
berasal dari matahari. Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang disebut
homeostatis, yaitu adanya proses dalam ekosistem untuk mengatur kembali berbagai
perubahan dalam sistem secara keseluruhan, atau dalam pendekatan yang holistik.
9
Pengembangan perangkat pembelajaran ekologi SMA dengan strategi outdoor learning. Susilawati,
E., dkk. Vol.5 No. 1 Tahun 2016. Hal 1092. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej/article/view/9568&ved=
2ahUKEwisgKDBz-DsAhWDbisKHdfcAvMQFjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw0NXjFAOWx7GQ4ydD4osFYC
(diakses tanggal 31 oktober 2020 pukul 19:04)
Dalam mekanisme keseimbangan itu, termasuk mekanisme pengaturan, pengadaan dan
penyimpanan bahan-bahan, pelepasan hara makanan, pertumbuhan organisme dan
populasi serta daur bahan organik untuk kembali terurai menjadi materi atau bahan
anorganik.10

Secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik dari produsen
(tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer, serta komponen abiotik yang terdiri
dari bahan anorganik, bahan organik dan kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekosistem
mempunyai beberapa jenis komponen pembentukkannya yang saling berinteraksi.

Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami
misalnya hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai ekosistem buatan misalnya
kolam ikan, sawah, ladang/kebun, akuarium.

Aliran energi yang terdapat dalam suatu ekosistem terdiri dari tumbuhan sebagai
produsen menuju ke berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melalui proses
berurutan memakan dan dimakan yang dikenal dengan istilah rantai makanan.urutannya
sebagai berikut.
Produsen (tumbuhan) – konsumen 1 (herbivora) – konsumen 2 (karnivora 1) -
konsumen 3 (karnivora2) … dan seterusnya.
Di dalam suatu ekosistem terdapat beberapa rantai makanan yang masing-masing
dapat berhubungan atau berkaitan dengan yang lain. Keadaan seperti ini dapat
digambarkan sebagai satu gambaran jaring-jaring yang kemudian disebut jaring-jaring
makanan.
Organisme penerima energi dalam jumlah yang sama, dikatakan termasuk dalam
tingkatan trofik yang sama. Tumbuhan sebagai produsen dikatakan menempati tingkat
trofik 1. Hewan herbivore atau konsumen primer menempati tingkat trofik 2, sedang hewan

10
Ramli Utina, Dewi Wahyuni K. Baderan. 2009. EKOLOGI DAN LINGKUNGAN HIDUP. Gorontalo. UNG
press. Hal 23
karnivor atau konsumen sekunder menempati tingkat trofik 3, dan seterusnya, urutan
tingkat trofik dalam bentuk diagram dan dikenal sebagai piramida ekologi. 11

Allah menurunkan air sebagai sumber kehidupan. Selain air, makhluk hidup juga
membutuhkan udara, cahaya, dan tanah. Komponen-komponen tersebut termasuk
komponen tak hidup (abiotik). Sedangkan rumput dan belalang adalah contoh komponen
hidup (biotik). Keduanya memerlukan oksigen (yang terdapat dalam komposisi udara)
untuk bernapas, sehingga terjadi interaksi dan terbentuklah suatu sistem Yang apabila
salah satu komponennya terganggu, secara cepat atau lambat akan mempengaruhi
keberadaannya. Interaksi inilah yang menggambarkan keberadaan suatu ekosistem.

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan


lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan
fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Pengertian ini didasarkan pada hipotesis gaia, yaitu : “organisme, khususnya
mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem
control yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan”. Hal ini mengarah pada
kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat
berebda dengan planet lain dalam tata surya.

Kehadiran, kelimpahan, dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan


oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus
berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut
dengan hukum toleransi. Misalnya : panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu,
namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bamboo. Dengan
demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam
ekosistem tersebut terdapat bamboo sebagai makanannya. 12

11
Maman rumanta dkk .Praktikum IPA di SD, Universitas terbuka . Jakarta. 2008. hal 2.3
12
Daryanto, agung suprihatin. 2013.PENGANTAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP. Yogyakarta.
Penerbit Gava Media. Hal. 63
Ekosistem merupakan sistem alam yang dibentuk dari interaksi antar makhluk hidup
dan interaksi antara makhluk hidup dengan faktor lingkungannya pada suatu kawasan
tertentu. Ilmu yang mempelajari interaksi antarmakhluk hidup dan antara makhluk hidup
dengan lingkungan (ekosistem) disebut dengan ekologi. Komponen penyusun ekosistem
terdiri atas komponen biotik dan abiotik. 13

a) Komponen biotik

Gambar 16:
https://www.gurupendidikan.co.id/wp-content/uploads/2019/11/komponen-biotik-
dalam-ekosistem.jpg

yaitu bagian dari suatu ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup. Berdasar fungsi di
dalam ekosistem, komponen biotik dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu
produsen, konsumen, dan decomposer (pengurai)

13
Ika Candra Sayekti. , Anatri Desstya. 2017. KONSEP DASAR IPA SD. Surakarta. Muhamadiyah
University Press. Hal 346
b) Komponen Abiotik

Gambar 17 :
https://1.bp.blogspot.com/-G977si1OEKk/XPNXKWhGtuI/AAAAAAAAG-
A/neDwnqjL9BQIM0fAMfQ6l5cyY0Nlty7AgCLcBGAs/w1200-h630-p-k-no-nu/contoh-
komponen-abiotik.jpg

Yaitu bagian dari suatu ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup. Seperti halnya
dengan komponen biotik, peran komponen dalam menjamin kelangsungan ekosistem
dan terciptanya keseimbangan ekosistem sama besarnya. Komponen abiotik terdiri
atas cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan mineral. Saling ketergantungan antar
komponen ekosistem. Setiap makhluk hidup tidak mampu hidup sendiri tanpa bantuan
lingkungan sekelilingnya. Setiap makhluk hidup, sangat bergantung pada makhluk
hidup lain, dan sumber daya alam yang ada disekitarnya yang digunakan untuk
keperluan pangan, pertumbuhan, perlindungan, dan perkembangbiakan.

Hubungan makhluk hidup dan lingkungan, baik biotic maupun abiotik merupakan
hubungan timbale balik yang rumit dan kompleks. Keseimbangan ekosistem dapat
terjadi bila ada hubungan timbale balik diantara komponen-komponen ekosistem.
Semula produsen, herbivore dan kamnivora berada pada tempat tertentu. Tumbuhan
sebagai produsen yang jumlahnya paling banyak. Apabila ada hal-hal yang mengubah
lingkungan maka organisme tersebut tidak akan mengalami perubahan, tetapi jika
jumlah organisme tidak terkendalikan akan membahayakan organisme lainnya. 14

Kalau kita melihat hanya fungsinya, suatu ekosistem terdirİ atas dua komponen
penyusun, yaitu:
1. Komponen autotrof, yaitu individu yang mampu membuat makanannya sendiri
dengan mensintesis bahan anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan cahaya
matahari di dalam klorofil. Jadi organisme yang mengandung zat hijau daun (klorofil)
yaitu tumbuhan hijau disebut organisme autotrof.
2. Komponen heterotrof, yaitu individu yang mampu memanfaatkan hanya bahan-
bahan organik sebagai bahan makanannya yang disintesis dan disediakan oleh
individu lain. Hewan, jamur, jasad renik termasuk dalam kelompok ini.

Kalau kita melihat ekosistem dari struktur penyusunannya, maka ekosistem terdiri atas
lima komponen, yaitu:
1. Bahan tak hidup (faktor-faktor abiotik ) yaitukomponen fisik dan kimia yang utama
misalnya suhu, air, udara, cahaya matahari, angin, batu dan tanah
2. Produsen, yaitu organisme autotrof, umunmya tumbuhan berklorofil yang
mensintesis makanan dari bahan tumbuhan sebagaı penghasil makanan atau
produsen.
3. Konsumen, yaitu organisme heterotrof, misalnya hewan pemakan tumbuhan
disebut herbivora dan hewan pemakan hewan lain disebut karnivora. Kita mengenal
konsumen tingkat pertama, konsumen tingkal kedua, konsumen tingkat ketiga dan
konsumen tingkat keempat. Kalau kita ambil contoh rumput sebagai produsen, maka
belalang yang memakan rumput sebagaİ konsumen tingkat penama, burung pemakan
14
Peningkatan hasil Belajar Ekosistem Melalui Penggunaan Laboratorium Alam. Netty Demak H.
Sitanggang Yulistiana. . Vol 5, No 2 (2015) Hal. 159. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/view/335
&ved=2ahUKEwjmzsb2z-
DsAhWYXCsKHUDJAwAQFjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw27ClKXumfbHHAeOqRu3JWL&cshid=16042089
31691 (diakses tanggal 30 oktober 2020 pukul 19:04)
belalang sebagai konsumen tingkat kedua, jika burung ini dimangsa Oleh burung
elang maka burung elang sebagai konsumen tingkat ketiga, dan seterusnya.
4, Pengurai, perombak, atau "decomposer", yaİtu organisme heterotrof yang
menguraikan bahan organik berasal darİ organisme mati, Bakteri dan jamur termasuk
dalam kelompok ini.
5. Detritus atau detritivor, heterotrof lain yang mcmakan partikel-partikel organik dari
remukan jaringan tumbuhan atauu hewan yang melapuk, misalnya cacing tanah, siput
dan teripang.15

B. Kaidah-kaidah ekosistem

Menurut Zoer’aini (2003) kaidah-kaidah ekosistem sebagai berikut;

 Suatu ekosistem diatur dan dikendalikan secara alamiah.


 Suatu ekosistem mempunyai daya kemampuan yang optimal dalam keadaan
berimbang. Di atas kemampuan tersebut ekosistem tidak lagi terkendali, dengan
akibat menimbulkan perubahan-perubahan lingkungan atau krisis lingkungan yang
tidak lagi berada dalam keadaan lestari bagi kehidupan organisme.
 Terdapat interaksi antara seluruh unsur-unsur lingkungan yang saling
mempengaruhi dan bersifat timbal balik.
 Interaksi terjadi antara;
• Komponen-komponen biotik dengan komponen-komponen abiotik
• Sesama komponen biotik
• Sesama komponen-komponen abiotik

15
Yosephat sumardi, dkk. 2007. Materi pokok konsep dasar IPA di SD. Jakarta. Universitas terbuka.
Hal. 2.10- 2.11
 Interaksi senantiasa terkendali menurut suatu dinamika yang stabil, untuk
mencapai suatu optimum mengikuti setiap perubahan yang dapat ditimbulkan
terhadapnya dalam ukuran batas-batas kesanggupan.
 Setiap ekosistem memiliki sifat-sifat yang khas disamping yang umum dan secara
bersama-sama dengan ekosistem lainnya mempunyai peranan terhadap
ekosistem keseluruhannya (biosfer).
 Setiap ekosistem tergantung dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tempat,
waktu dan masing-masing membentuk basis-basis perbedaan diantara ekosistem
itu sendiri sebagai cerminan sifat-sifat yang khas.
 Antara satu dengan lainnya, masing-masing ekosistem juga melibatkan diri untuk
memilih interaksinya pula secara tertentu. 16

C. Interaksi antar komponen ekosistem


Dalam lingkungan yang normal atau alami, antar komponen menjalin interaksi.
Interaksi tersebut terjadi antara komponen abiotik dengan biotik maupun antar
komponen yang ada dalam kedua komponen tersebut.

1. Interaksi Komponen Abiotik dengan Komponen Biotik

16
Ramli Utina, Dewi Wahyuni K. Baderan. 2009. EKOLOGI DAN LINGKUNGAN HIDUP. Gorontalo. UNG
press. Hal 26-27
Gambar 20 :
https://engscience.files.wordpress.com/2011/03/030411_0219_interaction21.png

Komponen biotik banyak dipengaruhi oleh komponen abiotik. Tumbuhan sangat


bergantung keberadaan dan pertumbuhannya dari tanah, air, udara tempat hidupnya.
Jenis tanaman tertentu dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah tertentu.
Sebaran tumbuhan juga sangat dipengaruhi oleh cuaca dan iklim. Misalnya di pantai,
tanaman kelapa dapat tumbuh subur, tetapi tidak demikian di daerah pegunungan.
Sebaliknya komponen abiotik juga dipengaruhi oleh komponen biotik. Keberadaan
tumbuhan mempengaruhi kondisi tanah, air, dan udara disekitarnya. Banyaknya
tumbuhan membuat tanah menjadi gembur dan dapat menyimpan air lebih banyak
serta membuat udara menjadi sejuk. Organisme lainnya seperti cacing juga mampu
menggemburkan tanah, menghancurkan sampah atau serasa daun, dan menjadikan
pengudaraan tanah menjadi lebih baik, sehinga semua dapat menyuburkan tanah.

2. Interaksi antarkomponen Abiotik


Gambar 21 :
https://belajarbiologiweb.files.wordpress.com/2016/05/water_cycle.jpg?w=500

Di alam antar komponen abiotik juga saling berinterkasi. Komponen abiotik dapat
memengaruhi komponen abiotik lain secara timbal balik. Proses pelapukan batuan
dipengaruhi oleh cuaca dan iklim. Cuaca dan iklim juga mempengaruhi keberadaan air
di suatu wilayah. Suhu udara di suatu tempat dalam kadar tertentu dipengaruhi oleh
warna batuan, kandungan mineral dalam air juga dipengaruhi oleh batuan dan tanah
yang dilaluinya. Contoh lain. jika intensitas cahaya matahari yang mengenai suatu
perairan meningkat mengakibatkan laju penguapan meningkat. Dari peristiwa tersebut
terbentuklah awan yang apabila dalam jumlah banyak dapat menghalangi sinar
matahari ke bumi, sehingga intensitas cahaya matahari ke bumi berkurang, di
samping juga dapatmenyebabkanairhujankembalikeperairan.

3. Interaksi antarkomponen Biotik


Gambar 22 :
https://4.bp.blogspot.com/-
v8ZgYSQTW_c/WIEt5tnYSFI/AAAAAAAAA4c/hP01USYfoFUWaXVqFQpDuePMk
BJTysgDACLcB/s400/Untitled.jpg

Antar komponen biotik juga terjadi interaksi. interaksi tersebut dapat terjadi antar
organisme, populasi maupun komunitas. 17

D. Pengaruh komponen abiotik terhadap komponen biotik dalam suatu ekosistem


Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen Yang membangunnya, Di
dalam suatu Okosistem terdapat kesatuan proses Yang Saling terkait dan memengaruhi
antar semua komponen. Pada suatu ekosistelm terdapat komponen Yang hidup (biotik)
dan komponen tak hidup (abiotik).

Dalam ekosistem. keberadaan komponen abiotiK sangat mempengaruhi komponon


biotik, Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur
17
Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran IPA bab VI Ekologi. Dr. Ramlawati,M.Si, Drs.
H. Hamka L, M.S. Sitti Saenab, S.Pd., M.Pd. Sitti Rahma Yunus, S.Pd., M.Pd. Hal. 8-9.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://fkip.unri.ac.id/wp-
content/uploads/2017/08/BAHAN-AJAR-
IPA.pdf&ved=2ahUKEwj0h7XA0ODsAhWd93MBHVd1BKUQFjAFegQIDhAB&usg=AOvVaw1HngkrN4He
DUluHoWyvcjd
(diakses tanggal 30 oktober 2020. Pukul : 02:48)
Yang dibutuhkan tumbuhan tersebut. yaitu air. udara, cahaya. dan garam-garam mineral.
Begitu juga sebaliknya komponen biotik Sangat memengaruhi komponen abiotik. Misa':
tumbuhan Yang ada di hutan sangat memengaruhi keberadaan air. sehingga mata air
dapat bertahan dan tanah menjadi subur Tetapi apablla tidak ada tumbuhan. air tidak
dapat tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus.

Dari eksperimen dapat diketahui bahwa perubahan suhu lingkungan sangat


mernpengaruhi Iaju konsumsi oksigen pada ikan. Dalam suhu kamar kebutuhan Oksigen
'ebih optimal sehingga gerakan operkulum pada ikan stabil, Kenaikan suhu pada air
menyebabkan oksigen di air tersebut menurun. sehingga kebutuhan ikan akan Oksigen
semakin bertambah dengan pergerakan operkulum yang semakin cepat. Penurunan suhu
pada air dapat menyebabkan oksigen dalam air meningkat sehingga kebutuhan ikan akan
oksigen semakin berkurang. hal ini menyebabkan jarangnya frekuensi membuka serta
menutupnya operkulum pada ikan tersebut. 18

E. Klasifikasi ekosistem berdasarkan energi

Sumber dan kualitas energi yang tersedia menentukan jenis


dan jumlah organisme, pola fungsional dan proses pertumbuhan, dan
pola hidup manusia. Karena energi adalah suatu penyebut umum dan
faktor penentu terakhir di dalam semua ekosistem, apakah yang
dirancang oleh manusia atau oleh alam, maka energi memberikan suatu
dasar logis untuk suatu klasifikasi tingkat pertama.

Atas dasar ini, dibedakan 4 klas dasar ekosistem, yaitu;

a. Ekosistem alam, tanpa subsidi dan ditunjang oleh energi matahari.

b. Ekosistem alam yang ditunjang oleh energi matahari dan energi alam lainnya.
18
Zuliana rahmawati. 2012. Percobaan ilmiah untuk penelitian dan pengetahuan. Penerbit
nectar(anggota IKAPI). Jakarta Timur. Hal. 58.
c. Ekosistem yang ditunjang oleh energi matahari dan dibantu oleh manusia.

d. Sistem-sistem industri-perkotaan yang ditunjang oleh energi


bahan bakar (sumber energi dari bahan bakar fosil atau bahan
bakar organik lain atau nuklir).

Klasifikasi ini didasarkan atas masukan lingkungan dan ini berbeda dengan tipe
melengkapi biome yang didasarkan atas struktur (dalam) dari ekosistem. 19

F. Kerusakan Ekosistem

Dampak Pencemaran Limbah Tahu Terhadap Lingkungan Hidup


Pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan hidup dilakukan dengan didasarkan
pada perencanaan perilindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang mencakup
inventarisasi ligkungan hidup, penetapan wilayah ekoregian, dan RPPLH (rencana
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup) (pasal 5), yang perlu diatur lebih
lanjut di dalam peraturan pemerintah (PP) dan Peraturan Daerah (Perda) untuk
menjamin efektifitas implementasinya. 20

Pemanasan global saat ini menjadi isu lingkungan yang utama karena mempunyai
dampak yang sangat besar bagi dunia dan kehidupan mahluk hidup yang
menghuninya, yakni perubahan iklim dunia dan kenaikan permukaan laut.
Peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer merupakan salah satu
penyebab terbesar terjadinya pemanasan global (Sunu, 2001). Perairan pesisir,
termasuk mangrove, berperan penting terhadap total budget karbon (Nasprianto dkk,
2016). Tegakan mangrove, melalui proses fotosintesis menyerap karbon dioksida
19
Ramli Utina, Dewi Wahyuni K. Baderan. 2009. EKOLOGI DAN LINGKUNGAN HIDUP. Gorontalo. UNG
press. Hal 29
20
Keraf Sonny. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta. Buku Kompas. 2010. hal. 255
dari atmosfer yang diubahnya menjadi karbon organik dalam bentuk biomassa
(Sutaryo, 2009). Pelestarian hutan mangrove sangat penting dilakukan dalam
mitigasi perubahan iklim global (Kordi, 2012), karena tumbuhan mangrove menyerap
karbon dioksida dan mengubahnya menjadi karbon organik yang disimpan dalam
biomassa tubuhnya, seperti akar, batang, daun, dan bagian lainnya (Hairiah dan
Rahayu, 2007). 21

4. BIOSFER

Gambar 25 :
https://ekosistem.co.id/wp-content/uploads/2019/08/pengertian-biosfer.jpg

1. Pengertian biosfer

21
Gunggung Senoaji dan Muhamad Fajrin Hidayat. 2016 . PERANAN EKOSISTEM MANGROVE DI
PESISIR KOTA BENGKULU DALAM MITIGASI PEMANASAN GLOBAL MELALUI PENYIMPANAN KARBON J.
MANUSIA DAN LINGKUNGAN, Vol. 23. No.3. hal 327. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/113027-peranan-
ekosistem-mangrove-di-kota-pesis-
1017331f.pdf&ved=2ahUKEwjcxJP90ODsAhXNZSsKHeeFCnMQFjABegQIBBAC&usg=AOvVaw0ltc-
_XCHkKe9_hCtpmgYF
(diakses tanggal 31 oktober 2020 pukul 21:00).
Berbicara tentang biosfer adalah membicarakan seluruh tentang kehidupan. Biosfer
adalah bagian luar dari palnet bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang
memungkinkan kehidupan dan proses biotic berlangsung. Dalam pengertian luas
menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh
makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsur
litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) bumi. Bumi hingga sekarang
adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer
dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia
bumi.
Geografi fisik menggunakan bentuk biosfer untuk menggambarkan dunia
dimana kita tinggal. Tempat dimana semua pepohonan, serangga-serangga kecil dan
hewan hidup. Biosfer meluas ke wilayah atas atmosfer dimana burung-burung dan
serangga kita jumpai. Biosfer juga mencapai kedalaman bawah tanah yang gelap
pada sebuah lembah atau dasar samudra pada pintu/celah hidrotermal. Biosfer
meluas ke beberapa tempat dimana ada kehidupan dapat berada di bumi. 22

2. Macam-macam biosfer

Dilihat dari jenis lapisannya, biosfer dibagi menjadi tiga jenis lapisan sebagai berikut:

a. Atmosfer

22
Nunung Isnaini. Januari 2011. Apa Itu Biosfer?. Jakarta. Multi Kreasi Satudelapan. Hal. 1
Gambar 26 :

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-atmosfer/

Atmosfer berasal dari bahasa yunani yang terdiri atas kata asmos yang berarti uap atau udara
dan sphere yang berarti lapisan atau bumi. Jadi atmosfer adalah lapisan udara yang
menyelubungi bumi.23

b. Litosfer

Gambar 27 :

https://www.gurupendidikan.co.id/litosfer/

Litosfer atau lapisan kerak bumi merupakan lapisan tanah berbatu. Lapisan ini terdiri atas
ketamorfik dan metamorfik. Susunan unsur-unsur kimia yang terdapat pada lapisan kerak
bumi diuraikan berdasarkan analisis terhadap barang-barang tambang (mineral) dan batu-
batuan. Mineral-mineral tersebut merupakan komponen-komponen lapisan tanah atau batu-
23
Mulyadi.2019.Seri Sains Atmosfer.Jawa tengah.ALPRIN. hal 1
batuan yang membentuk lapisan kerak bumi. Menurut lange (1991, pp. 56-57) litosfer
mengandung unsur oksigen (46,8%), silikon (26%), aluminium (7,45%), natrium (2,40%),
hydrogen (1%), ferrum (4,20 %), kalsium (3,25%), magnesium (2,35%) dan kalium sebesar
2,25%.24

24
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Geografi dengan Materi Litosfer dan Pedosfer untuk
SMA Kelas X. Anita Desi Kusumaningtyas dan Mukminan. 2014. Vol.11 no 1. Hal 4.
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.uny.ac.id/index.php/sosia/article/view/5284&ved=2ahU
KEwjPiLWQ0uDsAhVjFLcAHfYsAL0QFjAAegQIBBAC&usg=AOvVaw1ptzoVA1R9ygYGTztvx9jv
(diakses tanggal 31 oktober 2020 pukul 03:45)

Anda mungkin juga menyukai