Si
KONSEP DASAR
IPA TENTANG
MAKHLUK
HIDUP
PERPUSTAKAAN NASIONAL:
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
KONSEP DASAR IPA TENTANG MAKHLUK HIDUP
(14,8 x 21 cm = xvi + 353 halaman)
ISBN: -------------------------
Judul Buku:
KONSEP DASAR IPA TENTANG MAKHLUK HIDUP
Penulis:
SAUMI SETYANINGRUM, S.Pd., M.Si
Kreatif:
JULIASMAN
Cover Designer:
SETIA PURWADI
Diterbitkan oleh:
IAIN Pontianak Press
PERSEMBAHAN
PERSEMBAHAN ~iii
PRAKATA PENULIS ~iv
DAFTAR ISI ~vii
DAFTAR TABEL ~xii
DAFTAR GAMBAR ~xiv
A. Pengertian IPA
Ketika anda akan mempelajari alam semesta
beserta isinya maka anda harus mempelajari IPA
sebagai salah satu ilmu pengetahuan. Apa sebenarnya
yang dimaksud dengan IPA? Apa saja yang dipelajari
dalam IPA? Bagaimanakah karakteristik materi yang
dipelajari dalam IPA?
Anda telah belajar IPA sejak di Sekolah Dasar.
Sudah barang tentu Anda dapat menjawab pertanyaan
apa itu IPA. IPA terdiri atas Biologi, Fisika dan Kimia.
Pada tingkat yang lebih tinggi dimasukkan juga geologi,
geodesi, astronomi. Apa yang dipelajari Biologi, Fisika
dan Kimia sebagai bagian dari IPA?
IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan
gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis,
tersusun secara teratur, berlaku secara umum, berupa
kumpulan hasil observasi dan eksperimen. Dengan
demikian sains tidak hanya sebagai kumpulan tentang
B. Karakteristik IPA
Ada tiga pertanyaan mendasar dalam IPA yang
memerlukan jawaban, yaitu:
1. Apa yang terjadi?
- Apa yang Anda cari pada saat pergi ke Taman
Nasional Baluran dan menemukan kerusakan
habitat dari Invertebrata yang hidup di pantai
Baluran?
- Apa yang Anda cari pada saat membaca
laporan para astronot yang telah melakukan
penerbangan ke luar angkasa?
- Apa yang Anda cari pada saat melakukan
penelitian tentang pertumbuhan kacang hijau
di laboratorium Universitas Tanjung Pura?
- Semuanya itu ingin menjawab: “Apa yang
DUNIA TUMBUHAN
A. Organ Tumbuhan
Tumbuhan atau tanaman merupakan makhluk
hidup yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Setiap
hari kita makan nasi, buah-buahan dan sayur-mayur
yang merupakan anggota dari kerajaan tumbuhan.
Bahkan pakaian yang setiap hari kita pakai juga berasal
dari tumbuhan yaitu kapas. Tumbuhan atau tanaman
adalah makhluk hidup yang sangat kita butuhkan
dalam kehidupan sehari-hari. Tidak terbayang apa
jadinya dunia tanpa kehadiran tumbuhan. Tumbuhan
bisa kita temukan di berbagai tempat yang sangat
berbeda kondisi lingkungannya. Mulai gurun yang
sangat gersang sampai pantai yang basah, kita dapat
menemukan tumbuhan.
Ciri-ciri tumbuhan yaitu tersusun dari sel
eukariotik (sel yang telah memiliki membrane inti),
multiseluler, memiliki vakuola, mempunyai dinding sel
dari selulosa, mempunyai klorofil sehingga mampu
melakukan proses fotosintesis (autotrof karena mampu
membuat makanan sendiri) (Brian E.S. Gunning,
A.1 Akar
Berbagai macam tumbuhan meskipun tetap diam
di tempatnya, tumbuhan juga membutuhkan makanan
setiap saat seperti halnya juga hewan dan manusia.
Tumbuhan tidak memiliki perangkat atau organ tubuh
untuk mendapatkan makanan sebagaimana yang
dimiliki hewan atau manusia. Tumbuhan memiliki
akar yang tertanam di dalam tanah. Akar ini berfungsi
menyerap air dan saripati makanan kemudian
disalurkan ke batang, dahan-dahan, ranting-ranting,
dedadunan dan buah-buahnya. Dengan demikian,
bumi laksana ibu bagi tumbuh-tumbuhan, ibu yang
memelihara dan menyusui. Selain untuk menyerap
air dan makanan lain, akar juga berfungsi sebagai
penegak agar tumbuhan itu tidak tumbang atau roboh
ditiup angin.akarpun dapat berfungsi sebagai tempat
cadangan makanan seperti pada tanaman wortel.
Struktur luar akar terdiri dari batang akar,
cabang akar, rambut akar, dan tudung akar. Akar
berkembang dari meristem apical di ujung akar yang
dilindungi kaliptra (tudung akar). Kaliptra dibentuk oleh
kaliptrogen. Tudung akar terdiri atas sel-sel parenkim
yang berdinding tipis dan berbentuk kubus, penuh
berisi protoplasma dan sedikit vakuola. Pembelahan
A.2 Batang
Batang merupakan bagian tumbuhan yang
berada di permukaan tanah. Batang berfungsi sebagai
A.3 Daun
Daun merupakan bagian tumbuhan yang
biasanya berbentuk lembaran pipih, berwarna hijau.
Ada beberapa jenis daun yang berbentuk jarum
seperti pada pinus atau seperti sisik misalnya pada
kaktus. Selain itu, masih banyak modifikasi bentuk
lain dari daun. Daun tumbuhan duduk pada batang
dengan pola teratur dan tertentu. Daun biasanya
memiliki umur tertentu dan akan gugur setelah usia
tertentu. Fungsi daun adalah tempat fotosintesis,
tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi,
menyerap karbondioksida dan respirasi.
Daun dapat dikelompokan berdasarkan susunan
atau struktur tertentu. Berdasarkan bentuk helaian
daun atau dilihat dari posisi relative bagian daun yang
paling lebar, daun dikelompokkan sebagai berikut:
1) Bagian terlebar di tengah helaian daun. Termasuk
kelompok ini antara lain: bentuk bundar, misalnya
A.4 Bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada
tumbuhan kelompok Angiospermae. Bunga disebut alat
perkembangbiakan karena di dalam bunga terdapat
alat-alat reproduksi seperti benang sari, putik dan
kandung lembaga. Bunga merupakan hasil modifikasi
B. Perkembangbiakan Tumbuhan
Perkembangan merupakan proses menuju
kedewasaan pada makhluk hidup. Proses ini bersifat
kualitatif artinya tidak dapat dinyatakan dalam
ukuran jumlah, panjang atau tinggi maupun berat.
Suatu mahkluk hidup dinyatakan dewasa apabila
alat perkembangbiakannya telah berfungsi. Pada
Macam-macam Penyerbukan
a. Berdasarkan penyebab sampainya serbuk sari
pada tujuan
1. Anemogami: penyerbukan yang disebabkan
oleh angin. Ciri-ciri tumbuhan yang
penyerbukannya dibantu oleh angin ialah:
bunganya tidak bermahkota, serbuk sarinya
bergantungan kedudukannya, serbuk sarinya
banyak dan ringan, serta kepala putiknya
besar. Contohnya: rumput, tebu, dan alang-
alang.
2. Zoidiogami: penyerbukan yang dibantu oleh
hewan. Berdasarkan jenis hewannya dapat
Pembuahan
Penyerbukan akan menghasilkan individu baru
apabila diikuti oleh pembuahan, yaitu peleburan antara
sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Pada
tumbuhan berbiji dikenal ada dua macam pembuahan,
yaitu pembuahan tunggal pada Gymnospermae, dan
pembuahan ganda pada Angiospermae.
E. Klasifikasi Tumbuhan
Dunia tumbuhan beranggotakan berbagai jenis
tumbuhan yang memiliki cirri umum yaitu eukariotik,
multiseluler, memiliki dinding sel yang tersusun dari
selulosa, mempunyai klorofil, mampu berfotosintesis,
menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum
dan bersifat autotrof atau mampu membuat makanan
sendiri.
F. Kegunaan Tumbuhan
Tumbuhan memberikan berbagai manfaat bagi
kehidupan manusia. Apa saja manfaat tumbuhan bagi
G. Pelestarian Tumbuhan
Prinsip-prinsip pelestarian tumbuhan yaitu
toleransi, in optimum, pengontrol dan ketahanbalikan.
Prinsip daya toleransi artinya keanekaragaman
memiliki batas toleransi tertentu sehingga tidak boleh
dilanggar. In optimum artinya semua kekayaan alam
tidak boleh dimanfaatkan sampai optimum. Oleh karena
DUNIA HEWAN
A. Filum Porifera
Filum Porifera memiliki ciri-ciri yaitu menetap
didasar perairan, memiliki pori yang disebut ostium,
hewan diploblastik, memiliki saluran air yang unik,
berkembang biak secara aseksual dan seksual. Sistem
saluran air pada porifera yaitu tipe asconoid, tipe
syconoid dan tipeleuconoid atau rhagon. Bentuk-bentuk
spikula pada porifera yaitu monaxon, tetraxon, poliaxon,
hexaxon/triaxon, dan benang-benang spongin. Tiga
kelas porifera berdasarkan bentuk dan kandungan
spikula yaitu Calcarea (rangka tubuh bersifat calcareus
karena mengandung kalsium karbonat atau kapur,
spikula berbentuk monaxon atau triaxon, tersebar di
laut dangkal, contoh: Scypha sp, Cerantia sp, Sycon
sp, Leucon sp, dan Clathrina sp), Hexactinellida
(spikula banyak mengandung benang silikat atau
kersik (SiO2), spikula berbentuk triaxon dengan enam
cabang, bentuk tubuh menyerupai gelas, silinder atau
corong, contoh: Euplectella aspergilium, Pheronema
dan Hyalonema sp), Demospongia (bertulang lunak
karena tidak memiliki rangka, bila memiliki rangka
tersusun dari serabut-serabut spongin dengan spikula
B. Filum Coelenterata
Filum Coelenterata memiliki ciri yaitu hewan
berongga dengan bentuk tubuh simetri radial, hidup
secara soliter atau koloni, hewan diploblastik, rangka
tubuh mengandung zat kapur atau zat kitin. Tiga
kelas dalam Coelenterata yaitu kelas Hydrozoa, kelas
Scyphozoa dan kelas Anthozoa. Kelas Hydrozoa,
contohnya: Hydra (hidup di air tawar, hidup soliter
dan berbentuk polip, perkembangbiakan dengan
membentuk tunas), Obelia (hidup di laut secara
berkoloni, bentuk tubuh polip dan medusa, daur
hidup Obelia yaitu medusa menghasilkan telur dan
sperma terbentuklah zigot --- larva planula --- polip
yang berkembang --- polip dewasa --- koloni polip ---
medusa). Contoh kelas Scyphozoa yaitu Obelia sp
C. Filum Platyhelminthes
Filum Platyhelminthesmemiliki ciri-ciri yaitu
bentuk simetri bilateral dan tidak mempunyai
rongga tubuh, triploblastik, tidak memiliki anus,
parasit atau hidup bebas di perairan. Dibagi dalam
tiga kelas yaitu Turbellaria (bentuk tubuh seperti
tongkat, tubuh memiliki dua mata dan tanpa alat
pengisap, contoh: Planaria sp dan Bipalium sp),
Trematoda (parasit pada manusia dan hewan,
permukaan tubuh tidakbersilia, tubuhnya ditutupi
kutikula, di sekitar mulut terdapat alat pengisap/
sucker, contoh: Fasciola hepatica (cacing hati)
yang hidup di hati domba) dan Cestoda (bentuk
D. Filum Nemathelminthes
Filum Nemathelminthesmemiliki ciri bentuk tubuh
bulat dan panjang, permukaan tubuh tidak bersegmen,
simetri bilateral, triploblastik dan memiliki rongga
badan disebut pseudocoelom, hidup bebas dalam
air dan tanah, ada juga yang parasit pada tanaman
dan saluran pencernaan. Contoh cacing yang parasit
dan merugikan manusia yaitu Ascarislumbricoides
E. Filum Annelida
Filum Annelidamemiliki ciri yaitu hidup di
berbagai tempat, memiliki rongga tubuh, tubuh dilapisi
kutikula, triploblastik. Tiga kelas dalam filum Annelida
berdasarkan jumlah setae yaitu kelas Polychaeta
(cacing berambut banyak, hidup dalam pasir atau
menggali batu-batu di daerah pasang surut air laut,
tubuh bersegmen, dilapisi kutikula, punya parapodia,
contoh: Euniceviridis (cacing wawo), Lysidiceoele
(cacing palolo), dan Nereisvirens (kelabang laut)),
kelas Oligochaeta (cacing berambut sedikit, tidak
memiliki parapodia, hanya terdapat beberapa setae
pada setiap ruas tubuh, contoh: Lumbricusterrestris
(cacing tanah Eropa dan Amerika), Pheretimaposturna
(cacing tanah Asia), dan Pheretimamusica (cacing
sondari)), kelas Hirudinea (lintah, hidup parasit, tubuh
pipih tidak punya rambut dan parapodia, memiliki
alat pengisap, contoh: Hirudo medicinalis (lintah),
dan Haemodipsa zeilani (pacet)). Annelida sudah
mempunyai alat ekskresi khusus, yaitu berupa nefridia
yang terdapat pada setiap segemen tubuh. Pada setiap
F. Filum Molusca
Filum Molusca memiliki ciri tubuh lunak dengan
bentuk simetri bilateral, triploblastik, hidup di air laut,
air tawar dan darat, tubuh tidak bersegmen tetapi
bercangkang, cangkang terbuat dari kalsium karbonat,
ada juga moluska yang tidak bercangkang, antara tubuh
dan cangkangnya terdapat mantel, alat gerak berupa
kaki untuk merayap. Berdasarkan simetri tubuh, bentuk
kaki, cangkok dan mantelnya Moluska dibedakan
menjadi lima kelas yaitu Amphineura, Gastropoda,
G. Filum Echinodermata
Filum Echinodermata memiliki ciri berkulit
duri, triploblastik, bilateral simetris pada saat larva,
simetris radial pada saat dewasa, rangka terdiri
atas lempeng-lempeng kapur, bergerak dengan
kaki pembuluh (ambulakral). Berdasarkan bentuk
tubuhnya, Echinodermata dibagi menjadi lima kelas
yaitu Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea
dan Holothuroidea. Echinodermata belum memiliki alat
ekskresi khusus. Ekskresi Echinodermata dilakukan
oleh papula, yaitu tonjolan-tonjolan di antara lempeng
kapur dan berdinding tipis yang merupakan lanjutan
dari coelom. Zat-zat sisa dikeluarkan melalui sistem
pembuluh air.Warren Andrew (1971:36-39)
H. Filum Arthropoda
Filum Arthropoda memiliki ciri tubuh simetri
bilateral, beruas-ruas, dan memiliki kerangka luar
terbuat dari bahan kitin, tubuh terdiri atas ruas kepala
I. Filum Chordata
Filum Chordata memiliki ciri khas adanya chorda
dorsalis atau notochord yang memanjang sebagai
kerangka sumbu tubuh. Chordata terbagi menjadi
empat subfilum yaitu Hemichordata, Urochordata,
Cephalochordata dan Vertebrata. Hemichordata,
Urochordata, Cephalochordata dikenal dengan
Protochordata karena belum memiliki tengkorak.
Vertebrata dikenal dengan Craniata karena sudah
memiliki tengkorak, otak dan tulang belakang.
Hemichordata atau Adelochordata bentuk adalah
cacing berlidah yang dimasukkan ke dalam sub-filum
atau kelas dari filum kordata rendah atau protokordata.
L. Pelestarian Hewan
Usaha pelestarian pada hewan pada prinsipnya
sama dengan pelestarian pada tumbuhan yaitu
pembiakan secara in situ dan ex situ. Pembiakan
secara in situ adalah pembiakan dalam habitat aslinya,
seperti orang utan yang dilindungi di Taman Nasional
Tanjung Puting yang berada di Propinsi Kalimantan
Barat, tepatnya di Kabupaten Kotawaringin Barat
dan Kalimatan Tengah. Badak jawa (badak bercula
satu) yang dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon.
Taman Nasional Komodo terletak di daerah Nusa
Tenggara, tepatnya di Pulau Komodo. Selain Komodo,
di tempat ini juga ditemukan jenis hewan langka lain
yaitu rusa dan babi hutan. Taman Nasional Bali Barat
memberikan perlindungan burung jalak Bali.
Pembiakan ex situ yaitu pembiakan di luar habitat
aslinya tetapi lingkungan dibuat mirip dengan aslinya,
SISTEM RANGKA
MANUSIA
A. Tulang
Manusia dan hewan vertebrata mempunyai
kemampuan bergerak dan berpindah tempat yang
disebabakan oleh kerja sama antara rangka dan otot.
Hewan vertebrata mempunyai struktur tulang dan otot
yang sama dengan manusia. Otot menempel dan
menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang
lain atau menghubungkan tulang dengan kulit. Otot
mempunyai kemampuan untuk berkontraksi sehingga
dapat menggerakkan tulang atau kulit. Oleh karena itu,
otot disebut alat gerak aktif, sedangkan tulang disebut
alat gerak pasif.
Tulang-tulang yang tersusun sedemikian rupa
dengan system tertentu disebut rangka. Rangka pada
hewan vertebrata berupa endoskeleton (rangka dalam).
Tulang-tulang yang menyusun rangka mempunyai
struktur yang beraneka sesuai dengan fungsinya.
Fungsi rangka adalah sebagai berikut:
B. Otot
Otot merupakan alat gerak aktif karena mampu
berkontraksi. Otot memiliki kemampuan berkontraksi
(memendek) dan relaksasi (melemas). Jika otot
berkontraksi, tulang akan terangkat, gerakan ini disebut
kontraktibilitas. Bila otot relaksasi, otot kembali ke
kedudukan semula, gerakan ini disebut ekstensibilitas.
Sel-sel otot disebut serabut otot (miofibril).
Sitoplasma serabut otot mengandung protein yang
disebut aktin dan myosin. Aktin dan myosin menyusun
SISTEM PEREDARAN
DARAH
D. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan jalinan pembuluh
yang membawa darah keluar dari jantung,
mengalirkannya ke dalam jaringan-jaringan tubuh
dan kemudian mengembalikannya ke dalam jantung.
F. Sirkulasi Darah
Darah bersirkulasi dalam tubuh hewan-hewan
Vertebrata dengan dua arah aliran atau dikenal
dengan sirkulasi bolak-balik, yaitu dari jantung ke
seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Darah
meninggalkan jantung melalui ventrikel dan kembali
ke jantung melalui atrium. Terdapat dua tipe sirkulasi
pada Vertebrata. Vertebrata yang bernapas dengan
insang (Pisces) mempunyai tipe sirkulasi darah
tunggal, sedangkan yang bernapas dengan paru-paru
(Amphibia, Reptilia, Aves dan Mamalia) mempunyai
SISTEM PENCERNAAN
MANUSIA
A. Zat Makanan
Untuk kelangsungan hidupnya, manusia
memerlukan makanan. Di dalam tubuh, makanan
diolah oleh sistem pencernaan makanan menjadi
sari-sari makanan yang kemudian diserap oleh tubuh.
Makanan manusia berasal dari hewan dan tumbuhan.
Indonesia mempunyai slogan untuk susunan makanan
sehat, bergizi, seimbang (menu seimbang) yaitu
empat sehat lima sempurna. Hidangan empat sehat
berupa nasi, sayur, lauk, dan buah telah memenuhi
tuntunan kesehatan karena karena mengandung zat
makanan yang dibutuhkan tubuh, yaitu karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Untuk
menyempurnakan hidangan tersebut, dapat ditambah
dengan susu sehingga menjadi lima sempurna.
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat
makanan di atas dalam waktu yang cukup lama dapat
menyebabkan terjadinya gangguan pada tubuh.
B. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah kelompok organ
yang memecah dan menyerap makanan.Pencernaan
adalah proses yang luar biasa rumit. Itu sistem
pencernaan mengelola proses yang luar biasa itu tidak
ada mesin yang bisa menduplikasi jumlahnya atau
mungkin jutaan tugas interaktif, keduanya dengan
organ lain dan dengan darah, tulang dan saraf, dan
sistem tubuh lainnya. Dalam sistem pencernaan-
termasuk rongga mulut, esofagus (tabung makanan
yang menghubungkan ke perut), perut, pankreas,
hati, kandung empedu, usus kecil, dan usus besar
kemudian beberapa organ memainkan peran yang
sangat penting dalam mengelola proses pencernaan
SISTEM PERNAPASAN
B. Mekanisme bernapas
Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan
dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi
melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga
untuk pernapasan perut.
Mekanisme pernapasan dada:
1. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai
berikut: Otot antar tulang rusuk (muskulus
intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang
rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru
mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru
menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara
luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
2. Kulit
Kulit (integumen) merupakan lapisan terluar
tubuh manusia dan pelindung bagian dalam tubuh.
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis
3. Paru-paru (pulmo)
SISTEM KOORDINASI
A. Sel Saraf
System saraf merupakan pengendali utama dan
pusat integrasi tubuh. Secara umum system saraf
vertebrata memegang tiga peranan penting yaitu: 1)
orientasi terhadap lingkungan luar yaitu menerima
rangsang, menerjemahkan dan mengadakan respons,
2) regulasi yaitu mengatur lingkungan internal tubuh
dan kesesuaian kerja seluruh system organ, dan 3)
sebagai tempat penyimpan informasi. System saraf
merupakan suatu system dan bentuk reaksi tubuh
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan
pengaturan kegiatan seluruh organ tubuh.
System saraf tersusun atas tiga unsur dasar
yaitu sel saraf (neuron), sel intertisial yang meliputi
neuroglia, sel neurilema dan sel satelit serta jaringan
pengikat. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang
disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu
jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsang). Satu
sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
Otak
Otak vertebrata mulai dari ikan sampai manusia
dibangun menurut pola dasar yang sama. Otak
merupakan perkembangan dari bumbung neural bagian
anterior, sedangkan bagian bumbung neural yang
tersisa akan membentuk sumsum tulang belakang.
Selama evolusi vertebrata, terjadi perubahan struktur
otak secara besar-besaran, dari otak yang relative lurus
pada pisces dan amphibian menjadi otak yang kaya
akan lipatan-lipatan yang dalam dan sangat kompleks
pada manusia. Ratio antara berat otak dan sumsum
tulang belakang menunjukkan tingkat kecerdasan
hewan. Ratio pada pisces dan amphibian kurang lebih
1 : 1, sedangkan pada manusia 55 : 1.
Saraf Kranial
Saraf cranial merupakan bagian dari saraf
perifer yang bersumber dari otak. Sebagian besar dari
saraf ini bersumber dari batang otak. Saraf cranial
tersusun berpasang-pasangan dan penomorannya
menggunakan angka romawi.
Pisces dan amphibian mempunyai 10 pasang
saraf cranial. Reptilia, aves dan mamalia selain 10
Saraf Spinal
Saraf spinal merupakan bagian somatic dari
system saraf perifer yang bersumber dari medulla
spinalis. Saraf-saraf ini menghubungkan system saraf
pusat dengan reseptor-reseptor sensoris, otot dan
kelenjar.
Saraf spinal merupakan persatuan antara akar
ventral (anterior) dan akar dorsal (posterior) karena itu
saraf ini merupakan saraf campuran yang terdiri atas
serabut sensoris (dari akar dorsal) dan serabut motoris
(dari akar ventral). Masing-masing saraf spinal keluar
dari kolumna vertebralis melalui foramen intervertebralis
(lubang di antara 2 ruas vertebrae), kecuali saraf
spinal 1 (saraf servikal 1) yang meninggalkan medulla
H. Indra
Indra adalah kumpulan reseptor yang khas
untuk menyadari suatu bentukperubahan lingkungan
(Yatim, 1990). Agar dapat terjadi suatu pengindraan,
harus dipenuhi empat syarat mutlak, yaitu : (1) Adanya
stimulus atau perubahan lingkungan yang mampu untuk
membangkitkan respons sistem saraf. (2) Reseptor
SISTEM REPRODUKSI
F. Persalinan
Pada waktu persalinan, otot rahim berkontraksi,
serviks membesar, dan bayi didorong ke luar. Persalinan
yang normal umumnya kepala bayi keluar lebih dahulu
dan diikuti bagian tubuh lainnya. Pada saat tertekan,
amnnion pecah, dan cairan amnion keluar bersama
bayi untuk melicinkan jalan keluar.Pemotongan tali
pusat dilakukan beberapa saat setelah bayi keluar.
Pada tali pusat tidak terdapat jaringan saraf sehingga
G. Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah cara mencegah terjadinya
pembuahan dan mencegah penempelan embrio pada
dinding rahim. Kontrasepsi dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu kontrasepsi tanpa alat bantu dan dengan alat
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/01/sistem-
pernapasan-hewan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan
http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-
artikel-kesehatan/386-makanan-karbohidrat.
html
http://wanenoor.blogspot.com/2011/06/protein-adalah-
senyawa-organik-kompleks.html.
S A U M I
S E T YA N I N G R U M
dilahirkan pada tanggal
23 Nopember 1977 di
Kota Jombang, putri
ketujuh dari sembilan
bersaudara. Ia anak
dari pasangan Bapak
Saridjan (Alm) dan Ibu
Kamirah (Alm).
Suami bernama Dr. Arif Sukino, S.Ag., M.Ag dan
dikaruniai 2 orang putri yang cantik yaitu Naafi’ Fitriani