Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA

Makalah Ini Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar
Mengajar

Dosen Pengampu: Jamaluddin Shiddiq, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok: 4
Istna Muhfidhatul Hidayah (202210042)
Lathifatun Khoirunnisa (202210047)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesikan tugas makalah berjudul
“Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Dosen Jamaluddin Shiddiq, M.Pd. pada mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Jamaluddin
Shiddiq, M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
yang telah memberikan tugas ini sehinngga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi Sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makah
ini. Penulis menyadari, makalah yang penulis susun ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Ponorogo, 17 Februari 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Masalah ............................................................................................ 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

A. Pengertian Strategi Pembelajaran ................................................................ 3

B. Jenis- Jenis Strategi Pembelajaran ............................................................... 4

C. Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran .......................................... 9

D. Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran ........................................................ 10

E. Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa .................................. 11

BAB III ................................................................................................................. 13

PENUTUP ............................................................................................................. 13

A. Kesimpulan ................................................................................................ 13

B. Saran........................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan
kemampuan dari guru. Ketika seorang guru berpikir informasi dan
kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga
guru semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua agar
semua itu dapat tercapai secara efektif dan efesien.
Salah satu strategi pembelajran yang dapat membuat siswa lebih aktif
dalam proses belajar mengajar adalah strategi pembelajaran berorientasi
aktivitas siswa (PBAS). PBAS didesain untuk meningkatkan aktivitas
siswa. Strategi pembelajran ini tidak berarti akan mengakibatkan
berkurangnya peran dan tanggung jawab guru melainkan baik guru maupun
siswa secara bersama-sama harus berperan secara penuh.
Dengan menerapkan strategi pembelajaran berorientasi aktivitas
siswa, siswa tidak akan jenuh dalam mengukuti suatu pembelajaran, karena
siswa aktif dalam proses belajar mengajar. 1

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian strategi pembelajaran?
2. Apa jenis-jenis strategi pembelajaran?
3. Apa yang menjadi pertimbangan dalam pemilihian strategi
pembelajaran?
4. Apa prinsip-prinsip penggunaan stretegi pembelajaran?
5. Apa strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa?

1Ilmar A dkk., “Peran Strategi Pembelejaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Bantaeng Kabupaten Bantaeng”, Jurnal Sains dan
Pendidikan Fisika, Vol.7 No.2 ( Desember 2011). hlm. 174.

1
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahuai pengertian strategi pembelajaran.
2. Mengetahuai jenis-jenis strategi pembelajaran.
3. Mengetahui hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan startegi
pembelajaran.
4. Mengetahui prinsip-prinip strategi pemebelajaran
5. Mengetahui strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran


Dalam dunia Pendidikan strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan.
Menurut Kemp, Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan pendidik dan peserta didik agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dick dan carey juga
menyebutkan bahwa startegi pembelajaran adalah suatu materi dan prosedur
pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil
belajar pada peserta didik. 2
Strategi pembelajaran merupakan rancangan tindakan, termasuk
rancangan, penggunaan metode, dan pemanfaatan sumber daya kekeuatan
dalam pembelajaran. Ini, berarti penyususnan suatu strategi baru sampai pada
proses penyususnan rencana kerja, dan belum sampai pada tindakan. Strategi
pembelajaran disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua
keputusan strategi adalah pencapaian tujuan.
Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran,
pemanfaatan bergabgai fasilitas, dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam
upaya pencapaian tujaun. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi
pembelajaran, perlu dirumuskan tujuan yang jelas, yang dapat diukur
keberhasilannya. Sebab tujuan adalah pokok dalam implementasi suatu strategi
pembelajaran dan tidak semua tujuan dapat dicapai hanya dengan satu stretegi
saja.3

2
Ibid. hlm. 175.
3
Nursalam dan Suardi, Strategi Pembelajaran Sebuah Ide Pembelajaran Inovatif Di Sekolah
(Makasar, 2015), hlm 49.

3
B. Jenis- Jenis Strategi Pembelajaran
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Menurut Abu Ahmad dan Joko Triprasetyo, strategi pembelajaran
ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang menenkankan kepada
proses penyampaian materi secra verbal dari seorang pendidik kepada
sekelompok peserta didik, dengan maksud agar peserta didik dapat
menguasai materi pembelajaran yang disampaikan langsung oleh pendidik.
Peserta didik tidak dituntut untuk menemukan materi, seakankan meteri
tersebut suadah jadi.4
Tahapan pembelajaran dalam strategi pembelajaran ekspositori yaitu:
a. Pada tahap pendahuluan pendidik menyampaikan pokok-pokok
materi yang akan dibahas dan tujaun pembelajaran yang ingin
dicapai, peserta didik mendengarkan dan mencatat hal-hal yang
dianggap penting.
b. Pada tahap penyajian atas materi, pendidik menyampaikan materi
pembelajaran dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian
dilanjutkan dengan demonstrasi untuk memperjelas materi yang
disajikan dan diakhiri dengan penyampaian latihan.
c. Pada tahap penutup, pendidik melaksanakan evaluasi berupa tes dan
kegiatan tindak lanjut seperti penugasaan dalam rangka perbaikan
dan pemantapan atau pendalaman materi. 5

Strategi pembelajaran ekspotori memberikan dua keuntungan utama,


yaitu dari segi waktu dan pengawasan. Melalui startegi pembelajaran
ekspositori materi dapat cepat disampaikan dan diterima peserta didik.
Lebih dari itu strategi pembelajaran ini relative diperlukan dalam
pembelajaran yang diikuti oleh jumlah peserta didik yang terlalu besar
untuk dapat digunakan pendakatan yang lain.

4
Ibid. Hlm.57.
5
Wahyu Nur Nasution, Strategi Pembelajaran, (Medan: Perdana Publishing, 2017), hlm. 93.

4
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada pendidik. Karena dalam strategi ini
pendidik memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini
pendidik menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan
harapan materi pembelajaran yang disampaikan siswa dapat tersampaikan
dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik peserta
didik. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi
eksposotori.6
2. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian pembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Strategi pembelajaran inkuiri memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut:
a. Strategi pembelajaran inkuiri menekankan keaktifan peserta didik
dan menempatkannya sebagai subjek belajar.
b. Kegiatan yang dilakukan peserta didik diarahkan untuk
menemukan jawaban dari suatu pertanyaan,dengan harapan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri.
c. Tujaun Strategi pembelajaran inkuiri merupakan pengembangan
kamempuan berpikir sistematis, logis, dan kritis atau
pengembangan kemampuan intelektual sebagai proses mental.

Kelebihan strategi pembelajaran inkuiri yaitu: Pertama, Strategi


pembelajaran inkuiri menekankan pada tiga sasaran pembelajaran antara lain,
kognitif, afektif dan psikomotorik. Kedua, Strategi pembelajaran inkuiri
dapat menyesuaikan gaya belajar peserta didik. Ketiga, Strategi pembelajaran
inkuiri adalah suatu strategi yang sesuai dengan perkembangan psikologi
belajar modern. Keempat, Strategi pembelajaran inkuiri dapat mengetahui
pelayanan kemampuan belajar peserta didik yang memiliki kemampuan
belajar di atas rata-rata.

6
Nursalam dan Suardi, op.cit., hlm. 58.

5
Kekurangan strategi pembelajaran inkuiri terdapat dalam
pelaksanaannya yang masih sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan
peserta didik. Dalam perencanaannya, terbentur dengan kebiasaan peserta
didik dalam belajar. Terkadang, dalam pengimplementasiannya memakan
waktu yang Panjang, sehingga peserta didik sulit menyesuaikannya dengan
waktu yang telah ditetapkan. Dan jika kriteria keberhasilan belajar ditentukan
oleh kemampuan peserta didik dalam menguasai pelajaran, maka pendidik
akan sulit melaksanakan strategi ini, sebab Strategi pembelajaran inkuiri
memerlukan tingkat kecerdasan siswa yang tinggi.

3. Strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM)


Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian pembelajaran
yang mefokuskan pada penyelesaian masalah. Masalah ini dapat diambil dari
buku teks atau sumber lainnya, seperti peristiwa di lingkungan sekitar,
lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Karakteristik dari Strategi pembelajaran berbasis masalah yaitu 7 :
a. Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah rangkaian pembelajaran,
yang berarti dalam pelaksanaanya peserta didik tidak hanya mendengar,
mencatat, kemudian menghafal meteri, tetapi juga aktif berpikit,
berkomunikasi, mencari dan mengelola data, serta menyimpulkannya.
b. Aktifitas pembelajaran mefokuskan untuk menyelesaikan masalah.
c. Pemecahan masalah dilakukan dengan pendekatan berpikir ilmiah.

Kelebihan Strategi pembelajaran berbasis masalah yaitu: pertama, peserta


didik lebih memahami pelajaran. Kedua, menantang kemampuan peserta didik
untuk menemukan pengetahuan. Ketiga, meningkatkan aktivitas pembelajaran
peserta didik. Keempat, membantu mentransfer pengetahuan peserta didik
dalam memahami masalah dalam dunia nyata. Kelima, membantu
mengembangkan pengetahuan peserta didik dan rasa tanggung jawab. Keenam,
meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik. Ketujuh, memberikan

7
Nursalam dan Suardi, op.cit. hlm. 74.

6
kesempatan peserta didik mengaplikasikan pengetahuan dalam dunia nyata.
Kedelapan, mengembangakan minat dan rasa ingin tahu.

Kelemanahan Strategi pembelajaran berbasis masalah yaitu: pertama,


apabila pesrta didik tidak mempunyai minat dan kepercayaan diri, maka peserta
didik tidak mau untuk mencoba. Kedua, membutuhkan waktu yang lama untuk
mempersiapkan pelaksanaan Strategi pembelajaran berbasis masalah.

4. Strategi pembelajaran kooperatif

Strategi pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang


implementasinya mengarahkan peserta didik untuk berkerja sama dalm suatu
kelompok kecil dan kelompok yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran
akan diberi penghargaan.

Ciri-ciri Strategi pembelajaran kooperatif yaitu 8 :

a. Kelompok dibentuk secara heterogeny dan multicultural.


b. Jenis-jenis tugas diberikan pada kelompok.
c. Tanggungjawab individu.
d. Sistem penghargaan.

Kelebihan strategi pembelajaran kooperatif antara lain: pertama, dapat


menambah kepercayaan kemampuan berpikir peserta didik, menemukan
informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari peserta didik lain. Kedua,
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengungkapkan gagasan
atau ide dan membandingkannya dengan gagasan dari orang lain. Ketiga,
membatu peserta didik dalam merespon orang lain dan menerima perbedaan
atas keterbatasannya. Keempat, dapat memberdayakan setiap peserta didik
untuk lebib bertanggung jawab. Kelima, meningkatkan prestasi akademik dan
meningkatkan kemampuan social.

Kelemahan Strategi pembelajaran kooperatif yaitu: pertama, memerlukan


waktu yang lama untuk memahami Strategi pembelajaran kooperatif. Kedua,

8
Wahyu Nur Nasution, op.cit. hlm. 103.

7
penilaian dalam Strategi pembelajaran kooperatif didasarkan pada hasil kerja
kelompok. Keempat, membutuhkan waktu yang Panjang dalam
mengambangkan kesadaran berkelompok.

5. Strategi pembelajaran afektif (sikap)

Strategi pembelajaran afektif merupakan kegiatan pembelajaran yang


menekankan pada pembemtukan sikap yang positif pada diri peserta didik.
Strategi pembelajaran afektif bertujuan untuk mencapai dimensi lain,.
Diantaranya sikap dan keterampilan. afektif berhubungan dengan volume yang
sulit diukur karena menyangkut kesadaran seseorang. Afektif berhubungan
dengan minat dan sikap yang dapat berupa tanggung jawab, kerja sama, displin,
komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain dan
kemampuan mengendalikan diri.

Kelemahan strategi pebelajaran afektif yaitu: pertama, keberhasilan dalam


proses Pendidikan dan pembelajaran ditentukan oleh kemampuan intelektual.
Kedua, sulit dalam mengontrol sikap seseorang. Ketiga, keberhasilan
pembentukan siakap tidak bisa dievaluasi. Keempat, pengaruh kemajuan
teknologi.

6. Strategi Pembelajaran Kontekstual

Strategi Pembelajaran konstektual merupakan rangkaian kegiatan


pembelajaran konstektual dan keterlibatan peserta didik untuk mencari dan
menemukan materi yang harus dikuasai dan mengaitkannya dengan kehidupan
nyata. Sehingga, peserta didik dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.

Karakteristik Strategi Pembelajaran konstektual antara lain:

a. Pengektifan pemgetahuan yang sudah ada.


b. Pemerolehan dan penambahan pengetahuan baru.
c. Pemahaman pengetahuan.
d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman.

8
e. Melakukan refleksi

Karakteristik lain dari Strategi Pembelajaran konstektual yaitu :

a. Kerjasama.
b. Saling menunjang.
c. Menyenagkan.
d. Tidak membosankan.
e. Belajar dengan bergairah.
f. Pembelajaran terintegrasi.
g. Penggunaan berbagai sumber dan peserta didik aktif.

C. Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran


Seperti yang telah diketahui bahwa pembelajaran adalah proses
penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika seorang guru berpikir
informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu
juga semestinya seorang guru berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua
itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Hal ini sangat penting untuk dipahami,
karena apa yang harus dicapai oleh siswa akan menentukan bagaimana cara
mencapainya. Oleh karena itu, sebelum menetukan strategi pernbelajaran yang akan
digunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan oleh guru, yaitu:
1. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran.
Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada
hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Menggunakan prinsip konsistensi yang mana bahan ajar yang harus
diajarkan harus sesuai dengan kompetensi-kompetensi dasar yang
diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.

3. Pertimbangan dari sudut siswa.

9
4. Pertimbangan-pertimbangan lainya.9

Selain itu kita juga harus memperhatikan prinsip-prinsip sebelum memilih bahan
pembelajaran siswa. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah:

1. Prinsip relevansi materi. Relevansi adalah kesesuaian. Jadi dalam memilih


materi pembelajaran hendaknya memperhatikan relevansi dari materi yang
akan diajarkan. Materi yang hendak diajarkan seharusnya ada kaitannya
dengan standar kompetensi yang akan dicapai.
2. Prinsip konsistensi. Konsistensi artinya terus-menerus. Jika kompetensi
dasar siswa yang dibuat untuk kemudian dikuasai siswa terdapat empat
macam,maka bahan ajar siswa tersebut juga harus meliputi empat macam.
3. Prinsip kecukupan. Kecukupan materi berarti materi yang diajarkan
hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi
dasar yang diajarkan. Materi yang diajarkan tidak boleh terlalu sedikit
ataupun terlalu banyak.10

D. Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran


Dari beberapa strategi pembelajaran yang akan disebutkan pastinya memiliki
kekhasan dan keunikan masing-masing. Untuk itu tidak ada strategi pembelajaran
yang lebih baik dari yang lainnya maka pendidik strategi yang dianggap cocok
dengan yang dibutuhkan. Pendidik harus melihat keadaan kelas dengan cermat agar
dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk melaksanakan pembelajaran
dengan baik. Ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan seorang pendidik dalam
penggunaan strategi pembelajaran ada empat, yaitu:

1. Pembelajaran berorientasi pada tujuan. Sebuah tujuan merupakan


komponen yang pokok dalam sistem pembelajaran. Segala aktivitas
pendidik dan peserta didik harus diupayakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan, karena keberhasilan suatu strategi pembelajaran

9
Nursalam dan Suardi, op.cit., hlm. 49
10
Muhamad Zain, Pengembanhan strategi Pembelajaran dan Pemilihan Bahaan Ajar, 2017,
Ternate: Institut Agama Islam Negri Ternate, hlm. 177

10
dapat dilihat dari keberhasilan peserta didik mencapai tujuan dari
pembelajaran.
2. Pembelajaran adalah sebuah aktivitas. Belajar bukan hanya tentang
menghafal materi pembelajaran, tetapi juga melakukan tindakan untuk
memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat
mendorong aktivitas peserta didik, baik aktivitas fisik, maupun aktivitas
yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.
3. Individualitas. Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu
peserta didik. Walaupun pendidik mengajar pada sekelompok peserta
didik, namun pada hakikatnya yang ingin dicapai adalah perubahan
perilaku setiap peserta didik. 11 Pendidik yang berhasil adalah apabila ia
menangani 40 orang peserta didik, maka seluruhnya berhasil mencapai
tujuan, dan sebaliknya dikatakan pendidik yang tidak berhasil jika dia
menangani 40 orang peserta didik 35 orang tidak berhasil mencapai
tujuan pembelajaran.
4. Integritas. Mengajar adalah usaha mengembangkan seluruh pribadi
peserta didik. Dengan demikian, mengajar bukan hanya
mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi juga
mengembangkan aspek lainnya, yaitu aspek afektif dan aspek
psikomotor. Strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh
kepribadian peserta didik yang mencakup seluruh aspek tersebut secara
terintegrasi.

E. Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa


Dalam standar proses Pendidikan, sistem pembelajaran didesain dengan
menempatkan siswa sebagai subjek belajar atau bisa dikatakan bahwa pembelajaran
berorientasi pada aktivitas siswa.

11
Nurhasnawati, Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa, https://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/296, diakses pada tanggal 17 Februari 2023.

11
Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa yang selanjutnya disingkat
PBAS menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal. Hal ini untuk
memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara tiga aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik secara seimbang. Strategi PBAS merupakan salah satu bentuk inovasi
dalam rangka memperbaiki kualitas belajar mengajar yang bertujuan untuk
membantu pesrta didik supaya belajar mandiri dan kreatif.

Tujuan dari Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa adalah untuk


meningkatkan kualitas pembelajaran yang melalui pembelajaran tersebut siswa
tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi tetapi juga untuk
mengetahuai cara memanfaatkan informasi untuk kehidupannya. Selain itu,
diharapkan seluruh pribadi siswa berkembang dengan baik, mencakup kemampuan
intelektual serta penguasaan sikap dan mental.

Adapun peranan guru dalam pengimplementasian Pembelajaran Berorientasi


Aktivitas Siswa adalah sebagai berikut:

1. Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus dicapai


sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
2. Menyusun tugas-tugas belajar Bersama siswa untuk memupuk tanggung
jawab siswa.
3. Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan.
4. Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukan.
5. Memberikan motivasi dan mendorong siswa untuk belajar melalui pengajuan
pertanyaan-pertanyaan.
6. Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan. 12

12
Ilmar A dkk., op.cit. hlm 177.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa yang selanjutnya disingkat
PBAS menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal. Hal ini untuk
memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara tiga aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik secara seimbang. Strategi PBAS merupakan salah satu bentuk
inovasi dalam rangka memperbaiki kualitas belajar mengajar yang bertujuan
untuk membantu pesrta didik supaya belajar mandiri dan kreatif.

B. Saran
Setelah mempelajari dan mengetahui Strategi Pembelajaran
Berorientasi Aktivitas Siswa. Kami sebagai pemakalah menyarankan agar
setiap guru hendaknya benar-benar memperhatikan dan berlatih dalam
menerapkan Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa dengan
memeperhatikan kondisi siswa, agar pembelajaran yang dilakukan dapat
mencapai hasil maksimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ilmar A dkk., “Peran Strategi Pembelejaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)


terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Bantaeng
Kabupaten Bantaeng”, Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, Vol.7 No.2.
2011

Nasution, Wahyu Nur. 2017. Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.

Nursalam. Suardi. 2015. Strategi Pembelajaran Sebuah Ide Pembelajaran Inovatif


Di Sekolah. Makassar: Universitas Muhamaddiyah Makasar.

Zain, Muhamad. Pengembanhan strategi Pembelajaran dan Pemilihan Bahaan


Ajar. 2017. Ternate: Institut Agama Islam Negri Ternate.

Nurhasnawati. Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa.


https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/296 diakses
pada tanggal 17 Februari 2023 pukul 11.10

14

Anda mungkin juga menyukai