Mata Kuliah:
Dosen Pengampu:
LILI TANSLIOVA,M.Pd
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat -Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Mengaplikasikan Hakikat dan Strategi
Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa" dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lili Tansliova, M.Pd selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan.....................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................3
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori.........................................................................3
Pengertian Pembelajaran..............................................................................................................3
Keunggulan/kekurangan Ekspositori Keunggulan:...................................................................5
Kekurangan:...................................................................................................................................5
2.2 Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori.....................................................................7
2.3 Langkah yang dapat di pedomani guru dalam penerapan strategi ekspositori.....................8
2.4 Langkah Dalam Penerapan strategi Ekspositori.....................................................................9
2.5 Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori............................................11
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................13
3.2 Saran............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada awalnya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara
penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Stategi tersebut
dimaksudkan agar peperangan dapat dimenangkan dengan rencana yang telah disusun. Seiring
dengan berjalannya waktu dan semakin tingginya tingkat peradapan manusia banyak bidang-
bidang lainnya yang membutuhkan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Contohnya,
pada bidang ekonomi dibutuhkan strategi pemasaran yang baik agar produk yang dijual laku
dipasaran. Begitu pula dengan dunia pendidikan yang dalam hal ini adalah pembelajaran di
dalam kelas juga membutuhkan sebuah strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Strategi tersebut disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi yang ada dilapangan.
Strategi pembelajaran inilah yang akan membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Strategi tersebut dapat disesuaikan dengan pijakan yang diambil oleh guru.
2
makalah ini akan membahas mengenai strategi pembelajaran khususnya yakni pembelajaran
yang terfokus pada aktivitas siswa. Dan semoga makalah ini akan bermanfaat bagi generasi guru
masa depan.
4. Untuk mengetahui Langkah yang dapat di pedomani guru dalam penerapan strategi
ekspositori
5. Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Wina Sanjaya, “Strategi pembelajaran ekspositori adalah salah satu diantara strategi
pembelajaran yang menekankankan kepada proses bertutur.
Materi pembelajaran sengaja diberikan Metode mengajar yang biasa digunakan dalam pengajaran
ekspositori adalah metode ceramah dan demonstrasi.
Pengertian Pembelajaran
Kata pembelajaran mengandung arti "proses membuat orang melakukan proses belajar sesuai
dengan rancangan". Pembelajaran yang didefinisikan menurut Udin S Winataputra dalam
Ngalimun merupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan
perilaku individu melalui proses mengalami sesuatu yang diciptakan dalam rancangan proses
pembelajaran.
Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng yang dikutip oleh Hamzah B. Uno adalah
upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran
terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil
4
pengajaran yang diinginkan. Pemilihan penetapan pengembangan 2 metode ini didasarkan pada
5
kondisi pengajaran yang ada.
Pembelajaran merupakan suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar)
yang harus direncanakan dan harus diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau
penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran hasil belajar.
6) Belajar mandiri
6
Enam keterampilan belajar tersebut memiliki intersepsi keterkaitan antara dimensi yang
berisi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sangat penting untuk terjadinya peristiwa
pembeljaran yang sarat nilai dan mengembangkan potensi siswa melalui berbagai aktivitas
belajar disekolah.
Proses pembelajaran dikatakan sedang berlangsung, apabila ada aktifitas siswa didalamnya.
Untuk itu pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student centered). Dave Meier mengemukakan sebagaimana yang di kutip
oleh Rusman ialah belajar harus dilakukan dengan aktivitas, yaitu menggerakkan fisik ketika
belajar, dan memanfaatkan indra siswa sebanyak mungkin, dan membuat seluruh tubuh atau
pikiran terlibat dalam proses belajar.
Jadi pembelajaran bukanlah komunikasi satu arah (one way communication) transformasi
dari guru kepada siswa. Melainkan harus berupa komunikasi timbal balik secara interaktif antara
siswa dengan guru. Dengan komunikasi tersebut siswa ditempatkan sebagai subjek dalam
belajar, yang harus mendapatkan kesempatan secara luas untuk mengembangkan kreativitas,
aktivitas, dan potensinya secara langsung dalam mencari, menemukan, dan memecahkan
masalah melalui pengalaman belajar. Dalam penelitian ini aktivitas siswa akan dilihat dari
pendekatan pembelajaran berorientasi aktivitas siswa melalui metode inkuiri.
Keunggulan/kekurangan Ekspositori
Keunggulan:
1) Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi
pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan
pelajaran yang disampaikan.
2) Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus
dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
3) Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan
(kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau
mengobservasi(melalui pelaksanaan demonstrasi).
4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa
dan ukuran kelas yang besar.
7
Kekurangan:
8
1) Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap peserta didik yang
memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk peserta didik yang
tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
2) Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individubaik perbedaan
kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
3) Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan
kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta
kemampuan berpikir kritis.
4) Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergan-tung kepada apa yang
dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme,
motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berko-munikasi) dan
kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin
berhasil.
5) Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran ekspositori lebih banyak terjadi
satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman peserta didik sangat terbatas
pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang
dimiliki peserta didik akan terbatas pada apa yang diberikan guru.
9
1.5 Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori
karakteristik strategi pembelajaran ekspositori, yaitu:
1. Strategi pembelajaran ekspositori dapat dilakukan dengan cara menyampaikan materi
pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam
melakukan strategi ekspositori, oleh karena itu sering orang mengatakan metode ceramah.
2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi,
sudah terstruktur seperti data atau fakta, konsepkonsep tertentu yang harus dihafal
sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya,
setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahami dengan benar
dan siswa dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan itu.
10
1.6 Langkah yang dapat di pedomani guru dalam penerapan strategi ekspositori
Beberapa langkah yang dapat dipedomani guru dalam penerapan strategi ekspositori,
yaitu:
2. Mempersiapkan materi pelajaran yang mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.
4. Menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain
yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur
pengetahuan yang telah dimilikinya.
11
1.7 Langkah Dalam Penerapan strategi Ekspositori
a. Persiapan (Preparation)
3) Bukalah file dalam otak siswa.Pada tahap persiapan, memiliki beberapa tujuan
yang hendak dicapai dalam melakukan persiapan, yaitu:
b. Penyajian (Presentation)
1) Penggunaan bahasa;
2) Iintonasi suara;
12
c. Korelasi (Correlation)
d. Menyimpulkan (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang
telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam
strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti
sari dari proses penyajian.
e. Mengaplikasikan (Application)
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak
penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses
pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan
informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa
dilakukan pada langkah ini di antaranya, pertama, dengan membuat tugas yang relevan
dengan materi yang telah disajikan, kedua, dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi
pelajaran yang telah disajikan.
13
1.8 Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori
Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran
ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan
pembelajaran. Justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan
strategi ini. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan
tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Seperti kriteria pada umumnya, tujuan pembelajaran
harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi pada kompetensi
yang harus dicapai oleh siswa.
b. Prinsip Komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada proses
penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang
(penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang
diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yaang ingin dicapai. Dalam proses
komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan.
Dalam proses komunikasi, bagaimanapun sederhananya, selalu terjadi urutan pemindahan pesan
(informasi) dari sumber pesan ke penerima pesan.
14
c. Prinsip Kesiapan
Siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu kita
harus memosisikan mereka dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima
pelajaran. Jangan mulai kita sajikan mata pelajaran, manakala siswa belum siap untuk
menerimanya.Dalam teori konektionisme, “kesiapan” merupakan satu hokum belajar. Inti dari
hokum ini adalah bahwa setiap individu akan merespons dengan cepat dari setiap stimulus
manakala dirinya sudah memiliki kesiapan, sebaliknya tidak mungkin setiap individu akan
merespons setiap stimulus yang muncul manakala dia belum ada kesiapan untuk menerimanya.
d. Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi
pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk
waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian dapat
membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka
untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.
Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan guru untuk
bertutur atau menyampaikan mata pelajaran.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Strategi pembelajaran ekspositori ini dilakukan melalui metode ceramah, namun tidak berarti
proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan
terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Hal ini
sangat penting untuk dipaham, karena tujuan yang spesifik memungkinkan untuk bisa mengontrol
efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan kepada para pembaca khususnya kepada
mahasiswa yang mengambil jurusan PBSI Kelas jenjang S1 untuk dapat meningkatkan pemahamannya
mengenai bagaimana Strategi pembelajaran bahasa indonesia guna terwujudnya pelaksanaan proses
pembelajaran yang baik. Kami pun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami menyarankan kepada para pembaca untuk tetap terus menggali sumber-sumber yang
menunjang terhadap pembahasan makalah ini untuk perbaikan yang akan datang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, Rosdiana. (2022). Strategi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Medan:
Obelia Publisher.
17