Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MENGAPLIKASIKAN HAKIKAT DAN PEMANFAATAN


STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

Mata Kuliah:

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu:

LILI TANSLIOVA,M.Pd

Disusun oleh: Kelompok 5 :

1. Amanda Liviani Br Muham (223311086)


2. Gita Malem Br Karo Sekali (2233311029)
3. Jesika Lolo Karina Manik (2233111089)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat -Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Mengaplikasikan Hakikat dan Strategi
Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa" dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lili Tansliova, M.Pd selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, Februari 2024

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan.....................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................3
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori.........................................................................3
Pengertian Pembelajaran..............................................................................................................3
Keunggulan/kekurangan Ekspositori Keunggulan:...................................................................5
Kekurangan:...................................................................................................................................5
2.2 Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori.....................................................................7
2.3 Langkah yang dapat di pedomani guru dalam penerapan strategi ekspositori.....................8
2.4 Langkah Dalam Penerapan strategi Ekspositori.....................................................................9
2.5 Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori............................................11
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................13
3.2 Saran............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu proses penambahan informasi dan kemampuan
baru yang mengacu pada aspek penguasaan sejumlah pengetahuan, keterampilan sikap tertentu
sesuai dengan isi proses belajar-mengajar.(Abu al-Hasan al-Nadwi dalam Ramayulis, 2002)
Ketika itu pada umumnya guru berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh
siswa, maka pada saat itu juga semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua
itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Sebab strategi pembelajaran itu, akan menentukan
aktivitas yang akan dilakukan oleh seorang guru. Strategi pembelajaran yang dimaksud adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh seorang guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Pada awalnya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara
penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Stategi tersebut
dimaksudkan agar peperangan dapat dimenangkan dengan rencana yang telah disusun. Seiring
dengan berjalannya waktu dan semakin tingginya tingkat peradapan manusia banyak bidang-
bidang lainnya yang membutuhkan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Contohnya,
pada bidang ekonomi dibutuhkan strategi pemasaran yang baik agar produk yang dijual laku
dipasaran. Begitu pula dengan dunia pendidikan yang dalam hal ini adalah pembelajaran di
dalam kelas juga membutuhkan sebuah strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Strategi tersebut disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi yang ada dilapangan.
Strategi pembelajaran inilah yang akan membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Strategi tersebut dapat disesuaikan dengan pijakan yang diambil oleh guru.

Seiring dengan perkembangan ilmu pendidikan yang juga mengakibatkan adanya


perkembangan dalam dunia pendidikan maka muncul banyak sekali pijakan yang dapat
digunakan oleh guru dan juga macam strategi yang dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran. Misalnya pembelajaran yang berorientasipada aktivitassiswa. Banyak guruyang
belum paham mengenai strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa. Oleh
1
karena hal tersebut

2
makalah ini akan membahas mengenai strategi pembelajaran khususnya yakni pembelajaran
yang terfokus pada aktivitas siswa. Dan semoga makalah ini akan bermanfaat bagi generasi guru
masa depan.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Untuk Menjelaskan pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori


2. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran ekspositori
3. Untuk mengetahui karakteristik strategi pembelajaran ekspositori

4. Untuk mengetahui Langkah yang dapat di pedomani guru dalam penerapan strategi
ekspositori
5. Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori

1.3 Manfaat Penulisan


1. Meningkatkan pemahaman mengenai pengertian strategi pembelajaran berbasis
ekspositori
2. Meningkatkan pemahaman Konsep dan tujuan pembelajaran yang berbasis pada aktivitas
siswa. Meningkatkan pemahaman akan Peran guru dalam implementasi Strategi
pembelajaran ekspositori
3. Meningkatkan pemahaman terkait penerapan strategi pembelajaran ekspositori
4. Meningkatkan pemahaman mengenai langkah pelaksanaan strategi pembelajaran
ekspositori

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.4 Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada


proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok peserta didik
dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang


berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan
yang sangat penting atau dominan.

Menurut Wina Sanjaya, “Strategi pembelajaran ekspositori adalah salah satu diantara strategi
pembelajaran yang menekankankan kepada proses bertutur.
Materi pembelajaran sengaja diberikan Metode mengajar yang biasa digunakan dalam pengajaran
ekspositori adalah metode ceramah dan demonstrasi.

Pengertian Pembelajaran

Kata pembelajaran mengandung arti "proses membuat orang melakukan proses belajar sesuai
dengan rancangan". Pembelajaran yang didefinisikan menurut Udin S Winataputra dalam
Ngalimun merupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan
perilaku individu melalui proses mengalami sesuatu yang diciptakan dalam rancangan proses
pembelajaran.

Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng yang dikutip oleh Hamzah B. Uno adalah
upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran
terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil

4
pengajaran yang diinginkan. Pemilihan penetapan pengembangan 2 metode ini didasarkan pada

5
kondisi pengajaran yang ada.

Pembelajaran merupakan suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar)
yang harus direncanakan dan harus diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau
penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran hasil belajar.

Dari beberapa pengertian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran


merupakan suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa, di antara keduanya terdapat
hubungan atau komunikasi interaksi, guru mengajar di satu pihak dan siswa belajar.Keduanya
aktivitas yang seimbang hanya berbeda peranannya saja, untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.

Penerapan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dapat dilakukan melalui pengembangan


berbagai keterampilan belajar esensial secara selektif yang antara lain sebagai berikut:"

1) Berkomunikasi lisan dan tertulis secara efektif

2) Berfikir logis, kritis, dan kreatif

3) Rasa ingin tahu

4) Penguasaan teknologi dan informasi

5) Pengembangan personal dan sosial

6) Belajar mandiri

6
Enam keterampilan belajar tersebut memiliki intersepsi keterkaitan antara dimensi yang
berisi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sangat penting untuk terjadinya peristiwa
pembeljaran yang sarat nilai dan mengembangkan potensi siswa melalui berbagai aktivitas
belajar disekolah.

Proses pembelajaran dikatakan sedang berlangsung, apabila ada aktifitas siswa didalamnya.
Untuk itu pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student centered). Dave Meier mengemukakan sebagaimana yang di kutip
oleh Rusman ialah belajar harus dilakukan dengan aktivitas, yaitu menggerakkan fisik ketika
belajar, dan memanfaatkan indra siswa sebanyak mungkin, dan membuat seluruh tubuh atau
pikiran terlibat dalam proses belajar.

Jadi pembelajaran bukanlah komunikasi satu arah (one way communication) transformasi
dari guru kepada siswa. Melainkan harus berupa komunikasi timbal balik secara interaktif antara
siswa dengan guru. Dengan komunikasi tersebut siswa ditempatkan sebagai subjek dalam
belajar, yang harus mendapatkan kesempatan secara luas untuk mengembangkan kreativitas,
aktivitas, dan potensinya secara langsung dalam mencari, menemukan, dan memecahkan
masalah melalui pengalaman belajar. Dalam penelitian ini aktivitas siswa akan dilihat dari
pendekatan pembelajaran berorientasi aktivitas siswa melalui metode inkuiri.

Keunggulan/kekurangan Ekspositori
Keunggulan:
1) Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi
pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan
pelajaran yang disampaikan.
2) Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus
dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
3) Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan
(kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau
mengobservasi(melalui pelaksanaan demonstrasi).
4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa
dan ukuran kelas yang besar.

7
Kekurangan:

8
1) Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap peserta didik yang
memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk peserta didik yang
tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
2) Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individubaik perbedaan
kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
3) Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan
kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta
kemampuan berpikir kritis.
4) Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergan-tung kepada apa yang
dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme,
motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berko-munikasi) dan
kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin
berhasil.
5) Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran ekspositori lebih banyak terjadi
satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman peserta didik sangat terbatas
pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang
dimiliki peserta didik akan terbatas pada apa yang diberikan guru.

9
1.5 Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori
karakteristik strategi pembelajaran ekspositori, yaitu:
1. Strategi pembelajaran ekspositori dapat dilakukan dengan cara menyampaikan materi
pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam
melakukan strategi ekspositori, oleh karena itu sering orang mengatakan metode ceramah.

2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi,
sudah terstruktur seperti data atau fakta, konsepkonsep tertentu yang harus dihafal
sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.

3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya,
setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahami dengan benar
dan siswa dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan itu.

10
1.6 Langkah yang dapat di pedomani guru dalam penerapan strategi ekspositori
Beberapa langkah yang dapat dipedomani guru dalam penerapan strategi ekspositori,
yaitu:

1. Mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Langkah persiapan


merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori sangat tergantung pada
langkah persiapan

2. Mempersiapkan materi pelajaran yang mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.

3. Menyimpulkan (generalization) yaitu tahapan untuk memahami inti (core) dari


materi pelajaran yang telah disajikan.

4. Menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain
yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur
pengetahuan yang telah dimilikinya.

5. Mengaplikasikan (application) yaitu langkah unjuk kemampuan siswa setelah


mereka menyimak penjelasan dari guru.

11
1.7 Langkah Dalam Penerapan strategi Ekspositori

Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu:

a. Persiapan (Preparation)

Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran.


Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting.
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori sangat
tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal hyang harus dilakukan dalam langkah
persiapan, di antaranya adalah:

1) Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif.

2) Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai.

3) Bukalah file dalam otak siswa.Pada tahap persiapan, memiliki beberapa tujuan
yang hendak dicapai dalam melakukan persiapan, yaitu:

1) Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif;

2) Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar;

3) Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa;

4) Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.28

b. Penyajian (Presentation)

Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan


persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah
bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.
Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu:

1) Penggunaan bahasa;

2) Iintonasi suara;

3) Menjaga kontak mata dengan siswa, dan

4) Menggunakan joke-joke yang menyegarkan.

12
c. Korelasi (Correlation)

Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman


siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya
dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan untuk
memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur
pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan
berpikir dan kemampuan motorik siswa.

d. Menyimpulkan (Generalization)

Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang
telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam
strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti
sari dari proses penyajian.

e. Mengaplikasikan (Application)

Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak
penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses
pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan
informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa
dilakukan pada langkah ini di antaranya, pertama, dengan membuat tugas yang relevan
dengan materi yang telah disajikan, kedua, dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi
pelajaran yang telah disajikan.

13
1.8 Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori

Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori Tidak ada satu strategi


pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain.
Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, pertimbangan pertama
penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai.Dalam penggunaan
strategi pembelajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip berikut ini, yang harus diperhatikan
oleh setiap guru antara lain :

a. Berorientasi pada Tujuan

Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran
ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan
pembelajaran. Justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan
strategi ini. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan
tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Seperti kriteria pada umumnya, tujuan pembelajaran
harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi pada kompetensi
yang harus dicapai oleh siswa.

b. Prinsip Komunikasi

Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada proses
penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang
(penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang
diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yaang ingin dicapai. Dalam proses
komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan.
Dalam proses komunikasi, bagaimanapun sederhananya, selalu terjadi urutan pemindahan pesan
(informasi) dari sumber pesan ke penerima pesan.

14
c. Prinsip Kesiapan

Siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu kita
harus memosisikan mereka dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima
pelajaran. Jangan mulai kita sajikan mata pelajaran, manakala siswa belum siap untuk
menerimanya.Dalam teori konektionisme, “kesiapan” merupakan satu hokum belajar. Inti dari
hokum ini adalah bahwa setiap individu akan merespons dengan cepat dari setiap stimulus
manakala dirinya sudah memiliki kesiapan, sebaliknya tidak mungkin setiap individu akan
merespons setiap stimulus yang muncul manakala dia belum ada kesiapan untuk menerimanya.

d. Prinsip Berkelanjutan

Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi
pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk
waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian dapat
membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka
untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.
Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan guru untuk
bertutur atau menyampaikan mata pelajaran.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Strategi pembelajaran ekspositori ini dilakukan melalui metode ceramah, namun tidak berarti
proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan
terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Hal ini
sangat penting untuk dipaham, karena tujuan yang spesifik memungkinkan untuk bisa mengontrol
efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan kepada para pembaca khususnya kepada
mahasiswa yang mengambil jurusan PBSI Kelas jenjang S1 untuk dapat meningkatkan pemahamannya
mengenai bagaimana Strategi pembelajaran bahasa indonesia guna terwujudnya pelaksanaan proses
pembelajaran yang baik. Kami pun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami menyarankan kepada para pembaca untuk tetap terus menggali sumber-sumber yang
menunjang terhadap pembahasan makalah ini untuk perbaikan yang akan datang.

16
DAFTAR PUSTAKA

Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran. Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Prenada


Group, 2006. Halaman, 137.

Siregar, Rosdiana. (2022). Strategi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Medan:
Obelia Publisher.

Safriadi, S. (2017). Prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran ekspositori. Jurnal


Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 7(1), 47-65.

17

Anda mungkin juga menyukai