Tentang
Disusun oleh
Kelompok 4:
3. Al Khalid : 2214070199
Dosen Pengampu :
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan kepada penulis sehingga
makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah berjuang membawa umat islam
kepada dunia yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat sekarang ini.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A.Latar Belakang..................................................................................................1
B.Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C.Tujuan............................................................................................................... 1
D.Manfaat.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
A.Kesimpulan.......................................................................................................14
B.Saran................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1
b. Agar dapat mengetahui karakteristik strategi pembelajaran ekspositori.
D. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,rawamangun-jakarta: Kencana
Prenada Media Grup,2008,hal:179
2
Drs. H. Ahmad sabri, M.Pd, strategi belajar mengajar dan micro teaching, Ciputat: PT. CIPUTAT PRESS,
2007, hal:65
3
.ibid hal: 10
3
b. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah
jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga
tidak menuntut siswa untuk berfikir ulang.
c. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi itu sendiri. Artinya,setelah
proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar
dengan cara dapat mengunkapkan kembali materi yang telah diuraikan4.
1. Kelebihan
a. Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan
materi pembelajaran dengan demikian ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa
menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan
ukuran kelas yang besar.
4
.opchit hal: 179
4
2. Kekurangan
a. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki
kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki
kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi lain.
b. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan
kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
c. Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit
mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan
interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
e. Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah (one-
way communication), maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan
materi pembelajaran akan sangat terbatas pula. Disamping itu, komunikasi satu arah bisa
mengakibatkan pengetahuan yang memiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan
guru. Memerhatikan beberapa kelemahan diatas, maka sebaiknya dalam melaksanakan
strategi ini guni perlu persiapan yang mating baik mengenai materi pelajaran yang akan
disampaikan maupun mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi kelancaran proses
presentasi.
5
a. Strategi ekpositori dilakukan dengan cara menyampaiakan materi pelajaran secara verbal,
artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh
karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.
b. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi,
seperti data atau fakta, konsep-konsep terentu yang harus dihafal sehingga tidak
menuntut siswa untuk berpikir ulang
c. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya
setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan
benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan5,
a. Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan dan
harus dipelajari siswa.
b. Apabila guru menginginkan agar siswa mempunyai gaya model intelektual tertentu,
misalnya agar siswa bisa mengingat bahan pelajaran sehingga ia akan dapat
mengungangkapkannya kembali manakala diperlukan.
c. Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan, artinya
dipandang dari sifat dan jenis materi pelajaran memang materi itu hanya mungkin dapat
dipahami oleh siswa manakala disampaikan oleh guru,misalnya materi pelajaran hasil
penelitian berupa data-data khusus.
f. Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu
menjelaskan untuk seluruh siswa.
g. Apabila guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki
kemampuan rendah
5
Sunardi Nur, Strategi dalam Pembelajaran ; menjadi Pendidik Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya,
1990, hal: 88. Lihat juga di Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran ; berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media, cet-8, 2011, hal: 179
6
h. Jika ligkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat pada siswa,
misalnya tidak adanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
i. Jika tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat
pada siswa.
Tidak ada suatu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan
strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari
efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
Dengan demikian, pertimbangan pertama penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan
apa yang harus dicapai.
2. Prinsip komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatan sebagai proses komunikasi, yang menunjukkan
pada proses penyampaian dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok
orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran
yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dalam proses
komunikasi guru berfungsi sebangai sumber pesan dan siswa berfungsi penerima pesan.
7
Dalam proses komunikasi, bagaimana sederhananya, selalu terjadi urutan pemindahan
pesan (informasi) dari sumber pesan ke penerima pesan. Sistem komunikasi dikatakan efektif
manakala pesan itu dapat mudah ditangkap oleh penerima pesan secara utuh. Dan sebaiknya
sistem komunikasi dikatakan tidak efektif, manakala penerima pesan tidak dapatmenangkap
setiap pesan yang diampaikan. Kesulitan menangkap pesan itu itu dapat terjadi oleh berbagai
gangguan,
3. Prinsip kesiapan
Dalam teori belajar koneksionisme, "kesiapan" merupakan salah satu hukum belajar.
Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiapindividu akan merespon dengan cepat dari
setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan. Sebaliknya, tidak mungkin
setiap individu akan merespon setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum
memiliki kesiapan. Yang dapat kita tarik dari hukum belajar ini adalah, agar siswa dapat
menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu kita harus
memosisikan mereka dalam keadaan siapa baik secara fisik maupun psikis untuk menerima
pelajaran. Jangan mulai kaita sajikan materipelajaran, manakala siswa belum siap untuk
menerimanya seperti halnya kerja komputer, setiap data yang dimasukkan kan dapat
disimpan dalam memori manakala sudah tersediah file untuk menyimpan data.
4. Prinsip berkelanjutan
6
http://rinaldihardiansah.blogspot.com/2013/07/makalah-model-pembelajaran- ekspositori.html
8
1. Rumuskan tujuan yang ingin dicapai
Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dipersiapkan oleh guru.
Tujuan yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang
spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar. Tujuan yang spesifik, seperti yang dijelaskan
diatas, dapat memperjelas kepada arah yang ingin dicapai. Sering terjadi. proses
pembelajaran dengan cara bertutur, guru terlena dengan pembahasan yang dilakukannya
sehingga materi pembelajaran menjadi melebar, tidak fokus pada permasalahan yang sedang
dibahas. Dengan rumusan tujuan yang jelas, hal ini tidak akan terjadi. Sebab, tujuan yang
harus dicapai akan menjadi faktor pengingat bagi guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran.
Agar guru dapat menguasai materi pelajaran ada beberapa hal yang harus dilakukan.
Pertama, pelajari sumber-sumber belajar yang mutakhir. Kedua, persiapkan masalah-masalah
yang mungkin muncul dengan cara menganalisis materi belajar sampai detailnya. Ketiga,
buatlahngaris besar materi pelajaran yang akan disampaikan. 3. Kenali medan dan berbagai
hal yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran
Mengenali lapangan atau medan merupakan hal penting dalam langkah persiapan.
Pengenalan medan yang baik memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai
kemungkinan yang dapat mengganggu proses penyajian materi pembelajaran, Beberapa hal
yang berhubungan dengan medan yang harus dikenali diantaranya:
9
Pertama, latar belakang audiens atau siswa yang akan menerima materi, misalnya
kemampuan dasar atau pengalaman belajar sesuai dengan materi yang akan disampaikan,
minat dan gaya belajar siswa, dsb.
Kedua, kondisi ruangan, baik menyangkkut luas dan besamya ruangan, pencahayaan,
posisi tempat duduk, maupun kelemkapan reuangan itu sendiri. Keberhasilan penggunaan
strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan guruuntuk bertutur atau
menyampaikan materi pelajaran. Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori,
yaitu :
a. Persiapan (preparation)
b. Penyajian (presentation)
c. Menghubungkan(corelation)
d. Menyimpulkan (generalization)
e. Penerapan (aplication) Setiap langkah itu diuraikan dibawah ini:
a) Persiapan (preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima
pelajaran.dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat
penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori
sangat tergantung pada langkah persiapan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan adalah: Mengajak siswa keluar
dari kondisi mental yang pasif
- Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar.
- Merangsan dan menggugah rasa ingin tahu siswa.
- Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan diantaranya adalah:
1. Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif
2. Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai Mengemukakan sangat penting
artinya dalam setiap proses pembelajaran. Dengan mengemukakan tujuan siswa akan
pahamana yang hars mereka kuasai serta mau dibawa kemana mereka. Dengan demikian,
tujuan mereka pengikut baik bagi guru maupun bagi siswa.
10
3. Bukalah file dalam otak siswa dalam menyampaikan materi itu guru menggunakan istilah-
istilah yang sama sekal asing bagikita. Bagaikan kerja sebuah komputer, data akan
disimpan manakala filenya sudah tersedia demikian juga otak siswa, materi pelajaran akan
bisa ditangkap dan disimpan dalam memori manakala sudah tersedia file atau kapling yang
sesuai Artinya, sebelum kita akan menyampaikan materi pelajaran maka terlebih dahulu
kita harus membuka file dalam otak siswa agar materi itu bisa ditangkap
b) Penyajian (presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan
persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipersiapkan oleh guru dalam penyajian ini
adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh
siswa. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah
ini.
1) Intonasi suara
Intonasi suara adalah pengaturan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Guru
yang baik akan memahami kapan ia harus meninggikan nada suaranya, dan kapan ia harus
merendahkan suaranya.Intonasi suara adalah pengaturan sesuai dengan pesan yang ingin
disampaikan. Guru yang baik akan memahami kapan ia harus meninggikan nada suaranya,
dan kapan ia harus melemahkan suaranya. Pengaturan anda suara akan membuat perhatian
siswa akan terkontrol,sehingga tidak akan mudah bosan.
11
Dalam proses penyajian materipelajaran, kontak mata merupakan hal yang sangat
penting untuk membuat siswa untuk tetap memperhatikan pelajarn. Melalui ontak mata yang
selamanya terjaga, siswa bukan hanya merasa dihargai oleh guru, akan tetapi mereka juga
seakan-akan diajak terlibat dalam proses penyajian. Oleh sebab itu, guru sebaiknya secara
terus-menerus menjaga dan memeliharanya. Pandanglah siswa secara bergiliran, jangan
biarkan pandangan mereka tertuju pada hal-hal diluar materi pelajaran.
c) Korelasi (correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan
pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap
keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi
dilakukan tiada lain untuk memberikan makna terhadap materi pelajara, baik makan untuk
memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk
meningkatkan kualitas kemampuan berfikir dan kemampuan motorik siswa.
Sering terjadi, dalam suatu pembelajaran setelah siswa menerima mata pelajaran dari
guru. ia tidak dapat menagkap makna untuk apa materi pelajar itu dikuasai dan dipahami, apa
manfaat materi pelajaran yang telah disampaikan, bagaimana kaitan materi yang baru
disampaikan dengan pengetahuan yang telah sejak lama dimilikinya, dsb. Melalui langkah
korelasi, semua pertanyaan tersebut tidak perlu ada, sebab dengan mengaitkan materi
pelajaran dengan berbagai hal, siswa akan langsung memahaminya.
12
d) Menyimpulkan (generalization)
Menyimpulkan adalah tahap memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah
disajikan. Langkah menyimpulkan mereka langkah yang sangat penting dalam strategi
ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari
proses penyajian. Menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan kepada siswa
tentangkebenaran suatu paparan dengan demikian, siswa tidak mersa ragu lagi akan
penjelasan guru. Kalau diibaratkan dengan memasukan data pada suatu proses penggunaan
komputer, menyimpulkan adalah proses men-safe data tersebut, sehingga data yang baru saja
yang dimasukannya akan tersimpan dimemori, dan akan muncul kembali manakala dipanggil
untuk digunakan. Menyimpulkan bisa dilakukan dengan cara, diantaranya. Pertama, dengan
cara mengulang kembali inti-inti materi yang menjadi pokok persoalan. Dengan demikia,
diharapkan siswa dapat menangkap inti materi yang telah disajikan. Kedua, dengan cara
memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang telah disajikan dengan
cara demikian, diharapkan siswa dapat mengingat kembali keseluruhan materi pelajaran yang
telah dibahas ketiga, dengan maping melalui pemetaanketerkaitan antar materi pokok materi
e) Mengaplikasikan (aplikacion)
Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak
penjelasan guru. Ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran
ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang
penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Tekhnik yang bisa dilakukan pada
langkah ini diantaranya, pertama, telah disajikan. Kedua, dengan memberikan teks yang
sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan"7.
7
La hadisi, strategi pembelajaran, Kendari,cv shadra, 2009, hal:69-81
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yang dapat kita tarik dari hukum belajar ini adalah, agar siswa dapat menerima
informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu kita harus memosisikan mereka
dalam keadaan siapa baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran.proses
pembelajaran dengan cara bertutur, guru terlena dengan pembahasan yang dilakukannya
sehingga materi pembelajaran menjadi melebar, tidak fokus pada permasalahan yang sedang
dibahas.Penguasaan materi pelajaran dengan baik merupakan mutlak penggunaan strategi
ekspositori Penguasaan materi yang sempurna, akan membuat kepercayaan guru meningkat,
sehinga guru akan mudah mengelolah kelas.
14
B. Saran
Menyadari bahwa kelompok penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih teliti dan details dalam menjelaskan isi dari makalah ini
dengan sumber-sumber yang lebih bervariasi yang tentunya dapat mempertanggungjawabkan.
Dan kami juga berharap agar pembaca memberi saran dan kritik yang membangun demi
sempurnanya makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://rinaldihardiansah.blogspot.com/2013/07/makalah-model-pembelajaran-ekspositori.html
Sabri ahmad strategi belajar mengajar dan micro teaching Ciputat: PT. CIPUTAT PRESS,
2007.. Sunardi Nur, Strategi dalam Pembelajaran: menjadi Pendidik Profesional,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990.
16
Pertanyaan dan Jawaban
2. Metode apa saja yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi ekspositori?
Jawaban:
Prosedur Metode Ekspositori diantaranya:
a. Persiapan(Preparation) Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk
menerima pelajaran.
b. Penyajian(Presentatio).
c. Korelasi (Correlation)
d. Menyimpulkan(Generalization)
e. Mengaplikasikan(Aplication).
4. Mengapa strategi ekspositori sering juga dinamakan dengan strategi chalk and talk?
Jawaban:
Karena dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. peserta didik
tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh
karena strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga
dinamakan istilah strategi “chalk and talk”.
17
Jawaban:
Dalam kurikulum 2013 strategi pembelajaran ekspositori masih layak untuk digunakan,
apabila guru dapat memenuhi kriteria dari strategi ekspositori dan tidak terfokus kepada
metode ceramah dan dikte saja.
9. Apa sumber atau referensi yang digunakan guru dalam pembelajaran strategi ekspositori?
Jawaban:
Sumber yang digunakan guru diantaranya
a. Buku teks
b. Pengalaman pribadi guru.
c. Video pendidikan
d. Alat bantu visual seperti gambar,peta,atlas , diagram, dan lain sebagainya yang dapat
digunakan sebagai referensi dalam strategi pembelajaran ekspositori.
10. Apa saja hambatan yang terjadi dalam penerapan strategi pembelajaran ekspositori?
18
Jawaban:
Sarana penunjang pembelajaran.
Kurangnya sarana penunjang pembelajaran tersebut dalam penerapan strategi ini maka tidak
dapat diterapkan karena salah satu pendukung terlaksana strategi pembelajaran ini adalah
sarana pembelajaran yang menunjang.
11. Apa saja yang menjadi pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran?
Jawaban:
Menurut Wina Sanjaya dasar pertimbangan memilih strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yaitu pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai,
pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran, dan pertimbangan
dari sudut siswa.
19
mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin
berhasil.
5) Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah (one-
way communication), maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi
pembelajaran akan sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa
mengakibatkan pengetahuan yang
6) Siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru.
14. Dalam strategi pembelajaran ekspositori ada beberapa prinsip yang digunakan, salah
satunya prinsip berkelanjutan. Pertanyaannya menurut pemakalah apa itu prinsip
berkelanjutan dalam strategi pembelajaran ekspositori?
Jawaban:
Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi
pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlang-sung pada saat itu, akan tetapi juga
untuk waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses
penyampaian dapat membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium),
sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan
melalui proses belajar mandiri.
Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan guru untuk
bertutur atau menyampaikan materi pelajaran.
20