Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN YANG BERPIJAK TEORI

BELAJAR BEHAVIORISTIK

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran

Dosen Pengampu : Eva Faliyanti, S.Pd., M.Pd.BI

Disusun oleh kelompok 6 :

1. Audy Ferdila NPM : 21340015


2. Jihan Lusi Selfia NPM : 21340013
3. Nurul Hidaya Tika NPM : 21340041
4. Rosi Devis Anggelika NPM : 21340018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pembelajaran yang
berpijak teori belajar Behavioristik” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Teori Belajar Behavioristik bagi para
pembaca dan juga para penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ma’am Eva Faliyanti, S.Pd., M.Pd.BI
selaku dosen Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran. Terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun
Daftar Isi

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................
C. Tujuan ............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori................................
B. Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori............................
C. Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori.................
D. Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi Ekspositori.......................
E. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Ekpositori............................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah perubahan yang relaif permanen dalam perilaku atau potensi prilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang di perkuat. Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat
menujukkan perubahan prilakunya.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat dapat belajar dengan baik.
Teori Belajar Behavoristik merupakan teori belajar yang lebih mengutamakan pada perubahan
tingkah laku peserta didik sebagai alibat adanya Stimulus dan Respon.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Strategi Pembelajaran Ekspositori ?
2. Apa saja karakteristik Strategi Pembelajaran Ekpositori ?
3. Bagaimana prinsip penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori ?
4. Apa saja langkah-langkah pelaksanaan Strategi Ekspositori ?
5. Apa saja keunggulan dan kelemahan Strategi Ekspositori ?

C. Tujuan
Tujuan dalam pembelajaran yang berpijak pada Teori Belajar Behavioristik adalah menempatkan
posisi guru sebagai pihak yang memegang kendali sedangkan peserta didik sebagai pihak yang
dikendalikan melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori


Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok peserta didik
dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi pelajaran secara optimal (Sanjaya,
2006). Dalam strategi ini materi disampaikan langsung oleh guru. Peserta didik tidak dituntut
untuk menemukan materi itu. Karena strategi eskpositori lebih menekankan kepada proses
bertutur, maka sering dinamakan strategi “chalk and talk”.

B. Karakteristik Pembelajaran Ekspositori

Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori di antaranya (Sanjaya, 2006) :

1) Dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur
secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan pembelajaran ini, sehingga sering
orang menyamakannya dengan ceramah.
2) Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi,
seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak
menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3) Tujuan utama pembelajaran ini adalah penguasaan materi itu sendiri. Artinya, setelah
proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan cara
mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

C. Prinsip penggunaan strategi pembelajaran eskpositori


1) Berorientasi pada tujuan

Sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan
pembelajaran secara jelas dan terukur. Tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk
tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik. Hal ini sangat penting untuk dipahami, karena tujuan yang spesifik memungkinkan
kita bisa mengkontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.

2) Prinsip komunikasi
Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan peserta didik
berfungsi sebagai penerima pesan. Sistem komunikasi dikatakan efektif manakala pesan itu dapat
mudah ditangkap oleh penerima pesan secara utuh. Sebaliknya, sistem komunikasi dikatakan
tidak efektif, apabila penerima pesan tidak dapat menangkap setiap pesan yang disampaikan.
Kesulitan menangkap pesan itu dapat terjadi oleh berbagai gangguan (noise) yang dapat
menghambat kelancaran proses komunikasi.

Akibat gangguan (noise) tersebut memungkinkan penerima pesan (peserta didik) tidak
memahami atau tidak dapat menerima sama sekali pesan yang ingin disampaikan. Sebagai suatu
strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian, maka prinsip komunikasi
merupakan prinsip yang sangat penting untuk diperhatikan.

3) Prinsip kesiapan

Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa seyiap individu akan merespon dengan cepat
dari setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan. Sebaliknya, tidak
mungkin setiap individu akan merespons setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya
belum memiliki kesiapan.

Peserta didik dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih
dahulu kita harus memposisikan mereka dalam keadaan siap untuk menerimanya. Misalnya kerja
sebuah computer, setiap data yang dimasukkan akan dapat disimpan dalam memori manakala
sudah tersedia file untuk menyimpan data. Setiap data tidak mungkin dapat disimpan apabila
belum tersedia filenya. Oleh karena itu, sebelum kita menyampaikan informasi terlebih dahulu
kita yakinkan apakah dalam otak anak sudah tersedia file yang sesuai dengan jenis informasi
yang akan disampaikan atau belum , kalau seandainya belum maka terlebih dahulu kita sediakan
dahulu file yang akan menampung setiap informasi yang akan disampaikan.
4) Prinsip berkelanjutan

Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong peserta didik untuk mau
mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui
proses penyampaian dapat membawa peserta didik pada situasi ketidakseimbangan
(disequilibrium), sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah
wawasan melalui proses belajar mandiri. Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat
tergantung pada kemampuan guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran.

D. Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi Ekspositori


Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori yaitu :
1) Persiapan (Preparation)

Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran.


Dalam strategi ekspositori, langkah perisapan merupakan langkah yang sangat penting.
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori sangat
tergantung pada langkah persiapan. Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan
adalah :

a. Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif


b. Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar
c. Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa
d. Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.

Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di antaranya adalah:

a. Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negative


b. Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai
c. Bukalah file (wawasan) dalam otak siswa.

2) Penyajian (Presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan
persiapan yang telah dilakukan. Guru harus memikirkan bagaimana agar materi pelajaran dapat
dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh peserta didik.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu :

a. Gunakan bahasa yang komunikatif dan sesuai dengan perkembangan siswa yang
diajar
b. Menggunakan intonasi suara yang terkontrol dan sesuai dengan materi yang
disampaikan
c. Guru harus menjaga kontak mata dengan siswa
d. Gunakan joke-joke yang menyegarkan.

3) Korelasi (Correlation)

Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman


peserta didik atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan peserta didik dapat menengkap
terkait dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan untuk
memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur
pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan
berpikir dan kemampuan motoric siswa.

4) Menyimpulkan (Generalization)

Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi yang telah
disajikan. Langkah menyimpulkan sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui
langkah ini peserta didik dapat mengambil inti sari dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti
pula memberikan keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan. Dengan demikian,
siswa tidak merasa ragu lagi dengan penjelasan guru.

Menyimpulkan bisa dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya pertama, dengan cara
mengulang kembali inti-inti materi yang menjadi pokok persoalan. Kedua, dengan cara
memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang telah disajikan. Ketiga,
dengan cara maping melalui pemetaan keterkaitan antarmateri pokok-pokok materi.

5) Mengaplikasikan (Application)

Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan peserta didik setelah mereka
menyimak penjelasan dari guru. Langkah ini sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab
guru dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran dari
peserta didik. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini di antaranya: (1) membuat tugas
yang relevan dengan materi yang telah disajikan, (2) memberikan tes yang sesuai dengan materi
pelajaran yang telah disajikan.

E. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Ekspositori

Dalam strategi ekspositori terdapat keunggulan dan kelemahan yang diuraikan sebagai
berikut:

1) Keunggulan
Strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
a) Guru dapat mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, ia dapat
mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
b) Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran
yang harus dikuasai cukup luas dan waktu terbatas.
c) Melalui strategi ini dapat mendengar melalui penuturan tentang materi pelajaran
sekaligus mengobservasi melalui demonstrasi.
d) Startegi ini bisa digunakan untuk jumlah peserta didik dan ukuran kelas besar.

2) Kelemahan

Di samping memiliki keunggulan, strategi ekspositori juga memiliki kelemahan, di


antaranya:
a) Strategi ini mungkin hanya dapat dilakukan terhadap siswa yang mendengar dan
menyimak secara baik.
b) Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan
kemampuan, pengetahuan, minat dan bakat.
c) Karena strategi ini lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit
mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan social, hubungan
interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
d) Keberhasilan strategi ini tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan,
pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, dan berbagai kemampuan berkomunikasi
serta kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dipastikan proses pembelajaran
tidak mungkin berhasil.
e) Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah
(one – way).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran
yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dalam strategi ini materi
langsung disampaikan oleh guru. Peserta didik tidak dituntut untuk menemukan materi
itu. Karena startegi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur.
Dalam penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori terdapat beberapa prinsip yaitu,
berorientasi pada tujuan, prinsip komunikasi, prinsip kesiapan dan prinsip berkelanjutan.
Selain itu, ada beberapa langkah dalam penerapan strategi Ekspositori yaitu persiapan
(preparation), penyajian (presentation), korelasi (correlation), menyimpulkan
(generalization), dan mengaplikasikan (application).

B. Saran
Pembelajaran yang berpijak pada teori Behavioristik bukan satu-satunya teori yang
dapat diaplikasikan kedalam proses Pembelajaran, karena selain teori ini ada beberapa
teori pembelajaran yang dapat di aplikasikan yaitu, Teori Kognitif, Teori
Konstruktivisme dan Teori Humanisme.
Daftar Pustaka

Prof. Dr. H. Karwono, M.Pd., Dr. Heni Mularsih, M.M., M.Psi. (2019). Belajar dan
Pembelajaran serta Pemanfaatan Sumber Belajar. Depok. PT Rajagrafindo Persada. Hal 70-75.

Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si. (2015). Buku Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif
Menyenangkan. Hal 116.

Dr. Wina Sanjaya. (2018). Strategi Pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai