Profesi Kependidikan
DISUSUN OLEH
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BORNEO
TARAKAN
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyususnan makalah ini dengan baik.
Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dalam makalah ini dijelaskan
tentang Respon dan Adaptasi Vertebrata yang dibuat untuk memenuhi tugas kami dalam mata
kuliah Vertebrata.
Kami sadar makalah ini masih banyak kekurangan baik dari isi, bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu Kami mengharapkan kritikan, saran, dan masukan yang dapat
membangun demi penyempurnaan penulisan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dam wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Strategi Pembelajaran...................................................................2
B. Macam-Macam Strategi Pembelajaran......................................................3
C. Definisi Inovasi Pembelajaran....................................................................9
D. Macam-Macam Inovasi Pembelajaran.....................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................14
B. Saran.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi aspek kehidupan di tuntut untuk terus maju dan berkembang dengan
cepat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan
dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman semakin global. Peningkatan sumber
daya manusia juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan . pendidikan merupakan ujung
tombak dalam pengembangan sumber daya manusia yang berperan aktif dalam
meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus sesuai
dengan proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat menerima didikan dengan baik.
Didalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan interaksi antara guru dan murid agar
tujuan pembelajaran yang menajdi target guru dapat tercapai. Didalam interaksi ini sangat
perlu bagi guru untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan.
Sehingga, dalam pembelajaran membutuhkan strategi dan inovasi agar pembelajaran dapat
berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu, strategi dan inovasi dalam pembelajaran juga
akan membuat pembelajaran mengalami pembaruan atau perkembangan ke arah yang lebih
modern.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari strategi pembelajaran?
2. Jelaskan macam-macam strategi pembelajaran ?
3. Apakah definisi dari inovasi pembelajaran?
4. Jelaskan macam-macam inovasi dalam pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi strategi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui berbagai macam strategi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui definisi inovasi pembelajaran.
4. Untuk mengetahui berbagai macam inovasi pembelajaran.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
siang dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika ceramah itu dilakukan
pada pagi hari dengan jumlah siswa yang terbatas.
4. Taktik
Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.
Taktik sifatnya lebih individual, walaupun dua orang sama-sama menggunakan metode
ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka akan melakukannya secara
berbeda, misalnya dalam taktik menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa agar
materi yang disampaikan mudah dipahami.
6
Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini, diantaranya :
a. Metode ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran
kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah
yang relatif besar. Jadi ini sesuai dengan pengertian dan maksud dari Strategi Ekspositori
tersebut, dimana strategi ini merupakan strategi ceramah atau satu arah.
b. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan dengan lisan. Jadi guru memperagakan apa yang
sedang dipelajari kepada siswanya.
c. Metode sosiodrama
Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasi tingkah laku dalam hubungannya dengan
masalah sosial. Jadi dalam pembelajaran guru memberikan penjelasan dengan
mendramatisasikan tingkah laku untuk memberikan contoh kepada siswa.
2. Strategi Pembelajaran inkuiri
Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan.
Ada beberapa hal yang menjadi utama strategi pembelajaran inquiry:
a. Menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya
strategi inquiry menempatkan siswa sebagai objek belajar.
b. proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
c. Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa rata-rata memilki kemauan dan kemampuan
berpikir, strategi ini akan kurang berhasil diterapkan kepada siswa yang kurang memiliki
kemampuan untuk berpikir.
Strategi ini menggunakan beberapa metode yang relevan, diantaranya :
a. Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui
pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat
7
terbuka. Disini siswa melakukan diskusi tentang suatu masalah yang diberikan oleh guru,
sehingga siswa menjadi aktif.
b. Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa
untuk melakukan suatu pekerjaan. Disini guru memberikan suatu tugas kepada siswa untuk
diselesaikan oleh siswa, sehingga siswa menjadi aktif.
c. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan
aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Jadi
metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan suatu aktivitas aktif
yang berdasarkan pengalaman yang ia alami.
d. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru
memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang materi pembelajaran.
8
Metode latihan maerupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-
kebiasaan tertentu. Siswa diajarkan untuk melatih kemampuan yang dia miliki dan lebih
mengasah kemampuan yang dimiliki tersebut.
d. Metode karya wisata
Teknik karya wisata adalah teknik mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa kesuatu
tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Siswa
diajak untuk mendapatkan pembelajaran dari tempat atau objek yang dikunjungi.
9
b. Metode sosiodrama
Dalam pembelajaran guru memberikan penjelasan dengan mendramatisasikan tingkah
laku yang berhubungan dengan masalah sosial disekitar siswa untuk memberikan contoh
kepada siswa, sehingga siswa lebih paham
10
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini
guru memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang materi pembelajaran.
c. Metode eksperimen
Metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan suatu aktivitas
aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia alami.
11
8. Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan
keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai (value) yang sulit diukur karena menyangkut
kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu, afeksi dapat
muncul dalam kejadian behavioral. Akan tetapi, penilaiannya untuk sampai pada kesimpulan
yang bisa dipertanggungjawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus,
dan hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan.
Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a. Metode tugas atau resitasi
Siswa diberi tugas guna menggali kemampuan dan pemahaman siswa akan tugas yang
diberikan.
b. Metode latihan
Siswa diajarkan untuk melatih kemampuan yang dia miliki dan lebih mengasah kemampuan
yang dimiliki tersebut.
12
D. Macam-Macam Inovasi Pembelajaran
1. Inovasi pembelajaran kuantum
Pembelajaran kuantum sebagai salah satu model, strategi, dan pendekatan pembelajaran
khususnya menyangkut keterampilan guru dalam merancang, mengembangkan dan mengelola
system pembelajaran sehingga guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang efektif,
menggairahkan, dan memiliki keterampilan hidup (Kaifa, 1999). Pembelajaran kuantum
dikembangakan oleh Bobby Deporter (1992) yang beranggapan bahwa metode belajar ini sesuai
dengan cara kerja otak manusia dan cara belajar manusia pada umumnya. Pembelajaran kuantum
merupakan salah asatu pembaharuan pembelajaran, menyajikan petunjuk praktis dan spesifik
untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, bagaimana merancang pembelajaran,
menyampaikan bahanpembelajaran dan bagaimana menyederhanakan proses belajara sehingga
memudahkan belajar siswa.
Dua konsep utama yang digunakan dalam pembelajaran kuantum dalam rangka
mewujudkan energi guru dan siswa menjadi cahaya belajar yaitu percepatan belajar melalui
usaha sengaja untuk mengikis hambatan-hambatan belajar tradisional, dan fasilitas belajar yang
berarti mempermudah belajar.
Asas utama pembelajaran kuantum adalah bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan
antarkan dunia kita ke dunia mereka. Subjek belajar adalah siswa yang memiliki modalitas yang
harus di fasilitasi oleh guru, sehingga guru harus berupaya terlebih dahulu untuk memahami
potensi siswasebagai subjek belajar.
Prinsip model belajar kuantum terdiri dari segalanya berbicara, segalanya bertujuan,
pengalaman sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, dan rayakan merupakan konsep utama
pembelajaran kuantum untuk mewujudkan energi guru dan siswa dalam pencepatan belajar,
mempermudah belajar dan mengikis hambatan belajar tradisional. Mengembangkan strategi
pembelajaran kuantum melalui filosofis TANDUR yaitu Tumbuhan, Alami, Namai,
Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan sehingga dapat meningkatkan partisipasi siswa,
motivasi,dan minat siswa, dan meningkatkan kehalusan perilaku siswa.
Rancangan pembelajaran kuantum yang dapat dikembangkan terdiri dari tiga bagian
meliputi: pengembangan konteks, pengembangan konten, dan pengembangan strategi atau
pendekatan pembelajaran. Dimensi pengembangan konteks pembelajaran konteks pembelajaran
kuantum yaitu suasana belajar yang menyenangkan, landasan,yang kukuh, lingkungan yang
13
mendukung dan rancangan belajar yang dinamis. Keempat unsure ini merupakan interaksi
kekuatan yang mendukung kesuksesan belajar yang optimal.
14
sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Sanjaya,
2005).
Paparan pengertian pembelajaran kontekstual di atas dapat diperjelas sebagai
berikut. Pertama, pembelajran kontekstual menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk
menemukan materi, artinya proses belajra berorientasi pada proses pengalaman secara langsung.
Proses belajar dalam konteks pembelajaran kontekstual tidak mengharapkan siswa hanya
menerima pelajaran tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.
Kedua, pembelajaran kontekstual mendorong agar ssiswa dapat menemukan hubungan
antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapt
menangkap hubungan antara pengalaman belajr di sekolah dengan kehidupan nyata di
masyarakat. Ketiga, pembelajaran kontekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan, artinya tidak hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang
dipelajari tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Materi pelajaran tidak hanya ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan tetapi dapat terwujud
dalam kehidupan sehari-hari.
Prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual meliputi tiga prinsip utama, yaitu: saling
ketergantunagan (interdependence), deferensiasi(differentiation), dan pengorganisasian diri
(selforganization). Seluruh komponen dalam pembelajaran kontekstual menekankan aktivitas
siswa secara penuh baik fisik maupun mental. Menempatkan peran siswa selainsebagai subjek
pembelajaran juga latar belakang kehidupan, kemampuan, pengalaman belajar, pengelompokan
belajar, dan tujuan belajar factor siswa selalu dipertimbangkan.
Komponen-komponen pembelajaran sebagai asas CTL dalam menerapkan pola
pembelajaran meliputi asas konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, permodelan,
refleksi dan penilaian nyata. Keseluruhan komponen ini dipertimbangakn dalam langkah-langkah
pembelajaran kontekstual yang meliputi pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup, baik
pelaksanaan di lapangan maupun di dalam kelas.
15
Pada awalnya tekhnologi informasi diartikan sebagai perangkat keras dan lunak untuk
melaksanakn satu atau sejumlah tugas pemrosesan data (Alter dalam Syam, 2004). Namun dalam
pengembangannya mendapat respon yang lebih luas, di mana tekhnologi informasi juga
mencakup tekhnik komunikasi sebagai saran untuk mengirimkan informasi. Roger dalam Syam
(2004) menempatkan tekhnologi informasi bukan hanya sarana fisik, namun dapat berfungsi
sebagai ynang meneruskan nilai-nilai social bagi para pemakainya.
Terdapat beberapa pandangan yang mengarah kepada definisi E-Learning diantaranya:
1. E-Learning adalah konvergensi antara belajar dan internet (Bank of America Securities).
2. E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja, terutama dapat terjadi dalam
tekhnologi internet, tetapi juga dapat terjadi dalam jalinan kerja satelit dan pemuasan
digital untuk keperluan pembelajaran (EllitTronsen).
3. E-Learning adalah dinamik, beroperasi pada waktu yang nyata, kolaborasi, individu,
konprehensif (GregPriest).
4. E-Leraning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja untuk pembelajaran di manapun dan
kapanpun (Arista Knowledge System).
5. E-Leraning adalah pembelajaran yang dapat terjadi di internet.
Pemanfaatan tekhnologi informasi baik sebagai sumber belajar maupun media
pembelajaran merupakan salah satu cara yang diharapkan efektif menanggulangi kelemahan
persoalan pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Dengan menggunakan tekhnologi
informasi diharapkan terjadi interaksi pembelajaran antara siswa dengan siswa, siswa dengan
sumber belajar lebih komunikatif. Melalui berbagai model pembelajaran yang ditawarkan
diharapkan terbentuk interaksi belajar siswa yang tidak hanya menekankan pada proses
pemanfaatan namun pencarian, penelitian atau penggalian berbagai sumber belajar sehingga
terbentuk cara berpikir yang lebih komprehensif dan terintegrasi. Melalui interaksi tersebut
diharapakan ada peningkatan dalam keterampilan berpikir, interaksi serta keterampilan yang lain.
Hal ini dapat terwujud apabila dukungan yang berasal dari guru, lembaga, siswa, masyarakat dan
tekhnologi berkontribusi positif terhadap penyelenggaraan pembelajaran berbasis tekhnologi
informasi.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran
yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran. Macam-
macam strategi pembelajaran antara lain: Strategi ekspositori, Strategi Pembelajaran inkuiri,
Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial, Strategi pembelajaran contextual teaching and learning,
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir, Strategi Pembelajaran Kooperatif/ Kelompok, Strategi Pembelajaran Afektif.
Inovasi pembelajaran yaitu proses belajar pada siswa yang dirancang, dikembangkan dan
dikelola secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan pendekatan multikearah yang lebih baik,
untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi siswa. Macam-macam
inovasi dalam pembelajaran antara lain: Inovasi pembelajaran kuantum, Inovasi Pembelajaran
Kompetensi, Inovasi Pembelajaran Kontekstual, Inovasi Pembelajaran Elektronik Learning.
B. Saran
Guru sebagai tenaga pendidik hendaknya memiliki kemampuan dalam membuat,
melaksanakan atau menerpakan strategi dan inovasi yang sesuai dengan keadaan siswa atau anak
didik dalam kelas, agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai sebagaimana mestinya.
17
DAFTAR PUSTAKA
18