Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Profesi Kependidikan

“strategi dan Inovasi Pembelajaran”

DISUSUN OLEH

Asmaul Ria Riski F (1640603027)


Nadila ( 1640603006)
Muhammad Akbar R (1640603066)

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BORNEO

TARAKAN

2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyususnan makalah ini dengan baik.
Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dalam makalah ini dijelaskan
tentang Respon dan Adaptasi Vertebrata yang dibuat untuk memenuhi tugas kami dalam mata
kuliah Vertebrata.
Kami sadar makalah ini masih banyak kekurangan baik dari isi, bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu Kami mengharapkan kritikan, saran, dan masukan yang dapat
membangun demi penyempurnaan penulisan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dam wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Strategi Pembelajaran...................................................................2
B. Macam-Macam Strategi Pembelajaran......................................................3
C. Definisi Inovasi Pembelajaran....................................................................9
D. Macam-Macam Inovasi Pembelajaran.....................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................14
B. Saran.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi aspek kehidupan di tuntut untuk terus maju dan berkembang dengan
cepat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan
dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman semakin global. Peningkatan sumber
daya manusia juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan . pendidikan merupakan ujung
tombak dalam pengembangan sumber daya manusia yang berperan aktif dalam
meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus sesuai
dengan proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat menerima didikan dengan baik.
Didalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan interaksi antara guru dan murid agar
tujuan pembelajaran yang menajdi target guru dapat tercapai. Didalam interaksi ini sangat
perlu bagi guru untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan.
Sehingga, dalam pembelajaran membutuhkan strategi dan inovasi agar pembelajaran dapat
berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu, strategi dan inovasi dalam pembelajaran juga
akan membuat pembelajaran mengalami pembaruan atau perkembangan ke arah yang lebih
modern.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari strategi pembelajaran?
2. Jelaskan macam-macam strategi pembelajaran ?
3. Apakah definisi dari inovasi pembelajaran?
4. Jelaskan macam-macam inovasi dalam pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi strategi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui berbagai macam strategi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui definisi inovasi pembelajaran.
4. Untuk mengetahui berbagai macam inovasi pembelajaran.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Strategi Pembelajaran


Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam
mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or
series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976).
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.
Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran yang hampir sama dengan strategi yaitu:
1. Metode
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode
digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Metode adalah cara yang
dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat
dilaksanakan dengan berbagai metode.
2. Pendekatan (Approach)
Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau
tergantung dari pendekatan tertentu. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua
pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred
approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centred approaches)
3. Teknik
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu
metode. Misalnya, cara yang harus dilakukan agar metode ceramah berjalan efektif dan
efisien. Dengan demikian, sebelum seseorang melakukan proses ceramah sebaiknya
memperhatikan kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari setelah makan

5
siang dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika ceramah itu dilakukan
pada pagi hari dengan jumlah siswa yang terbatas.
4. Taktik
Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.
Taktik sifatnya lebih individual, walaupun dua orang sama-sama menggunakan metode
ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka akan melakukannya secara
berbeda, misalnya dalam taktik menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa agar
materi yang disampaikan mudah dipahami.

B. Macam-Macam Strategi Pembelajaran


1. Strategi ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori  adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan
maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal.
Menurut Roy Allen, strategi ini dinamakan juga strategi pembelajaran langsung (direct
instruction), karena guru secara langsung menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.
Dengan demikian dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa strategi pembelajaran
ekspositori  adalah strategi pembelajaran langsung yang dirancang khusus untuk menunjang
proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
procedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
bertahap, selangkah demi selangkah.
Ciri utama dari strategi ekspositori adalah :
a. Penyampaian secara verbal dimana proses bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam
melakukan strategi ini
b. Materi pelajarannya sudah jadi seperti data atau fakta
c. Strategi pembelajaran ini berorientasi kepada guru (teacher centered) , melalui strategi ini
guru menyampaikan materi pelajaran dengan baik dengan harapan siswa akan mampu
menguasai pelajaran tersebut.

6
Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini, diantaranya :
a. Metode ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran
kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah
yang relatif besar. Jadi ini sesuai dengan pengertian dan maksud dari Strategi Ekspositori
tersebut, dimana strategi ini merupakan strategi ceramah atau satu arah.
b. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan dengan lisan. Jadi guru memperagakan apa yang
sedang dipelajari kepada siswanya.
c. Metode sosiodrama
Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasi tingkah laku dalam hubungannya dengan
masalah sosial. Jadi dalam pembelajaran guru memberikan penjelasan dengan
mendramatisasikan tingkah laku untuk memberikan contoh kepada siswa.

2. Strategi Pembelajaran inkuiri
Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan.
Ada beberapa hal yang menjadi utama strategi pembelajaran inquiry:
a. Menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya
strategi inquiry menempatkan siswa sebagai objek belajar.
b. proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
c. Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa rata-rata memilki kemauan dan kemampuan
berpikir, strategi ini akan kurang berhasil diterapkan kepada siswa yang kurang memiliki
kemampuan untuk berpikir.
Strategi ini menggunakan beberapa metode yang relevan, diantaranya :
a. Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui
pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat

7
terbuka. Disini siswa melakukan diskusi tentang suatu masalah yang diberikan oleh guru,
sehingga siswa menjadi aktif.
b. Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa
untuk melakukan suatu pekerjaan. Disini guru memberikan suatu tugas kepada siswa untuk
diselesaikan oleh siswa, sehingga siswa menjadi aktif.
c. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan
aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Jadi
metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan suatu aktivitas aktif
yang berdasarkan pengalaman yang ia alami.
d. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru
memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang materi pembelajaran.

3. Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial


Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh percaya diri.
Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a. Metode eksperimen
Siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari. Siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran atau mencoba mencari
suatu hukum atau dalil dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.
b. Metode tugas atau resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Siswa diberi tugas guna menggali
kemampuan dan pemahaman siswa akan tugas yang diberikan.
c. Metode latihan

8
Metode latihan maerupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-
kebiasaan tertentu. Siswa diajarkan untuk melatih kemampuan yang dia miliki dan lebih
mengasah kemampuan yang dimiliki tersebut.
d. Metode karya wisata
Teknik karya wisata adalah teknik mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa kesuatu
tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Siswa
diajak untuk mendapatkan pembelajaran dari tempat atau objek yang dikunjungi.

4. Strategi pembelajaran contextual teaching and learning


Contextual teaching and learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari
Karakteristik pembelajaran kontekstual
a. Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang
bermakna (meaningful learning).
b. Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna kepada
siswa (learning by doing).
c. Pemebelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling mngoreksi antar
teman (learning in a group).
d. Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa kebersamaan, bekerja sama,
dan saling memahami antara satu dengan yang lain secara mendalam (learning to know each
other deeply).
e. Pemebelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, dan mementingkan kerja sama
(learning to ask, to inquiry, to work together).
f. Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan (learning ask an enjoy
activity).
Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini, diantaranya :
a. Metode demonstrasi
Guru memperagakan materi apa sedang dipelajari kepada siswa dengan menyangkutkan
kegiatan sehari-hari, sehingga siswa lebih memahami.

9
b. Metode sosiodrama
Dalam pembelajaran guru memberikan penjelasan dengan mendramatisasikan tingkah
laku yang berhubungan dengan masalah sosial disekitar siswa untuk memberikan contoh
kepada siswa, sehingga siswa lebih paham

5. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah


Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini, diantaranya :
a. Metode problem solving
Metode problem solving bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu
metode berfikir sebab dalam metode problem solving dapat menggunakan metode-metode
lainnya yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
b. Metode diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan masalah dari masalah yang
dihadapi dengan cara berdiskusi.

6. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir


Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran
yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran
tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan
sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan
memanfaatkan pengalaman siswa.
Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran
yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta
atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan
Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a. Metode diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan masalah dari masalah yang
dihadapi dengan cara berdiskusi.
b. Metode tanya jawab

10
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini
guru memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang materi pembelajaran.
c. Metode eksperimen
Metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan suatu aktivitas
aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia alami.

7. Strategi Pembelajaran Kooperatif/ Kelompok


Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa
dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang
mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda
(heterogen), sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh
penghargaan (reward), jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan.
Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a. Metode diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan masalah dari masalah yang
dihadapi dengan cara berdiskusi.
b. Metode karya wisata
Siswa membentuk suatu kelompok gunauntuk mendapatkan pembelajaran dari tempat atau
objek yang dikunjungi.
c. Metode eksperimen
Dengan berkelompok siswa melakukan eksperimen atau percobaan tentang suatu hal guna
melatih kemampuan dan pemahaman mereka.
d. Metode tugas atau resitasi
Siswa disuruh membuat suatu kelompok belajar, kemudian mereka diberi tugas guna
menggali kemampuan, kekompakan, dan pemahaman siswa akan tugas yang diberikan.

11
8. Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan
keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai (value) yang sulit diukur karena menyangkut
kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu, afeksi dapat
muncul dalam kejadian behavioral. Akan tetapi, penilaiannya untuk sampai pada kesimpulan
yang bisa dipertanggungjawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus,
dan hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan.
Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a. Metode tugas atau resitasi
Siswa diberi tugas guna menggali kemampuan dan pemahaman siswa akan tugas yang
diberikan.
b. Metode latihan
Siswa diajarkan untuk melatih kemampuan yang dia miliki dan lebih mengasah kemampuan
yang dimiliki tersebut.

C. Definisi Inovasi Pembelajaran


Inovasi merupakan perubahan sistem dari yang kurang baik ke arah yang lebih baik.
Sedangkan pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan
terjadinya proses belajar pada siswa. Implikasinya bahwa pembelajaran sebagai suatu proses
yang harus dirancang, dikembangkan dan dikelola secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan
pendekatan multi untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi siswa.
Pembelajaran merupakan sesuatu yang kompleks, artinya segala sesuatu yang terjadi pada proses
pembelajaran harus merupakan sesuatu yang sangat berarti baik ucapan, pikiran maupun
tindakan.
Inovasi pembelajaran yaitu proses belajar pada siswa yang dirancang, dikembangkan dan
dikelola secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan pendekatan multikearah yang lebih baik,
untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi siswa.

12
D. Macam-Macam Inovasi Pembelajaran
1. Inovasi pembelajaran kuantum
Pembelajaran kuantum sebagai salah satu model, strategi, dan pendekatan pembelajaran
khususnya menyangkut keterampilan guru dalam merancang, mengembangkan dan mengelola
system pembelajaran sehingga guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang efektif,
menggairahkan, dan memiliki keterampilan hidup (Kaifa, 1999). Pembelajaran kuantum
dikembangakan oleh Bobby Deporter (1992) yang beranggapan bahwa metode belajar ini sesuai
dengan cara kerja otak manusia dan cara belajar manusia pada umumnya. Pembelajaran kuantum
merupakan salah asatu pembaharuan pembelajaran, menyajikan petunjuk praktis dan spesifik
untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, bagaimana merancang pembelajaran,
menyampaikan bahanpembelajaran dan bagaimana menyederhanakan proses belajara sehingga
memudahkan belajar siswa.
Dua konsep utama yang digunakan dalam pembelajaran kuantum dalam rangka
mewujudkan energi guru dan siswa menjadi cahaya belajar yaitu percepatan belajar melalui
usaha sengaja untuk mengikis hambatan-hambatan belajar tradisional, dan fasilitas belajar yang
berarti mempermudah belajar.
Asas utama pembelajaran kuantum adalah bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan
antarkan dunia kita ke dunia mereka. Subjek belajar adalah siswa yang memiliki modalitas yang
harus di fasilitasi oleh guru, sehingga guru harus berupaya terlebih dahulu untuk memahami
potensi siswasebagai subjek belajar.
Prinsip model belajar kuantum terdiri dari segalanya berbicara, segalanya bertujuan,
pengalaman sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, dan rayakan merupakan konsep utama
pembelajaran kuantum untuk mewujudkan energi guru dan siswa dalam pencepatan belajar,
mempermudah belajar dan mengikis hambatan belajar tradisional. Mengembangkan strategi
pembelajaran kuantum melalui filosofis TANDUR yaitu Tumbuhan, Alami, Namai,
Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan sehingga dapat meningkatkan partisipasi siswa,
motivasi,dan minat siswa, dan meningkatkan kehalusan perilaku siswa.
Rancangan pembelajaran kuantum yang dapat dikembangkan terdiri dari tiga bagian
meliputi: pengembangan konteks, pengembangan konten, dan pengembangan strategi atau
pendekatan pembelajaran. Dimensi pengembangan konteks pembelajaran konteks pembelajaran
kuantum yaitu suasana belajar yang menyenangkan, landasan,yang kukuh, lingkungan yang

13
mendukung dan rancangan belajar yang dinamis. Keempat unsure ini merupakan interaksi
kekuatan yang mendukung kesuksesan belajar yang optimal.

2. Inovasi Pembelajaran Kompetensi


Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar yang dapatdilakukan oleh para
siswa pada tahap pengetahuan, keterampilan dan bersikap. Kemampuan dasar ini akan dijadikan
sebagai landasan melakukan proses pembelajaran dan penilaian siswa. Kompetensi merupakn
target, sasaran, standar sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Benyamin S. Bloom (1964) dan
Gagne (1979) dalam teori-teorinya yang terkenal itu, bahwa menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa penekanannya adalah tercapai sasaran atau tujuan pembelajaran (instruksional).
Cangkupan materi yang terkandung pada setiap kawasan kompetensi memang cukup luas seperti
pada kawasan taksonomi dari Bloom, Krathwool dan Simpson.
Dalam pembelajaran kompetensi siswa sebagai subjek belajar yang memegang peranan
utama, sehingga dalam setting proses belajar mengajar siswa dituntut kreatifitas secara penuh
bahkan secara individual mempelajari bahan pelajaran.
Prinsip-prinsip pembelajaran kompetensi bertitik tolak pada pengelolaan kegiatan
pembelajaran yang dapat memberikan suatu kondisi dapat terjadi proses belajar pada siswa
dengan melibatkan berbagai aspek yang mempengaruhinya baik yang terdapat dalam diri siswa
maupun sesuatu yang berada pada lingkungan sekitarnya serta peranan guru.
Pembelajaran kompetensi memiliki karakteristik khusus yang berada dengan
pembelajaran lainnya, seperti apa yang dipelajari siswa, bagaimana proses pembelajaran, waktu
belajar, dan kemajuan belajar siswa secara individu. Untuk pengelolaan kegiatan pembelajaran
kompetensi harus dipertimbangkan pengelolaan ruangan kelas, pengelolaan siswa, pengelolaan
pembelajaran, srategi kegiatan belajara mengajar, sarana dan sumber belajar. Pendekatan
pembelajaran kuantum dapat dilakukan melalui pembelajaran bermakna dan tematik. Kedua
pendekatan ini dapat dikembangkan dengan tetap menyesuaikan terhadap tingkatan kematangan
belajar anak.
3. Inovasi Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual (ContextualTeachingandLearning) adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata

14
sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Sanjaya,
2005).
Paparan pengertian pembelajaran kontekstual di atas dapat diperjelas sebagai
berikut. Pertama, pembelajran kontekstual menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk
menemukan materi, artinya proses belajra berorientasi pada proses pengalaman secara langsung.
Proses belajar dalam konteks pembelajaran kontekstual tidak mengharapkan siswa hanya
menerima pelajaran tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.
Kedua, pembelajaran kontekstual mendorong agar ssiswa dapat menemukan hubungan
antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapt
menangkap hubungan antara pengalaman belajr di sekolah dengan kehidupan nyata di
masyarakat. Ketiga, pembelajaran kontekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan, artinya tidak hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang
dipelajari tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Materi pelajaran tidak hanya ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan tetapi dapat terwujud
dalam kehidupan sehari-hari.
Prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual meliputi tiga prinsip utama, yaitu: saling
ketergantunagan (interdependence), deferensiasi(differentiation), dan pengorganisasian diri
(selforganization). Seluruh komponen dalam pembelajaran kontekstual menekankan aktivitas
siswa secara penuh baik fisik maupun mental. Menempatkan peran siswa selainsebagai subjek
pembelajaran juga latar belakang kehidupan, kemampuan, pengalaman belajar, pengelompokan
belajar, dan tujuan belajar factor siswa selalu dipertimbangkan.
Komponen-komponen pembelajaran sebagai asas CTL dalam menerapkan pola
pembelajaran meliputi asas konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, permodelan,
refleksi dan penilaian nyata. Keseluruhan komponen ini dipertimbangakn dalam langkah-langkah
pembelajaran kontekstual yang meliputi pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup, baik
pelaksanaan di lapangan maupun di dalam kelas.

4. Inovasi Pembelajaran Elektronik Learning


Istilah Tekhnologi Informasi lahir pada abad ke-20 yang diawali dengan terbentuknya
masyarakat informasi.

15
Pada awalnya tekhnologi informasi diartikan sebagai perangkat keras dan lunak untuk
melaksanakn satu atau sejumlah tugas pemrosesan data (Alter dalam Syam, 2004). Namun dalam
pengembangannya mendapat respon yang lebih luas, di mana tekhnologi informasi juga
mencakup tekhnik komunikasi sebagai saran untuk mengirimkan informasi. Roger dalam Syam
(2004) menempatkan tekhnologi informasi bukan hanya sarana fisik, namun dapat berfungsi
sebagai ynang meneruskan nilai-nilai social bagi para pemakainya.
Terdapat beberapa pandangan yang mengarah kepada definisi E-Learning diantaranya:
1. E-Learning adalah konvergensi antara belajar dan internet (Bank of America Securities).
2. E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja, terutama dapat terjadi dalam
tekhnologi internet, tetapi juga dapat terjadi dalam jalinan kerja satelit dan pemuasan
digital untuk keperluan pembelajaran (EllitTronsen).
3. E-Learning adalah dinamik, beroperasi pada waktu yang nyata, kolaborasi, individu,
konprehensif (GregPriest).
4. E-Leraning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja untuk pembelajaran di manapun dan
kapanpun (Arista Knowledge System).
5. E-Leraning adalah pembelajaran yang dapat terjadi di internet.
Pemanfaatan tekhnologi informasi baik sebagai sumber belajar maupun media
pembelajaran merupakan salah satu cara yang diharapkan efektif menanggulangi kelemahan
persoalan pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Dengan menggunakan tekhnologi
informasi diharapkan terjadi interaksi pembelajaran antara siswa dengan siswa, siswa dengan
sumber belajar lebih komunikatif. Melalui berbagai model pembelajaran yang ditawarkan
diharapkan terbentuk interaksi belajar siswa yang tidak hanya menekankan pada proses
pemanfaatan namun pencarian, penelitian atau penggalian berbagai sumber belajar sehingga
terbentuk cara berpikir yang lebih komprehensif dan terintegrasi. Melalui interaksi tersebut
diharapakan ada peningkatan dalam keterampilan berpikir, interaksi serta keterampilan yang lain.
Hal ini dapat terwujud apabila dukungan yang berasal dari guru, lembaga, siswa, masyarakat dan
tekhnologi berkontribusi positif terhadap penyelenggaraan pembelajaran berbasis tekhnologi
informasi.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran
yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran. Macam-
macam strategi pembelajaran antara lain: Strategi ekspositori, Strategi Pembelajaran inkuiri,
Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial, Strategi pembelajaran contextual teaching and learning,
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir, Strategi Pembelajaran Kooperatif/ Kelompok, Strategi Pembelajaran Afektif.
Inovasi pembelajaran yaitu proses belajar pada siswa yang dirancang, dikembangkan dan
dikelola secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan pendekatan multikearah yang lebih baik,
untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi siswa. Macam-macam
inovasi dalam pembelajaran antara lain: Inovasi pembelajaran kuantum, Inovasi Pembelajaran
Kompetensi, Inovasi Pembelajaran Kontekstual, Inovasi Pembelajaran Elektronik Learning.

B. Saran
Guru sebagai tenaga pendidik hendaknya memiliki kemampuan dalam membuat,
melaksanakan atau menerpakan strategi dan inovasi yang sesuai dengan keadaan siswa atau anak
didik dalam kelas, agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai sebagaimana mestinya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Silviani, Nova. 2010. Inovasi Dalam Pembelajaran.


https://www.kompasiana.com/novasilviani/inovasi-dalam-
pembelajaran_55003331a33311187050ff40. Diakses tanggal 07 November 2017.
Anonim. Tanpa Tahun. Macam-Macam Strategi Pembelajaran.
https://www.google.com/amp/s/www.rangkumanmakalah.com/macam-macam-strategi-
pembelajaran/. Diakses tanggal 07 November 2017

18

Anda mungkin juga menyukai