Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA PELAJARAN SKI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran SKI

Dosen Pengampu: Dedi Syahputra Napitupulu, S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Djody Priantono NIM 0301203160

Hikmah Bayani Situmorang NIM 0301202135

Izma Khoiruna NIM 0301202107

Viki Rahmadhani NIM 0301192113

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A 2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori ................................................................ 5
B. Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori ............................................................ 6
C. Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran Ekspositori ......................................................... 6
D. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori .................................... 7
E. Pengertian Pembelajaran SKI ......................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10
KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok yang berjudul “Strategi
Pembelajaran Ekspositori pada Pelajaran SKI” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pengampu pada mata kuliah Strategi Pembelajaran SKI. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Strategi Pembelajaran Ekspositori pada Pelajaran SKI bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu pada mata kuliah Strategi
Pembelajaran SKI yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.

Kami, selaku pemakalah menyadari bahwa karya tulis ilmiah yang kami susun ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 20 September 2022

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu faktor yang berperan penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran ialah
pembaharuan metode gaya mengajar. Pembaharuan dalam metode bertujuan agar bahan
pelajaran yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh murid atau
siswa itu sendiri, yaitu dengan cara menciptakan suasana kelas yang menunjang untuk proses
belajar dan mengajar. Metode ekspositori terpusat pada guru sebagai penyampai materi.
metode ekspositori terpusat pada guru sebagai penyampai materi. Metode ekspositori ialah
metode yang dipakai atau digunakan guru dalam mengajar keseluruhan konsep, fakta, atau
aturan-aturan kepada siswa, sedangkan siswa mendengarkan dan bertanya apabila ada yang
tidak dimengerti dari penjelasan guru tersebut.

B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori?
2) Bagaimana Karakteristik dari Strategi Pembelajaran Ekspositori?
3) Bagaimana Prinsip-prinsip dari Strategi Pembelajaran Ekspositori?
4) Apa saja Keunggulan dan Kelemahan dari Strategi Pembelajaran Ekspositori?
5) Apa yang dimaksud dengan Pembelajaran SKI?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui Pengertian dari Strategi Pembelajaran Ekspositori.
2) Untuk mengetahui Karakteristik dari Strategi Pembelajaran Ekspositori.
3) Untuk mengetahui Prinsip-prinsip dari Strategi Pembelajaran Ekspositori.
4) Untuk mengetahui Keunggulan dan Kelemahan dari Strategi Pembelajaran Ekspositori.
5) Untuk mengetahui Pengertian dari Pembelajaran SKI.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori


Strategi ekspositori adalah strategi pembelajaran yang digunakan dengan memberikan
keterangan terlebih dahulu tentang definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta
memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi,
tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat.
Penggunaan strategi ekspositori merupakan strategi pembelajaran mengarah kepada
tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung. (Chalish, 2011).

Menurut Roy Killen yang dikutip oleh Wina Sanjaya (Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan, 2011), menamakan strategi pembelajaran ekspositori
ini dengan istilah pembelajaran lengsung (direct instruction). Karena dalam strategi ini materi
pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu.
Materi pelajaran seolah jadi. Strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur,
maka sering juga dinamakan strategi “Chalk and Talk”.

Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Strategi
Pembelajaran Ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses
bertutur/proses penyampaian materi secara langsung dari seorang guru kepada siswa agar dapat
menguasai materi pelajaran secara optimal.

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran


yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian karena dalam
strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini, guru
menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang
disampaikan tersebut dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah
kemampuan akademik (academic achievement). (Sanjaya, Strategi Pembelajaran, 2013).

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekanakan


kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan
maksud agar siswa menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen menamakan strategi
ini dengan istilah pembelajaran langsung, karena dalam strategi ini materi pelajaran langsung
disampaikan oleh guru, siswa tidak dituntut menemukan materi itu. (Sanjaya, Kurikulum dan
Pembelajaran, 2009).
Perbedaan strategi ekspositori dengan metode ceramah, sebagaimana dikatakan Wina
Sanjaya adalah strategi ekspositori bisa digunakan metode ceramah sekaligus tanya jawab
bahkan diskusi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia termasuk menggunakan
media pembelajaran. (Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, 2009).

B. Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori


Terdapat beberapa karakteristik dalam strategi pembelajaran ekspositori:

1) Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menitik beratkan menyampaikan materi


pelajaran secara verbal atau identik dengan ceramah.
2) Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data
atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal, sehingga tidak menuntut peserta
didik untuk berfikir ulang.
3) Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri artinya
setelah proses pembelajaran berakhir, peserta didik diharapkan dapat memahami
dengan benar tentang materi yang diberikan.

C. Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran Ekspositori


Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip berikut
ini, yang harus diperhatikan oleh setiap guru:

1) Berorientasi pada tujuan


Penyampaian pelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori,
meskipun dengan metode ceramah bukan berarti dalam proses penyampaiannya tanpa
adanya tujuan pembelajaran. Namun, tujuan ini lah yang harus diprioritaskan dalam
penerapan strategi ini. Jadi, sebelum strategi ini dijalankan guru terlebih dahulu
menrumuskan tujuan dari pembelajaran dengan jelas dan terukur. Tujuan pembelajaran
harus menyerupai standar umum yang dirumuskan dalam hal perilaku terukur, dan hal
ini didasarkan pada kompetensi yang harus dicapai siswa.
Memang benar bahwa strategi pembelajaran ekspositori tidak mungkin dapat mengejar
tujuan keterampilan berpikir yang lebih tinggi. Misalnya, analisis, sintesis, atau bisa
mengevaluasi sesuatu, tetapi tidak menyiratkan tujuan kompetensi. Tidak perlu
merumuskan pemikiran tingkat rendah, tepatnya tujuan ini seharusnya digunakan
sebagai ukuran penggunaan strategi pembelajaran ekspositori. (Sanjaya, Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, 2011).
2) Prinsip komunikasi
Pembelajaran yang dikatakan sebagai proses komunikasi yang dalam proses
pembelajarannya terdapat penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada
seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Di mana pesan yang disampaikan
bersifat pelajaran yang disusun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sistem ini,
dikatakan efektif jika pesan itu dengan mudah dapat ditangkap oleh penerima pesan
secara lengkap dan utuh. Sebaliknya, sistem komunikasi ini akan dikatakan tidak efektif
jika penerima pesan tidak dapat menangkap setiap pesan yang disampaikan. (Sanjaya,
Strategi Pembelajaran, 2013).
3) Prinsip kesiapan
Dalam teori ini, kesiapan merupakan satu hukum belajar. Di mana initi dari hukum ini
adalah setiap individu akan merespon denggan cepat dari setiap stimulus jika dirinya
memilki kesiapan. Sebaliknya, tidak akan mungkin terjadi jika setiap individu akan
merespon setiap stimulus yang muncul jika dia belum siap untuk menerimanya.
(Sanjaya, Strategi Pembelajaran, 2013).
4) Prinsip berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong sista untuk mau mempelajari
materi pelajaran lebih lanjut. Di mana pembelajaran tidak hanya berlangsung saat ini
saja, akan tetapi juga untuk masa yang selanjutnya. Ekspositori dikatakan berhasil jika
proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan
(disequilibrium), sehingga mereka terdorong untuk mencari dan menemukan atau
meanambah wawasan melalui proses belajar secara mandiri. (Sanjaya, Strategi
Pembelajaran, 2013).

D. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori


Adapun keunggulan dari strategi pembelajaran ekspositori seperti:

1) Dengan strategi ini guru bisa mengontrol urutan materi pembelajaran, dengan demikian
ia dapat mengetahui sampai sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang
disampaikan.
2) Strategi pelajaran ini dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus
dikuasai peserta didik cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar
terbatas.
3) Melalui strategi ini, selain peserta didik dapat mendengar melalui penuturan (ceramah)
tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus peserta didik bisa melihat atau
mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
4) Keuntungan lainnya yaitu, strategi ini bisa digunakan untuk jumlah peserta didik dan
ukuran kelas yang besar.

Selain itu, dalam strategi pembelajaran ekspositori ini juga terdapat kelemahan seperti:
1) Strategi ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap peserta didik yang memiliki
kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memilki
kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi lain.
2) Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu, baik perbedaan
kemampuan, pengetahuan, minat dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
3) Karena strategi ini banyak diberikan melalui cermaah maka akan sulit mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal,
serta kemampuan berfikir luas.
4) Keberhasilan strategi ini sangat tergantung pada apa yang dimiliki guru, baik persiapan,
pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, motivasi, dan kemampuan berkomunikasi
serta kemampuan mengolah kelas. Tanoa itu, sudah dapat dipastikan proses
pembelajaran ini tidak mungkin berhasil.
5) Oleh karena gaya komunikasi strategi ini lebih banyak terjadi satu arah (one-way
communication), maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman peserta didik akan
materi pembelajaran akan terbatas pula. Selain itu, komunikasi satu arah bisa
mengakibatkan pengetahuan yang dimilki peserta didik akan terbatas pada apa yang
diberikan guru.

E. Pengertian Pembelajaran SKI


Pembelajaran ialah Aktualisasi kurukulum lebih menuntut guru untuk aktif di dalam
menciptakan dan menumbuhkan sebuah kegiatan belajar mengajar agar para peserta didik
menjadi sesuai dengan rencana yang diprogramkan. Guru diharapkan untuk mampu membuat
sebuah keputusan agar dapat menyusun kompetensi dasar, tentang kebijakan ataupun
keputusan apakah kegiatan belajar mengajar diberhentikan, mengubah metode
pembelajarannya, atau mengulang materi pelajaran yang lalu jika peserta didik belum
mencukupi nilai-nilai kemampuan dasarnya. Karena kompetensi menjadi bagian integral bagi
seorang guru yang merupakan tenaga pendidik profesional, yang hanya dapat dikuasai dengan
baik karena melalui proses pengalaman dan praktek atau khustum yang intensif. (Mulyasa,
2004).
Adapun kompetensi-kompetensi integral tersebut tersebut ialah prinsip-prinsip
pembelajaran, penggunaan dan pemilihan media pembelajaran, pemilihan dan penggunaan
metode mengajar, keterampilan menilai hasil-hasil belajar peserta didik, kemudian memilih
dan menggunakan strategi pembelajaran. Dikemukakan bahwa penguasaan kompetensi oleh
guru ternyata sangat mempengaruhi hasil nilai dari peserta didik. Peters mengemukakan bahwa
proses dan hasil belajar para peserta didik bergantung pada kompetensi dan keterampilan guru
dalam mengajar. Adapun pendapat ini dikuatkan dengan adanya karakteristik guru dengan
adanya peserta didik, materi atau bahan ajar, serta aspek lainnya. adapun pembelajaran yang
efektif adalah pembelajaran yang bisa diterima, dicerna dan dipahami dengan baik oleh peserta
didik, baik di aspek kognitif, efektif dan psikomotorik. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil
jika terdapat adanya sebuah perubahan tingkah laku yang lebih positif daripada sebelumnya di
dalam diri peserta didik. (Mulyasa, 2004).

Tujuan Pembelajaran SKI

Tujuan merupakan sesuatu yang telah diharapkan dapat tercapai setelah sebuah usaha
atau kegiatan dapat selesai, tujuan pendidikan adalah keseluruhan daripada kepribadian
seseorang yang berkenaan di dalam seluruh aspek kehidupan. (Zakiyah Darajat, dkk, 1989).

Adapun tujuan mempelajari SKI adalah:

1) Murid-murid yang membaca sejarah adalah untuk menyerap unsur-unsur keutamaan


dari padanya agar mereka dengan senang hati mengikuti tingkah laku yang positif dari
para tokoh sejarah dan orang-orang yang sholeh dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam membaca saja pun akan merupakan pengikat antara antara orang-orang besar itu
dengan orang-orang yang mengenalnya.
2) Pelajaran sejarah merupakan contoh teladan baik bagi umat Islam yang meyakinkannya
dan merupakan sumber syari’ah yang besar.
3) Studi sejarah dapat mengambangkan iman, mensucikan moral, membangkitkan
patriotisme, dan mendorong untuk berpegang pada kebenaran serta setia kepadanya.
4) Bidang studi sejarah akan memberikan contoh teladan yang sempurna kepada
pembinaan tingkah laku manusia yang ideal dalam kehidupan pribadi dan sosial anak-
anak dan mendorong mereka untuk mengikuti teladan yang baik. (Hanafi, 2009).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi yang dilakukan seorang guru untuk
mengatakan ataupun menjelaskan fakta-fakta, gagasan-gagasan, dan informasi-informasi
penting lainnya kepada pembelajar. Dan pembelajaran seperti ini kondisinya haruslah strategis,
yakni tingkat emosional anak sudah matang sehingga anak dapat serius dan kritis serta kondisi
waktu tidak pada saat anak tersebut dalam keadaan lelah ataupun letih. Penggunaan pada
strategi pembelajaran ekspositori ini pun merupakan metode pembelajaran yang terbilang
mengarah kepada yang tersampaikannya isi pelajaran kepada para siswa secara langsung.

B. Saran
Semoga materi pada makalah ini dapat menambah pengetahuan dan menambah
referensi bagi para pembaca dan penulis, aamin. Alhamdulillah, penyusunan makalah ini dapat
selesai pada waktu yang telah ditentukan. Apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam
penulisan makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Maka dari itu, penulis
berharap para pembaca agar memberi kritik dan saran yang sifatnya membangun agar
penyusunan makalah ini bisa sempurna dan bermanfaat bagi kita semua.Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2013. Strategi Pembelajaran. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya).
M. Chalish. 2011. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. (Jakarta: PT. Bumi Aksara).

M. Hanafi. 2009. Pembelajaran Sejarah Islam. (Jakarta: Direktorat Pendidikan Islam).

Mulyasa. 2004. Panduan Pembelajaran KBK. (Bandung: Remaja Rosdakarya).

Wina Sanjaya. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: Kencana).

Wina Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Bandung:
Kencana Prenada Media).

Zakiyah Drajat, dkk. 1989. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Bumi Aksara).

Anda mungkin juga menyukai