Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Belajar, Pembelajaran dan Perencanaan Pembelajaran


1. Pengertian Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar artinya berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu; berlatih; berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman. Belajar adalah suatu usaha, yang berarti perbuatan yang dilakukan secara
sungguh-sungguh, sistematis, dengan mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik
fisik maupun mental.

Dalam Islam istilah belajar menggunakan term ta’allama atau darasa. Selain itu,
istilah yang sering digunakan dan banyak dijumpai dalam al-hadits untuk belajar adalah
thalab al-‘ilmu (menuntut ilmu). Belajar diartikan sebagai proses pencarian ilmu pengetahuan
yang termanifestasikan dalam perbuatan sehingga terbentuk manusia paripurna. Dalam hal
ini, Islam menuntut peserta didiknya untuk aktif dan tidak pasif.

Adapun pengertian belajar menurut para ahli, yaitu:


a. Menurut Nana Sudjana
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai betuk
seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan
dan kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan, dan aspek lainnya yang ada pada individu.

b. Menurut Baqir
Belajar adalah sebuah proses penyerapan informasi tanpa batas. Ketika kita
mengamati suatu objek, maka disaat itu juga kita sedang belajar.

c. Menurut Cronbach
Belajar adalah suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman.1
d. Menurut Slameto
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman idividu itu
sendiri dalam interaksi lingkungannya. Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam
kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan

. Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain pembelajaran: Disesuaikan Dengan Kurikulum 2013, (Jakarta:
1

Kencana, 2013), h. 52.


kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan.
e. Howard L Kingskey
Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah
melalui praktek dan latihan.
f. Menurut Slavin
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon.

g. Menurut Gagne
Belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah
laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan
sesudah melakukan tindakan yang serupa itu.

Jadi, dapat disimpulkan pengertian belajar menurut para ahli adalah suatu proses
perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak baik menjadi baik
dengan mengamati objek-objek disekitarnya, sehingga mendapatkan pengalaman secara
berulang-ulang.
2. Pengertian Pembelajaran
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta
didik.

Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang dalam bahasa Yunani
disebut instructus atau “intruere” yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian
pembelajaran adalah menyampaikan pikiran, ide yang telah diolah secara bermakna melalui
pembelajaran. Dalam pendapat lain dijelaskan bahwa pembelajaran adalah suatu sistem yang
membantu individu belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan.

Adapun pengertian pembelajaran menurut para ahli, yaitu:


a. Menurut Azhar
Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan
dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik.
b. Menurut Sagala
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun
teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

c. Menurut Hamalik
Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun antara unsur manusiawi,
material, fasilitas, dan rencana yang saling mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan.
d. Menurut Gagne dan Brigs
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar
siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa
untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat
internal.
e. Menurut Dimyati dan Mudjiono
Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional,
untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber
belajar.

3. Pengertian Perencanaan Pembelajaran


Dalam memahami pengertian perencanaan pembelajaran ada dua kata yang harus
dipahami yaitu perencanaan dan pembelajaran. Pertama, perencanaan berasal dari kata
rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang
akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Kedua, pembelajaran
adalah proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan
sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat,
bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di
luar diri siswa seperti lingkungan, saran dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tertentu.2

Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternatif (pilihan)


mengenai sasaran-sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang
2
. Wina Sanjaya , Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008), h. 33.
guna mencapai tujuan yang dikehendaki, serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil
pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Perencanaan
pembelajaran adalah proses menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terdiri
atas kegiatan memilih dan menetapkan kompetensi inti (KI), memilih dan menetapkan
kompetensi dasar (KD), mengembangkan indikator, memilih dan mengembangkan bahan
ajar, memilih dan mengembangkan strategi pembelajaran, memilih dan mengembangkan
media/sumber belajar, dan mengembangkan instrumen penilaian.

Perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:


a. Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang
mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku
kognitif dan teori-teori konstruktif terhadap solusi dan problem-problem pengajaran.
b. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem adalah sebuah sususan dari sumber-
sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran. Pengembangan
sistem pengejaran melalaui proses yang sistematik selanjutnya diimplementasikan
dengan mengacu kepada sistem perencanaan itu.
c. Perencanaan pembelajaran sebagai sumber disiplin adalah cabang dari pengetahuan
yang senantiasa memperhentikan hasil-hsail penelitian dan teori tentang startegi
pengajaran dan implementasinya terhadap strategi tersebut.
d. Perencanaan pembelajaran sebagai sains (Science) adalah mengkreasi secara detail
spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evaluasi, dan pemeliharaan akan situasi
maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit yang luas maupun yang lebih sempit
dari materi pembelajaran dengan segala tingakatn kompleksitasnya.
e. Perencanaan pembelajaran sebagai simbol proses adalah mengembangkan pengajaran
secara sistematik yang digunakan secara khusus atas dasar teori-teori pembelajaran dan
pengajaran untuk menjalin kualitas pembelajaran. Dalam perencanaan ini dilakukan
analisis kebutuhan dari proses belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai
tujuan pembelajaran termasuk di dalamnya melakukan evaluasi terhadap materi
pelajaran dan aktivitas-aktivitas sistematik.
f. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah realitas adalah ide pengajaran yang
dikembangkan dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu ke waktu dalam
suatu proses yang dikerjakan terencana dengan mengecek secara cermat bahwa semua
kegiatan telah sesuai dengan tuntutan sains dan dilaksanakan secara sistematik.
Jadi, perencanaan pembelajaran adalah proses penyusunan kegiatan pembelajaran
yang dirangkum dalam suatu lembar kompleks yang disebut dengan RPP secara terperinci
sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. 3

B. Urgensi Perencanaan Pembelajaran


Dalam melakukan kegiatan pembelajaran, maka begitu pentingnya penyusunan
perencanaan pembelajaran secara otomatis akan memunculkan banyak manfaat bagi
proses pengajaran tersebut, yaitu:
1. Sebagai pedoman kerja bagi guru atau murid.
2. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
3. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi semua pihak yang
terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
4. Sebagai alat ukur yang efektif sehingga dapat diketahui ketepatan dan keterlambatan
kerja.
5. Menghemat waktu, alat, tenaga dan biaya.
Bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan dalam pekerjaan.

3
. Majid Abdul. Belajar dan Pembelajaran.Bandung : PT Remaja Roskadaya, 2012. Hal 109

Anda mungkin juga menyukai