KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pelaksanaan Pembelajaran
(KBBI) (2005) pelaksanaan dapat diartikan sebagai proses, cara, atau perbuatan
sebagai suatu usaha atau kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mewujudkan
atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara
8
terencana untuk memudahkan peserta didik dalam belajar”. Sedangkan menurut
suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau
terjadi perubahan yag relatif menetap pada diri orang lain”. Berdasarkan pendapat di
atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah upaya yang dilakukan sengaja
oleh pendidik secara terencana untuk memudahkan peserta didik belajar secara
secara terencana untuk memudahkan peserta didik belajar secara efektif dan efisien
dengan hasil optimal. Kesimpulan tersebut senada dengan penjelasan Nana Sudjana
yang diharapkan”.
implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan kegiatan penutup”.
Menurut Permendikbud No.22 Tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar
9
RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup”. Menurut tim penyusun
1) Kegiatan Pendahuluan
suasana awal yang efektif yang memungkinkan peserta didik dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan baik. Menurut Eveline Siregar dan Hartini Nara
diharapkan dapat menarik minat peserta didik atas materi pelajaran yang akan
dilakukan oleh guru untuk mempersiapkan peserta didik agar siap menerima
10
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kegiatan pendahuluan yakni menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sesuai silabus.
2) Kegiatan Inti
inti. Kegiatan inti adalah kegiatan yang paling utama dan menjadi bagian pokok
11
dari suatu kegiatan pembelajaran. Menurut Saefuddin (2014:68) kegiatan inti
secara aktif mencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi
ataupun RPP.
media, serta strategi yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang
peserta didik untuk secara aktif mencari informasi, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat dan
12
Menurut Permendikbud No.22 Tahun 2016, kegiatan inti menggunakan
belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
kegiatan inti dilaksanakan melalui proses pembelajaran yang terdiri atas lima
a) Mengamati (observing)
yakni guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik
b) Menanya (questioning)
memliki arti yang lebih luas, dalam pandangan pembelajaran yang berpusat
13
didik saat pembelajaran berlangsung. Menanya adalah kegiatan aktif peserta
didik untuk menggali topik belajar. Kegiatan menanya melatih peserta didik
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
guru bertanya, pada saat itulah guru membimbing atau memandu peserta
didiknya, ketika itu pula guru mendorong untuk menjadi penyimak dan
pembelajar yang baik. Melalui pertanyaan yang telah diajukan, rasa ingin
tahu peserta didik akan lebih berkembang. Pertanyaan tersebut menjadi dasar
untuk mencari informasi lebih lanjut dan beragam dari sumber yang
c) Menalar (associating)
14
pada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber
Peserta didik dalam hal ini bisa membaca buku lebih banyak, mencari
obyek yang lebih teliti atau bahkan melakukan eksperimen. Hal tersebut bisa
d) Mencoba (experimenting)
dengan teori yang sudah disimpulkan. Tahapan mencoba inilah yang akan
menjadi tolak ukur apakah eksperimenya berhasil atau tidak. Aplikasi metode
(1) Menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut
kurikulum
(2) Mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan
harus disediakan
15
(3) Mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen
sebelumya
e) Mengkomunikasikan (networking)
tersebut selanjutnya disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil
hasil analisis secara lisan, tertulis atau media lainnya. Kompetensi yang
dan jelas dan mengembangkan kemampuan bahasa yang baik dan benar.
16
3) Kegiatan Penutup
mengakhiri pembelajaran. Dalam kegiatan penutup ini guru harus berupaya untuk
kompetensi serta pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari
No.22 tahun 2016 yaitu guru bersama-sama dengan peserta didik baik secara
balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, melakukan kegiatan tindak lanjut
17
pengajaran mikro Universitas Negeri Yogyakarta yakni meninjau kembali materi
implementasi dari RPP yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
secara psikis dan fisik, memberikan motivasi kepada peserta didik, mengajukan
menggunakan metode, media, dan strategi yang disesuaikan dengan peserta didik
proses pembelajaran yang terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yakni:
18
pembelajaran, meninjau kembali materi pembelajaran, memberikan umpan balik,
yang ada di dalamnya, menurut Gulo (2002:8) komponen proses belajar adalah
peserta didik, guru, tujuan pembelajaran, materi, metode, media dan faktor
terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain,
peserta didik atau peserta didik, bahan atau materi ajar, metode atau strategi
19
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa komponen
pembelajaran terdiri atas tujuan pembelajaran, materi, guru, peserta didik atau
1) Tujuan Pembelajaran
kegiatan pembelajaran tentunya tidak terlepas dari tujuan yang akan dicapai.
sangat penting dalam sistem pembelajaran. Mau dibawa kemana peserta didik,
apa yang harus dimiliki peserta didik, semua tergantung pada tujuan yang ingin
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar (Rusman,
sulaman bebas yaitu peserta didik dapat mengidentifikasi ciri khas sulaman
bebas, dan peserta didik dapat membuat sulaman bebas sesuai dengan teknik
20
2) Materi
dalam proses pembelajaran, karena tujuan utama dari proses pembelajaran adalah
(2013:116) materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
pencapaian kompetensi.
dalam proses pelaksanaan pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan yang ditulis dalam butir-butir sesuai dengan rumusan
diajarkan adalah menghias kain dengan teknik sulam yaitu sulaman bebas.
3) Guru
belajar yang kondusif, sehingga memberikan ruang bagi peserta didik untuk
21
kurikulum. Sedangkan menurut Gulo (2002:14) menyatakan bahwa peran guru
tetapi guru adalah orang yang melaksanakan suatu tugas yang bertanggung
jawab. Guru yang setiap hari berhadapan langsung dengan peserta didik termasuk
karakteristik dan problem mengajar yang mereka hadapi berkaitan dengan proses
belajar mengajar.
seorang yang berperan penting dalam menjalankan proses belajar mengajar dan
problemnya.
Menurut Samsul Nizar (2002:47) peserta didik merupakan orang yang perlu
Peserta didik adalah manusia yang memerlukan bimbingan belajar dari orang lain
yang mempunyai suatu kelebihan. Sedangkan menurut Dwi Siswono, dkk (2007)
adalah seseorang yang perlu dikembangkan melalui bimbingan belajar dari orang
lain melalui proses pendidikan. Berkaitan dengan penelitian ini peserta didik
dalam pembelajaran praktek sulaman bebas adalah peserta didik kelas X reguler
22
yang menempuh mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di MAN 2 Kulon
Progo.
5) Metode Pembelajaran
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
a) Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak
dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan
b) Metode Eksperimen
23
c) Metode Tugas dan Resitasi
d) Metode Diskusi
didik dihadapkan kepada sesuatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau
e) Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dan dalam
f) Metode Demontrasi
tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering
metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam
24
h) Metode Karyawisata
mengajar peserta didik ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah
bengkel mobil, toko serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, museum,
dan sebagainya.
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari guru kepada peserta didik, tetapi dapat
j) Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan suatu cara
k) Metode Ceramah
karena sejak dulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan
25
6) Media Pembelajaran
media berasal dari bahasa latin yang secara harfiah berarti perantara atau
dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat
peserta didik dalam belajar. Rossie & Breidle dalam (Wina Sanjaya 2006:163)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang
dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku,
lebih menunjang dan membantu guru dalam penyampaian materi. Media juga
26
7) Evaluasi
pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian atau evaluasi. Menurut
Sedangkan menurut Anas Sudijono (2015) evaluasi mencakup dua kegiatan yaitu
yang akan mengukur sampai dimana tingkat kemampuan dan pemahaman peserta
a) Tes hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil belajar yang telah
b) Mengukur sampel yang representative dari hasil belajar dan bahan pelajaran
27
d) Dirancang sesuai kegunaanya untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Tes
peserta didik dalam suatu jenang atau jenis program pendidikan tertentu.
sampai dimana pencapaian peserta didik terhadap bahan pelajaran yang telah
kesulitan belajar peserta didik, seperti latar belakang psikologis, fisik, dan
baik
(6) Digunakan unntuk memperbaiki cara belajar peserta didik san cara
mengajar guru
28
Pada umumnya alat evaluasi dibedakan menjadi dua, yaitu tes dan non tes
(Nana Sudjana,2000:113)
(1) Tes
tujuan tertentu. Namun banyak ditemukan ialah tes buatan guru sendiri
walaupun belum terstandarisasi namun tes ini sering digunakan oleh guru.
Tes buatan guru ini terdiri dari tes lisan, tes tulisan dan tes tindakan.
Jenis non tes lebih sesuai digunakan sebagai alat evaluasi. Non tes ini
(a) Observasi
pedoman observasi.
(b) Wawancara
29
(c) Studi kasus
skala yang telah disusun dari ujung negatif sampai ujung yang positif.
Hampir menyerupai rating scale, hanya pada check list tidak perlu
disusun kriteria atau skala dari skala negative sampai kepada yang positif.
(f) Inventori
Penilaian hasil belajar yang berupa tes maupun non tes, guru perlu
menetapkan suatu kriteria tertentu. Melalui kriteria ini maka dapat diperoleh
informasi mengenai hasil yang diperoleh peserta didik, untuk kemudian dapat
penguasaan bahan pelajaran. Menurut Nana Sudjana (2000:129) ada dua sistem
30
(1) Penilaian acuan norma (PAN)
berarti nilai yang diperoleh seorang peserta didik dibandingkan dengan hasil
belajar peserta didik lain dalam satu kelas. Penggunaan PAN cocok untuk
keperluan seleksi, untuk penempatan peserta didik, dan untuk tes sumatif.
pada sudah atau belumnya peserta didik tau kelas mencapi tujuan yang telah
ditetapkan. PAP lebih mengutamakan apa yang dikuasai oleh peserta didik,
menyelesaikan satu bagian kecil dari bahan pelajaraan. PAP biasanya sering
unjuk kerja dan pada saat ujian tengah semester atau ujian akhir semester untuk
nilai sumatif.
31
Komponen pembelajaran yang telah disebutkan di atas digunakan sebagai
berkaitan.
karena adanya suatu program keterampilan yang diberikan guru berupa teori yang
mendasari kegiatannya agar mudah dalam melakukan kegiatan praktek. Fits (dalam
32
keterampilan yakni tahap kognitif, tahap intermediate/pengorganisasian, dan tahap
praktek. Untuk melatih keterampilan agar bisa sampai pada tahap penyempurnaan
yang diajarkan. Terbatasnya jam pelajaran yang ada untuk pembelajaran praktek
sulaman bebas pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan di MAN 2 Kulon
33
ekosistemik dan ergonomis. Prinsip Prakarya dan Kewirausahaan adalah karya yang
mempunyai nilai keterjualan oleh karenanya karya tersebut harus memenuhi standar
2013 yakni: menganalisis sistem produksi kerajinan dengan inspirasi buadaya lokal,
sulaman bebas pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan di MAN 2 Kulon
Progo dibatasi pada pembuatan sulaman bebas. Sulaman bebas menurut Widjiningsih
(1983:85) yakni:
”Sulaman fantasi disebut juga sulaman bebas. Dalam pembuatannya sulaman ini
menggunakan bermacam-macam tusuk hias, benang, dan tidak terikat pada jumlah
tusuk atau bentuk”. Menurut Ernawati (2008:408) sulaman fantasi disebut juga
sulaman bebas karena sulaman ini didesain dengan memvariasikan tusuk hias dan
warna benang pada bahan tenunan polos. Ragam hias yang digunakan untuk sulaman
buah-buahan, dan geometris. Warna yang digunakan untuk sulaman lebih dari dua
34
Berdasarkan beberapa pengertian sulaman bebas menurut para ahli di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa sulaman bebas adalah jenis sulaman yang
bahan, macam benang, tusuk hias, kombinasi warna semuanya bebas menurut
kemauan yang mencipta. Biasanya sulaman bebas menggunakan ragam hias naturalis
tusuk hias yang biasa digunakan menurut Porrie (1975:7-9) yakni: tusuk jelujur,
tusuk pipih, tusuk tangkai, tusuk feston, tusuk silang dan tusuk flannel. Tusuk-tusuk
kemampuan peserta didik di MAN 2 Kulon Progo, adapun macam-macam tusuk hias
yang digunakan sebagai berikut: tusuk jelujur, tusuk feston, tusuk flannel, tusuk
tangkai, tusuk rantai, tusuk tikam jejak/ balik, tusuk simpul perancis (french knot),
masalah (project based learning) sangat disarankan untuk menghasilkan hasil yang
dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek yang dimaksud adalah menyajikan
35
tugas-tugas yang kompleks bagi peserta didik yang mampu membangkitkan minat
2017:217) yakni:
agar mengetahui konsep yang sudah dipahami dan tahap ketika guru
jadwal kerja.
atau karya.
hasil belajar.
36
Tabel 1. Langkah Pembelajaran Praktek Sulaman Bebas
Kompetensi yang
No. Langkah Pendekatan Kegiatan Belajar
Dikembangkan
1. Mengamati Membaca, mendengar, Melatih kesungguhan,
(Observing) menyimak, melihat (tanpa atau ketelitian, mencari
dengan alat) informasi
2. Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan kreatifitas,
(Questioning) informasi yang tidak dipahami rasa ingin tahu, kemampuan
dari apa yang diamati atau merumuskan pertanyaan
pertanyaan untuk mendapatkan untuk membentuk pikiran
informasi tambahan tentang apa kritis yang perlu untuk
yang diamati hidup cerdas dan belajar
sepanjang masa
3. Menalar 1. Mengolah informasi yang Mengembangkan sikap
(Associsting) telah disimpulkan, maupun jujur, teliti, disiplin, taat
dari hasil mengamati peraturan, kerja keras,
2. Pengolahan informasi yang kemampuan menerapkan
dikumpulkan dari yang prosedur dan kemampuan
sifatnya menambah keluasan berfikir induktif deduktif
dan kedalaman materi dalam menyimpulkan.
sampai informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber dari
pendapat yang berbeda
sampai yang bertentangan
4. Mencoba 1. Melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
(experimenting) 2. Membaca sumber lain selain teliti, jujur, sopan,
buku teks menghargai pendapat orang
3. Mengamati objek/kejadian lain, kemampuan
4. Wawancara dengan berkomunikasi, menerapkan
narasumber kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar
sepanjang hayat
37
B. Penelitian Yang Relevan
mengetahui posisi kedudukan penelitian yang ada. Berikut ada beberapa judul
1. Penelitian dilakukan oleh Feni Nur „Aini (2016) dengan judul “Pelaksanaan
38
Nurul Haromain ditinjau dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
pembelajaran busana pria terdapat pada kegiatan penyampaian salam dan doa,
presensi, konfirmasi hasil eksplorasi dan elaborasi, kegiatan tanya jawab dan
yaitu penelitian deskriptif, dan teknik pengambilan data yang digunakan yaitu
prosesnya yakni tujuan, materi, media dan evaluasi sudah sesuai dengan
tekstil ditinjau dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup
sudah terlaksana dalam kategori sangat baik. Penelitian tersebut adalah penelitian
39
pengambilan data yang digunakan yaitu lembar observasi, lembar angket dan
wawancara.
sulaman bebas, sehingga bisa jadi media tersebut diterapkan dalam pembelajaran
praktek sulaman bebas pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan di MAN
2 Kulon Progo.
4. Penelitian dilakukan oleh Emilda Jusmin (2012) dengan judul “Pengaruh Latar
didik untuk berwirausaha. Oleh karena itu, peneliti menggali tentang pelaksanaan
40
pembelajaran praktek sulaman bebas pada mata pelajaran prakarya dan
5. Penelitian dilakukan oleh Sarwo Edi, Suharno, Indah Widiastuti (2017) dengan
sebagian besar SMK di Banda Aceh telah menerapkan kurikulum 2013 dengain
learning. Selain itu sekolah yang dipilih telah melakukan evaluasi kurikulum dan
kurikulum 2013 dan teknik pengambilan data yang digunakan yaitu wawancara.
41
C. Kerangka Berpikir
penyampaiannya jelas, dan mudah dipahami peserta didik karena metode yang
digunakan menarik peserta didik untuk belajar lebih dalam tentang mata pelajaran
praktek sulaman bebas pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan, serta
menyampaikan prospek hasil sulaman kepada peserta didik dengan demikian peserta
Sulaman bebas memiliki banyak manfaat terutama untuk menghias busana dan
lenan rumah tangga atau dekorasi ruangan, karena dapat meningkatkan aspek
keindahan dan nilai ekonomis benda yang dihias sehingga diharapkan dapat menjadi
bekal hidup yang menghidupi. Sulaman bebas mudah dikerjakan dan membebaskan
peserta didik berkreasi sesuai keinginan masing-masing. Hasil sulaman yang baik
akan disukai masyarakat dan memiliki nilai jual yang tinggi. Hal tersebut berarti
bahwa hasil praktek sulaman bebas yang dikerjakan peserta didik harus berkualitas
dan layak jual. Untuk itu guru pengampu mematok nilai hasil belajar praktek
42
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Ada lima langkah dalam kegiatan
pendahuluan yakni menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik, melakukan
kompetensi teori dan kompetensi praktek. Teori praktek sulaman bebas terdiri dari
pengertian sulaman bebas, alat dan bahan untuk membuat sulaman bebas, ciri khas
atau karakteristik sulaman bebas, teknik membuat sulaman bebas, dan tusuk hias
yang akan digunakan untuk membuat sulaman bebas. Kegiatan yang terakhir adalah
pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan antara lain guru dan peserta didik sama-sama
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Penilaian yang
dilakukan menggunakan tes kognitif, tes afektif dan tes unjuk kerja.
dilakukan dengan baik, mulai dari kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Penggunaan model, metode, strategi dan media juga harus sesuai dengan
kebutuhan peserta didik sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga memperoleh
43
Berikut adalah skema kerangka berfikir :
Sesuai dengan tujuan pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di MAN 2 Kulon
Progo peserta didik perlu memiliki kompetensi menghias kan dengan sulaman bebas
dengan KKM 75, karena sulaman bebas dapat diterapkan untuk hiasan busana maupun
lenan rumah tangga yang layak jual sehingga diharapkan dapat menjadi bekal hidup
dan dapat menghidupi
Teknik membuat
Menyampaikan sulaman bebas
cakupan materi
pembelajaran Tusuk hias
Capaian KKM 75
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir
44
D. Pertanyaan Penelitian
pembelajaran?
45