BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
a. Belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami.
diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat
Wittig “Belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala
macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengamatan”
(Nasution, 1995:35).
dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dengan maksud agar terjadi perubahan tingkah laku pada dirinya,
sehingga ada perbedaan dengan keadaan sebelum belajar. Dalam proses belajar
terdapat proses pengulangan dan latihan, selain itu keberhasilan seseorang dalam
belajar didukung oleh timbul atau tidaknya perasaan senang atau puas ketika dan
setelah belajar. Perasaan tidak senang bisa ditiadakan, bila ada usaha tertentu
8
9
peranan para pendidik diperlukan dalam membantu siswa agar lebih tertarik untuk
belajar.
b. Pembelajaran
(1995:65) juga menyebutkan tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem
yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan masing-
prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran agar anak mudah dan berhasil
Belajar adalah aktifitas mental, oleh karena itu pembelajaran hendaknya dapat
psikomotorik.
Anak akan lebih tertarik perhatiannya bila bahan pelajaran disesuaikan dengan
3) Prinsip Appesepsi
mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan apa yang sudah diketahui.
Dengan cara tersebut subyek belajar akan lebih tertarik sehingga bahan
menghubungkan materi pelajaran pokok dengan konteks yang lebih luas dan
bermakna.
4) Prinsip peragaan
didunakan alat peraga. Dengan alat peraga proses belajar mengajar tidak
verbalistis.
Belajar yang dapat menimbulkan aktifitas motorik para subyek belajar seperti
6) Prinsip motivasi
seseorang dalam belajar maka akan makin optimal dalam melakukan aktifitas
oleh motivasi.
a. Pengertian
pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa,
b. Ciri Utama
maupun klasikal.
bervariasi.
4) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
5) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan
yang di lakukan oleh guru. Penilaian kelas dalam kurikulum berbasis kompetensi
1) Acuan/Patokan
2) Ketuntasan Belajar
Penilaian mengguanakan berbagai alat dan cara, yaitu tes dan non-tes untuk
4) Kriteria Penilaian
dasar peserta didik, adil terhadap semua peserta didik, terbuka bagi semua
KTSP produk BNSP (Standar isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan panduan
perbedaannya terletak pada pembuatnya, jika Kurikulum 2004 disusun oleh pusat,
and lectures, from asking questions, and from attentive observation. But knowing is
pengetahuan baru akan diperoleh siswa setelah mereka memiliki pengalaman atas
alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk bekerja dan mengalami, bukan transfer
siswa, peran guru lebih ditekankan sebagai fasilitator yang membantu dan
kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif belajar, menggali, dan mengungkapkan
gagasan dan ide mereka, sehingga mampu meningkatkan ketrampilan berpikir siswa.
14
Dalam konteks saat ini, guru berperan sebagai pendamping siswa dalam pencapaian
diri pada prinsip konstruktivisme, artinya CTL memenuhi kriteria yang disebutkan di
atas.
a. Pengertian
guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa
dan ketrampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses
1) Konstruktivisme (Constructivism)
yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang
hasilnya diperoleh melalui konteks yang terbatas (sempit) bukan secara tiba-
melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar, siswa yang menjadi
2) Menemukan (Inquiry)
3) Bertanya (Questioning)
adalah suatu strategi yang digunakan secara aktif oleh siswa untuk
dari kerja sama dengan orang lain, sharing antara teman, antar kelompok, dan
antara yang tahu dengan yang belum tahu. Dalam masyarakat belajar terjadi
proses komunikasi dua arah, dua kelompok belajar (atau lebih) yang terlibat
5) Pemodelan (Modeling)
6) Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke
tidak hanya menilai apa yang diketahui siswa, tetapi juga menilai apa yang
LKS adalah media cetak yang berupa lembaran kertas yang berisi informasi
soal atau pertanyaan yang harus dijawab siswa. LKS ini sangat baik dipakai untuk
dapat melibatkan siswa dalam belajar, baik dipakai dalam strategi heuristik maupun
strategi ekspositorik. Dalam strategi heuristik, LKS dipakai dalam metode penemuan
pengembangan. LKS sebaiknya dirancang sendiri oleh guru sesuai dengan pokok
penanaman konsep (menyampaikan konsep baru) atau pada tahap pemahaman konsep
(tahap lanjutan dari penanaman konsep). Pada tahap pemahaman konsep, LKS
pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari sebelumnya yaitu pada penanaman
konsep.
Teknologi adalah semua cara atau alat yang dipergunakan manusia untuk
memenuhi kebutuhannya yang meliputi alat-alat produksi, distribusi dan transportasi,
wadah dan tempat untuk menyimpan makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan,
tempat berlindung dan perumahan serta senjata.
Lewis Henry Morgan (1963) tentang perubahan teknologi manusia sebagai
berikut :
1. Zaman liar bawah (lower savagery), yaitu sejak manusia ada dipermukaan bumi
sampai ia mengenal bahasa.
2. Zaman liar tengah (middle savagery), yaitu ditandai dengan adanya kemampuan
membuat api dan berakhir dengan adanya kemampuan manusia membuat busur dan
panah.
3. Zaman liar atas (apper savagery) dari mulai membuat busur dan panas sampai
menemukan peralatan tembikar.
4. Zaman beradab bawah (lower barbarisan) mulai dari kemampuan membuat tembikar
sampai mengenal budidaya tumbuhan dan pemeliharaan binatang ternak.
5. Zaman beradab tengah (middle barbarisan) mulai dari pengenalan budidaya tanaman
dan hewan sampai kemampuan bertani secara menetap dan mengenal sistim irigasi.
6. Zaman beradab atas (upper barbarisan) mulai dari kemampuan membuat irigasi yang
berarti pula sudah mengenal pengolanan besi sampai mengenal sistim alpabet.
7. Zaman peradaban (civilization) ditandai dengan penggunaan bahasa, tulisan dan
percetakan sampai sekarang.
18
Bidang teknologi pertanian secara keilmuan merupakan hibrida dari ilmu teknik
dan ilmu pertanian. Sejarah lahirnya ilmu-ilmu dalam lingkup teknologi pertanian dipicu
oleh kebutuhan untuk pemenuhan pembukaan dan pengerjaan lahan pertanian secara luas
di Amerika Serikat maupun eropa pada pertengahan abad ke-18. Perkembangan
pendidikan tinggi teknologi pertanian di Indonesia yang dimulai awal tahun 1960-an
tidak terlepas dari perkembangan pendidikan tinggi teknik dan dan pertanian sejak
zaman pendudukan Belanda yang memang secara historis meletakkan dasarnya di
Indonesia. Perang dunia I yang terjadi di Eropa telah menyebabkan gangguan hubungan
internasional antara lain, armada sulit untuk masuk ke Samudra Hindia sehingga tenaga-
tenaga ahli yang sebelumnya banyak didatangkan dari Eropa mengalami kesulitan.
Pencetakan tenaga ahli teknik menengah dan tinggi (baik untuk bidang teknik dan
pertanian) menjadi kebutuhan oleh pemerintah Hindia Belanda pada waktu pendudukan
di Indonesia. Untuk mencukupi kebutuhan tenaga terampil bidang pertanian, peternakan
dan perkebunan yang secara intensif dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda di Jawa
dan Sumatra dalam program cultur stelseels pada awal abad ke-19. Untuk pemenuhan
kebutuhan tersebut, maka di Bogor (Buitenzorg) didirikan beberapa lembaga pendidikan
menengah untuk bidang pertanian dan kedokteran hewan, yakni Middlebare Landbouw
Schooll, Middlebare Bosbouw Schooll dan Nederlandssch Indische Veerleeen Schooll.
2. Teknik Pertanian
Bidang cakupan teknik pertanian antara lain adalah sebagai berikut : Alat dan
mesin budidaya pertanian, mempelajari penggunaan, pemeliharaan dan pengembangan
alat dan mesin budidaya pertanian. Teknik tanah dan air, menelaah persoalan yang
berhubungan dengan irigasi, pengawetan dan pelestarian sumberdaya tanah dan air.
Energi dan Elektrifikasi Pertanian, mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya
serta penerapannya dalam kegiatan pertanian. Lingkugan dan bangunan pertanian,
mencakup masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan konstruksi bangunan khusus
untuk keperluan pertanian, termasuk unit penyimpanan tanaman dan peralatan, pusat
pengolahan dan sistem pengendalian iklim serta sesuai keadaan lingkungan. Teknik
pengolahan pangan dan hasil pertanian, penggunaan mesin untuk menyiapkan hasil
pertanian, baik untuk disimpan atau digunakan sebagai bahan pangan atau penggunan
lainnya.
Perkembangan ilmu sistem pada tahun 1980-an memberikan imbas pada bidang
teknik pertanian, dengan berkembangnya ranah sistem dan manajemen mekanisasi
pertanian, yang merupakan penerapan manajamen dan analisis sistem untuk penerapan
mekanisasi pertanian. Perkembangan berikutnya, pada abad ke-20 menuju abad ke-21
berkaitan denga ilmu komputasi, teknologi pembantu otak dan otot lewat sistem kontrol,
sistem pakar, kecerdasan buatan berupa penerapan robot pada sistem pertanian,
menjadikan teknik pertanian berkembang menjadi sistem teknik pertanian (Agricultural
System Engineering). Objek formal yang berupa kegiatan reproduksi flora dan fauna
serta biota akuatik didekati lebih luas lagi sebagai sistem hayati/biologis dengan orientasi
pemecahan masalah pertanian secara holistic. Dalam pendekatan ini sumberdaya hayati
berupa mikroba/mikroorganisme turut dijadikan objek formal dalam produksi dan
peningkatan biomassa. Di beberapa perguruan tinggi di Amerika dan Jepang, program
studi atau departemen yang dulu bernama Teknik Pertanian, kini berganti dengan nama
Teknik Sistem Biologis (Biological System Engineering).
( id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_pertanian ).
4. Usaha mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi.
Industri didirikan dengan penggunaan mesih-mesin mulai yang sederhana sampai
modern.
Dalam perindustrian barang-barang atau hasil produksi ada tiga macam cara, yaitu :
2) Redistribusi.
Barang-barang produksi kumoulkan oleh seseorang atau sekelompok orang
berwenang, kemudian dibagikan lagi. Hal ini terjadi pula pada masyarakat moden
misalnya pajak. Uang dikumpulkan oleh badan tertentu, kemudian disalurkan kembali
ke masyarakat dalam bentuk jalan, pembangunan sekolah, jembatan dan sebagainya
sama dengan zakat dalam agama islam.
3) Sistim Pasar
Yaitu proses menjual dan membeli barang disuatu tempat dengan mempergunakan
alat tukar yakni uang. Sistim pasar diduga mulai timbul pada masyarakat bertani
menetap. Pada masa pertanian menetap, sudah mengenal adanya surplus atau
kelebihan hasil produksi.