Anda di halaman 1dari 15

RANGKUMAN

STARTEGI PEMBELAJARAN

Nama : Ozzi Fahmi

Kelas/Semester : IV D/Semester IV

Prodi : PGSD

HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN


A. Konsep dan Prinsip Belajar dan Pembelajaran.
Belajar dan pembelajaran merupakan dua konsep yang saling berkaitan satu
sama lain, aktivitas belajar peserta didik hanya dimungkinkan berlangsung dalam
suatu proses pembelajaran yang dapat memberi kesempatan bagi mereka untuk belajar
dengan baik. Keterkaitan antara belajar dan pembelajaran tampak pada konsep belajar
dan pembelajaran.
1. Konsep Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu
untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi
yang telah dipelajari. Arti belajar adalah suatu proses perubahan kepribadian
seseorang dimana perubahan tersebut dalam bentuk peningkatan kualitas perilaku,
seperti peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya pikir, pemahaman, sikap, dan
berbagai kemampuan lainnya. . Agar lebih memahami apa arti belajar tidak dapat
merujuk pada beberapa pendapat ahli berikut ini:

1. Menurut W. S Winkel
Pengertian belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam intraksi aktif dengan lingkungan, yang mengasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai sikap. Perubahan itu
bersifat secara relatif konstan dan berbekas.
2. Menurut S. Nasution MA
Mendefinisikan belajar sebagai perubahan kelakuan, pengalaman, dan latihan.
Jadi belajar membawa suatu perubahan pada diri individu yang belajar.

1
3. Menurut Mahfud Shalahhuddin
Dalam buku pengantar psikologi pendidikan mendifinisakn belajar sebagai
suatu proses perubahan tingkah laku melalui pendidikan atau lebih khusus melalui
prosedur pelatihan.
Menurut Sadirman (2011: 26-28) secara umum ada tiga tujuan belajar yaitu
1. Untuk memperolah pengetahuan
Hasil dari kegiatan belajar dapat ditandai dengan meningkatnya kemampuan
berpikir seseorang. Jadi selain meiliki pengetahuan baru, proses belajar juga
akan membuat keampuan berpikir seseorang menjadi lebih baik.

2. Menanamkan konsep dan keterampilan


Keterampilan yang dimiliki setiap individu adalah melalui peroses belajar.
Penanaman konsep membutuhkan keterampilan, baik itu keterampilan jasmani
maupun rohani.

3. Membentuk sikap
Kegiatan belajar juga dapat membentuk sikap seseorang. Dalam hal ini,
pembentukan sikap mental peserta didik akan sangat berhubungan dengan
penanaman nilai-nilai sehingga menumbuhkan kesadaran didalam dirinya.

b. Ciri-Ciri Belajar
Menurut Moh. Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari perubahan perilaku yaitu:
1. Perubahan yang disadari dan disengaja
Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar yang disengaja dari
individu yang bersangkutan
2. Perubahan yang berkesinambungan
Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya
merupakan kealnjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
sebelumnya.
3. Perubahan yang fungsional
Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
hidup individu yang bersangkutan baik untuk kepentingan masa sekarang maupun
masa yang akan datang.

2
4. Perubahan yang bersifat positif
Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normative dan menunjuk kearah
kemajuan
5. Perubahan yang bersifat aktif
Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif berupaya
melakukan perubahan.
6. Perubahan yang bersifat permanen
Perubahan perilaku yang diperoleh dari peroses belajar cendrung menetap dan
menjadi bagian yang melekat dalam dirinya.
7. Perubahan yang bertujuan dan terarah
Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik
tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang
8. Perubahan perilaku secara keseluruhan
Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan
semata, tetapi termasuk memproleh pula perubahan dalam sikap dan
keterampilannya.
c. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan
langsung atau berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta
perbedaan individual.
1. Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.
2. Keaktifan
Dalam peroses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan.
3. Keterlibatan langsung atau berpengalaman
Dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerucut
pengalamannya mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar
melalui pengalaman langsung.
4. Pengulangan
Menurut teori psikologi daya menerangkan bahwa belajar adalah melatih daya-daya
yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat,
menghayal, merasakan, berfikir dan sebagainya.

3
5. Tantangan
Teori medan mengemukakan bahwa siswa dalam situasi belajar berada dalam
suatu medan atau lapangan psikologis dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu
tujuan yang ingin dicapai tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan
belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan
mempelajari bahan belajar tersebut.
2. Konsep Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan dan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik.

b. Ciri-ciri Pembelajaran
Menurut Eggen dan Kauchak (1998) menjelaskan bahwa ada enam ciri
pembelajaran efektif yaitu:
1. Peserta didik menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui
mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan
perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan
kesamaan-kesamaan yang ditemukan.
2. Guru mnyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam
pembelajaran.
3. Aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian.
4. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada peserta
didik dalam menganalisis informasi.
5. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan
berpikir.
6. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan
gaya mengajar guru.
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Dalam buku condition of learning, Gagne (1997) mengemukakan Sembilan
perinsip yang dapat di lakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai
berikut:

4
1) Menarik perhatian ( ganing attention)
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran (informing leaner of the objectives)
3) Mengingatkan konsep /prinsip yang telah di pelajari (stimulating recall or prior
learning)
4) Menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus)
5) Memberikan bimbingan belajar (providing learning guidance)
6) Memproleh kinerja/ penampilan peserta didik (eliciting performance)
B. Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, Dan Teknik Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan,
dan malatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Beberapa pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran yaitu sebagai
berikut:
a. Pendekatan tujuan pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai.
b. Pendekatan konsep
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa
dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang
terkandung didalamnya.
c. Pendekatan lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan
dalam proses belajar mengajar.
d. Pendekatan inquiry
Pendekatan inquiry berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan
situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan
menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli peniliti.
e. Pendekatan penemuan
Penggunaan pendekatan penemuan berarti dalam kegiatan belajar
mengajar siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep
tentang fenomena ilmiah.
2. Strategi Pembelajaran
Strategi berasal dari yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha agar
mencapai kemenangan pada suatu pertempuran, Strategi pembelajaran merupakan
5
suatu rencana tindakan atau perbuatan yang termasuk juga penggunaan metode
dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran.
3. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara-cara yang dilakukan untuk membantu
proses belajar mengajar didalam kelas, metode ini digunakan guru agar para
peserta didik memahami dan menguasai apa yang diajarkan. Untuk menentukan
pilihan metode yang paling tepat, pedidik harus mempertimbangkan tujuan
belajar, kebutuhan peserta didik, dan lingkungan belajarnya. Dengan begitu
metode yang digunakan pun akan memberi hasil yang diharapkan.
Berikut ini adalah macam-macam metode pembelajaran yang dapat diterapkan
kepada peserta didik, yaitu sebagai berikut:
a. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode pembelajaran yang berpusat pada pendidik.
b. Metode diskusi
Metode diskusi merupakan salah satu dari jenis-jenis metode pembelajaran.
c. Metode eksperimen
Dalam metode eksperimen, peserta didik dapat belajar sambil praktik, mereka
menjalankan proses ilmiah untuk menghasilkan kesimpulan atas suatu
permasalahan.
d. Metode kerja kelompok
Macam-macam metode pembelajaran selanjutnya adalah kerja kelompok.
e. Metode berbasis proyek
Metode berbasis proyek merupakan metode pembelajaran yang mengharuskan
peserta didiknya menyelesaikan proyek yang ditugaskan oleh guru.
f. Metode resitasi
Metode resitasi juga termasuk kedalam macam-macam metode belajar
g. Metode model
Dalam metode model, pendidik harus menunjukkan kepada peserta didik
bagaimana melakukan suatu hal dengan tepat
h. Metode Tanya jawab
Dalam metode ini, pendidik akan memberikan pertanyaan kepada para peserta
didik. Partisipasi mereka sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran ini.

6
4. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di kelas
saat pembelajaran berlangsung.Teknik merupakan suatu alat yang digunakan guru
untuk menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih untuk peserta
didik.
C. Faktor-Faktor Penentu Dalam Pemilihan Strategi dan Pembelajaran.
Berikut faktor yang menjadi penentu dalam pemilihan strategi pembelajaran di
sekolah yaitu sebagai berikut:
1. Karakteristik peserta didik, diantaranya meliputi jenis kelamin, kondisi fisik serta
kecakapan psikomotor, kematangan mental serta kecakapan intelektual dan umur
dari peserta didik.
2. Adapun kompetensi dasar yang dikehendaki yakni penyataan memadai mengenai
pengetahuan, sikap, keterampilan, serta nilai
3. Bahan ajar yang dimaksud ialah seperangkat informasi yang harus diserap dan
dipahami oleh peserta didik selama proses pembelajaran yang menyenangkan.
4. Sarana prasarana adalah segala sesuatu yang menjadi penunjang utama dari
berhasilnya suatu pembelajaran.
5. Ketersediaan waktu yang dimaksud yakni waku-waktu efektif yang tersedia untuk
melaksanakan proses pembelajaran.
6. Kemampuan dan kecakapan dari pengajar sangat penting, salah satunya mampu
menguasai keterampilan bahasa
D. Jenis Strategi Pembelajaran.
Definisi Strategi Pembelajaran, strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
Definisi dari Jenis - Jenis Strategi Pembelajaran yaitu:
a. Strategi discovery learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam
bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri
b. Strategi Inkuiri learning didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973)
sebagai: Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan
eksperimen sendiri.
c. Strategi Problem Based Learning (PBL) adalah metode pengajaran yang
bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik
7
belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh
pengetahuan.
d. Strategi Project Based Learning adalah pembelajaran yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil
belajar.
e. Strategi Saintifik Learning adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar  peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah),

8
PEMEBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

A. Karakteristik Pembelajaran Di Sekolah Dasar


Siswa sekolah dasar merupakan individu unik yang memiliki karakteristik tertentu,
bersipat khas, dan spesifik. Pada dasarnya setiap siswa adalah individu yang berkembang.
Perkembangan siswa merupakan salah satu asfek yang harus di perhatikan dalam proses
belajar. Selurus aktivitas proses belajar harus berpusat pada kebutuhan siswa (child
centred) dan pada aspek tuntutan masyarakat ( society centred ).
Tahapan pekembangan siswa dapan dilihat dari aspek perkembangn berikut.
1. Perkembangan fisik
Perkembangn ini berkaitn dengn perkembangn berat, tinggi badan, dan
perkembangn motorik. Siswa pada tingkat sekolah dasar, kemampuan motoriknya
muli lebih halus dan terarah [refined motor skills], tetapi berat badan siswa kali lakai
lebih raping daripada siswa perempuan karena masa adolesen perempuan lebih cepat
dari pada laki laki.
2. Perkembangn sosil
Pekembangn sosial siswa pada tingkat sekolah dasar sudah terasa ada
pemisahan kelompok jenis kelamin [separation of the sexes] sehingga dalam
pengelompokan, siswa lebih senang berkelompok berdasarkan jenis kelamin padahal
kurang sesuai menurut keriteria pengelompokan belajar
3. Pekembangn bahasa
Pada masa ini perkembangn bahasa siswa terus berlangsung secara dinamis.
Dilihat dari cara siswa berkomunikasi menunjukkan bahwa mereka sudah mampu
menggunakan bahasa yang halus dan kompleks. Siswa dikelas tinggi rata rata
perbendaharaan kosakatanya meningkat menjadi 50.000 kata.
4. Perkembangn kognitif
Perkembangn kognitp pada siswa sekolah dasar berlangsung secara dinamis.
Untuk menumbuh kebangkan kemampuan kognitip dalam pase konkret operasional
pada siswa sekolah dasar, acuanya adalah terbentuknya hubungn-hubungn logis di
antara konsep-konsep atau skema-skema.
5. Perkembangn moral
Perkembangn moral yang harus dimiliki siswa sekolah dasar adalah
kemampuan berindak menjadi orang baik. Tindakan yang dilakukan selalu

9
berorientasi pada orang lain yang di anggap berbuat baik. Bahkan siswa akan
melakukan tindakan yang baik apabila orang lain merasa senang.
6. Perkembangn eksperesip
Pola perkembangn eksperesip siswa sekolah dasar dapat dilihat dari kegiatan
ungkapan bermain dan kegiatan seni [art]. Siswa sekolah dasar sudah menyadari
aturan dari suatu permainan, bahkan siswa pada usia itu sudah mulai membina
hobinya.
7. Aspek-aspek iteligensi
Dalam pesikologi, teori gardener [Utami Munandar, 1999;265] membedakan
jenis iteligensi. Aspek inteligensi tersebut di antaranya :
a. Inteligensi linguisti
b. Inteligensi logisi-matematis
c. Intekegensi sepasial,
d. Intelegensi musik,
e. Intelegensi fisik- kinestetik
f. Intelegensi intra peribadi,
g. Inteligensi iterperibadi,
8. Aspek kebutuhan siswa
Selain aspek perkembangn siswa yang telah dikemukakan diatas juga perlu di
pertimbangkan aspek kebutuhan siswa sebagai bahan pertimbangn untuk menentukan
materi apa yang akan dipelajari siswa.

10
MODEL-MODL BELAJAR DAN RUMPUN MODEL MENGAJAR

A. Model-Model Belajar
1. Belajar Kolaboratif (Collaborative Learning)
a. Hakikat Belajar Kolaboratif
Belajar kolaboratif bukan sekedar bekerja sama antar siswa dalam suatu
kelompok, tetapi dua orang atau lebih bekerja bersama, memecahkan masalah
bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Dua unsur yang penting dalam belajar
kolaboratif adalah (1) adanya tujuan yang sama, dan (2) ketergantungan yang positif.

1) Dalam mencapai tujuan tertentu, siswa bekerja sama dengan teman untuk
menentukan strategi pemecahan masalah yang ditugaskan oleh guru dengan cara
bekerjasama.
2) Ketergantungan yang positif, maksudnya adalah setiap anggota kelompok hanya
dapat berhasil mencapai tujuan apabila seluruh anggota bekerja sama
b. Manfaat Belajar Kolaboratif
1) Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok karena berinteraksi.
2) Menimbulkan rasa kebersamaan antarsiswa,.
3) Meningkatkan keberanian memunculkan ide.
4) Memupuk rasa tanggung jawab.
2. Belajar Kuantum (Quantum Learning)
a. Hakikat Belajar Kuantum
Model belajar ini muncul untuk memperbaiki masalah yang ada di sekolah,
yaitu "kebosanan". Istilah Kuantum adalah "kualitas sesuatu" . Agus Nggermanto
(2002) mengatakan bahwa quantum learning menjelaskan bagaimana cara belajar
efektif sehingga mendapat hasil yang sama dengan cepat.

b. Prinsip-prinsip Utama Pembelajaran Kuantum yaitu:


1) Segalanya mengirim pesan tentang belajar
2) Segalanya bertujuan, agar semua siswa mengembangkan kecakapan dalam
pelajaran.
3) Belajar dari pengalaman.
4) Hargai setiap usaha siswa.
5) Rayakan setiap keberhasilanakan meningkatkan semangat belajara siswa

11
c. Manfaat Belajar Kuantum Manfaat dari belajar kuantum, yaitu:
1) Suasana kelas menyenangkan.
2) Siswa dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya
3. Belajar Kooperatif (Cooperative Learning)
a. Hakikat Belajar Kooperatif
Belajar kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil
sehingga siswa bekerja bersama dan para siswa itu mengerjakan tugas sampai semua
anggota kelompok berhasil memahaminya.

b. Prinsip Utama Belajar Kooperatif


1) Kesamaan tujuan, tujuan yanga sama pada anak-anak dalam kelompok membuat
anak belajar lebih kooperatif.
2) Ketergantungan positif maksudnya kegiatan hanya dapat berhasil jika anggota
dapat bekerja sama.
c. Manfaat Belajar Kooperatif
1) Meningkatkan hasil belajar pebelajar.
2) Meningkatkan hubungan antarkelompok.
3) Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar.
4) Menumbuhkan realisasi.
4. Belajar Tematik
a. Hakikat Belajar Tematik

Belajar tematik didefinisikan sebagai suatu kegiatan belajar yang dirancang


menggunakan ide pokok (tema), dan melibatkan beberapa bidang studi (mata
pelajaran) yang berkaitan dengan tema.

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik memiliki karakteristik yang khas dengan pembelajaran
lainnya. Kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan melalui pengalaman langsung.

B. Rumpun Model Belajar


1. Rumpun Model Sosial
Model mengajar sosial diciptakan untuk membentuk masyarakat belajar.
Kegiatan terpenting dalam pengelolaan kelas sebenarnya merupakan
pengembangan hubungan kooperatif di dalam kelas.

12
a. Partner dalam Belajar mengembangkan rasa percaya diri, keterampilan sosial
dan solidaritas,
b. Investigasi Kelompok Investigasi kelompok menekankan pada rencana
pengaturan kelas umum atau konvensional
2. Rumpun Model Pemrosesan Informasi
Model pemrosesan informasi menekankan pada cara meningkatkan
pembawaan seseorang memahami dunia dengan memperoleh dan
mengorganisasikan data, memahami masalah dan mencari pemecahannya, serta
mengembangkan konsep-konsep dan bahasa untuk menyampaikannya.

a. Berpikir Induktif
Model ini memaparkan cara belajar pebelajar untuk mendapatkan dan
mengorganisasikan informasi, serta menciptakan dan menguji hipotesis
b. Pencapaian Konsep
Model ini memberikan cara yang efektif untuk penyajian informasi
yang terorganisasi dan topik-topik yang berskala luas kepada pebelajar pada
setiap tahap perkembangan
c. Inkuiri Ilmiah
Pebelajar dibawa ke proses ilmiah dan dibantu mengumpulkan dan
menganalisis data, mengecek hipotesis dan teori, serta mencerminkan hakikat
pembentukan pengetahuan.

d. Latihan Inkuiri
Model ini memberikan rancangan untuk mengajar pebelajar
menghubungkan alasan sebab akibat dan menjadi lebih baik serta tepat dalam
mengajukan pertanyaan, membentuk konsep, dan hipotesis serta mengujinya.
e. Mnemoni
Mnemonic merupakan suatu strategi untuk mengingat dan
mengasimilasi informasi. Guru dapat menggunakan mnemonic untuk
membimbing penyajian materi.
f. Sinektik

13
Model ini dirancang untuk membantu pebelajar memecahkan masalah
dan menulis kegiatan-kegiatan,
g. Pengorganisasi Awal (Advance Organizer)
Model ini dirancang untuk memberikan struktur kognitif kepada
pebelajar untuk memahami materi melalui kuliah, membaca, dan media yang
lain.
h. Penyesuaian dengan Pebelajar
Model ini bertolak dari studi Kohlberg yang digunakan untuk
membantu kita menyesuaikan pembelajaran pada suatu tahap kematangan
pebelajar pebelajar
3. Rumpun Model Personal
Model belajar personal dimulai dari pandangan tentang harga diri
individu. Seseorang berusaha memperoleh pendidikan sehingga berusaha
memahami diri sendiri dengan lebih baik, bertanggung jawab atas pendidikannya
sendiri, dan belajar mencapai pengembangan yang haru dengan lebih kuat, lebih
sensitif, dan lebih kreatif dalam meraih kehidupan yang berkualitas tinggi.

a. Pengajaran Nondirektif

Dikembangkan dari teori konseling, model ini menekankan kerja sama


antara pebelajar dengan guru.

b. Peningkatan Harga Diri


Karya Abraham Maslow digunakan untuk membimbing suatu program
dalam hal rasa harga diri dan kemampuan aktualisasi diri
4. Rumpun Model Sistem Perilaku
Dasar teoretik model ini sering disebut teori belajar sosial, modifikasi
perilaku, terapi perilaku, dan cybernetic
a. Belajar Tuntas dan Pembelajaran Terprogram
Aplikasi teori sistem perilaku untuk tujuan akademik tampak dalam
bentuk yang disebut belajar tuntas (mastery learning).
b. Pembelajaran Langsung
Dari studi tentang perbedaan antara guru mengajar yang lebih efektif
dan yang kurang efektif,
c. Belajar melalui Simulasi: Latihan dan Latihan Mandiri

14
Dua jenis latihan pendekatan dikembangkan dari teori perilaku
kelompok cybernetic. Salah satu di antaranya adalah model teori-ke-praktik
dan yang lain adalah simulasi.

15

Anda mungkin juga menyukai