NAMA ANGGOTA:
4. ADELIA (06091382328077)
Prinsip Belajar
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Prinsip belajar mencakup pemahaman tentang proses perubahan perilaku yang
muncul karena pengalaman, ketersediaan bahan pembelajaran, perhatian,
motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung dalam pembelajaran, pengulangan,
dan tujuan belajar sebagai pembentukan pemahaman nilai dan sikap. Prinsip-
prinsip ini berkaitan dengan upaya meningkatkan usaha belajar siswa maupun
guru dalam meningkatkan pembelajaran. Selain itu, pembelajaran yang optimal
membutuhkan kesadaran siswa sebagai subjek yang harus terlibat secara aktif,
serta peran guru yang penting dalam memfasilitasi agar siswa belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan implikasi prinsip-prinsip belajar?
2. jelaskan yang dimaksud dengan prinsip belajar?
3. jelaskan prinsip prinsip belajar dan pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami implikasi prinsip-prinsip belajar
2. Untuk mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan prinsip belajar
3. Untuk mengetahui dan memahami prinsip prinsip belajar dan pembelajaran
BAB II
Pembahasan
Menurut Daryanto (2010 : 2), belajar adalah suatu proses perubahan yaitu
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Mendefinisikan belajar adalah suatu proses usaha yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil suatu pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Motivasi dapat berupa internal yaitu motivasi yang datang dari dirinya sendiri
dan juga dapat bersifat eksternal yaitu datang dari orang lain, seperti orang
tua, guru maupun teman.
2. Keaktifan
Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktifm
jiwa mengolah informasi yang kita terima, dan tidak sekedar menyimpannya
saja tanpa mengadakan transformasi. Menurut teori ini juga, anak memiliki
sisi aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Anak mampu
mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang telah
diperolehnya. Keaktifan ini dapat dicapai dengan menerapkan law of exercise,
yaitu hubungan antara stimulus dan respon yang diperkuat dengan Latihan-
latihan. Belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa secara
inidividu dan tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan tidak dapat
dilimpahkan kepada orang lain, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri,
guru hanya sekedar fasilitator dan pembimbing. Keaktifan dapat berupa
kegiatan fisik dan kegiatan psikis. Dapat disimpulkan bahwa siswa dituntut
aktif dalam proses pembelajaran. Siswa harus mencari dan mengolah, dan
memahami informasi dalam proses belajar, selain itu siswa juga diarahkan
untuk melatih diri dengan melakukan Latihan atau praktek secara langsung.
Dengan begitu siswa akan lebih cepat memahami dan mengingat hasil
pembelajaran karena siswa itu sendiri yang mengalami secara aktif.
3. Keterampilan
4. Pengulangan
5. Tantangan
Teori medan (Field Theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa
dalam belajar berada dalam suatu medan. Dalam siuasi belajar siswa
menghadapi suau tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambaan
dalam mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengaasi
hambaan iu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambaan iu
telah diaasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan dalam medan
baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.
Agar anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik,
maka bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi oleh siswa
dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan
belajar yang baru, yang banyak mengandung maslaah yang perlu dipecahkan
membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran yang memberikan
kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip,
dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dan menemukan
konsep-konsep dan generalisasi tersebut.
2. Sasaran belajar
Proses belajar dapat ditingkatkan apabila bahan ajar yang akan dipelajari
tersusun dalam urutan yang bermakna. Kemudian bahan ajar tersebut
harus disajikan kepada siswa dalam beberapa bagian, agar dapat
membanttu siswa mengaitkan dan memadukan pengetahuan secara
mandiri. Pendidik harus mampu menyusun bahan ajar seperti itu
4. Perbedaan individu
6. Sikap Positif
5. Mengendalikan dan mengubah sikap negative siswa dalam belajar kea rah
perilaku yang mndukung belajar.
2. Penguatan gestural yaitu penguatan berupa gerak tubuh atau mimik muka
yang member arti/kesan baik kepada siswa. Pengutan gestural dapat berupa:
tepuk tangan,acungan jempol, anggukan, tersenyum, dan sebagainya.
3. Perbedaan individual
Merupakan perbedaan kemampuan, karakteristik, kepribadian, fisik dan
keterampilan lainnya. Hal ini lah yang akan mempenharuhi seseorang dalam
melakukan kegiatan atau aktivitasnya. Perubahan individu dalam lingkup
pendidikan harus bisa diketahui agar dapat menentukan metode belajar apa
yang akan digunakan. Selain itu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan individu antaralain: konsep diri, kecemasan yang dialami anak
didik dan motivasi belajar
Perbedaan individu di antara siswa tidak dapat dihindari karena orang hampir
tidak memiliki kesamaan kecuali perbedaan itu sendiri.Sejauh mana individu
yang berbeda mengekspresikan karakteristik mereka yang berbeda atau
kombinasi dari elemen yang berbeda dari perbedaan tersebut. Setiap orang,
baik anak-anak maupun orang dewasa, baik dalam kelompok maupun
sendirian, disebut individu.
3. Keterampilan
4. Pengulangan
5. Tantangan
7. Perbedaan Individual
Setiap individu memiliki ciri dan karakteristik yang khas. Ketika seorang
anak telah menyadari bahwa setiap individu itu berbeda, mak aia akan
menyadari bahwa ia berbeda dengan orang lain. Ini akan membuat anak
mampu untuk menentukan gaya belajarnya sendiri meskipun untuk anak
usia dini mereka tidak menyadari bahwa mereka telah belajar dari hal
tersebut. Implikasi prinsip ini adalah ketika anak sudah bisa menentukan
tempat duduknya sendiri, mengambil apa yang dibutuhkannya, dan lain-
lain.
BAB III
Kesimpulan
Prinsip belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan
sumber motivasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik
antara pendidik dengan peserta didik. Prinsip ini dijadikan sebagai dasar
dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa maupaun bagi guru dalam
upaya mencapai hasil yang diinginkan. Prinsip-prinsip belajar meliputi
perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung dalam belajar,
pengulangan, serta tujuan belajar sebagai pembentukan pemahaman nilai
dan sikap. Prinsip-prinsip ini penting dalam meningkatkan usaha belajar
siswa dan guru serta dalam mencapai pembelajaran yang optimal
Daftar pustaka
Munirah, M. (2018). PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN (Perhatian dan Motivasi, Keaktifan,
Keterlibatan Langsung, Pengulangan, Tantangan dan Perbedaan
Individu). AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 5 (1),
116–125.
Faizah, S. N. (2017). Hakikat belajar dan pembelajaran. At-
Thullab: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 1(2), 175-
185.
Darman, R. A. (2020). Belajar dan pembelajaran. Guepedia.
Frizka Ardiana.2017. 7 PRINSIP-PRINSIP BELAJAR. Diambil
dari https://frizkaardiana.blogspot.com/2017/11/7-prinsip-prinsip-
belajar.html .