0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan3 halaman
Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran meliputi kesiapan peserta didik, perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, serta memperhatikan perbedaan individu dalam proses pembelajaran. Prinsip-prinsip ini membantu guru dalam merencanakan pembelajaran secara efektif dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran meliputi kesiapan peserta didik, perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, serta memperhatikan perbedaan individu dalam proses pembelajaran. Prinsip-prinsip ini membantu guru dalam merencanakan pembelajaran secara efektif dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran meliputi kesiapan peserta didik, perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, serta memperhatikan perbedaan individu dalam proses pembelajaran. Prinsip-prinsip ini membantu guru dalam merencanakan pembelajaran secara efektif dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Prinsip-prinsip belajar serta pembelajaran berperan dalam membimbing dalam merencanakan
serta melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar. Dalam merencanakan pembelajaran, prinsip- prinsip belajar dan pembelajaran dapat membantu pendidik atau guru dalam menentukan tindakan yang tepat dalam aktivitas belajar dan mengajar. Selain itu, prinsip belajar dan pembelajaran menunjang dalam peningkatan belajar peserta didik dengan efisien dan efektif. Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran 1. Kesiapan (Readliness) Kesiapan peserta didik mempengaruhi proses belajar, atau kondisi dari individu memungkinkan dia untuk dapat belajar. Peserta didik yang belum siap dalam pembelajaran akan mengalami kesulitan. Kecerdasan latar belakang pengalaman, motivasi, hasil belajar, presepsi serta faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang untuk dapat belajar. 2. Perhatian dan Motivasi Perhatian merupakan suatu proses yang dilakukan oleh otak dalam memilih stimulus yang terdapat di lingkungan melalui alat indera (Santrock, 2000). Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh gurudalam menarik perhatian peserta didik,. Yang pertama, perhatian diarahkan pada hal baru, berupa pengalaman yang baru didapat maupun pengalaman sebelumnya. Perhatian peserta didik diarahkan pada suatu hal yang bersifat complicated untuk mengacu konsentrasi pada materi pembelajaran yang detail. Guru perlu memperhatikam tingkat kerumitan materi sesuai dengan usia dan tingkatan aspek kognitif. Selanjutnya, untuk mendapatkan perhatian dari peserta didik guru perlu mengarahkan peserta didik pada hal yamg diminati. Sedangkan, motivasi adalah keadaan yang tidak dapat dilihat dan diamati secara langsung dan terjadi dalam diri individu, motivasi menggerakkan individu untuk melakukan sesuatu (Walgito, 2004). Motivasi dapat mendorong seseorang untuk membangkitkan aktivitas dalam memenuhi kebutuhan. Motivasi terbagi menjadi 2 bagian, yang pertama yaitu intrincic motivation yaitu motivasi yang timbul dari diri individu dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu diluar diri individu. Contohnya seorang peserta didik yang menyelesaikan pekerjaan rumah misalnya soal matematika dengan tujuan memahami konsep-konsep matematika melalui latihan soal dan bukan karena takut dimarahi guru atau ingin mendapatkan pujian. Yang kedua yaitu extrinsic motivation dimana motivasi timbul karena adanya pengaruh dari luar. Contohnya, peserta didik menyelesaikan pekerjaan rumah karena sekedar mematuhi perintah dari guru agar tidak mendapatkan sanksi atau hukuman karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Beberapa prinsip yang perlu dipegang oleh guru dalam rangka memotivasi peserta didik dalam belajar, diantaranya adalah menggairahkan minat peserta didik dalam belajar dengan cara menghindari kegiatan belajar yang bersifat monoton, guru sebaiknya mengetahui minat peserta didik dan memberikan ruang kepada peserta didik dalam belajar. Selanjutnya, memberikan harapan yang realistis, dimana guru harus memiliki wawasan yang banyak terkait keberhasilan maupun kegagalan akademik peserta didik dimasa lalu. Yang ketiga yaitu memberikan reward, dengan adanya penghargaan dapat memacu peserta didik untuk lebih semangat dalam meningkatkan prestasinya. Kemudian yang terakhir adalah guru perlu untuk mengarahkan peserta didik pada hal-hal yang positif yang dapat memacu motivasi peserta didik. Kemampuan seorang guru dalam memotivasi peserta didiknya sangat penting dalam proses pembelajaran. 3. Keaktifan Aspek keaktifan hampir diperlukan oleh seluruh aspek kehidupan, keaktifan terjadi pada peserta didik yang menyesuaikan dirinya dan memberikan reaksi terhadap situasi lingkungan tempat belajarnya, dan seorang guru harus memahami bahwa tidak semua peserta didik memiliki gaya belajar yang sama. Guru dapat menjadikan peserta didik secara berkelompok dengan tujuan untuk mengaktifkan peserta didik dalam belajar, selain itu peserta didik dapat menciptakan keaktifan peserta didik dengan cara memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendeskripsikan maupun mempresentasikan pelajaran di depan kelas, memberikan stimulus dengan studi kasus sesuai dengan materi yang dipelajari. 4. Keterlibatan Langsung Keterlibatan langsung peserta didik dalam pembelajaran merupakan hal penting. Guru perlu memilih kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran agar peserta didik dapat lebih banyak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Keterlibatan langsung peserta didik dalam pembelajaran didasari oleh teori Jhon Dewy yaitu learning by doing. Peserta didik akan memperoleh hal baru yang lebih banyak ketika terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru yang menerapkan prinsip ini harus bersikap terbuka dan menerima saran maupun kritik yang bersifat konstruktif dari pesrta didik. Keterlibatan secara langsung pseserta didik serta guru dalam pembelajaran memberikan pengalaman yang sama. Interaksi secara sistemik dapat menimbulkan interaksi edukatif yang dapat mengoptimalkan proses pemahaman materi belajar yang berfokus pada aspek kognitif, afektif, serta aspek psikomotor. 5. Pengulangan Penguasaan pada materi tidak dapat berlangsung secara singkat, diperlukan adanya pengulangan materi agar materi dapat tetap diingat oleh peserta didik. Pengulangan didasari oleh beberapa teori belajar, yang pertama adalah teori daya ingat, dimana menurut teori ini manusia memiliki bilik di dalam otak dan tiap bilik memiliki fungsi yang berbeda, agar dapat berfungsi dengan ,aksimal diperlukan latihan dengan melakukan repitisi. Pengulangan yang terus menerus dan berkesinambungan dapat mempercepat proses penyimpanan data dalam otak. Yang kedua adalah teori koneksionisme, yang menganggap bahwa belajar merupakan pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, dengan cara mencoba dan mengulang secara terus menerus pengalaman belajar. Yang ketiga, psikolohi conditioning, menurut teori ini perilaku individu dapat dikondisikan dan belajar adalah upaya dalam mengkondisikan perilaku maupun respon terhadap sesuatu (Hergenhahn dan Olson, 2008). Seluruh teori menekankan pada pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar, meskipun adanya tujuan yang bereda. 6. Tantangan Tantangan yang dihadapi dalam belajar mendorong peserta didik untuk dapat mengatasinya. Bahan belajar banyak memiliki masalah yang perlu untuk dipecahkan dan menantang peserta didik untuk menyelesaikannya. Materi yang menantang dapat menghindarkan peserta didik dari perasaan bosan dan sikap acuh terhadap materi pelajaran. Guru perlu memilij dan mengkoordinasikan materi sehingga dapat memberikan stimulus kepada peserta didik dalam mempelajarinya. 7. Perbedaan Individu Dalam mengajar dibutuhkan ketelatenan serta kesabaran dikarenakan peserta didik memiliki berbagai perbedaan dan dinamika tersendiri. Tingkat penerimaan peserta didik terhadapat materi bervariasi, ada yang dapat menerima materi 100% namun ada yang hanya dapat menerima materi 50%. Peserta didik merupakan individu yang unik dimana tidak ada dua orang atau lebih yang sama, perbedaan tersebut terletak pada karakter psikis, sifat dan kepribadiannya. Perbedaan individu berpengaruh terhadap hasil belajar, sehingga guru perlu memperhatikan perbedaan tersebut dalam proses pembelajaran.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu