Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Belajar Menurut Para Ahli


Berikut ini akan dibahas pengertian dan definisi belajar menurut pendapat para ahli
selengkapnya.

Menurut Winkel

Pengertian belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengelolaan pemahaman.

Menurut Ernest R. Hilgard (1984)

Belajar diartikan sebagai proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian
menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh
lainnya.

Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak
bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan,
sakit, mabuk, dan sebagainya.

Menurut Gagne (1977)

Definisi belajar menurut Gagne merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam
perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam
situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu.

Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan
perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang hanya bersifat naluriah.

Menurut Moh. Surya (1981)

Definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua
pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.

Menurut Nasution

Pengertian belajar menurut Nasution didefinisikan sebagai proses untuk menambah dan
mengumpulkan sejumlah pengetahuan.

Sumber : https://www.zonareferensi.com/pengertian-belajar/

2. Motivasi dibedakan menjadi dua jenis lho, yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Perbedaan keduanya terletak pada dorongan atau niat dalam melakukan motivasi itu
sendiri. Kedua jenis motivasi ini memiliki cara kerja dan efek yang berbeda dalam
mengejar tujuan.
Faktor motivasi sangat berperan penting dalam mempengaruhi
pembelajaran. Motivasi memegang peranan yang sangat
penting didalam upaya manusia untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, di dalam bidang pendidikan maupun tujuan-
tujuan yang lain.
Motivasi adalah pendorongan, maksudnya usaha yang disadari
untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar bergerak
hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai
hasil atau tujuan tertentu Purwanto (1996 : 71). Dengan
motivasi itulah pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan
inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa bentuk dan cara
untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar
disekolah diantaranya adalah : pemberian hadiah, memberi
angka, memberikan pujian, memberikan hukuman, kompetisi,
mengadakan ulangan, dan menumbuhkan minat.

Sumber :
1. https://bdksurabaya.e-journal.id/bdksurabaya/article/download/47/25
2. https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/motivasi-belajar.html?m=1
3. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-motivasi-belajar/116287
4. https://www.alodokter.com/mengenal-motivasi-intrinsik-dan-ekstrinsik
5. Motivasi_pengertian_proses_dan_arti_penting_dalam_oraganisasi

3. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN

1. Behavioristik

Kelebihan

1. Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan


pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas,
kelenturan, refleks, dan daya tahan.
2. Mampu mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak
produktif.
3. membawa siswa menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan
peserta didik untuk bisa bebas berkreasi dan berimajinasi.

Kekurangan

1. Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat
mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.
2. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa
yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.
3. Siswa ( teori skinner ) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata-kata kasar ,
ejekan , jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa.
2. Kognitif

Kelebihan

Teori pembelajaran kognitif memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Sebagian besar dalam kurikulum pendidikan negara Indonesia lebih menekankan


pada teori kognitif yang mengutamakan pada pengembangan pengetahuan yang
dimiliki pada setiap individu.
2. Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu memberikan dasar-dasar
dari materi yang diajarkan untuk pengembangan dan selanjutnya diserahkan pada
peserta didik, dan pendidik hanya perlu memantau, dan menjelaskan dari alur
pengembangan materi yang telah diberikan.
3. Dengan menerapkan teori kognitif ini maka pendidik dapat memaksimalkan ingatan
yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat semua materi-materi yang diberikan
karena pada pembelajaran kognitif salah satunya menekankan pada daya ingat
peserta didik untuk selalu mengingat akan materi-materi yang telah diberikan.

Kekurangan
Berikut adalah beberapa kelemahan dari metode pembelajaran kognitif:

1. Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan ingatan peserta
didik, dan kemampuan ingatan masing-masing peserta didik, sehingga kelemahan
yang terjadi di sini adalah selalu menganggap semua peserta didik itu mempunyai
kemampuan daya ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan.
2. Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik dalam
mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dan cara-cara peserta didiknya
dalam mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing peserta didik memiliki
cara yang berbeda-beda.
3. Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif, maka dipastikan
peserta didik tidak akan mengerti sepenuhnya materi yang diberikan .

3. Konstruktivistik

Kelebihan

1. Berfikir artinya, Dalam proses membina pengetahuan baru murid diajarkan berfikir
untuk menyelesaikan masalah atau sebuah studi kasus dan dapat
mengembangkanya menjadi sebuah ide atau membuat keputusan.
2. Paham artinya, Dalam proses pembelajaran murid harus terlibat langsung dalam
mengembangkan sebuah pengetahuan baru, sehingga peserta didik akan lebih
paham dan boleh mengaplikasikanya dalam sebuah situasi.
3. Daya ingat artinya, pada dasarnya dalam proses belajar murid harus terlibat secara
langsung dengan aktif, sehingga mereka akan ingat lebih lama semua konsep yang
ada yakni dengan cara murid melakukan pendekatan membina sendi kefahaman
mereka. Dengan cara itu mereka akan yakin dalam menghadapi dan menyelesaikan
masalah dalam situasi baru.
Kekurangan

Ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Kadang guru itu tidak memperhatikan muridnya secara keseluruhan misalkan guru
tidak pernah memberi kesempatan pada peserta didiknya untuk menyelesaikan
suatu masalah atau berdiskusi sehingga peserta didik hanya mendapat
pembelajaran yang itu-itu saja, jadi pola pikir peserta didik tidak berkembang.
2. Tidak semua guru atau pendidik itu mempunyai karakter atau sifat yang sama, pada
dasarnya guru hanya memberi penjelasan saja saat pembelajaran sehingga peserta
didik dituntut untuk hanya memahami saja tanpa terlibat secara langsung dalam
mengaplikasikan sebuah situasi baru.
3. Membahas tentang sifat seorang guru, guru seharusnya tidak berperan sebagai
orang yang kaku dan harus ditakuti, guru seharusnya berperan sebagai teman bagi
peserta didiknya sehingga peserta didik dapat berinteraksi dengan baik dalam
membina pengetahuan baru.

4. Humanistik

Kelebihan

1. Bersifat pembentukan kepribadian,hati nurani,perubahan sikap,analisis terhadap


fenomena sosial. Siswa merasa senang,berinisiatif dalam belajar. Guru menerima
siswa apa adanya,memahami jalan pikiran siswa.
2. siswa dituntut untuk berusaha agar lambat laun mampu mencapai aktualisasi diri
dengan sebaik-baiknya dan mempunyai pengaruh yang signifikan pada ilmu
psikologi dan budaya populer.
3. selalu mengedepankan akan hal-hal yang bernuansa demokratis, partisipatif-dialogis
dan humanis.

Kekurangan

1. Bersifat individual, proses belajar tidak akan berhasil jika tidak ada motivasi dan
lingkungan yang mendukung, sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis.
2. Peserta didik kesulitan dalam mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada diri
mereka.
3. Teori humanistik tidak bisa diuji dengan mudah dan banyak konsep dalam psikologi
humanistik

4. Mm
5.
6. Peran/tugas guru dalam proses pembelajaran tersebut meliputi guru sebagai:
Sumber belajar; Fasilitator; Pengelola pembelajaran; Demonstrator; Pembimbing;
Motivator; dan Penilai. Guru sebagai sumber belajar maka gurulah yang menjadi
tempat peserta didik mengapapelajaran.

7.
1. Penyakit paling klise: MALES!
analisis : karena terkadang kegiatan belajar tersebut kita anggap nggak
menarik, nggak exciting, membosankan
Apa solusi yg dapat kita lakukan : Caranya dengan mengubah paradigma kita
bahwa belajar itu sebetulnya bisa jadi suatu kegiatan yang enjoyable, yang
bisa dinikmati, seru, mengasyikan, bikin penasaran, dan bahkan bisa bikin
ketagihan.

2. Menghakimi diri sendiri “Gue kan emang bukan anak pinter”


Analisis : tanpa kita sadari, mindset seperti itu justru yang membatasi lo dalam belajar,
berkembang, dan mengevaluasi diri untuk jadi individu yang lebih baik.

Solusi yang dapat kita lakukan : mengubah mindset atau pola pikir agar tidak menghakimi
diri sendiri.

3. Benci sama mata pelajaran tertentu


Analisis : terkadang hal yang menyebabkan kita bisa benci mata pelajaran tertentu itu ada
banyak banget, bisa jadi sebetulnya karena kita nggak suka sama cara mengajar gurunya,
atau mungkin cara belajar kita sendirilah yang salah. Atau Bisa juga karena dari kecil kita
terus-terusan kena sugesti dari kakak, temen-temen atau orangtua kalo pelajaran anu itu
susah banget.

Solusi : setting kondisi lingkungan pergaulan kita dengan menghindari bergaul dengan
teman-teman yang sering mengirim sinyal negatif satu sama lain. Sinyal negatif yang saya
maksud itu seperti “Duh, males banget pelajaran ini. Si ibu X ngajarnya nggak asik banget
deh. Bolos aja yuk!”

4. Semangat belajar yang nggak konsisten


Analisis : terkadang sulit untuk mengatasi satu masalah terakhir dalam
proses belajar, yaitu masalah kedisiplinan.
solusi : jadikan sesuatu sebagai motivasi dalam diri sendiri dan pintar
mengatur waktu
5. Belajar hanya mengandalkan nilai
Analisis : terkadang nilai yang rendah bisa menghilangkan semangat belajar
Solusi : Ketika kita belajar hanya untuk mengejar nilai akademis, kita akan
selalu terpaku pada satu indikator yang seolah-olah paling bisa merefleksikan
kesuksesan kita dalam proses belajar (nilai akademis), padahal sebenernya
bukan (cuman) itu indikator yang harus kita pikirin. Melainkan kita pun sudah
mendapatkan manfaat dan feedback (ilmu) yang tak sebanding dengan nilai.

Anda mungkin juga menyukai